Role Play Kelompok 6 S1 3B
Role Play Kelompok 6 S1 3B
Pada suatu hari ada seorang pria berserta istri dan anak nya yang datang ke instalasi rawat
jalan, pasien tersebut sudah mengidap kanker otak stadium 2 pasien tersebut di pulangkan
dan harus menjalani kemo, 3 hari menjelang kemoterapi keadaan pasien memburuk, pasien
tersebut mengeluh nyeri hebat, daya ingat menurun, dan mual muntah. Lalu anak dan istrinya
pun membawa nya ke Rumah Sakit
Dokter : Selamat siang bu, ada yang bisa saya bantu? Kenapa bapak sama ibu datang kesini
karena kan belum waktunya jadwal untuk kemoterapi
Istri : Iya dok ini keadaan suami saya semakin memburuk dia mengeluh nyeri yang
hebat, lalu mual muntah juga
Dokter : Oh begituu ya bu, mari bapak saya periksa dulu yaa (dokter pun memeriksa pasien
tersebut bersama perawat)
Dokter : Bu sepertinya bapak harus melakukan rawat inap disini terlebih dahulu sebelum
dilakukannya kemoterapi, dan bapak pun harus melakukan tes lebih lanjut lagi
untuk mengetahui ukuran kanker otak nya tersebut, tes yang harus di lakukan
yaitu MRI
Istri : Oh begitu ya dok, lakukan saja yang terbaik untuk suami saya (dengan ekspresi
wajah yang cemas)
Lalu dokter dan perawat nya membawa pasien keruang pemeriksaan MRI
Perawat 2 : Maaf ya pak tidur dulu disini (sambil membantu menidurkan pasien nya)
Perawat 2: Pak pemeriksaan nya sudah selesai ya, nanti kalau sudah ada hasilnya saya
kasihkan ke dokter
Setelah di lakukannya pemeriksaan MRI pasien pun di bawa ke ruangan kembali oleh
perawat 1
Perawat 1 : Bu yang sabar ya, berdoa saja, semoga hasil nya baik2 saja (sambil mengelus
bahu ibu tersebut)
Perawat 1 : Iya bu, kalau begitu saya permisi dulu ya kalau ada apa-apa panggil saja saya di
ruangan perawat, dan apalagi nanti hasilnya sudah ada saya kabari ibu ya
Setelah beberapa menit datanglah anaknya ke ruangan sambil membawa makanan untuk
ibunya
Ibu : Bapak mu tidak apa-apa nak, kamu berdoa ya semoga bapak kamu cepat sembuh
Anak : Iya bu aku slalu doain bapak agar cepet sembuh, ini ibu makan duluu kan ibu
belum makan. Aku mau pulang dulu ambil barang-barang ya bu
Anak : Iya bu, aku pamit ya (sambil cium tangan ibunya) Assalamualaikum
Keesokan harinya
Bapak : Gapapa bu makan dulu aja, daripada ibu sakit kalau ada apa- apa kan bapak bisa
pencet bell
Anak : Assalamualaikum
Ibu : Waalaikumsalam
Ibu : Masih seperti itu nak, tadi bapak pusing lagi (sambil melihat dan mengelus
bapaknya)
Anak : Bapak yang kuat ya bentar lagi aku lulus SMA mau cari kerja buat biaya bapak
(sambil menangis sedih)
Ibu : Udah nak sekarang kamu pulang aja kan besok sekolah, besok pulang sekolah bisa
kesini lagi
Anak : Iya bu aku pulang dulu ya (sambil mencium tangan ibu dan bapaknya )
Keesokan harinya hasil MRI keluar dan dokter menyuruh perawat untuk menyampaikan
hasilnya
Dokter : Dilihat dari hasilnya kanker ini sudah masuk ke stadium 4 ya sus, coba lihat sus
(Dokter pun memberikan hasilnya kepada suster)
Dokter : Kalau begitu mari kita ke ruangannya sus untuk memberitahukan keadaan
pasien
Perawat 1 : Oh iya baik dok, semoga keluarga dan pasiennya bisa menerima nya ya dok.
Setelah keluar dari ruangan dokter, perawat dan dokter pun langsung menuju ke ruangan
pasien untuk memberittahukan hasilnya
Ibu : Waalaikumsalam, ada apa ya sus, apakah hasil pemeriksaan suami saya sudah
keluar ?
Perawat 1 : Iya bu, sebelumnya perkenalkan saya perawat dina, barusan saya mengambil
hasil pemeriksaan suami ibu apa benar ini dengan Tn. Handy ?
Ibu : Iya benar sus, itu suami saya. Bagaimana hasilnya ya sus?
Dokter : Bu disini saya akan memberitahu hasil dari pemeriksaan MRI bapak
Istri : Baik dok saya sudah gak sabar pengen tau hasilnya
Dokter : Jadi gini Bu dilihat dari hasilnya kanker bapak semakin membesar ukurannya dan
sudah memasuki stadium 4 bu(dokter sambil menunjukan hasil nya dan
menjelaskan nya)
Istri : Yaallah bapak, lalu tindakan yang akan di lakukan selanjutnya bagaimana
dok( sambil menangis )
Bapak : Dok apakah saya bisa sembuh lagi dok (terlihat meringis kesakitan)
Dokter : Kalau untuk itu kita serahkan semuanya pada Allah SWT ya bu pak, kita usaha
dulu, kita lanjutkan saja pengobatan kemoterapinya
Dokter : Baik bu pasti saya akan lakukan yang terbaik buat suami ibu, Sekarang ibu sudah
tau hasilnya, bapak dan ibu yang sabar ya,sekarang ibu sama bapak boleh kembali
keruangan la gi untuk istirahat
Istri : Baik Dok terima kasih banyak atas pemberitahuannya dok (sambil raut muka yang
sedih)
Perawat 1: mari bu
Lalu sore harinya datanglah perawat yang akan melakukan ttv, dan terlihat pasien sedang
menangis sendiri
Perawat 1: Bapak kenapa? Kenapa bapak menangis? (disini pun perawat menjalin binatras
dengan pasien)
Pasien : Saya sedih sus, saya gatau harus bagaimana dengan keadaan saya yang sekarang,
saya hanya bisa menyusahkan istri dan anak saya. Dengan keadaan saya yang
sekarang saya tidak bisa bekerja/mencari nafkah untuk istri dan anak saya (pasien
pun menangis) dan perawat pun mendengarkan secara aktif.
Perawat 1 : Pak bapak yang sabar ya, mungkin ini hanya cobaan dari Allah, bapak pasti bisaa
melewati semua ini, bapak harus semangat demi istri dan anak bapak
Pasien : Tapi setau saya penyakit yang sedang saya derita ini tidak bisa di sembuhkan sus
Perawat 1: Pak tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini, bapak jangan menyerah, bapak
harus optimis untuk sembuh, kita akan berusaha sebaik mungkin demi
kesembuhan bapak
Pasien : Sus terimakasih ya, sekarang saya sudah agak tenang, terimakasih sudah
mendengarkan isi hati sayaa (dengan mata yg berkaca-kaca)
Perawat 1: Pak ini sudah tugas saya harus begini(sambil senyum) . Kalau begitu saya periksa
ttv bapak dulu ya
Perawat 1: Pak pemeriksaan nya sudah selesai, bapak jangan sedih lagi ya. Sekarang bapak
istirahat :)
Perawat 1 : Iya pak sama - sama kalau begitu saya permisi dulu yaa, mari pak
Lalu perawat pun pergi meninggalkan ruangan, setelah itu datanglah istri pasien ke ruangan.
Pasien : Sekarang bapak sudah agak tenang bu, barusan ada perawat yang nenangin bapak
Istri : Alhamdulilah pak, bapak yang sabar ya, ini cobaan untuk keluarga kitaa, bapak
harus kuat