2. Negara Leviathan
Hobbes menggabarkan negara sebagai raksasa yang menakutkan karena
kemampuannya dalam mengancam, dengan begitu Hobbes ingin menyampaikan
kekuasaan suatu negara yang tidak tergoyahkan. Thomas Hobbes menganut
paham absolute power dimana kekuasaan berada penuh di Negara. Hobbes
beranggapan bahwa jika terjadi konflik di suatu negara karena lemahnya
kekuasaan negara itu tersebut. Jika kekuasan negara itu mutlak dan sentral maka
tidak akan terjadi perang dan lainnya. Hobbes sangat tidak suka dengan sistem
demokrasi karena menyebabkan pluralisme politik dan menjadi cikal bakal
terjadinya konflik kekuasaan. Hobbes sangat setuju dengan sistem Monarki
Absolut.
Pemikiran Thomas Hobbes sangat berpengaruh pada sistem pemerintahan sekarang, yang mana
sistem kepatuhan terhadap majelis perwakilan atau parlemen yang dibuat. Kepatuhan terhadap
majelis perwakilan secara mutlak membuat sistem pemerintahan bisa berjalan dengan baik,
seperti yang diterapkan di banyak negara di dunia.
Daftar Pustaka
Wikipedia.com, Thomas Hobbes, Diakses pada 29 September 2020 pukul 11.46 WIB,
dari https://id.m.wikipedia.org/wiki/Thomas_Hobbes
Rizkie-library.blongspot.com, (2016, 1 Februari), Pemikiran Politik Thomas Hobbes,
Diakses 30 September 2020 pukul 21.35 WIB, dari,
http://rizkie-library.blogspot.com/2016/02/pemikiran-politik-thomas-hobbes.html?
m=1#:~:text=Hobbes%20berpendapat%20bahwa%20terbentuknya%20sebuah,semacam
%20dewa%20rakyat%20dalam%20leviathan
Mamansuratmanahmad.wordpress.com (2015, 13 April), Filsafat Politik Thomas Hobbes,
Diakses 1 Oktober 2020 pukul 14.06 WIB, dari,
https://mamansuratmanahmad.wordpress.com/2015/04/13/filsafat-politik-thomas-
hobbes/