0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
15 tayangan1 halaman
Dokumen ini membahas penggunaan tes ultrasonik untuk menganalisis retak pada komponen mesin pesawat. Tes destruktif konvensional menyebabkan kerusakan komponen dan memakan waktu lama, sementara tes ultrasonik dapat mendeteksi lokasi dan ukuran retak dengan cepat dan efisien tanpa merusak komponen. Tes ultrasonik diharapkan dapat menjadi solusi untuk mendeteksi retak pada semua material komponen pesawat.
Dokumen ini membahas penggunaan tes ultrasonik untuk menganalisis retak pada komponen mesin pesawat. Tes destruktif konvensional menyebabkan kerusakan komponen dan memakan waktu lama, sementara tes ultrasonik dapat mendeteksi lokasi dan ukuran retak dengan cepat dan efisien tanpa merusak komponen. Tes ultrasonik diharapkan dapat menjadi solusi untuk mendeteksi retak pada semua material komponen pesawat.
Dokumen ini membahas penggunaan tes ultrasonik untuk menganalisis retak pada komponen mesin pesawat. Tes destruktif konvensional menyebabkan kerusakan komponen dan memakan waktu lama, sementara tes ultrasonik dapat mendeteksi lokasi dan ukuran retak dengan cepat dan efisien tanpa merusak komponen. Tes ultrasonik diharapkan dapat menjadi solusi untuk mendeteksi retak pada semua material komponen pesawat.
1. INTRODUCTION Dalam sebuah pesawat terbang didukung oleh berbagai komponen mesin dan bahan material yang mendukung pesawat itu untuk beroperasi. Komponen pada pesawat harus dipantau ketahanan materialnya dan kekuatan pada komponen mesinnya. Komponen-komponen yang menerima pembebanan berulang dapat dipastikan akan mengalami crack atau fatique. Tujuan dari pembahasan ini adalah untuk mengidentifikasi adanya crack pada komponen mesin pesawat yang bisa menyebabkan kerusakan mesin. Permasalahannya adalah bagaimana cara mengetahui adanya crack pada mesin pesawat tanpa harus merusak atau membongkar keseluruhan komponennya. Untuk mengidentifikasi crack pada komponen mesin dilakukan destructive test yang bertujuan untuk mengetahui kekuatan material(Permana,2011). Destructive test dilakukan dengan cara menguji material sampai hancur(Hanafi,2009). Kelemahan yang paling terlihat dari pengujian ini adalah waktu yang digunakan dan komponen pesawat yang dirusak. Ketika komponen mesin yang telah diuji tidak bisa dipakai kembali(Hamzah,2009). Solusi untuk permasalahan ini adalah dengan melakukan pengujian N-DT, yaitu dengan metode ultrasonic test. Ultrasonic test dilakukan dengan memanfaatkan gelombang suara yang berfrekuensi 20 KHz. Pengujian ultrasonic dapat mendeteksi letak dan ukuran crack dengan cepat dan efesien pada material tanpa harus merusak. Gelombang yang dihasilkan oleh probe(transducer) akan mendeteksi crack didalam permukaan komponen. Dengan pengujian ultrasonic diharapkan dapat menjadi solusi untuk mendeteksi crack pada semua material komponen pesawat terbang.