Anda di halaman 1dari 9

PENGEMBANGAN PEMERTAHANAN BAHASA JAWA MELALUI BUDAYA

LOKAL GUYUB TUTUR DALAM KAJIAN ANTROPOLINGUISTIK

Akhmad Tabrani dan Luluk Sri Agus Prasetyoningsih


FKIP Universitas Islam Malang
email: akh_tabrani@yahoo.com

Abstrak
Penelitian ini bertujuan menghasilkan produk pemertahanan bahasa Jawa melalui
budaya lokal guyub tutur dalam kajian antropolinguistik. Penelitian pengembangan
ini mengggunakan desain Recursive, Reflective, Design, and Development (R2D2).Prosedur
pengembangan melalui empat tahap, yaitu mendesain prototipe, menguji coba prototipe
melalui uji ahli dan uji lapangan), merevisi prototipe, dan memproduksi massal DVD
pemertahanan bahasa Jawa melalui budaya lokal guyub tutur. Analisis data dilakukan
melalui analisis hasil uji ahli dan uji lapangan dengan menggunakan teknik analisis
rerata. Hasil penelitian pengembangan ini berupa produk DVD pemertahanan bahasa
Jawa melalui budaya lokal guyub tutur yang telah memenuhi syarat keberterimaan
(acceptability). Produk tersebut menjadi dokumen resmi pemerintah daerah dan pihak
terkait sebagai referensi dalam upaya pemertahanan bahasa Jawa. Bahasa Jawa sebagai
bagian dari budaya lokal merupakan warisan budaya yang wajib dilestarikan. Untuk
menjaga kelestarian budaya lokal diperlukan pemertahanan budaya dari pengaruh luar
dan mendokumenkannya secara lengkap, otentik, dan resmi.

Kata kunci: pemertahanan bahasa Jawa, budaya lokal, guyub tutur, antropolinguistik

DEVELOPING THE JAVANESE LANGUAGE MAINTENANCE THROUGH


LOCAL CULTURE IN SPEECH COMMUNITY IN
AN ANTHROPOLINGUISTIC STUDY

Abstract
This study aims to yield a product for the Javanese language maintenance through
local culture in speech community in an anthropolinguistic study. This research and
development study used the Recursive, Reflective, Design, and Development (R2D2)
design. The development procedure consisted of four steps, i.e. designing a prototype,
testing the prototype (through expert judgment and field testing), revising the prototype,
and in a large scale producing a DVD of the Javanese language maintenance through
local culture in speech community. The data were analyzed by means of expert judgment
and field testing using the mean score analysis technique. The research and development
product is a DVD of the Javanese language maintenance through local culture in speech
communitysatisfying the acceptability requirement. The product becomes an official
document for the local government and related parties as a reference for the Javanese
language maintenance. The Java language as part of local culture is a cultural heritage
that must be preserved. To preserve local culture, cultural maintenance against external
influences is necessary by completely, authentically, and officially documenting it.

Keywords: Javanese language maintenance, local culture, speech community,


anthropolinguistics

96
97

PENDAHULUAN lagu, kesenian daerah), dan keunikan


Kebudayaan berkaitan erat dengan masyarakat setempat.
bahasa. Bahasa dan budaya saling ber- Beragam wujud warisan budaya lo-
hubungan, dan hubungan keduanya ber- kal memberi kita kesempatan untuk mem-
sifat dinamis dan saling mempengaruhi. pelajari kearifan lokal (local genius) dalam
Selain sebagai alat kebudayaan, bahasa mengatasi masalah-masalah yang dihada-
juga merupakan bagian dari kebudayaan. pi masyarakat lokal. Kearifan lokal ada-
Memahami suatu kebudayaan tertentu lah sikap, pandangan, dan kemampuan
berarti harus memahami bahasanya (Du- suatu komunitas di dalam mengelola
ranti, 1997:1 dan Ratna, 2010:161). lingkungan rohani dan jasmaninya, yang
Demikian halnya, keberadaan bahasa memberikan kepada komunitas itu daya
daerah merupakan bagian yang tidak ter- tahan dan daya tumbuh di dalam wilayah
pisahkan dari kebudayaaan lokal. Bahasa tempat komunitas itu berada. Dengan
daerah dapat dimaknai sebagai bagian perkataaan lain, kearifan lokal adalah
dari alat sosial dan praktik budaya lokal. jawaban kreatif terhadap situasi geografis-
Budaya daerah atau budaya lokal meru- geopolitis, historis, dan situasional yang
pakan salah satu bentuk pengungkapan bersifat lokal (Saini, 2005).
pemikiran tentang keadaan masyarakat Kearifan lokal sebagai bagian dari
setempat. kebudayaan masyarakat setempat perlu
Nilai-nilai budaya lokal sebagai jiwa dipertahankan. Menurut Spradley (1997:
dari kebudayaan lokal, menjadi dasar 5), kebudayaan merupakan pengetahuan
dari segenap wujud kebudayaan daerah. yang diperoleh dan digunakan oleh ma-
Memperkenalkan cerita rakyat dalam ben- nusia untuk menginterpretasi pengala-
tuk mendongeng, misalnya merupakan man dan melahirkan tingkah laku sosial.
budaya bangsa kita dahulu, yang pada Fungsi utama kebudayaan adalah untuk
masa kini sudah mulai meluntur seiring menyebarkan nilai-nilai dari satu generasi
berkembangnya waktu. Cerita rakyat ke generasi berikutnya. Salah satu alat pe-
merupakan salah satu sarana penting un- nyebaran kebudayaan lokal, yaitu dengan
tuk pewarisan budaya lokal. Cerita tidak menggunakan bahasa daerah.
hanya digunakan untuk memahami dunia Bahasa daerah dalam hubungannya
dan mengekpresikan gagasan, ide-ide, dengan kehidupan sosial dalam masya-
dan nilai-nilai, melainkan juga sebagai sa- rakat suatu daerah memiliki dua fungsi,
rana penting untuk memahamkan dunia yaitu sebagai alat komunikasi dan sebagai
kepada orang lain, menyimpan, mewaris- pengantar kegiatan ritual. Hal ini, sejalan
kan gagasan, dan nilai-nilai tersebut dari dengan fungsi bahasa dalam kehidupan
generasi ke generasi berikutnya. sosial, yaitu fungsi pragmatik (pracmatical
Budaya lokal yang beraneka ragam use) dan ritual (magical use). Penggunaan
merupakan warisan budaya yang wajib bahasa dalam fungsi ritual diartikan seba-
dilestarikan. Ketika bangsa lain yang gai wacana berbahasa di dalam kegiatan
hanya sedikit mempunyai warisan bu- ritual.
daya lokal berusaha keras untuk meles- Penggunaan bahasa Jawa dalam pro-
tarikannya demi suatu identitas, maka sesi ritual merupakan bagian dari kebu-
sungguh naif jika kita yang memiliki dayaan yang masih hidup dan berkem-
banyak warisan budaya lokal lantas meng- bang dalam masyarakat pendukungnya
abaikan pelestariannya. Beberapa contoh yang di dalamnya terdapat struktur lingu-
merupakan wujud budaya lokal, misalnya istik dan bentuk-bentuk makna simbolik
cerita rakyat (dongeng), ritual kedaera- yang merepresentasikan kelompok sosial.
han, tradisi kedaerahan, kreativitas (tari, Penggunaan bahasa dalam aktivitas gu-

Pengembangan Pemertahanan Bahasa Jawa Melalui Budaya Lokal Guyub Tutur ...
98

yub tutur menjadi bagian yang tidak ter- Hasil penelitian pendahuluan menun-
pisahkan dari budaya masyarakat setem- jukkan bahwa pemerintah daerah dan
pat. Menurut Duranti (1997:168) bahwa pihak terkait pelestarian budaya setem-
penggunanan unsur-unsur linguistik di- pat di Kabupaten Tulungagung belum
anggap oleh ahli antropolinguistik men- memiliki dokumen resmi tentang pe-
jadi fitur penting yang merepresentasikan mertahanan bahasa Jawa dalam budaya
kelompok masyarakat atau kelas sosial lokal guyub tutur yang dapat digunakan
tertentu. sebagai referensi (Tabrani dan Prasetyo-
Penggunaan bahasa Jawa sebagai ba- ningsih, 2015). Berdasarkan permasalahan
hasa pengantar komunikasi sehari-hari tersebut, melalui penelitian ini peneliti
terdapat bentuk-bentuk fonem dan mor- berusaha membantu pemerintah daerah
fem hubungannya dengan kelas sosial. dan pihak terkait untuk menyusun do-
Bentuk-bentuk linguistik fonem dan kumen resmi pemertahanan bahasa Jawa
morfem dalam kajian antropolinguistik melalui budaya lokal guyub tutur.
menjadi fitur penting yang merepresenta- Berdasarkan hal tersebut peneliti ter-
sikan kelompok penutur tertentu. Dalam motivasi mengembangkan prototip pe-
kajian antropolinguistik beberapa fonem mertahanan bahasa Jawa melalui bu-
merepresentasikan fitur-fitur sosial (status daya lokal guyub tutur. Tujuan penelitian
tingkat ekonomi atau kedudukan, kewila- pengembangan ini secara umum adalah
yahan, dan pendidikan). Bahasa Jawa bagi menghasilkan prototip pemertahanan
masyarakat Jawa merupakan bagian dari bahasa Jawa melalui budaya lokal guyub
budaya lokal yang merepresentasikan tutur yang memenuhi syarat keberterima-
fitur sosial masyarakat setempat. an (acceptability) sebagai dokumen resmi
Bagi masyarakat Jawa, misalnya baha- yang dapat digunakan sebagai referensi
sa Jawa dapat digunakan oleh guyub tutur oleh pemerintah daerah dan pihak ter-
untuk menyebarkan nilai-nilai sosial dan kait.
budaya Jawa. Penggunaan bahasa Jawa
dalam aktivitas (komunikasi dan ritual) METODE
guyub tutur menjadi bagian yang tidak Penelitian yang berjudul Pemertahanan
terpisahkan dari budaya masyarakat. Bahasa Jawa Melalui Budaya Lokal Guyub
Seiring dengan perkembangan bu- Tutur dalam Kajian Antropolinguistik ini
daya, terdapat fakta sosial yang menun- merupakan kelanjutan dari penelitian ta-
jukkan bahwa bahasa Jawa dalam budaya hun sebelumnya (2015). Tujuan umum pe-
lokal semakin hari semakin punah ter- nelitian lanjutan ini adalah menghasilkan
desak oleh perkembangan jaman. Oleh prototip dokumen resmi pemertahanan
karena itu, pelestarian bahasa Jawa perlu bahasa Jawa berbentuk video atau DVD
dilakukan melalui pemertahanan budaya budaya lokal guyub tutur dalam kajian
lokal guyub tutur. antropolinguistik yang dapat digunakan
Penggunaan bahasa Jawa dalam pro- oleh pemerintah daerah dan pihak terkait
sesi adat merupakan bagian dari kebu- sebagai referensi.
dayaan yang masih hidup dan berkem- Penelitian ini termasuk jenis pene-
bang dalam masyarakat. Di Kabupaten litian pengembangan. Untuk mencapai
Tulungagung terdapat budaya lokal ber- target penelitian yang diharapkan, pe-
wujud upacara ritual yang mengandung neliti menggunakan desain penelitian
struktur bahasa dan makna simbolik. pengembangan model Willis (1995 dan
Namun, sangat disayangkan budaya 2000), yaitu Recursive, Reflective, Design,
lokal masyarakat setempat tersebut be- and Development (R2D2).
lum didokumentasikan secara lengkap
dan resmi.

LITERA, Volume 16, Nomor 1, April 2017


99

Terdapat tiga aspek yang dikembang- HASIL DAN PEMBAHASAN


kan dalam penelitian ini, yaitu pengem- Pada bagian ini menjelaskan dua hal
bangan susunan atau sistematika produk, penting, yaitu hasil penelitian dan pem-
isi atau substansi materi, dan kebahasaan bahasan. Hasil penelitian ini memaparkan
serta desain produk. Aspek susunan atau temuan-temuan objektif di lapangan beru-
sistematika produk meliputi penataan pa hasil deskripsi pemertahanan bahasa
bagian-bagian prototip (pendahuluan, isi, Jawa dalam budaya lokal guyub tutur
dan penutup). Susunan bagian pendahu- dan pengembangan produk penelitian
luan atau pengantar berisi ilustrasi gam- yang telah dilakukan. Pembahasan hasil
bar dan prakata. Susunan pada bagian terkait dengan ringkasan hasil penelitian
isi terdiri atas prosesi ritual budaya lokal (hasil pengembangan produk) dikaitkan
dengan penggunaan bahasa Jawa. Susu- dengan kajian teoretis.
nan pada bagian akhir berisi penutup
kegiatan prosesi ritual. Aspek pengem- Hasil Penelitian
bangan isi atau materi berkaitan dengan Secara umum penelitian ini bertujuan
penggunaan bahasa Jawa pada prosesi inti menghasilkan produk pemertahanan
upacara ritual budaya lokal guyub tutur. bahasa Jawa melalui budaya lokal guyub
Aspek kebahasaan dan desain meliputi tutur dalam kajian antropolinguistik.
penggunaan kata, struktur kalimat, ke- Terdapat dua temuan penting dalam
jelasan suara, dan gambar. penelitian ini. Pertama, temuan hasil pe-
Tenik analisis data dilakukan dengan nelitian menunjukkan bahwa pola-pola
uji produk penelitian, yaitu melalui uji penggunaan bahasa Jawa dalam aktivi-
ahli (ahli desain pembelajaran, ahli ba- tas (komunikasi dan ritual) guyub tutur
hasa, dan ahli budaya) dan uji lapangan menjadi bagian yang tidak terpisahkan
(subjek penelitian adalah pemerintah dari budaya masyarakat setempat. Peng-
daerah dan pihak terkait pemertahanan gunaan unsur-unsur budaya, termasuk
bahasa Jawa dan pelestarian budaya lokal bahasa menjadi fitur penting yang merep-
setempat). Analisis data penelitian dengan resentasikan kelompok masyarakat atau
menggunakan teknik analisis rerata. kelas sosial tertentu. Hasil penelitian
Adapun, prosedur pengembangan penggunaan bahasa Jawa dalam budaya
produk penelitian dengan desain R2D2 lokal guyub tutur menunjukkan bentuk-
dilakukan melalui empat tahap, yaitu pen- bentuk fonem dan morfem hubungannya
definisian (persiapan dan pembentukan dengan kelas sosial. Bentuk-bentuk li-
tim pengembang), perancangan produk nguistik fonem dan morfem dalam kajian
pengembangan (difokuskan pada ke- antropolinguistik menjadi fitur penting
giatan analisis karakteristik subjek pe- yang merepresentasikan kelompok pe-
nelitian), pengembangan penulisan draf nutur tertentu. Dalam kajian antropoli-
produk, uji coba hasil produk, dan penye- nguistik beberapa fitur linguistik merep-
barluasan produk. resentasikan fitur sosial (status tingkat
Dalam uji produk ini peneliti meng- ekonomi atau kedudukan, kewilayahan,
gunakan instrumen penelitian meliputi (1) dan pendidikan).
kuesioner atau angket digunakan untuk Kedua, hasil penelitian menunjukkan
uji ahli dan uji lapangan, dan (2) kisi- bahwa upaya pemertahanan bahasa Jawa
kisi observasi atau catatan pengamatan melalui budaya lokal guyub tutur telah
lapangan. dilakukan. Tetapi, upaya tersebut belum
dilaksanakan secara maksimal. Temuan
penting yang menjadi fokus penelitian
pengembangan ini adalah belum ada

Pengembangan Pemertahanan Bahasa Jawa Melalui Budaya Lokal Guyub Tutur ...
100

produk dokumen pemertahanan bahasa nakan sebagai referensi oleh pemerintah


Jawa dalam budaya lokal yang dapat di- daerah dan pihak terkait. Hasil analisis
jadikan referensi oleh pemerintah daerah data penelitian pengembangan terhadap
dan pihak terkait. Oleh karena itu, melalui isi atau materi prototip menunjukkan
penelitian pengembangan ini peneliti perolehan skor 3,8 (rentang skor 1 – 4).
berusaha menghasilkan produk dokumen Pada hasil pengembangan aspek isi atau
lengkap, outentik, dan resmi. substansi prototip terdapat catatan revisi,
Ada tiga aspek penting yang dikem- yaitu pada bagian inti upacara ritual perlu
bangkan melalui penelitian ini, yaitu (a) diberikan terjemahan ke dalam bahasa
pengembangan susunan atau sistematika Indonesia. Hal ini, dimaksudkan agar
produk, (2) isi atau substansi materi, dan membantu pihak terkait dalam pemaha-
(3) kebahasaan serta desain produk. Ke- man isi produk.
tiga aspek pengembangan ini diharapkan Pengembangan aspek penggunanan
memenuhi syarat ketepatan, kelayakan, kebahasaan dan desain produk. Pada as-
dan kegunaan sehingga prototip doku- pek kebahasaan ini yang dikembangkan
men resmi yang dihasilkan memenuhi adalah ketepatan bahasa dalam upacara
syarat keberterimaan (acceptability). ritual (penggunaan fitur-fitur linguisik,
Masing-masing hasil penelitian pengem- kata, struktur kalimat untuk dipahami,
bangan dipaparkan berikut ini. dan kejelasan suara). Bahasa Jawa sebagai
Pengembangan susunan atau sistema- media komunikasi upacara ritual ini men-
tika produk. Yang termasuk aspek ini gandung fitur-fitur linguistik dan makna
meliputi penataan bagian-bagian prototip simbolik yang mencerminkan budaya
(pendahuluan, isi, dan penutup). Susunan lokal masyarakat. Pengembangan desain
bagian pendahuluan atau pengantar berisi produk terkait dengan kejelasan rekaman
ilustrasi gambar dan prakata. Susunan gambar dan ilustrasi. Hasil pengembang-
pada bagian isi terdiri atas prosesi ritual an berdasarkan aspek kebahasaan dan
budaya lokal dengan penggunaan bahasa desain produk menunjukkan adanya ke-
Jawa. Susunan pada bagian akhir berisi tepatan dan kejelasan gambar produk.
penutup kegiatan prosesi ritual. Hasil Hasil analisis data penelitian pengemban-
analisis data menunjukkan bahwa hasil gan aspek kebahasaan dan desain produk
pengembangan aspek penyusunan atau menunjukkan perolehan skor 3,6 (rentang
sistematika prototip memperoleh skor 3,7 skor 1 – 4). Pada hasil pengembangan
(rentang skor 1 – 4). Pada hasil pengem- aspek desain produk terdapat catatan
bangan aspek kelayakan penyusunan ahli tentang kejelasan gambar dan suara.
atau sistematika prototip terdapat catatan Terdapat bagian isi produk yang kurang
revisi, antara lain perlu diberikan ilustrasi jelas gambar dan rekaman suara.
gambar pada sampul luar (cover) dan di- Secara ringkas hasil penelitian ini
sertai keterangan pengembang produk. menunjukkan bahwa pengembangan
Pengembangan isi atau substansi ketiga aspek produk ini dapat memenuhi
materi produk. Pada aspek isi atau materi syarat keberterimaan (kelayakan, kegu-
yang dikembangkan adalah penggunaan naan, dan ketepatan) sebagai dokumen
fitur-fitur linguistik bahasa Jawa pada lengkap, outentik, dan resmi yang dapat
prosesi inti upacara ritual budaya lokal digunakan sebagai referensi oleh peme-
guyub tutur. Hasil pengembangan ber- rintah daerah dan pihak terkait pemer-
dasarkan aspek isi atau materi tentang tahanan bahasa Jawa dalam budaya lokal
prototip menunjukkan adanya kegunaan guyub tutur. Perolehan skor rata-rata
isi atau materi sebagai dokumen resmi, tentang keberterimaan produk ini dapat
lengkap, dan outentik yang dapat digu- digunakan sebagai buku referensi sebesar

LITERA, Volume 16, Nomor 1, April 2017


101

3,7 (rentang skor 1 – 4). Artinya, perolehan pada kelompok guyub tutur yang kurang
skor pengembangan produk ini sesuai berpendidikan.
dengan kriteria. Apabila hasil perolehan Hasil penelitian tentang penggunaan
ketiga aspek pengembangan >3,5 (skor 3 bahasa Jawa dalam ritual Ulur-Ulur guyub
– 4) maka produk telah memenuhi syarat tutur yang berbentuk poetik menunjuk-
keberterimaan dan dapat digunakan se- kan makna simbolik yang mencerminkan
bagai dokumen atau referensi pemerintah kondisi sosial, budaya, dan keyakinan
daerah dan pihak terkait. guyub tutur. Temuan penelitian ini sesuai
Berdasarkan hasil analisis uji ahli dan dengan hasil kajian Prawoto (2015:675)
uji lapangan menunjukkan bahwa produk bahwa dalam budaya ritual memiliki
dokumen perlu penyempurnaan pada ke- nilai-nilai simbolik.
tiga aspek pengembangan. Beberapa cata- Ritual Ulur-Ulur merupakan simbol
tan lapangan terhadap pengembangan pengagungan masyarakat, baik secara
prototip dokumen telah dilakukan revisi individu maupun kolektif terhadap Yang
sehingga hasil akhir penelitian menunjuk- Maha Kuasa dan Dzat Yang Menguasai
kan produk prototip dokumen resmi telah Bumi (baurekso). Prosesi ritual guyub tu-
memenuhi syarat keberterimaan yang tur ini menggunakan fitur-fitur linguistik
dapat digunakan sebagai referensi. bahasa Jawa mengandung interaksi sim-
bolik, yaitu hubungan masyarakat dengan
Pembahasan Hasil Penelitian masyarakat, hubungan masyarakat de-
Penelitian lanjutan ini didasarkan ngan Yang Maha Kuasa, dan hubungan
atas dua temuan penting. Pertama, Hasil masyarakat dengan alam (terutama ling-
kajian pola-pola penggunaan bahasa Jawa kungan).
sebagai bahasa pengantar komunikasi Selain itu, prosesi ritual guyub tutur
sehari-hari diperoleh deskripsi bentuk- mencerminkan nilai kebersamaan dan
bentuk fonem dan morfem hubungannya gotong royong. Dalam kajian antropoli-
dengan kelas sosial. Bentuk-bentuk lingu- nguistik, penggunaan unsur-unsur bahasa
istik fonem dan morfem dalam kajian an- (linguistik) dianggap oleh ahli antropolog
tropolinguistik menjadi fitur penting yang menjadi fitur penting yang merepresen-
merepresentasikan kelompok penutur tasikan kelompok masyarakat atau kelas
tertentu. Dalam kajian antropolinguis- sosial tertentu (Duranti, 1997:168).
tik beberapa fonem merepresentasikan Beragamnya wujud warisan budaya
fitur-fitur sosial (status tingkat ekonomi lokal tersebut memberi kesempatan kepa-
atau kedudukan, kewilayahan, dan pen- da kita untuk mempelajari kearifan lokal
didikan). (local genius). Kearifan lokal merupakan
Fitur linguistik menunjukkan strata sikap, pandangan, dan kemampuan suatu
kewilayahan (artinya, penutur berasal komunitas di dalam mengelola lingku-
dari daerah kulonan atau daerah selatan) ngan, baik rohani dan jasmaninya, mau-
dan menunjukkan wilayah desa. Bentuk- pun sosial. Kearifan lokal sebagai jawaban
bentuk linguistik ini menjadi budaya da- kreatif terhadap situasi geografis-geopoli-
lam aktivitas kehidupan sosial masyarakat tis, historis, dan situasional yang bersifat
setempat. lokal (Saini K.M., 2005).
Fitur linguistik menunjukkan strata Kearifan lokal dalam budaya lokal
sosial berdasarkan tingkat pendidikan merupakan pandangan hidup dan ilmu
penutur. Bentuk pelesapan dan penghi- pengetahuan serta berbagai strategi ke-
langan unsur linguistik tidak akan ter- hidupan yang berwujud aktivitas yang
jadi pada penutur yang berpendidikan. dilakukan oleh masyarakat dalam men-
Kesalahan pengucapan biasanya terjadi jawab berbagai masalah dalam pemenu-

Pengembangan Pemertahanan Bahasa Jawa Melalui Budaya Lokal Guyub Tutur ...
102

han kebutuhan masyarakat lokal. Kearifan Jawa oleh guyub tutur setempat, tokoh
lokal merupakan bagian dari konstruksi masyarakat, dan pemeritah daerah meski-
budaya. Kearifan lokal dalam budaya pun terdapat hambatan dalam pelestari-
lokal mengacu pada berbagai kekayaan an budaya lokal upacara ritual guyub
budaya yang tumbuh dan berkembang tutur. Upaya pemertahanan bahasa Jawa
dalam masyarakat, dan merupakan ele- melalui budaya lokal guyub tutur belum
men penting untuk memperkuat kohesi didokumentasikan oleh pemerintah
sosial di antara warga masyarakat. daerah dan pihak terkait secara lengkap
Secara umum, kearifan lokal dalam dan resmi (Tabrani dan Prasetyoningsih,
budaya lokal memiliki ciri dan fungsi 2015). Melalui penelitian pengembangan
memberikan warna kebersamaan bagi ini peneliti berusaha membantu peme-
suatu komunitas. Oleh karena itu, budaya rintah daerah (Dinas Pendidikan dan
lokal yang mengandung kearifan lokal se- Kebudayaan serta Dinas Pariwisata) dan
layaknya dipertahankan dan diwariskan pihak terkait untuk menghasilkan produk
kepada generasi selanjutnya. Budaya lokal dokumen resmi, lengkap, dan outentik
adalah perilaku positif manusia yang ber- yang dapat digunakan sebagai referensi
hubungan dengan alam dan lingkungan dalam pelestarian bahasa Jawa dalam
sekitar, bersumber dari ritual kedaerahan, budaya lokal. Berdasarkan hasil peneli-
nilai-nilai agama, adat istiadat, petuah tian menunjukkan bahwa pengembangan
atau nasihat, dan budaya setempat yang produk dokumen lengkap, resmi, dan
terbangun secara alamiah dalam suatu outentik tentang pemertahanan bahasa
komunitas masyarakat untuk beradaptasi Jawa dalam budaya lokal guyub tutur
dengan lingkungan di sekitarnya. telah memenuhi syarat keberterimaan
Menurut Spradley (1997:5), kebudaya- (acceptability) dan dapat digunakan seba-
an merupakan pengetahuan yang dipero- gai referensi oleh pemerintah daerah dan
leh dan digunakan oleh manusia untuk pihak terkait.
menginterpretasi pengalaman dan mela- Mengingat pentingnya bahasa Jawa
hirkan tingkah laku sosial. Fungsi utama sebagai sarana komunikasi dan budaya
kebudayaan adalah untuk menyebarkan masyarakat, karena itu menjadi penting
nilai-nilai dari satu generasi ke generasi untuk dijaga kelestariannya. Bahasa Jawa
berikutnya. merupakan bahasa yang mayoritas di-
Salah satu sarana untuk mewariskan gunakan oleh masyarakat penutur etnis
dan menyebarkan nilai-nilai tersebut Jawa. Dari jumlah segi penutur hampir se-
dengan menggunakan bahasa, termasuk bagian besar masyarakat yang ada di Jawa
penggunaan fitur-fitur linguistiknya. Oleh menggunakan bahasa Jawa sebagai sarana
karena itu, hubungan antara bahasa dan komunikasi sehari-hari. Upaya untuk
budaya saling terkait erat dan hubungan melestarikan bahasa Jawa memang sudah
keduanya saling mempengaruhi. Bahasa dilaksanakan oleh pemerintah maupun
merupakan bagian penting dari budaya. swasta, termasuk melalui media massa.
Hal ini, sesuai dengan temuan peneliti Media massa sering menyelipkan rubrik
yang menunjukkan bahwa pemahaman bahasa Jawa dalam penerbitannya (Sep-
bahasa berkaitan dengan pemahaman bu- tiawan, 2013:1). Fakta sosial menunjukkan
daya. Contoh, seseorang yang memahami bahwa penggunaan bahasa Jawa dalam
bahasa Jawa dapat memahami maksud budaya lokal, hingga sekarang masih
prosesi ritual budaya lokal guyub tutur hidup pada sebagian masyarakat pendu-
Jawa. kungnya. Namun, upaya pelestarian dan
Kedua, hasil penelitian menunjukkan pemertahanan bahasa Jawa dalam budaya
terdapat upaya pemertahanan bahasa lokal tersebut belum didokumentasikan
secara lengkap, outentik, dan resmi.

LITERA, Volume 16, Nomor 1, April 2017


103

SIMPULAN bersaing ini dapat diselesaikan dengan


Terdapat dua simpulan penting dalam baik. Semoga penelitian ini bermanfaat
penelitian pengembangan ini. Pertama, bagi kalangan Pemerintah Daerah Kabu-
hasil penelitian yang terkait dengan pe- paten Tulungagung dan Dinas terkait, ak-
mertahanan bahasa Jawa dalam budaya ademisi, pemerhati pemertahanan bahasa
lokal guyub tutur. Penggunaan bahasa Jawa, tokoh masyarakat, dan masyarakat
Jawa dalam aktivitas (komunikasi dan pada umumnya.
ritual) guyub tutur menjadi bagian yang
tidak terpisahkan dari budaya masyarakat DAFTAR RUJUKAN
setempat. Penggunanan unsur-unsur bu- Duranti, Alessandro. 1997. Linguistic
daya, termasuk bahasa menjadi fitur pen- Anthropology. Cmbridge University
ting yang merepresentasikan kelompok Press.
masyarakat atau kelas sosial tertentu. Nurhidayati. 2013. Pelestarian Budaya Jawa
Kedua, bahasa Jawa sebagai bagian Melalui Lagu Dolanan. Staf Site…Staff
dari budaya lokal masyarakat setempat uny ac.id/. diunduh tanggal 11 Januari
merupakan warisan budaya yang wajib 2015.
dipertahankan atau dilestarikan. Untuk Prawoto. 2015. Nilai-Nilai Pendidikan
menjaga kelestarian budaya lokal diperlu- Masyarakat dalam Upacara Adat (Studi
kan pemertahanan budaya dari pengaruh Kasus pada Ritual Ulur-Ulur di Kabupat-
luar dan mendokumenkannya. Penelitian en Tulungagung-Jawa Timur). Proceed-
pengembangan pemertahanan bahasa ing. Scientific Forum-Faculty of Edu-
Jawa dalam budaya lokal guyub tutur cation Departement of Science Educa-
merupakan salah satu cara pemertahanan tion (FIP-JIP). Faculty of Education,
bahasa daerah yang wajib dijaga keles- Gorontalo State University Gorontalo.
tariannya. Penelitian pengembangan ini National Seminar and International
menghasilkan produk dokumen lengkap, Conference, Volume 1 Nomor 01. Sep
outentik, dan resmi tentang pemertaha- 2015. ISSN: 772460-756001.
nan bahasa Jawa dalam budaya lokal Ratna, Nyoman Kutha. 2010. Metodologi
guyub tutur yang telah memenuhi syarat Penelitian: Kajian Budaya dan Ilmu Sosial
keberterimaan (acceptability) dan dapat Humaniora pada Umumnya. Yogjakarta:
digunakan sebagai referensi oleh peme- Pustaka Pelajar.
rintah daerah dan pihak terkait. Saini K.M. 2005. “Kearifan Lokal di arus
Global”, dalam Pikiran Rakyat, Edisi
UCAPAN TERIMA KASIH 30 Juli 2005.
Penelitian ini disusun berdasarkan Septiawan, Ferdian. 2013. Melestarikan
hasil Penelitian Hibah Bersaing (PHB) Bahasa Jawa sebagai Warisan Budaya Na-
Tahun ke-2 yang dilaksanakan pada tahun sional. Greenzty.blogspot com/.../me-
2016. Penelitian ini mendapat dukungan lestarikan-bahasa-jawa-sebagai_5889.
anggaran DIPA dalam rangka penelitian html. diunduh tanggal 24 Juli 2015.
Desentralisasi Tahun Anggaran 2016, No- Spradley, James P. 1997. The Etnographic
mor: 020/SP2H/P/K7/KM/2016, Tanggal 25 Interview (terjemahan). Yogyakarta:
April 2016. Tiara Wacana.
Ucapan terima kasih disampaikan Tabrani, Akhmad dan Prasetyoningsih,
kepada Rektor Universitas Islam Malang Luluk Sri Agus. 2015. Pemertahanan
(Unisma), Lembaga Penelitian dan Peng- Bahasa Jawa dalam Budaya Lokal Guyup
abdian Kepada Masyarakat (LPPM) Unis- Tutur dalam Kajian Antropolinguistik.
ma, dan semua staf administrasi yang te- Malang: Lembaga Penelitian dan
lah memfasilitasi hingga penelitian hibah Pengabdian Keapada Masyarakat

Pengembangan Pemertahanan Bahasa Jawa Melalui Budaya Lokal Guyub Tutur ...
104

(LPPM) Universitas Islam Malang Willis, J. 2000. A General Set of Procedures


(Unisma). for Constructivist Interpretivist Instruc-
Willis, J. 1995. A Recursive, Reflective tional Design: the New R2D2 Model.
Instructional Design Model Based on Educational Technology/March-April,
Constructivist Interpretivist Theory. 2.
Educational Technology/Nov-Dec, 9.

LITERA, Volume 16, Nomor 1, April 2017

Anda mungkin juga menyukai