Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Kulit merupakan organ penting yang melindungi bagian dalam tubuh dari
gangguan fisik maupun mekanik (Wolff et al., 2004). Kulit sangat rentan terkena
infeksi ataupun penyakit kulit yang salah satunya disebabkan oleh bakteri
Staphylococcus aureus.

Antiseptik tangan (hand sanitizer) dalam bentuk sediaan gel sangat praktis
digunakan. Penggunaan antiseptik tangan dapat mengendalikan infeksi dan dapat
mengurangi kontaminasi bakteri pada tangan (Kampf & Ostermeyer, 2004).

Sediaan gel lebih banyak digunakan karena rasa dingin di kulit, mudah
mengering, dan mudah dicuci. Bahan pembentuk gel yang biasa digunakan adalah
Carbopol 940 dan Na-CMC. Gelling agent tersebut banyak digunakan dalam
produk kosmetik dan obat karena memiliki stabilitas dan kompaktibilitas yang
tinggi, toksisitas yang rendah, serta mampu meningkatkan waktu kontak dengan
kulit sehingga meningkatkan efektivitas penggunaan gel sebagai antibakteri
(Edwards & Johnsons, 1987).

Kelopak Bunga Rosela memiliki senyawa bioaktif yang ada didalamnya seperti
golongan fenol, tanin, flavonoid, alkaloid, dan steroid. Ekstrak kasar etanol 70%
memiliki sifat toksik terhadap Artemina salina, aktivitas antibakteri dan aktivitas
antioksidan. Ekstrak kasar etil asetat memiliki aktivitas antibakteri dan
antioksidan, sedangkan ekstrak heksan hanya memiliki sifat antioksidan.
(Rostinawati., 2009).

Dari latar belakang di atas, diharapkan dapat dihasilkan sediaan gel antiseptik
tangan berbahan aktif tanaman yang menimbulkan rasa nyaman pada kulit,
mengurangi resiko terjadinya iritasi, praktis, dan memiliki aktivitas antibakteri.

I.2 Tujuan

a. Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Kewirausahaan D III


Farmasi Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya.
b. Dapat membuat sediaan gel antiseptik tangan dengan bahan alam bunga
rosella (Hibiscus Sabdariffa L.) .
c. Menjadikan bunga rosella (Hibiscus Sabdariffa L.) lebih dikenal manfaat
lainnya sebagai antiseptik dan antibakteri dari bahan alam.
d. Membuat strategi penjualan produk Gel Hand Sanitizer lebih dikenal
masyarakat luas
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Gel Hand Sanitizer


Hand sanitizer merupakan alternatif untuk mencuci tangan selain
menggunakan air dan sabun. Bahan aktif dalam hand sanitizer dapat berupa
isopropanol , etanol , n-propanol , atau povidone-iodine.
Pembersih tangan yang mengandung setidaknya 70% alkohol, membunuh
99,9% bakteri di tangan 30 detik setelah . "Mencuci tangan dan disinfeksi
tangan".
II.2 Anatomi dan Fisiologi Kulit

Kulit merupakan lapisan pelindung tubuh yang sempurna terhadap


pengaruh luar, baik pengaruh fisik maupun pengaruh kima. Dimana kulit
berfungsi sebagai sistem epitel pada tubuh untuk menjaga kelurnya substansi-
substansi penting dalam tubuh. Meskipun kulit relatif permeabel terhadap
senyawa kimia namun dalam keadaan tertentu kulit dapat ditembus oleh
senyawa senyawa kimia namun dalam keadaan tertentu kulit dapat ditembus
oleh senyawa senyawa obat/bahan yang berbahaya yang dapat menimbulkan
efek terapetik / efek toksik yang bersifat sistemik (Aiache,1993).

II.3 Tanaman Bunga Rosella

Gambar 1. Bunga Rosella (Hibiscus sabdariffa)


Rosella mempunyai nama ilmiah Hibiscus sadbariffa Linn, merupakan
anggota family Malvaceae. Rosella dapat tumbuh baik di daerah beriklim
tropis dan subtropis.
Tanaman rosella berupa semak yang berdiri tegak dengan tinggi 3-5 m.
Ketika masih muda, batang dan daunnya berwarna hijau. Ketika beranjak
dewasa dan masih berbunga, batangnya berwarna cokelat kemerahan. Batang
berbentuk silindris dan berkayu, serta memiliki banyak percabangan. Pada
batang melekat daun-daun yang tersusun berseling, berwarna hijau, berbentuk
bulat telur dengan pertulangan menjari dan tepi meringgit. Ujung daun ada
yang runcing atau bercangap. Tulang daunnya berwarna merah. Panjang daun
dapat mencapai 6-15 cm dan lebar 5-8 cm. Akar yang menopang batangnya
berupa akar tunggang (Widyanto dan Nelistya, 2008).
Masyarakat tradisional di berbagai negara telah memanfaatkan tanaman
rosella seperti sebagai antiseptik, demulcent (menetralisir asam lambung),
digestif (melancarkan pencernaan diuretik, onthemintic (anticacing),
refrigerant (efek pendinginan), serta mengobati kanker, batuk, sakit maag,
kembung perut, dan mencegah penyakit hati (Mardiah, dkk., 2009).
Herbal Rosella banyak mengandung Kalsium, Vitamin C, D, B-1, B-2,
Magnesium, omega-3, beta karotin dan 18 asam amino essensial untuk tubuh
diantaranya lysine dan arginin.

II.3 Uraian Bahan


No Nama Bahan Fungsi
1. Carbopol 940 Emulgator dan Suspending
Agent
3. TEA Zat pengemulsi
4. Natrium Metabisulfit Antioksidan
5. Gliserin Pelarut
6. Aquadest Pelarut
Tabel.1. Uraian bahan
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

III.1 Jenis Penelitian


Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimental dan
observasi

III.2 Waktu dan Tempat Penelitian


Penelitian ini dilakukan pada bulan September – Desember 2016 di
Laboratorium Farmasetika Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya.

III. 3 Formulasi Sediaan Hand Sanitizer Bunga Rosella

1. Komposisi Formula
Bahan Formula
Ekstrak Bunga Rosella 5 gram
Carbopol 940 1,8 mL
TEA q.s
Gliserin 1 mL
Natrium metabisulfit 0,2 gram
Alkohol 30 ml
Aquadest ad 30 gram
Tabel 2. Komposisi Formula 1

III. 5 Prosedur kerja

III.5.1 Pembuatan simplisia

˗ Bunga Rosella yang sudah dipanen disortir


˗ Bunga Rosella dicuci dengan air mengalir
˗ Bunga rosella dikeringkan dengan cara diangin-anginkan atau
dibawah sinar matahari langsung tetapi ditutupi kain hitam.
˗ Bunga rosella di jemur hingga kering, lalu disortir lagi untuk
memisahkan bunga rosella yang tidak layak digunakan.

III.5.2 Ekstraksi bahan (Bunga Rosella)

Bunga rosella kering dihaluskan sampai menjadi serbuk


kemudian dimaserasi 3 x 24 jam dengan etanol 95 %, selanjutnya
dilakukan pemekatan dengan evaporator sampai diperoleh ekstrak
bunga Rosella (Hibiscus sabdariffa L.). Ekstrak disaring dengan
kertas saring sampai didapat ekstrak yang kental.

III.5.3 Pembuatan Sediaan Gel

1. Carbopol dikembangkan dalam air panas, kemudian diaduk.


2. Ekstrak bunga rosella dicampur dengan bahan lain sampai
tercampur rata, kemudian dimasukkan ke dalam carbopol.
3. Kedalam campuran tersebut, ditambahkan air sampai volume
yang dikehendaki, kemudian tambahkan TEA tetes demi tetes
sambil diaduk perlahan sampai terbentuk gel yang jernih.

III.6 Rincian Harga Bahan-Bahan Pembuatan Gel


No Nama Bahan Harga
1. Rosella kering Rp 300.000 /kg
2. Gliserin Rp 65.000 /liter
3. Na Metabisulfit Rp. 27.000 /kg
4. Carbopol 940 Rp 350.000 /kg
5. Trietanolamin (TEA) Rp 378.000 /kg
6. Etanol 96% Rp 65.000 /liter
7. Aquadest Rp 75.000 /20 liter
Jumlah Rp. 1.260.000
Tabel 3. Harga bahan
Dari harga 1.260.000 dapat memproduksi 200 pcs Gel Hand Sanitizer
Rosella, belum termasuk biaya kemasan dengan etiket.

III.6.1 Estimasi Harga Produk


a. Formula
No Alat dan Bahan Harga
1. Rosella kering

x 300.000 = 1500

2. Gliserin

x 65.000 = 65

3. Na Metabisulfit

X 27.000 = 4,5

4. Carbopol 940

x 350.000 = 630

5. Trietanolamin (TEA)

x 378.000 = 378

6. Etanol 96%

x 65.000 = 1950

7. Aquadest

x = 37,5

8. Botol Kemasan Rp. 2000


9. Etiket Rp. 400 / kemasan
Jumlah Rp. 6.765,5
Tabel 4. Estimasi harga produk
b. Harga Jual per Kemasan

Diambil keuntungan 30% dari harga produksi dan margin


lainnya.
HPP = 30% X Harga Produksi
= 0,3 X 4.365,5
= 1.309,65
HJP = 1,309,65 + 4,365,5 +2.400
` = 8.075,15
Jadi harga HJP per kemasan yaitu 8075,15
III.7 Segmentasi Pasar, Strategi Pemasaran dan Analisis SWOT
Bisnis “hand sanitizer” untuk saat ini terus meningkat seiring dengan
meningkatnya konsumen. Pesaing yang dihadapi adalah produk yang sama
dengan hansanitizer ini seperti : antis, handyclean, dettol, lifeboy dan masih
banyak lagi. Oleh karena itu kami melakukan strategi pemasaran yang
berfokus kepada Marketing Mix serta Analisis SWOT.
1. Segmentasi Pasar
Target pasar yang kami fokuskan adalah segala umur karena
menggunakan pembersih tangan dapat membasmi bakteri yang terdapat
pada tangan. Walaupun ide bisnis ini sudah ada dipasaran, tetapi kami
disini memberikan sentuhan inovasi  pada kemasan dan aroma bau yang
lebih segar.
2. Strategi pemasaran
Analisis program pemasaran yang terangkum dalam 4P (produk, price,
place, promosi) akan memberikan gambaran tentang strategi yang akan
digunakan dalam usaha pembersih tangan handsanitizer.
a. Produk
Banyak varian kemasan produk yang diciptakan dari mulai botol
volume 30 ml, 50 ml, dan 100 ml dengan varian harga yang berbeda
di setiap volumenya, dan dalam kemasan botol yang lebih praktis lagi.
Ternyata masyarakat menerima dengan baik akan variasi kemasan
yang produsen ciptakan, karena konsumen gel Hand Sanitizer herbal
dalam kondisi tidak hanya berada didalam rumah, melainkan diluar
rumah (jalan, kantor, kampus, dll) sehingga akan lebih mudah apabila
dibawa. Oleh karena itu, kami hanya membuatnya dalam kemasan 30
ml dengan warna yang menarik.

˗ Merk
Produk pembersih tangan kami bernama
”handsanitizer”  dengan alasan sebagai pemberian informasi
gambaran umum, dari produk yang telah kami buat, dan dengan
dasar kesimpelan nama merk dan mudah diingat karena arti dan
katanya agar konsumen lebih cepat mengenal produk kami. Produk
pembersih tangan ini kami beri merk “handsanitizer”
˗  Motto
“Jadikan tanganmu lembut dan bebas kuman”  Jadi tidak
perlu khawatir lagi bagi masyarakat, dengan menggunakan
pembersih tangan “handsanitizer” akan memudahkan anda untuk
mencegah kuman pada tangan anda.

˗ Kemasan Produk
Produk kami ini dikemas dalam kemasasan dari bahan plastik
yang diberi beberapa tulisan tentang logo, merek produk, alamat
lokasi produk, nomer telepon dan informasi tempat pemesanan.

b. Promotion
˗ Pertama kami menggunakan media dari mulut ke mulut lalu brosur
sebagai sarana promosi untuk awal mula pengenalan produk.
˗ Lalu apabila usaha mulai berjalan secara perlahan, kami juga
menggunakan media internet seperti Twitter, Facebook, Instagram
dan Blackberry Messenger. Dengan menggunakan media sosial
kami dapat mempromosikan produk handsanitizer ini.
c. Price
Harga gel Hand Sanitizer yang kami buat sedikit lebih murah
dibandingkan dengan brend Hand Sanitizer yang lainya. Walaupun
produk yang kami jual harganya lebih murah dipasaran tidak menutup
kemungkinkan kualitasnya yang lebih baik dari Hand Sanitizer
lainnya.
˗ Harga yang ditawarkan pada produk handsanitizer ini
menggunakan metode berdasarkan harga pesaing yaitu sebesar Rp
8.075,15 per botol.

˗ Perkiraan Pendapatan Penjualan
Besarnya perkiraan pendapatan penjualan yang akan diperoleh
setiap tahun selama umur proyek diperoleh dengan mengalikan
antara harga jual dengan volume yang diproduksi. Besarnya harga
jual dari setiap tahunnya mengikuti perkembangan inflasi dan
target laba sedangkan besarnya volume produksi yang akan
dipergunakan dalam menghitung perkiraan
pendapatan penjualan diambil dari target produksi setiap tahun
yang telah ditetapkan. Berikut adalah hasil dari perhitungan
perkiraan pendapatan penjualan selama umur proyek.

d. Place
˗ Tempat proses produksi, pengemasan, serta penyimpanan bahan
baku serta produk handsanitizer yang sudah siap distribusikan
semua masih di simpan dan di proses di rumah (home industri). 
˗ Strategi penentuan lokasi produksi dan pemasaran berada
di sekitar Kampus Poltekkes dan Kota Tasikmalaya. Tempat
tersebut kami pilih menjadi tempat usaha kami.
3. Analisis SWOT
Analisis SWOT adalah suatu bentuk analisis di dalam manajemen
perusahaan atau di dalam organisasi yang secara sistematis dapat
membantu dalam usaha penyusunan suatu rencana yang matang untuk
mencapai tujuan, baik itu tujuan jangka pendek maupun tujuan jangka
panjang.
Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan
kekuatan (Strength), dan Peluang (opportunities), Namun secara
bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (weaknessess) dan ancaman
(threats)
Analisis SWOT yang kami terapkan pada produk yang akan kami
hasilkan meliputi :
˗ Strength : produk ini memiliki kandungan bahan alam dari ekstrak
kelopak bunga rosella, yang digunakan sebagai antibakteri dan
antioksidan. Sedangkan sanitizer yang beredar di pasaran lebih banyak
yang menekankan pada efek antibakteri tanpa disertai dengan antioksidan.
Sehingga, sanitizer yang kami buat memiliki keunggulan apabila
dibandingkan dengan sanitizer lainnya.
˗ Weaknessess : Sanitizer kelopak bunga Rosella belum memiliki izin dari
BPOM, Tetapi sudah mendapat izin dari Dinas Kesehatan Kota
Tasikmalaya. Selain itu, produk ini termasuk produk baru. Sehingga perlu
usaha lebih keras untuk promosi dan memperluas pemasaran.
˗ Opportunities : Target pemasaran dari gel hand sanitizer bunga Rosella
adalah mahasiswa Poltekkes Tasikmalaya serta warga kota Tasikmalaya.
Mahasiswa Poltekkes Tasikmalaya termasuk mahasiswa kesehatan yang
tentunya akan lebih peduli dengan kesehatan terutama dengan kebersihan
tangannya. Jarang produk Hand Sanitizer yang berbahan dasar alami
sehingga dapat menjadi daya tarik pelanggan.
˗ Threats: banyaknya produk hand sanitizer dengan harga yang lebih murah
DAFTAR PUSTAKA

Aiache, J.M. (1993). Farmasetika 2 Biofarmasi. Edisi ke-2. Penerjemah: Dr.


Widji Soeratri. Surabaya: Penerbit Airlangga University Press.

Kampf, G. & Ostermeyer, C., 2004, Efficacy of Alcohol-Based Gels Comparated


with Simple Hand Wash and Hygienic Hand Disinfection, Journal of
Hospital Infection, 56, S13-S15.
Mardiah, dkk., 2009. Budi Daya dan Pengolahan Rosella Si Merah Segudang
Manfaat. Agro Media Pustaka, Jakarta.
Rostinawati, Tina. 2009. “Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Bunga Rosella
(Hibiscus Sabdariffa L.) Terhadap Escherichia coli, Salmonella typhi
dan Staphylococcus aureus Dengan Metode Difusi Agar “. Penelitian
mandiri. Jatinangor : Universitas Padjadjaran.
Widyanto, PS. dan Nelistya, A. 2008. Rosella. Jakarta: Penebar Swadaya.

Anda mungkin juga menyukai