I. JUDUL
LAPORAN UJI COBA UNSUR C, H, dan O
II. TUJUAN
Untuk mengetahui ada tidaknya unsur C, H, dan O pada sempel organik.
3. Selang ± 30 cm 1
4. Sumbat Tabung - 1
Reaksi Yang Sudah
Dilubangi
5. Plastisin - 1
7. Cawan - 1
8. Pembakar Spritus - 1
9. Spatula - 1
11. Tripot - 1
B. BAHAN
No Nama Bahan Ukuran Jumlah Gambar
1. Air Kapur ± 20 ml -
2. Kertas Kobalt - 1
5. Pasang tabung reaksi pada klem dan langsung hubungkan selang ke gelas kimia
yang berisi air kapur. Pastikan selang tercelup kedalam air kapur.
6. Tutup tabung reaksi mengguanakn penyumbat tabung reaksi yang sudah dipasang
selang. Kemudian pasang plastisin di sekitar mulut tabung reaksi.
7. Pastikan alat terpasang dengan benar. Pasang pembakar spritus di bawah tabung
reaksi dan nyalakan.
1. Setelah selesai mengamati reaksi pada air kapur pada uji C, panaskan kertas kobalt
hingga berwarna biru di sekitar api di pembakar spiritus.
2. Matikan pembakar sepritus kemudian lepas selang dan penyumbat dari tabung
reaksi dengan cepat sebelum uap air kapur kembai ke tabung reaksi.
3. Kemudian masukan kertas ke dalam dinding dalam tabung reaksi. Amati perubahan
yang terjadi ada kertas kobalt.
B. UJI H dan O
No. Nama Bahan Warna Sebelum Warna Sesudah Perubahan
Reaksi Reaksi Ada Tidak
1. Kertas Kobalt Biru Pink ✓
VII. PEMBAHASAN
Untuk mengidentifikasi adanya unsur C, kita dapat melakukan Uji C, dengan
bantuan CuO. Ketika gula dan CuO dipanaskan dalam tabung reaksi, terjadi reaksi kimia
yang ditandai dengan adanya perubahan warna. Perubahan warna yang terjadi yaitu
kecoklatan sampai coklat kehitaman. Pembakaran gula menghasilkan gas yang kemudian
dialirkan dengan selang pengalir gas ke gelas kimia yang berisi air kapur. Setelah gas
bercampur dengan air kapur Ca(OH)2, air kapur akan mengeruh, dan menghasilkan
endapan CaCO3.
Berikut reaksinya : Ca(OH)2 + CO2 –--> CaCO3 + H2O
Hal ini membuktikan bahwa gas yang dihasilkan dari pembakaran gula tersebut
merupakan gas karbondioksida atau CO2. Itu berarti pada sampel organik, terdapat unsur
C dan unsur O.
Untuk mengidentifikasi adanya unsur H, dan O pada sampel organik, dengan Uji H
dan O. Setelah Uji C selesai atau saat gula dipanaskan di dalam tabung reaksi yang ditutup
dengan penyumbat tabung raeksi dan plastisin, agar gas yang terbentuk tidak keluar ke
udara bebas. Pada saat gula dipanaskan di dalam tabung reaksi, terjadi suatu reaksi
kimia, yakni saat dipanaskan, timbul gelembung-gelembung gas (mendidih) dan
menimbulkan uap air dan saat dipanaskan, juga terjadi perubahan warna pada gula, yang
semula berwarna putih berubah warna menjadi coklat kehitaman.
Kemudian setelah terjadi perubahan warna dan timbul titik-titik uap/embun di
dinding dalam tabung reaksi. Setelah itu, matikan pembakar spiritus dan buka penyumbat
tabung reaksi kemudian masukkan kertas kobalt.
Hasil pengamatan menunjukkan, bahwa ketika kertas kobalt di interaksikan atau
disentuh dengan uap air pada dinding dalam tabung reaksi itu, warna pada kertas kobalt
terurai menjadi warna-warna penyusunnya. Kertas ini pun yang semulanya berwarna
kebiru-biruan, berubah warna menjadi warna merah muda keputihan. Jadi
kesimpulannya, pembakaran gula menghasilkan uap air atau H 2O. Dan itu berarti pada
senyawa karbon atau senyawa organik ini tersusun atau terdapat unsur H, dan O di
dalamnya.
Berikut reaksi pembakarannya : C12H22O11(s) + 12 O2(g) ---> 12 CO2(g) + 11 H2O(l)
VIII. KESIMPULAN
Sampel organik mengandung unsur C.
Karena dari praktikum yang di lakukan sampel yang bereaksi dengan air kapur
mengakibatkan air kapur keruh.
Sampel organik mengandung unsur H dan O
Karena kertas kobalt yang semula berwarna biru berubah menjadi berwarna pink.