Anda di halaman 1dari 2

Thomas Hobbes adalah seorang filsafat politik yang

berasal dari Inggris. Ia juga termasuk sebagai filsafat pada


zaman modern atau sekitar abad ke-17. Thomas Hobbes
merupakan seorang filsafat yang beralirkan empirisme (ilmu
yang berasal dari pengalaman manusia). Ketika Hobbes kecil,
pengaruh gereja masih kuat dan ayahnya meninggalkan dirinya
karena bermasalah dengan pihak gereja. Sejak dahulu Hobbes
Lahir : 5 April 1588 tidak terlalu menyukai fisika dan logika dari Aristoteles. Dirinya
Wafat : 4 Desember 1679 lebih suka mempelajari ilmu astronomi yag ada. Setelah selesai
menyelesaikan pendidikanya, Thomas Hobbes bekerja untuk
keluarga bangsawan Cavendish. Ia menjadi guru dari William
Cavendish yang merupakan pewaris dari bangsawan Cavendish.

Di dalam perjalanannya Bersama William, Thomas Hobbes bertemu dengan Francis


Bacon yang merupakan seorang filsuf yang beraliran empirisme. Ia pun sempat menjadi
sekretaris dari Francis Bacon. Bersama William Cavendish juga ia mengenal Politik baik
pemikiran maupun praktik. Selama bekerja dengan William Cavendish, Thomas Hobbes sering
mengikuti sidang-sidang parlemen.
Seteleh menerjemah kan karya dari sejarawan Yunani Thucydides, Hobbes berpendapat
bahwa ia lebih mendukung sistem pemerintahan monarki Inggris daripada sistem Demokrasi.
Pemikiran Hobbes mengenai Politik adalah sebagai berikut :
1. Teori The State of Nature and Nature Law
Thomas Hobbes menyebutkan bahwa keadaan manusia sebelum terbentuknya
negara, masyarakat politik atau kekuasaaan bersama sebagai kekuasaan alamiah
(nature of law). Konsep tersebut merupakan asli penalaran dari Hobbes, itu
merupakan tipe ideal masyarakat manusia sebelum memasuki masyarakat politik.
Hobbes menjelaskan kondisi masyarakat seperti ‘perang melawan semua’ atau
keadaan ekstrem individual mutlak dan hidupnya diliputi oleh konflik.

2. Negara Leviathan
Hobbes menggabarkan negara sebagai raksasa yang menakutkan karena
kemampuannya dalam mengancam, dengan begitu Hobbes ingin menyampaikan
kekuasaan suatu negara yang tidak tergoyahkan. Thomas Hobbes menganut
paham absolute power dimana kekuasaan berada penuh di Negara. Hobbes
beranggapan bahwa jika terjadi konflik di suatu negara karena lemahnya
kekuasaan negara itu tersebut. Jika kekuasan negara itu mutlak dan sentral maka
tidak akan terjadi perang dan lainnya. Hobbes sangat tidak suka dengan sistem
demokrasi karena menyebabkan pluralisme politik dan menjadi cikal bakal
terjadinya konflik kekuasaan. Hobbes sangat setuju dengan sistem Monarki
Absolut.

3. Teori Kontrak Sosial


Kontrak Sosial adalah cara Thomas Hobbes untuk mengkritisi Aristoteles.
Thomas Hobes menyebutkan bahwa manusia dalam keadaan alamiahnya bukan
sejenis hewan sosial seperti anggapan Aristoteles. Manusia secara naluri akan
terus bersaing dan berkompetisi. Maka dari itu untuk menghindari pertumpahan
darah,dibuatlah suatu perjanjian kontrak sosal sebagai dasar pembentukan negara.
Teori itu bermaksud manusia atau individu secara sukarela menyerahkan hak-
haknya serta kebebesannya pada penguasa Negara atau semacam Dewan Negara
atau suatu Majelis Negara. Pihak yang memperoleh kekuasaan itu mewakili
masyarakat yang telah berjaiji. Perjanjian itu terdapat dua : pertama, perjanjian
antara sesama sekutu sehingga adanya persekutuan dan kedua, perjanjian
menyerahkan hak dan kekuasaan masing-masing kepada seseorang atau majelis
secara mutlak

Pemikiran Thomas Hobbes sangat berpengaruh pada sistem pemerintahan sekarang, yang mana
sistem kepatuhan terhadap majelis perwakilan atau parlemen yang dibuat. Kepatuhan terhadap
majelis perwakilan secara mutlak membuat sistem pemerintahan bisa berjalan dengan baik,
seperti yang diterapkan di banyak negara di dunia.
Daftar Pustaka

Wikipedia.com, Thomas Hobbes, Diakses pada 29 September 2020 pukul 11.46 WIB,
dari https://id.m.wikipedia.org/wiki/Thomas_Hobbes
Rizkie-library.blongspot.com, (2016, 1 Februari), Pemikiran Politik Thomas Hobbes,
Diakses 30 September 2020 pukul 21.35 WIB, dari,
http://rizkie-library.blogspot.com/2016/02/pemikiran-politik-thomas-hobbes.html?
m=1#:~:text=Hobbes%20berpendapat%20bahwa%20terbentuknya%20sebuah,semacam
%20dewa%20rakyat%20dalam%20leviathan
Mamansuratmanahmad.wordpress.com (2015, 13 April), Filsafat Politik Thomas Hobbes,
Diakses 1 Oktober 2020 pukul 14.06 WIB, dari,
https://mamansuratmanahmad.wordpress.com/2015/04/13/filsafat-politik-thomas-
hobbes/

Anda mungkin juga menyukai