Anda di halaman 1dari 8

PROPOSAL SEMINAR

MANAJEMEN KEPERAWATAN KEDARURATAN


PSIKIATRIK

IPKJI
IKATAN PERAWAT KESEHATAN JIWA INDONESIA
PENGURUS WILAYAH JAWA TENGAH
TAHUN 2020

1
PROPOSAL SEMINAR
MANAJEMEN KEPERAWATAN KEDARURATAN PSIKIATRIK

A. LATAR BELAKANG
Gangguan jiwa merupakan salah satu dari empat masalah kesehatan utama,
baik di negara maju maupun negara berkembang. Gangguan jiwa tidak hanya
dianggap sebagai gangguan menyebabkan kematian secara langsung, namun juga
menimbulkan ketidakmampuan individu untuk berperilaku tidak produktif (Hawari,
2009). Gangguan jiwa adalah kondisi terganggunya fungsi mental, emosional,
pikiran, kemauan, psikomotori dan verbal, adanya gejala klinis, yang disertai oleh
penderitaaan dan mengakibatkan terganggunya fungsi humanistik individu (Suliswati,
2005). Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO, 2012) jumlah penderita gangguan
jiwa di dunia adalah 450 juta jiwa. Satu dari empat keluarga sedikitnya mempunyai
seorang dari anggota keluarga yang mengalami gangguan kesehatan jiwa.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia (2010), menyatakan jumlah penderita
gangguan jiwa di Indonesia mencapai 2,5 juta jiwa yang terdiri dari pasien dengan
risiko perilaku kekerasan (Wirnata, 2012).
Prevalensi gangguan jiwa berat, seperti skizofrenia menurut data Badan
Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI dan
RISKESDAS (2018), terjadi peningkatan proporsi gangguan jiwa yang signifikan jika
dibandingkan dengan Riskesdas 2013, naik dari 1,7% menjadi 7%.
Salah satu diagnose keperawatan pada gangguan jiwa yaitu perilaku
kekerasan.. Penelitian Ellita, dkk (2011), menunjukkan kekerasan fisik yang
dilakukan pasien pada diri sendiri (84%) merupakan bentuk perilaku kekerasan yang
paling sering terjadi di ruang rawat inap jiwa. Kemudian diikuti dengan kekerasan
berupa ancaman fisik kepada perawat (77%) dan kekerasan verbal (70%).
Perawat yang bekerja di instalasi gawat darurat maupun ruang intensif
psikiatri seringkali menjadi korban dari perilaku agresif pasien, oleh karena itu
perawat yang bekerja di ruang intensif harus mampu mengkaji pasien yang berisiko
melakukan perilaku kekerasan. Kemudian, perawat secara efektif harus menangani
pasien sebelum, selama dan sesudah perilaku kekerasan berlangsung (Stuart,
2013). Untuk itu perawat dituntut untuk mempunyai pengetahuan, keterampilan dan
sikap untuk melakukan manajemen kekerasan. Petugas kesehatan diwajibkan untuk
menyediakan manajemen kekerasan dan agresi dengan benar, seperti pelatihan,
2
edukasi yang fokus pada identifikasi awal, teknik manajemen de-eskalasi, dan
menggunakan restrain bila semua strategi tidak berhasil (Hodge dan Marshall, 2007).
Perawat jiwa sebagai pemberi asuhan keperawatan jiwa selain dituntut untuk
memberikan asuhan keperawatan yang profesional juga harus dapat
mempertanggungjawabkan asuhan yang diberikan secara ilmiah (Yosep, 2007).
Perawat harus memahami dan memberikan asuhan secara aman kepada pasien dan
aman juga terhadap perawat itu sendiri secara legal etis sesuai batas
kewenangannya.
Jaminan pelayanan keperawatan yang berkualitas hanya dapat diperoleh dari
tenaga keperawatan yang profesional. Dalam konsep profesi terkait erat dengan 3
nilai sosial yaitu:
1. Pengetahuan yang mendalam dan sistematis
2. Ketrampilan teknis dan kiat yang diperoleh melalui latihan yang lama dan teliti.
3. Pelayanan atau asuhan kepada yang memerlukan, berdasarkan ilmu
pengetahuan dan ketrampilan teknis tersebut dengan berpedoman pada
filsafat moral yang diyakini yaitu “Etika Profesi”.
Ikatan Perawat Jiwa Indonesia ( IPKJI ) Wilayah Jawa Tengah sebagai wadah
perawat jiwa, bagian integral organisasi profesi keperawatan sangat bekepentingan
untuk menjaga mutu pelayanan dan kompetensi perawat khususnya perawat jiwa.
Dengan maraknya kasus-kasus moral etis dan risiko terdampak pada perawat
jiwa, maka dipandang perlu IPKJI melakukan upaya – upaya peningkatan
profesionalitas perawat dan mencegah kemungkinan-kemungkinan terjadinya moral
hazard yang dilakukan oleh perawat jiwa. Salah satu upaya tersebut adalah dengan
menyelenggarakan seminar keperawatan jiwa dengan tema “ Manajemen
Keperawatan Kedaruratan Psikiatrik sesuai dengan Standar Keperawatan Jiwa dan
etiko legal menurut Kode Etik Keperawatan serta Undang – Undang Keperawatan “

B. TUJUAN
Setelah mengikuti kegiatan ini diharapakan peserta:
1. Memahami prinsip-prinsip etika dalam menangani pasien kondisi darurat.
2. Mampu menerapkan prinsip-prinsip etika dalam menangani pasien kondisi
darurat psikatrik.

3
3. Memahami kewenangan dan legalitas pelayanan penanganan kedaruratan
psikiatrik.
4. Memahami teknik-teknik pengamanan dan menjaga keselamatan pasien.
5. Memahami dan mampu memberikan asuhan keperawatan pada pasien gawat
darurat psikiatri secara professional.
6. Mampu meningkatkan mutu pelayanan dan keselamatan pasien.

C. Narasumber dan Materi


1. Prof. DR. Budi Ana Kelliat, SKp.,M.App.Sc
Manajemen Keperawatan Kedarutan Psikiatri.
2. Ns. Dwi Heppy Rochmawati, S.Kep.,Sp.Kep.Jiwa
Aspek Etiko Legal dalam Keperawatan Jiwa
3. Ns. Rasmudjito, S.Kep.,M.HKes
Praktik Keperawatan Jiwa dalam Kode Etik dan Undang – Undang
Keperawatan

D. WAKTU DAN TEMPAT


Kegiatan seminar akan dilaksanakan pada :
Hari/Tanggal : Minggu, 12 Januari 2020
Waktu : Pukul 07.00 – Selesai
Tempat : Hotel Aston Surakarta

E. PESERTA
Peserta yang dapat mengikuti adalah:
1. Perawat, Dosen Keperawatan
2. Praktisi Kesehatan lain
3. Mahasiswa Keperawatan
4. Masyarakat Umum pemerhati kesehatan jiwa

F. RUNDOWN ACARA KEGIATAN


Terlampir

4
G. RENCANA ANGGARAN BELANJA
Terlampir

H. Susunan Panitia
Terlampir

I. PENUTUP
Demikian Proposal kami buat untuk menjadikan kerangka acuan dan mengharap
dukungan dari semua pihak.

PANITIA SEMINAR
IKATAN PERAWAT KESEHATAN JIWA INDONESIA (IPKJI)
WILAYAH PROVINSI JAWA TENGAH
Ketua Sekretaris

SUMINANTO, S.Kep.,Ns JULI MUHAMAD K, S.Kep.Ns


NIRA. 33720006769 NIRA. 33720006768

MENGETAHUI
PENGURUS WILAYAH
IKATAN PERAWAT KESEHATAN JIWA INDONESIA (IPKJI)
PROVINSI JAWA TENGAH
Ketua,

Ns. Hj. DWI HEPPY ROCHMAWATI, M.Kep.Sp.Kep.J.


NIRA: 33740102151
Tembusan Kepada Yth :

5
Lampiran 1
RUNDOWN ACARA KEGIATAN
No WAKTU MATERI PEMBICARA
1 07.00 – 08.00 Registrasi Panitia
2 08.00 – 09.00 Pembukaan Panitia
 Safety Briefing Hotel Aston
 Menyanyikan Indonesia Raya Panitia
 Menyanyikan Mars PPNI
 Menyanyikan Mars IPKJI
 Sambutan Ketua Panitia Suminanto
Pelaksana/ Ketua DPD PPNI
Kota Surakarta
 Sambutan Ketua IPKJI Wilayah Dwi Heppy R
Jawa Tengah sekaligus
membuka Seminar
 Do’a Panitia
3 09.00 – 09.45 Manajemen Keperawatan Prof. DR. Budi Ana
Kedaruratan Psikiatri Kelliat,
SKp.,M.App.Sc
4 09.45 – 10.30 Aspek Etiko Legal dalam Ns. Dwi Heppy
Keperawatan Jiwa Rochmawati,
S.Kep.,Sp.Kep.Jiwa
5 10.30 – 11.15 Praktik Keperawatan Jiwa dalam Ns. Rasmudjito,
Kode Etik dan Undang – Undang S.Kep.,M.HKes
Keperawatan
6 11.15 – 13.00 Diskusi/Tanya Jawab Moderator
7 13.00 – 13,30 Penutup Panitia

6
Lampiran 3
SUSUNAN PANITIA SEMINAR IPKJI
Steering Committee Pengurus Wilayah IPKJI Jawa Tengah
Organizing Committe
1. Ketua Suminanto
2. Sekretaris Juli Muhamad Kartiko
3. Bendahara Sri Puji Lestari
Tri Andri Pujiyanti
4. Moderator Abdul Wakhid
Retno Yuli Hastuti
5. Registrasi dan Sekretariat Kurnia Sasanti
Endah Nugrahini
Dedi Ariwidiyanto
6. Sponshorship dan Publikasi Wijayanti
Sri Sayekti Heni MU
Siswanto Insan Husada
Nur Wulan Agustina ( Klaten)
Susana Nur Tanti GSH
Sahuri Teguh KH
Aryani Poltekkes
Aris Widiyanto IKMA
Sri Tunjung Panti Kosala
Tunjung Laksono U Mitra Azwi EO
Purwaningtyas HS Davandra EO
Baroto Wigid SHC EO
Sifaul Cardia EO
Kukuh Saputra Sabha Karya
7. Sie Ilmiah dan Acara Norman Wijaya Gati
Febriana Sartika Dewi
Sulistyaningsih
Endang Catur Rini
8. Humas dan Transportasi Setyo Priyono
Joko Sri Pujianto
Kukuh Saputra Sabha Karya
9. Perlengkapan Setyo Priyono
Baroto
Kukuh Saputra Sabha Karya
10. Dokumentasi Aris Widiyanto IKMA
Dedi Ariwidiyanto
11. Konsumsi Ida Resminawati
Sri Sayekti Heni MU
Aryani Poltekkes
Endah Nugrahini
7
8

Anda mungkin juga menyukai