Anda di halaman 1dari 9

TUGAS TORIAL 1

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah:


Pendidikan Kewarganegaraan (MKDU4111)
Dosen Pengampu : Ari Wiseto, S.Pd.MM

DISUSUN OLEH :

NAMA : AHMAD JAMARUDDIN


NIM : 042227018
JURUSAN : S1 ILMU ADMINISTRASI BISNIS
KELAS : 1A ( BIDIK MISI)
UPJJ : UT JEMBER
POKJAR : SAQO

FAKULTAS HUKUM ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK


UNIT PENDIDIKAN BELAJAR JARAK JAUH
UNIVERSITAS TERBUKA
JEMBER
TAHUN 2020
1. Jelaskan apa yang dimaksut dengan NEGARA, BANGSA dan MASYARAKAT!
Bagaimana tahapan tahapan pembentukan negara!
2. Apa yang anda ketahui tentang TEORI ASAL USUL NEGARA? Banyak teori teori
asal usul negara, sebutkan 5 saja dengan memberikan uraian singkat!
3. Jelaskan dengan singkat 3 hal merupakan dasar pemikiran WAWASAN
NUSANTARA!
4. Mengapa BELA NEGARA menjadi kewajiban dan hak setiap warga negara? Jelaskan
menurut pendapat anda!
5. Berikan penjelasan menurut anda:
Bahwa NUSANTARA juga memberikan tanggung jawab kepada bangsa indonesia
untuk turut serta membina ketertiban dan kedamaian dunia!
JAWABAN
1. Jelaskan apa yang dimaksut dengan NEGARA, BANGSA dan MASYARAKAT!
Bagaimana tahapan tahapan pembentukan negara!

Negara ialah tatanan dari rakyat, wilayah yang dimiliki dan dikuasai oleh
pemerintahan yang sah dan berdaulat. Negara mempunyai kewenangan yang
istimewa; membentuk angkatan bersenjata, lembaga peradilan, pemerintahan,
parlemen, mencetak uang, menggunakan kekerasan di wilayah kedaulatannya.
Pemerintah merupakan salah satu unsur aparatur negara, sebagai kelompok sosial
pada periode terbatas mendapat kesempatan memegang pucuk pimpinan eksekutif.
Konsep negara dan teori asal usul negara didefinisikan beragam menurut para pakar.
Hal ini tergantung dari sudut pkitang mereka. Berdirinya suatu negara, harus
memenuhi syarat-syarat, yaitu adanya pemerintahan yang berdaulat, wilayah, warga
negara, dan pengakuan pihak lain

Bangsa adalah suatu kesatuan solidaritas, satu jiwa, dan satu asas spiritual yang
tercipta oleh pengorbanan masa lalu demi masa depan generasi penerusnya. Faktor
yang mempersatukan kelompok-kelompok masyarakat Indonesia sebagai bangsa ialah
kesamaan latar belakang sejarah, tekad untuk hidup bersama guna mencapai cita-cita
masa depan yang lebih baik (masyarakat adil dan makmur aman sentosa).

Masyarakat adalah keseluruhan kompleks hubungan individu yang luas dan terpola


dalam lingkup yang besar (negara) atau kecil dalam suatu suku bangsa atau kelompok
sosial lainnya

Dalam teori ini dikandung pengertian bahwa urutan pentahapan yang berkembang
dari hal yang sangat sederhana dari terjadinya negara sampai kepada lahirnya negara
yang modern. Memang untuk memahami terjadinya negara banyak dasar-dasar
ataupun teori-teori yang dikemukakan para ahli negara dan hukum. Uraian disini akan
mengambil sikap guna memahami pentahapan yang berkembang sehingga muncul
apa yang disebut negara itu
1. Terjadinya Negara Secara Primer

Yang dimaksud dengan terjadinya negara secara primer (Primaries Wording) adalah
teori yang membahas tentang terjadinya negara yang tidak dihubungkan dengan negara yang
telah ada sebelumnya. Terjadinya negara secara primer dimulai dari masyarakat yang paling
sederhana kemudian berevolusi ketingkat yang lebih maju.

Menurut teori ini perkembangan negara secara primer melalui fase:

a. Fase genootschap (Genossenschaf);


b. Fase Reich (Rijk);
c. Fase Staat;
d. Fase democratische Natie dan Fase Diktator.
A. Fase Genootschap (kelompok)
Pada fase iniu merupakan pengelompokkan dari orang-orang yang menggabungka diri
untuk kepentingan bersama, dan didasarkan pada persamaan. Awal kehidupan manusia
dimulai dari keluarga, kemudian terus berkembang menjadi kelompok-kelompok masyarakat
hukum tertentu (suku). Suku sangat terkait dengan adat istiadat serta kebiasaan-kebiasaan
yang disepakati. Pimpinan suku (kepala suku aatau kepala adat) berkewajiban mengatur dan
menyelenggarakan kehidupan bersama. Mereka menyadari bahwa mereka mempunyai
kepentingan yang sama dan kepemimpinan disini dipilih secara primus inter pares. Peranan
kepala suku dianggap sebagai primus inter pares, artinya orang yang pertama diantara yang
sederajat. Kemudian, satu suku, terus berkembang menjadi dua, tiga suku, dan seterusnya
menjadi besar dan kompleks. Perkembangan tersebut bisa terjadi karena faktor alami atau
karena penaklukan-penaklukan antar suku. Jadi yang penting pada masa ini adalah unsur
bangsa.

B. Fase Reich/Rijk (Kerajaan)

Pada fase ini orang-oranng yang menggabungkan diri telah sadar akan hak milik atas
tanah hingga muncullah tuan yang berkuasa atas tanah dan orang-orang yang menyewa tanah.
Sehingga timbul sistem feodlisme. Kepala suku yang semula berkuasa di masyarakat
hukumnya kemudian mengadakan ekspansi dengan penaklukan-penaklukan ke daerah lain.
Hal ini mengakibatkan berubahnya fungsi kepala suku dari primus inter pares menjadi
seorang raja dengan cakupan wilayah yang lebih luas dalam bentuk kerajaan. Pada tahap
berikutnya karena faktor saran transportasi dan komunikasi yang tidak lancar, banyak daerah
taklukkanny yang memberontak. Menghadapi keadaan demikian, nraja segera bertindak
dengan mencari dan sebanyak-banyaknya melalui perdagangan untuk membeli senjata guna
membangun tentara yang kuat dan sarana vital lainnya. Denagn tentara yang kuat, raja
menjadi berwibawa terhadap daerah-daerah kekuasaannya sehingga mulai tumbuh kesadaran
akan kebangsaan dalam bentuk negara nasional.

C. Fase Staat (Negara)

Pada fase ini masyarakat telah sadar dari tidak bernegara menjadi bernegara dan
mereka telah sadar bahwa mereka berada pada satu kelompok. Pada awalny negara nasional
diperintah oleh raja yang absolute denga sistem pemerintah tersentralisasi.semua rakyat
dipaksa mematuhi kehendak dan perintah raja. Hanya ada satu identitas kebangsaan. Jadi
yang penting pada masa ini adalah bahwa unsur daripada negara ialah bangsa. Wilayah dan
pemerintah yang berdaulat sudah terpenuhi.

D. Fase Democratische Natie dan Fase Dictatuur

Fase ini merupakan perkembangan lebih lanjut dari fase staat, dimana democratische
natie ini terbentuk atas dasar kesadaran demokrasi nasional kesadaraan akan adanya
kedaulatan ditangan rakyat. Secara bertahap rakyat mempunyai kesadarn batin dalam bentuk
perasaan kesadaran adanya kekuasaan raja yang mutlak menimbulkan keinginan rakyat untuk
memegang pemerintahan sendiri, diman kedaulatan / kekuasaan tertinggi dipegang oleh
rakyat. Rakyat berhak memilih pimpinannya sendiri yang dianggap dapat mewujudkan
aspirasi mereka. Ini dikenal dengan kedaulatan rakyat. Pemikiran seperti ini mendorong
lahirnya negara demokrasi.

2. Terjadinya Negar Secara Sekunder (Staats Wording Secondaire)

Yang dimaksud dewngan terjadinya negar secara sekunder adalah teori yang
membahas tentang terjadinya negara dihubungkan dengan negara-negar yang telah ada
sebelumnya. Namun karena adanya revolisi, intervensi, dan penaklukan, timbul negara yang
menggantikan negara yang telah ada tersebut. Kenyataannya terjadinya negara secara
sekunder tidak dapat dipungkiri meskipun cara terbentuknya kadang tidak syah menurut
hukum. Jadi yang paling penting dalam pembahasan terjadinya negara secara sekunder ini
adalah masalah pengakuan atau Erkening.
Mengenai masalah pengakuan atau Erkening ini ada tiga macam:

a. Pengakuan de facto (sementara)


Yang dimaksud dengan pengakuan de facto ialah pengakuan yang bersifat sementara
terhadap munculnya atau terbentuknya suatu negara baru, karena kenyataannya negara
baru itu memang ada tapi apakah prosedurnya melalui hukum, hal ini masih dalam
penelitian hingga akibatnya pengakuan yang diberikan adalah bersifat sementara.
Pengakuan de facto ini dapat meningkatkan kepada pengakuan de jureapabila prosedur
munculnya negara baru itu melalui prosedur hukum yng sebenarnya.

b. Pengakuan de jure (pengakuan yuridis)


Yang dimaksud dengan pengakuan de jure adalah pengakuan yang seluas-luasnya dan
bersifat tetap terhadap munculnya atau timbulnya atau terbentuknya nsuatu negara,
dikarenakan terbentuknya negara baru adalah berdasarkan yuridis atau berdasarkan
hukum.

c. Pengakuan atas pemerintahan de facto


Pengakuan atas pemerintahan de Facto ini diciptakan oleh seorang sarjana Belanda yang
bernama Van Haller pada saat proklamasi kemerdekaan Indonesia.
Yang dimaksud dengan pengakuan pemerintahan de facto ialah suatu pengakuan hanya
terhadap pemerintahan dari pada suatu negara jadi yang diakui hanya terhadap
pemerintahannya saja. Sedangkan terhadap wilayahnya tidak diakui. Unsur-Unsur adanya
negara ialah harus ada pemerintahan, wilayah dan rakyat. Jadi apabila hanya ada
pemerintahannya saja tidak bisa dikatakan sebagai sebuah negara..
Terjadinya negara secara sekunder, dapat dipelajari melalui dua macam pendekatan, yakni
pendekatan faktual dan pendekatan teoretis.

a. Pendekatan Faktual
Yaitu berdasarkan kenyataan yang benar-benar terjadi yang diungkap dalam sejarah,
adalah sebagai berikut:

1. Occupatie (Pendudukan)
Hal ini terjadi ketika suatu wilayah yang tidak bertuan dan tidak dikuasai kemudian diduduki
dan dikuasai oleh suku, kelompok tertentu.
Contoh: Liberia yamg diduduki oleh budak-budak Negro dimerdekakan pada tahun 1847.
2. Fussi (Peleburan)
Fusi merupakan gabungan dua negara atau lebih. Hal ini terjadi ketika negara-negara kecil
yang mendiami suatu wilayah mengadakan perjanjian untuk saling melebur menjadi negara
baru.
Contoh: Terbentuknya Federasi negar Jerman pada tahun 1871, yaitu Jerman Barat-Jerman
Timur.
3. Cessie (Penyerahan)
Hal ini terjadi ketika suatu wilayah diserahkan kepada negara lain berdasarkan suatu
perjanjian tertentu.
Contoh: Wilayah Sleeswijk diserahkan oleh Austria kepada Prusia(Jerman), karena ada
perjanjian bahwa negara yang kalah perang harus memberikan negara yang dikuasainya
kepada negara yang menang. Austria adalah salah satu negara yang kalah dalam Perang
Dunia I.
4. Accsie (Penaikan)
Hal ini terjadi ketika suatu wilayah terbentuk akibat penaikan lumpur sungai atau timbul dari
dasar laut atau delta. Kemudian wilayah tersebut dihuni oleh sekelompok orang sehingga
terbentuklah negara.
Contoh wilayah negara Mesir terbentuk dari delta sungai Nill
5. Anexatie (Pencaplokan)
Suatu bangsa berdiri disuatu wilayah yang dikuasai (dicaplok) oleh bangsa lain tanpa reaksi
berarti.
Contoh: Ketika pembentukan Negara Israel, pada tahun 1948 wilayahnya banyak mencaplok
daerah Palestina, Suriah, Yordania, dan Mesir.
6. Proclamation (Proklamasi)
Hal ini terjadi karena ketika penduduk pribumi dari suatu wilayah yang diduduki oleh bangsa
lain mengadakan perjuangan (Perlawanan) sehingga berhasil merebut wilayahnya kembali,
dan menyatakan kemerdekaannya.
Contoh: Negara Indonesia yang merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945 dari penjajahan
Belanda dan Jepang.
7. Inovation (Pembeuntukan baru)
Munculnya suatu negara baru diatas wilayah suatu negara yang pecah karena suatu hal yang
kemudian lenyap.
Contoh: Negara Columbia yang pecah dan lenyap kemudian diwilayah tersebut muncul
negara baru, yaitu Venezuela dan Columbia baru.
8. Separatische (Pemisahan)
Suatu wilayah negara yang memisahkan diri dari negara yang semula menguasainya
kemudian mengatakan kemerdekaannya.
Contoh: Pada tahun 1939, Belgia memisahkan diri dari Belanda dan menyatakan kemerdekaannya.

2. Apa yang anda ketahui tentang TEORI ASAL USUL NEGARA? Banyak teori
teori asal usul negara, sebutkan 5 saja dengan memberikan uraian singkat!

a. Teori Ketuhanan (Theokratis).


Dasar pemikiran teori ini adalah suatu kepercayaan bahwa segala sesuatu yang ada
atau terjadi di alam semesta ini adalah semuanya kehendak Tuhan, demikian pula
negara terjadi karena kehendak Tuhan. Sisa–sisa perlambang teori theokratis nampak
dalam kalimat yang tercantum di berbagai Undang–Undang Dasar negara, seperti :
“….. Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa” atau “By the grace of God”.
Teori ini dipelopori oleh Agustinus, Friedrich Julius Stahl, dan Kraneburg.
b. Teori Kekuasaan.
Menurut teori ini negara terbentuk karena adanya kekuasaan, sedangkan kekuasaan
berasal dari mereka-mereka yang paling kuat dan berkuasa, sehingga dengan
demikian negara terjadi karena adanya orang yang memiliki kekuatan/kekuasaan
menaklukkan yang lemah.
c. Teori Perjanjian Masyarakat .
Menurut teori ini, negara terbentuk karena sekelompok manusia yang semula masing–
masing hidup sendiri–sendiri mengadakan perjanjian untuk membentuk organisasi
yang dapat menyelenggarakan kepentingan bersama. Teori ini didasarkan pada suatu
paham kehidupan manusia dipisahkan dalam dua jaman yaitu pra negara (jaman
alamiah) dan negara.
Teori ini dipelopori oleh Thomas Hobbes.
d. Teori Hukum Alam.
Menurut teori ini, terbentuknya negara dan hukum dengan memandang manusia
sebelum ada masyarakat hidup sendiri–sendiri. Pemikiran pada masa plato dan
Aristoteles
e. Teori Perjanjian Manusia
menghadapi kondisi alam dan timbullah kekerasan. Manusia akan musnah bila ia
tidak mengubah cara-caranya. Manusia pun bersatu untuk mengatasi tantangan dan
menggunakan persatuan dalam gerak tunggal untuk kebutuhan bersama.

3. Jelaskan dengan singkat 3 hal merupakan dasar pemikiran WAWASAN


NUSANTARA!

a. Pemikiran Berdasarkan Falsafah Pancasila


Bahwa wawasan kebangsaan atau wawasan nasional yang dianut dan dikembangkan
oleh bangsa Indonesia merupakan pancaran dari Pancasila sebagai falsafah hidup
bangsa Indonesia.

b. Pemikiran Berdasarkan Aspek Kewilayahan Nusantara


Berdasarkan kondisi obyektif geografi Nusantara merupakan untaian ribuan pulau
yang tersebar dan terbentang di khatulistiwa serta terletak pada posisi silang yang
sangat strategis serta memiliki kareteristik yang berbeda dari Negara lain. Oleh karena
itu, dengan kondisi alam yang nyata Indonesia dikenal sebagai Negara Kepulauan
(Negara Maritim).

c. Pemikiran Berdasarkan Aspek Sosial Budaya


Berdasarkan ciri dan sifat kebudayaan serta kondisi dan konstelasi geografi Negara
RI, tampak secara jelas betapa heterogen serta uniknya masyarakat Indonesia yang
terdiri dari ratusan suku bangsa yang masing-masing memiliki adat istiadat, bahasa
daerah, agama dan kepercayaannya sendiri.

4. Mengapa BELA NEGARA menjadi kewajiban dan hak setiap warga negara?
Jelaskan menurut pendapat anda!

Menurut pendapat saya memiliki sikap BELA NEGARA sangat lah penting dan wajib
setiap warga negara. Contohnya salah satu fungsi bela negara yaitu mempertahankan
negara dari berbagai ancaman maksutnya disini jika kita memiliki jiwa bela negara
maka jika terjadi ancaman baik luar maupun dari dalam kita sebagai warga negara
kita dapat bersatu untuk melawan ancaman tersebut. Tidak hanya itu saja bela negara
juga berfungsi untuk menjaga keutuhan wilayah negara maksutnya yaitu jika setiap
orang memiliki jiwa bela negara maka tidak akan ada kelompok kelompok yang
berusaha untuk memisahkan diri dari nusantara sepert yang terjadi pada tahun 1999
dimana Timor Leste memisahkan diri dari Indonesia kita harap itu tidak terjadi lagi
untuk daerah daerah yang lain.Selain itu juga terdapat tujuan dari bela negara yaitu
(1)Mempertahankan kelangsungan hidup bangsa dan negara (2)Melestarikan budaya
(3)Menjalankan nilai-nilai pancasila dan UUD 1945 (4)Berbuat yang terbaik bagi
bangsa dan negara (5) Menjaga identitas dan integritas bangsa atau negara.

5. Berikan penjelasan menurut anda:


Bahwa NUSANTARA juga memberikan tanggung jawab kepada bangsa
indonesia untuk turut serta membina ketertiban dan kedamaian dunia!

Menurut pendapat saya nusantara atau bangsa Indonesia memiliki peranan penting
terhadap ketertiban dan kedamaian dunia dikarenakan Indonesia merupakan negara
dengan jumlah penduduk peringkat 4 di dunia serta memiliki jumlah umat Islam
tertinggi di dunia sehingga sangat berpengaruh terhadap kedamaian dan ketertiban
dunia. Salah satu tujuan nasional Indonesia sebagaimana tercantum dalam alinea ke-4
Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 adalah
ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi, dan keadilan sosial. Salah satu konsekuensi dari tujuan tersebut adalah bangsa
Indonesia harus senantiasa berperan serta dalam menciptakan perdamaian dunia. Di
sini pula terletak fundamental dari politik luar negeri Republik Indonesia sebagai
politik bebas dan aktif. Politik bebas dan aktif maksudnya Indonesia bebas untuk
menjalin kerja sama dengan negara manapun, serta turut aktif dalam organisasi
internasional untuk bekerja sama dan menjaga perdamaian dunia.

Anda mungkin juga menyukai