Abstrak
Penelitian ini bertujuan menghasilkan produk pemertahanan bahasa Jawa melalui
budaya lokal guyub tutur dalam kajian antropolinguistik. Penelitian pengembangan
ini mengggunakan desain Recursive, Reflective, Design, and Development (R2D2).Prosedur
pengembangan melalui empat tahap, yaitu mendesain prototipe, menguji coba prototipe
melalui uji ahli dan uji lapangan), merevisi prototipe, dan memproduksi massal DVD
pemertahanan bahasa Jawa melalui budaya lokal guyub tutur. Analisis data dilakukan
melalui analisis hasil uji ahli dan uji lapangan dengan menggunakan teknik analisis
rerata. Hasil penelitian pengembangan ini berupa produk DVD pemertahanan bahasa
Jawa melalui budaya lokal guyub tutur yang telah memenuhi syarat keberterimaan
(acceptability). Produk tersebut menjadi dokumen resmi pemerintah daerah dan pihak
terkait sebagai referensi dalam upaya pemertahanan bahasa Jawa. Bahasa Jawa sebagai
bagian dari budaya lokal merupakan warisan budaya yang wajib dilestarikan. Untuk
menjaga kelestarian budaya lokal diperlukan pemertahanan budaya dari pengaruh luar
dan mendokumenkannya secara lengkap, otentik, dan resmi.
Kata kunci: pemertahanan bahasa Jawa, budaya lokal, guyub tutur, antropolinguistik
Abstract
This study aims to yield a product for the Javanese language maintenance through
local culture in speech community in an anthropolinguistic study. This research and
development study used the Recursive, Reflective, Design, and Development (R2D2)
design. The development procedure consisted of four steps, i.e. designing a prototype,
testing the prototype (through expert judgment and field testing), revising the prototype,
and in a large scale producing a DVD of the Javanese language maintenance through
local culture in speech community. The data were analyzed by means of expert judgment
and field testing using the mean score analysis technique. The research and development
product is a DVD of the Javanese language maintenance through local culture in speech
communitysatisfying the acceptability requirement. The product becomes an official
document for the local government and related parties as a reference for the Javanese
language maintenance. The Java language as part of local culture is a cultural heritage
that must be preserved. To preserve local culture, cultural maintenance against external
influences is necessary by completely, authentically, and officially documenting it.
96
97
Pengembangan Pemertahanan Bahasa Jawa Melalui Budaya Lokal Guyub Tutur ...
98
yub tutur menjadi bagian yang tidak ter- Hasil penelitian pendahuluan menun-
pisahkan dari budaya masyarakat setem- jukkan bahwa pemerintah daerah dan
pat. Menurut Duranti (1997:168) bahwa pihak terkait pelestarian budaya setem-
penggunanan unsur-unsur linguistik di- pat di Kabupaten Tulungagung belum
anggap oleh ahli antropolinguistik men- memiliki dokumen resmi tentang pe-
jadi fitur penting yang merepresentasikan mertahanan bahasa Jawa dalam budaya
kelompok masyarakat atau kelas sosial lokal guyub tutur yang dapat digunakan
tertentu. sebagai referensi (Tabrani dan Prasetyo-
Penggunaan bahasa Jawa sebagai ba- ningsih, 2015). Berdasarkan permasalahan
hasa pengantar komunikasi sehari-hari tersebut, melalui penelitian ini peneliti
terdapat bentuk-bentuk fonem dan mor- berusaha membantu pemerintah daerah
fem hubungannya dengan kelas sosial. dan pihak terkait untuk menyusun do-
Bentuk-bentuk linguistik fonem dan kumen resmi pemertahanan bahasa Jawa
morfem dalam kajian antropolinguistik melalui budaya lokal guyub tutur.
menjadi fitur penting yang merepresenta- Berdasarkan hal tersebut peneliti ter-
sikan kelompok penutur tertentu. Dalam motivasi mengembangkan prototip pe-
kajian antropolinguistik beberapa fonem mertahanan bahasa Jawa melalui bu-
merepresentasikan fitur-fitur sosial (status daya lokal guyub tutur. Tujuan penelitian
tingkat ekonomi atau kedudukan, kewila- pengembangan ini secara umum adalah
yahan, dan pendidikan). Bahasa Jawa bagi menghasilkan prototip pemertahanan
masyarakat Jawa merupakan bagian dari bahasa Jawa melalui budaya lokal guyub
budaya lokal yang merepresentasikan tutur yang memenuhi syarat keberterima-
fitur sosial masyarakat setempat. an (acceptability) sebagai dokumen resmi
Bagi masyarakat Jawa, misalnya baha- yang dapat digunakan sebagai referensi
sa Jawa dapat digunakan oleh guyub tutur oleh pemerintah daerah dan pihak ter-
untuk menyebarkan nilai-nilai sosial dan kait.
budaya Jawa. Penggunaan bahasa Jawa
dalam aktivitas (komunikasi dan ritual) METODE
guyub tutur menjadi bagian yang tidak Penelitian yang berjudul Pemertahanan
terpisahkan dari budaya masyarakat. Bahasa Jawa Melalui Budaya Lokal Guyub
Seiring dengan perkembangan bu- Tutur dalam Kajian Antropolinguistik ini
daya, terdapat fakta sosial yang menun- merupakan kelanjutan dari penelitian ta-
jukkan bahwa bahasa Jawa dalam budaya hun sebelumnya (2015). Tujuan umum pe-
lokal semakin hari semakin punah ter- nelitian lanjutan ini adalah menghasilkan
desak oleh perkembangan jaman. Oleh prototip dokumen resmi pemertahanan
karena itu, pelestarian bahasa Jawa perlu bahasa Jawa berbentuk video atau DVD
dilakukan melalui pemertahanan budaya budaya lokal guyub tutur dalam kajian
lokal guyub tutur. antropolinguistik yang dapat digunakan
Penggunaan bahasa Jawa dalam pro- oleh pemerintah daerah dan pihak terkait
sesi adat merupakan bagian dari kebu- sebagai referensi.
dayaan yang masih hidup dan berkem- Penelitian ini termasuk jenis pene-
bang dalam masyarakat. Di Kabupaten litian pengembangan. Untuk mencapai
Tulungagung terdapat budaya lokal ber- target penelitian yang diharapkan, pe-
wujud upacara ritual yang mengandung neliti menggunakan desain penelitian
struktur bahasa dan makna simbolik. pengembangan model Willis (1995 dan
Namun, sangat disayangkan budaya 2000), yaitu Recursive, Reflective, Design,
lokal masyarakat setempat tersebut be- and Development (R2D2).
lum didokumentasikan secara lengkap
dan resmi.
Pengembangan Pemertahanan Bahasa Jawa Melalui Budaya Lokal Guyub Tutur ...
100
3,7 (rentang skor 1 – 4). Artinya, perolehan pada kelompok guyub tutur yang kurang
skor pengembangan produk ini sesuai berpendidikan.
dengan kriteria. Apabila hasil perolehan Hasil penelitian tentang penggunaan
ketiga aspek pengembangan >3,5 (skor 3 bahasa Jawa dalam ritual Ulur-Ulur guyub
– 4) maka produk telah memenuhi syarat tutur yang berbentuk poetik menunjuk-
keberterimaan dan dapat digunakan se- kan makna simbolik yang mencerminkan
bagai dokumen atau referensi pemerintah kondisi sosial, budaya, dan keyakinan
daerah dan pihak terkait. guyub tutur. Temuan penelitian ini sesuai
Berdasarkan hasil analisis uji ahli dan dengan hasil kajian Prawoto (2015:675)
uji lapangan menunjukkan bahwa produk bahwa dalam budaya ritual memiliki
dokumen perlu penyempurnaan pada ke- nilai-nilai simbolik.
tiga aspek pengembangan. Beberapa cata- Ritual Ulur-Ulur merupakan simbol
tan lapangan terhadap pengembangan pengagungan masyarakat, baik secara
prototip dokumen telah dilakukan revisi individu maupun kolektif terhadap Yang
sehingga hasil akhir penelitian menunjuk- Maha Kuasa dan Dzat Yang Menguasai
kan produk prototip dokumen resmi telah Bumi (baurekso). Prosesi ritual guyub tu-
memenuhi syarat keberterimaan yang tur ini menggunakan fitur-fitur linguistik
dapat digunakan sebagai referensi. bahasa Jawa mengandung interaksi sim-
bolik, yaitu hubungan masyarakat dengan
Pembahasan Hasil Penelitian masyarakat, hubungan masyarakat de-
Penelitian lanjutan ini didasarkan ngan Yang Maha Kuasa, dan hubungan
atas dua temuan penting. Pertama, Hasil masyarakat dengan alam (terutama ling-
kajian pola-pola penggunaan bahasa Jawa kungan).
sebagai bahasa pengantar komunikasi Selain itu, prosesi ritual guyub tutur
sehari-hari diperoleh deskripsi bentuk- mencerminkan nilai kebersamaan dan
bentuk fonem dan morfem hubungannya gotong royong. Dalam kajian antropoli-
dengan kelas sosial. Bentuk-bentuk lingu- nguistik, penggunaan unsur-unsur bahasa
istik fonem dan morfem dalam kajian an- (linguistik) dianggap oleh ahli antropolog
tropolinguistik menjadi fitur penting yang menjadi fitur penting yang merepresen-
merepresentasikan kelompok penutur tasikan kelompok masyarakat atau kelas
tertentu. Dalam kajian antropolinguis- sosial tertentu (Duranti, 1997:168).
tik beberapa fonem merepresentasikan Beragamnya wujud warisan budaya
fitur-fitur sosial (status tingkat ekonomi lokal tersebut memberi kesempatan kepa-
atau kedudukan, kewilayahan, dan pen- da kita untuk mempelajari kearifan lokal
didikan). (local genius). Kearifan lokal merupakan
Fitur linguistik menunjukkan strata sikap, pandangan, dan kemampuan suatu
kewilayahan (artinya, penutur berasal komunitas di dalam mengelola lingku-
dari daerah kulonan atau daerah selatan) ngan, baik rohani dan jasmaninya, mau-
dan menunjukkan wilayah desa. Bentuk- pun sosial. Kearifan lokal sebagai jawaban
bentuk linguistik ini menjadi budaya da- kreatif terhadap situasi geografis-geopoli-
lam aktivitas kehidupan sosial masyarakat tis, historis, dan situasional yang bersifat
setempat. lokal (Saini K.M., 2005).
Fitur linguistik menunjukkan strata Kearifan lokal dalam budaya lokal
sosial berdasarkan tingkat pendidikan merupakan pandangan hidup dan ilmu
penutur. Bentuk pelesapan dan penghi- pengetahuan serta berbagai strategi ke-
langan unsur linguistik tidak akan ter- hidupan yang berwujud aktivitas yang
jadi pada penutur yang berpendidikan. dilakukan oleh masyarakat dalam men-
Kesalahan pengucapan biasanya terjadi jawab berbagai masalah dalam pemenu-
Pengembangan Pemertahanan Bahasa Jawa Melalui Budaya Lokal Guyub Tutur ...
102
han kebutuhan masyarakat lokal. Kearifan Jawa oleh guyub tutur setempat, tokoh
lokal merupakan bagian dari konstruksi masyarakat, dan pemeritah daerah meski-
budaya. Kearifan lokal dalam budaya pun terdapat hambatan dalam pelestari-
lokal mengacu pada berbagai kekayaan an budaya lokal upacara ritual guyub
budaya yang tumbuh dan berkembang tutur. Upaya pemertahanan bahasa Jawa
dalam masyarakat, dan merupakan ele- melalui budaya lokal guyub tutur belum
men penting untuk memperkuat kohesi didokumentasikan oleh pemerintah
sosial di antara warga masyarakat. daerah dan pihak terkait secara lengkap
Secara umum, kearifan lokal dalam dan resmi (Tabrani dan Prasetyoningsih,
budaya lokal memiliki ciri dan fungsi 2015). Melalui penelitian pengembangan
memberikan warna kebersamaan bagi ini peneliti berusaha membantu peme-
suatu komunitas. Oleh karena itu, budaya rintah daerah (Dinas Pendidikan dan
lokal yang mengandung kearifan lokal se- Kebudayaan serta Dinas Pariwisata) dan
layaknya dipertahankan dan diwariskan pihak terkait untuk menghasilkan produk
kepada generasi selanjutnya. Budaya lokal dokumen resmi, lengkap, dan outentik
adalah perilaku positif manusia yang ber- yang dapat digunakan sebagai referensi
hubungan dengan alam dan lingkungan dalam pelestarian bahasa Jawa dalam
sekitar, bersumber dari ritual kedaerahan, budaya lokal. Berdasarkan hasil peneli-
nilai-nilai agama, adat istiadat, petuah tian menunjukkan bahwa pengembangan
atau nasihat, dan budaya setempat yang produk dokumen lengkap, resmi, dan
terbangun secara alamiah dalam suatu outentik tentang pemertahanan bahasa
komunitas masyarakat untuk beradaptasi Jawa dalam budaya lokal guyub tutur
dengan lingkungan di sekitarnya. telah memenuhi syarat keberterimaan
Menurut Spradley (1997:5), kebudaya- (acceptability) dan dapat digunakan seba-
an merupakan pengetahuan yang dipero- gai referensi oleh pemerintah daerah dan
leh dan digunakan oleh manusia untuk pihak terkait.
menginterpretasi pengalaman dan mela- Mengingat pentingnya bahasa Jawa
hirkan tingkah laku sosial. Fungsi utama sebagai sarana komunikasi dan budaya
kebudayaan adalah untuk menyebarkan masyarakat, karena itu menjadi penting
nilai-nilai dari satu generasi ke generasi untuk dijaga kelestariannya. Bahasa Jawa
berikutnya. merupakan bahasa yang mayoritas di-
Salah satu sarana untuk mewariskan gunakan oleh masyarakat penutur etnis
dan menyebarkan nilai-nilai tersebut Jawa. Dari jumlah segi penutur hampir se-
dengan menggunakan bahasa, termasuk bagian besar masyarakat yang ada di Jawa
penggunaan fitur-fitur linguistiknya. Oleh menggunakan bahasa Jawa sebagai sarana
karena itu, hubungan antara bahasa dan komunikasi sehari-hari. Upaya untuk
budaya saling terkait erat dan hubungan melestarikan bahasa Jawa memang sudah
keduanya saling mempengaruhi. Bahasa dilaksanakan oleh pemerintah maupun
merupakan bagian penting dari budaya. swasta, termasuk melalui media massa.
Hal ini, sesuai dengan temuan peneliti Media massa sering menyelipkan rubrik
yang menunjukkan bahwa pemahaman bahasa Jawa dalam penerbitannya (Sep-
bahasa berkaitan dengan pemahaman bu- tiawan, 2013:1). Fakta sosial menunjukkan
daya. Contoh, seseorang yang memahami bahwa penggunaan bahasa Jawa dalam
bahasa Jawa dapat memahami maksud budaya lokal, hingga sekarang masih
prosesi ritual budaya lokal guyub tutur hidup pada sebagian masyarakat pendu-
Jawa. kungnya. Namun, upaya pelestarian dan
Kedua, hasil penelitian menunjukkan pemertahanan bahasa Jawa dalam budaya
terdapat upaya pemertahanan bahasa lokal tersebut belum didokumentasikan
secara lengkap, outentik, dan resmi.
Pengembangan Pemertahanan Bahasa Jawa Melalui Budaya Lokal Guyub Tutur ...
104