1.

Menurut Zimmerer, ide-ide yang berasal dari wirausaha dapat menciptakan peluang
untuk memenuhi kebutuhan pasar. Dalam mengevaluasi ide, wirausaha perlu
mengidentifikasi dan mengevaluasi semua resiko yang mungkin terjadi dengan cara:

 Pengurangan resiko melalui strategi yang proaktif

 Penyebaran resiko pada aspek yang paling mungkin
 Pengelolaan resiko yang mendatangkan nilai atau manfaat

Ada tiga risiko yang dapat di evaluasi menurut Zimmerer, yaitu :

1. Risiko ppasar atau risiko persaingan, yang terjadi akibat adanya keditakpastian pasar
seperti factor lingkungan, ekonomi, teknologi, demografi, dan sosial politik.
2. Risiko finansial, terjadi akibat rendahnya hasil penjualan dan tingginya biaya.
3. Risiko teknik, terjadi sebagai akibat adanya kegagalan teknik.

2. Tentu saja sangat penting. Karena menganalisis/mengidentifkkasi pesaing merupakan

upaya awal dari seorang wirausahawan agar berhasil masuk pasar karena mengenal pesaing
ssangat penting. Dengan menganalisis persaingan seorang wirausaha dapat
membandingkan secara cermat produk, harga, saluran, dan promosi yang dimiliki oleh
pesaing.
Cara berikut ini dapat digunakan untuk mengidentifikasi keunggulan dan kelemahan pesaing
yaitu :

a. Tingkat persaingan

Kotler (1997) membedakan empat tingkat persaingan berdasarkan tingkat substansi produk
sebagai menjadi persaingan merk, persaingan industri, persaingan bentuk dan persaingan
generik

b. Strategi industri

Strategi yang dimaksud adalah strategi yang dilakukan oleh perusahaan pada pasar bersaing
sempurna yang terdiri atas :

 Pintu masuk dan penghalang mobilitas

 Pintu keluar dan penghalang penciutan
 Struktur biaya
 Tingkat integrasi vertikal tingkat globalisasi
c. Tujuan penting

Ada 5 tujuan yang ingin dicapai dari strategi yang digunakan yaitu :

 Profitabilitas saat ini

 Pertumbuhan pangsa pasar
 Arus kas
 Keunggulan teknologi
 Keunggulan pelayanan

d. Menilai kekuatan dan kelemahan pesaing

Sebagai langkah awal dalam menganalisis kekuatan dan kelemahan para pesaingnya,
perusahaan harus mengumpulkan informasi terbaru mengenai bisnis setiap pesaingnya, seperti
data penjualam, pangsa pasar, margin laba, pengambilan investasi, arus kas, investasi baru, dan
penggunaan kapasitas.

e. Mengestimasi pola persaingan

3 Menurut saya analisis peluang usaha yang paling cocok dengan kondisi uasaha saat ini
adalah analisis SWOT, dimana pada analisis SWOT memmadukan 4 faktor atau komposisi
secara tepat tentang bagaimana mempersiapkan kekuatan (strengths), mengatasi
kelemahan (weaknesess), menemukan peluang (opportunities), dan strategi menghadapi
beragam ancaman (Threats).
Contoh analisis swot yang diterapkan pada PT. Astra Honda Motor ( AHM ) alasanya Peluang
pasar yang cukup besar dengan tingkat kepercayaan masyarakat yang sudah hamper
setengah abad, maka segala bentuk ancaman serta kelemahan yang ada di PT. Astra Honda
Motor masih dapat terkendali dengan baik.

4 Menurut saya konsep pemikiran dari Dr. D. J. Schwartz yang paling tepat. Rumusan tentang
identifikasi peluang usaha yang mencakupi empat ( 4 ) unsur yang wajib dimiliki seorang
wirausaha agar mencapai sukse dalam pekerjaanya, yaitu :
a. Percaya dan yakin bahwa usaha bisa dilakukan. Hapuskan kata mustahil, tak
mungkin, tak bisa, tak perlu dicoba, dari khasanah pikiran dan bicara.
b. Janganlah tradisi lingkungan yang statis akan melumpuhkan pikiran wirausahawan.
Lihatlh peluang-peluang usaha untuk menjadi besar.
c. Setiap hari bertanya pada diri sendiri, "bagaimana saya dapat melakukan usaha
sendiri lebih baik".
d. Bertanya dan dengarkanlah. Dengan bertanya dan mendengar, maka wirausahawan
akan mendapatkan bahan baku untuk mengambil keputusan yang tepat. Ingat,
orang besar memonopoli kegiatan bicara.
 e. Perluas pikiran anda, bersemangatlah. Bergaulah dengan orang-orang yang bisa
membuat anda mendapat gagasan peluang usaha

5 Kecurangan ada terjadi dalam franchising,

 Pengambilan keputusan yang sepihak oleh franchisee terkait volume produk, harga
serta layanan, hal ini disebabkan karena kurangnya control dari franchisor
 Ketika franchisor mengambil kesempatan untuk meningkatkan keuntungannya , dengan
cara melanggar/mengingkari perjanjian kerja sama yang telah disepakati bersama
terkait harga .