Anda di halaman 1dari 49

PEMBERIAN OLEA EUROPEA PADA PASIEN KRITIS

DENGAN RESIKO PRESSURE ULCERS DI RUANG


INTENSIVE CARE UNIT (ICU) RUMAH SAKIT
KENSARAS SEMARANG

KARYA ILMIAH NERS (KIN)

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Ners

Disusun Oleh:
Nia Nandy Khairunnisak
P1337420919024

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


JURUSAN KEPERAWATAN POLTEKKES SEMARANG
2019

i
PEMBERIAN OLEA EUROPEA PADA PASIEN KRITIS
DENGAN RESIKO PRESSURE ULCERS DI RUANG
INTENSIVE CARE UNIT (ICU) RUMAH SAKIT
KENSARAS SEMARANG

KARYA ILMIAH NERS (KIN)

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Ners

Disusun Oleh:
Nia Nandy Khairunnisak
P1337420919024

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


JURUSAN KEPERAWATAN POLTEKKES SEMARANG
2019

ii
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

Karya Ilmiah Ners dengan Judul "Pemberian Olea Europea Pada Pasien

Kritis Dengan Resiko Pressure Ulcers Di Ruang Intensive Care Unit (ICU)

Rumah Sakit Kensaras Semarang” karya,

Nama : Nia Nandy Khairunnisak

NIM : P1337420919024

Program Studi : Profesi Ners

telah disetujui oleh pembimbing untuk diajukan ke Seminar Hasil Karya Ilmiah

Ners.

Semarang, ......................... 20...

Pembimbing I Pembimbing II

Sri Utami Dwiningsih, MNS Pasmirah, AMK


NIP. 196305251993032002

iii
LEMBAR PENGESAHAN

Karya Ilmiah Ners dengan Judul "Pemberian Olea Europea Pada Pasien

Kritis Dengan Resiko Pressure Ulcers Di Ruang Intensive Care Unit (ICU)

Rumah Sakit Kensaras Semarang” karya

Nama : Nia Nandy Khairunnisak

NIM : P1337420919024

Program Studi : Profesi Ners

telah dipertahankan dalam sidang ujian Karya Ilmiah Ners program profesi Ners

Poltekkes Kemenkes Semarang pada hari ................, tanggal ..........................

Semarang, ......................... 20...

Penguji I Penguji II

Sri Utami Dwi Ningsih, MNS Pasmirah, AMK


NIP. 196305251993032002

iv
ABSTRAK

Nia Nandy Khairunnisak1 , Sri Utami Dwiningsih, MNS2 , Pasmirah, AMK3


1
Mahasiswa Profesi Ners Poltekkes Kemenkes Semarang
2
Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan Poltekkes Kemenkes Semarang
3
Perawat RS Kensaras Semarang

nianandy11@gmail.com

"Pemberian Olea Europea Pada Pasien Kritis Dengan Resiko Pressure Ulcers
Di Ruang Intensive Care Unit (ICU) Rumah Sakit Kensaras Semarang”

Latar Belakang: Pasien kritis yang dirawat di Ruang ICU dengan penurunan
kesadaran dan bedrest total beresiko mengalami pressure ulcers. Hal ini
disebabkan oleh tekanan yang berkepanjangan. Salah satu perawatan untuk
mencegah terjadinya pressure ulcers adalah dengan pemberian olea europea /
minyak zaitun pada daerah yang berisiko dengan dengan efek pencegahan
potensial dan sifat medisnya yang beragam. Tujuan: untuk menganalisis hasil
studi pustaka mengenai efektifitas Pemberian Olea Europea Pada Pasien Kritis
Dengan Resiko Pressure Ulcers di Ruang ICU Rumah Sakit Kensaras Semarang.
Metode: Literature review secara komperehensif menggunakan database
jurnal/artikel sort by best match dari beberapa akses pencarian seperti PubMed
dan Google Scholar. Hasil: Pemberian Olea Europea/minyak zaitun yang
diaplikasikan pada kulit yang beresiko setiap 2x sehari secara teratur baik
dengan cara oles/massage dapat meningkatkan aliran darah, merilekskan jaringan
kulit, menjaga kelembaban kulit dan sebagai anti inflamasi. Kesimpulan:
Berdasarkan hasil analisis studi pustaka menunjukkan adanya pengaruh
pemberian Olea Europea/minyak zaitun terhadap resiko pressure ulcers/dekubitus
memberikan manfaat untuk mencegah terjadinya pressure ulcers sehingga
menawarkan terapi yang aman, efektif dan terjangkau harganya, sehingga
berdampak pada peningkatan kualitas asuhan keperawatan dan mutu pelayanan
di Rumah Sakit.

Kata Kunci : Pasien Kritis, Olea Europea, Resiko Pressure ulcers

v
ABSTRACT

Nia Nandy Khairunnisak1 , Sri Utami Dwiningsih, MNS2 , Pasmirah, AMK3


1
Professional Nurse Student Poltekkes Health of Semarang
2
Lecturers of Nursing Science Study Program Poltekkes Health of Semarang
3
Nurses of RS Kensaras Semarang

nianandy11@gmail.com

“Giving Olea Europea to Critical Patients with the Risk of Pressure Ulcers in
the Intensive Care Unit (ICU) of Kensaras Hospital Semarang”

Background: Critical patients treated in the ICU Room with decreased awareness
and total bedrest in risk of developing pressure ulcers. This is caused by
prolonged pressure. One of treatment to prevent pressure ulcers is by giving olea
europea/olive oil to areas at risk with potential preventive effects and diverse
medical properties. Aim: to analyze the results of a literature study on the
effectiveness of Giving Olea Europea in Critical Patients with the Risk of Pressure
Ulcers in the ICU of Kensaras Hospital, Semarang. Method: Comprehensive
literature review using a database of articles / sort by best match from several
search access such as PubMed and Google Scholar. Results: Olea Europea / olive
oil applied to the skin at risk area every 2x a day regularly either by rubbing /
massage can increase blood flow, relax skin tissue, maintain skin moisture and as
an anti-inflammatory. Conclusion: Based on the analysis of literature studies
shows the influence of giving Olea Europea/olive oil to the risk of pressure ulcers
provides benefits to prevent the occurrence of pressure ulcers so as to offer safe,
effective and affordable therapy, thus impacting on improving the quality of
nursing care and quality of service in the hospital.

Keywords: Critical Patients, Olea Europea, Risk of Pressure ulcers


KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb

Puji syukur ke hadirat Allah SWT, karena atas karuniaNya Proposal Karya

Ilmiah Ners yang berjudul Pemberian Olea Europea Pada Pasien Kritis

Dengan Resiko Pressure Ulcers Di Ruang Intensive Care Unit (ICU) Rumah

Sakit Kensaras Semarang” ini dapat diselesaikan.

Karya ilmiah ini disusun sebagai syarat untuk memperoleh gelar Ners

Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Semarang. Peneliti mengalami

banyak kesulitan dalam penyusunan karya ilmiah ini, akan tetapi dapat

dilaksanakan atas bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak.

Oleh karena itu, perkenankanlah peneliti menyampaikan ucapan

terimakasih meskipun tak sebanding dengan apa yang diterima oleh peneliti

kepada:

1. Bapak Marsum, BE, S.Pd., MHP, selaku Direktur Politeknik Kesehatan

Kemenkes Semarang.

2. Bapak Suharto, S.Pd., MN, selaku Ketua Jurusan Keperawatan Politeknik

Kesehatan Kemenkes Semarang.

3. Bapak Shobirun, MN, selaku Ketua Program Studi D-IV dan Profesi Ners

Keperawatan Semarang.

4. Ibu Sri Utami Dwiningsih, MNS selaku pembimbing akademik yang telah

mengarahkan dan memberi masukan dalam penyusunan karya ilmiah ini.


5. Ibu Pasmirah, AMK, selaku pembimbing klinik yang telah mengarahkan

dan memberi masukan dalam penyusunan karya ilmiah ini.

6. Orang tua tercinta, yang selalu memberikan dukungan baik materi maupun

motivasi, serta tak hentinya mendoakanku untuk terus maju menjadi yang

lebih baik.

7. Teman-teman seperjuangan Ners Angkatan IV Keperawatan Semarang

2015, terima kasih atas kerjasama dan solidaritas sehingga sampai saat ini

peneliti masih menjadi bagian dari keluarga besar ini, serta berbagai pihak

yang tidak mungkin peneliti sebutkan satu persatu yang telah membantu

dalam penyusunan karya ilmiah ini.

Akhirnya semoga Allah SWT membalas kebaikan semua pihak yang

membantu dalam penyelesaian karya ilmiah ini.Peneliti menyadari bahwa karya

ilmiah ini jauh dari kata sempurna, segala kesalahan hanya milik penelti semata

dan saya bertanggung jawab atas segala sesuatu yang saya tuliskan dalam

penelitian ini. Semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Semarang, 20..

Nia Nandy Khairunnisak


P1337420919024

viii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL .....................................................................................i

HALAMAN JUDUL .........................................................................................ii

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING.................................................iii

LEMBAR PENGESAHAN .............................................................................iv

ABSTRAK.........................................................................................................v

KATA PENGANTAR .......................................................................................vii

DAFTAR ISI......................................................................................................ix

DAFTAR TABEL .............................................................................................xi

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................xii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ........................................................................................ 1

1.2 Kontek dan Perbedaan ............................................................................. 8

1.3 Analisis Masalah ...................................................................................... 10

1.4 Sasaran ..................................................................................................... 11

1.5 Definisi Masalah ...................................................................................... 12

1.6 Pertanyaan ............................................................................................... 13

1.7 Tujuan ...................................................................................................... 13

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Metode ..................................................................................................... 14

ix
2.2 Hasil Review Artikel ............................................................................... 16

2.3 Kesimpulan Artikel .................................................................................. 22

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN.............................................................22

3.1 Hasil ...........................................................................................................22

3.2 Pembahasan................................................................................................29

BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan.................................................................................................37

4.2 Saran ..........................................................................................................38

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................xii

LAMPIRAN

DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Hasil Penilaian....................................................................................10

Tabel 2.1 Analisis Jurnal.....................................................................................16

Tabel 3.1 Hasil Studi Pustaka.............................................................................22

xi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Pemilihan jurnal.............................................................................15


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pasien kritis adalah pasien yang secara fisiologis tidak stabil, sehingga

mengalami respon hipermetabolik kompleks terhadap trauma, iritasi, bahkan

infeksi sehingga sakit yang dialami dapat mengubah metabolisme tubuh,

hormonal, imunologis dan homeostatis nutrisi. Pasien kritis yang dirawat di

ruang ICU sebagian besar mengalami kegagalan multi organ dan memerlukan

support teknologi dalam pengelolaan pasien (Schulman, 2016). Ruang ICU

yaitu ruang tersendiri yang berbeda dibanding ruang lainnya, yang menangani

pasien-pasien kritis, trauma dan komplikasi karena penyakit serius sehingga

membutuhkan life support perawatan dan pemantauan yang intensif (Noviati,

2015). Perawatan jangka panjang pada pasien dengan ketergantungan penuh di

ruang ICU mengakibatkan tirah baring dalam jangka waktu lama.

Bed rest pasien kritis terlalu lama akan menimbulkan masalah,

meningkatkan morbiditas, mortalitas, memperlama waktu perawatan, dan

menambah biaya perawatan. Pada pasien dengan tirah baring lama dapat

memicu terjadinya berbagai masalah, salah satunya gangguan integritas kulit

seperti pressure ulcers/ulkus dekubitus. Pressure ulcers atau biasa disebut

ulkus dekubitus/ulkus tekan adalah kerusakan atau kematian kulit sampai

jaringan dibawa kulit,yang disebabkan karena adanya kompresi jaringan lunak

1
2

diatas tulang yang menonjol dan ada nya tekanan dari luar dalam jangka

waktu yang lama, terus menerus di tempat tidur/kursi roda. Tekanan tersebut

dapat berpengaruh pada metabolisme sel yang mempegaruhi sirkulasi

jaringan dan dapat menyebabkan iskemik jaringan. (Potter, 2013).

Kejadian-kejadian luka tekan diseluruh dunia di Intensive Care Unit

(ICU) berkisar 1%-56%. Selanjutnya, dilaporkan juga dari prevalensi luka

tekan yang terjadi di ICU dari Negara dan benua lain yaitu 49% di Eropa,

22% di Amerika Utara, 50% di Australia. Di Korea khusus-nya di ICU

kejadian luka tekan meningkat dari 10,5% -45%. Di Indonesia sendiri,

kejadian presure ulcers/luka tekan pada pasien yang dirawat di ICU mencapai

33%. Angka ini sangat tinggi bila dibandingkan dengan angka luka tekan di

Asia Tenggara yang berkisar 2,1%-31,3%. Di Jawa Tengah tersendiri,

didapatkan 38.18% pasien mengalami dekubitus. Angka kejadian luka

dekubitus yang tinggi akan mengakibatkan peningkatan biaya perawatan dan

lamanya perawatan serta akan memperlambat program rehabilitasi pasien

(Riskesdas, 2017)

Salah satu perawatan untuk mencegah terjadinya pressure ulcers adalah

dengan pemberian olea europea (olive oil) pada daerah yang berisiko

merupakan program yang efektif untuk pasien-pasien dengan resiko

dekubitus. Olea europea (olive oil) berbeda dengan lotion atau minyak lain

pada umumnya dimana olea europea (olive oil) ini, mengandung asam lemak

seperti asam oleat hingga 80% yang dapat memberikan kelembaban kulit dan

kehalusan kulit serta melindungi elastisitas kulit dari kerusakan dan vitamin
3

E yang berfungsi sebagai antioksidan dan terlibat dalam proses tubuh dan

beroperasi sebagai antioksidan alami yang membantu melindungi struktur sel

yang penting terutama melindungi sel dari kerusakan radikal bebas (Khadijah,

2014).

Sedangkan penggunaan lotion biasa untuk pencegahan dekubitus,

umumnya kurang efektif, karena mengandung lebih banyak mengandung

komponen air hingga ketika dipakai akan memberikan kesegaran sesaat

namun ketika kandungan airnya hilang karena penguapan, maka kulit akan

menjadi kering dan untuk penggunaan minyak kayu putih hanya memberikan

sensasi hangat sesaat sekaligus sebagai aromaterapi untuk relaksasi

(Sunaryanti, 2014).

Dari hasil penelitian sebelumnya, yang dilakukan oleh Diaz-

Valenzuela, Antonio, et all (2019) dan hasil penelitian Lupiañez-Perez I, et al

(2015 dan 2017) dengan sampel 571 dan 831 orang yang berisiko,

menyimpulkan bahwa sediaan minyak zaitun ini tidak kalah efektif

dibandingkan dengan HOFA (Hyperoxygenated Fatty Aids) sebagai

pengobatan pencegahan topikal terhadap ulkus tekan pada penghuni yang

berisiko di panti jompo dan tidak menimbulkan efek buruk apa pun. Hal ini

menawarkan pilihan terapi yang aman, efektif dan terjangkau harganya untuk

pencegahan pressure ulcers.

Berdasarkan studi pendahuluan selama praktik kinik gadar-kritis, yang

akhirnya penulis lakukan observasi pada tanggal 16 dan 17 September 2019

terdapat 3 pasien di ICU RS Kensaras Kota Semarang dengan bed rest total
dan dirawat selama lebih dari 3 hari yang terpasang ventilator dengan

penyakit tertentu dan memiliki tingkat ketergantungan total care sehingga

segala hal sepenuhnya harus dibantu oleh perawat maupun keluarganya

sehingga beresiko terjadinya ulkus dekubitus. Namun, hanya terdapat 1 orang

pasien yang sudah mengalami dekubitus grade 1, sebelumnya sudah dirawat

lama di ruangan, dan dipindahkan ke ICU karena kondisinya yang kritis.

Walaupun dari pihak perawat telah memberikan tindakan pencegahan

yakni tiap pagi dan sore memandikan pasien lalu diberikan lotion/minyak

kayu putih, Namun, berdasarkan literatur yang dibaca hal ini hanya bertahan

sementara/kurang efektif ditambah lagi melihat keadaan pasien yang tidak

bisa melakukan mobilisasi dan harus tirah baring lama. Jadi penulis mencari

dan membaca literatur yang terupdate bahwa olea europea (olive oil) dengan

segala khasiatnya lebih efektif untuk mencegah pressure ulcers/dekubitus dan

dibuktikan berdasarkan jurnal dan pengalaman di RS tempat penulis praktik

sebelumnya.

Berdasarkan pengamatan penulis dan analisis jurnal selama praktik

klinik stase Gadar-Kritis di RS Kensaras Kota Semarang, maka penulis

tertarik untuk mengaplikasikan hasil riset tentang pemberian olea europea

(olive oil) pada klien dengan resiko dekubitus, dalam pengelolaan kasus yang

dituangkan dalam bentuk Karya Tulis Ilmiah Akhir Ners dengan judul

“Pemberian Olea Europea Pada Pasien Kritis Dengan Resiko Pressure

Ulcers di Ruang Intensive Care Unit (ICU) Rumah Sakit Kensaras

Semarang.”
3

1.2 Kontek dan Perbedaan

1.2.1. Analisis Kontek

Analisis konteks dalam penelitian ini adalah berdasarkan

studi pendahuluan selama praktik kinik gadar-kritis, selama di RS

Kensaras yang akhirnya penulis lakukan observasi pada tanggal 16

dan 17 September 2019 terdapat 3 pasien di ICU RS Kensaras

Semarang dengan bed rest total terpasang ventilator dengan

penyakit tertentu yang memiliki tingkat ketergantungan total care

sehingga segala hal sepenuhnya harus dibantu oleh perawat

maupun keluarganya. Resiko ulkus dekubitus biasanya banyak

terjadi pada pasien-pasien yang dengan riwayat penyakit kronis,

pasien dengan kondisi yang sangat lemah, serta pasien yang

dirawat dengan kondisi kritis di ruang ICU dalam waktu yang

cukup lama. Bahkan sekarang hal ini merupakan suatu penderitaan

sekunder yang banyak dialami oleh pasien-pasien yang dirawat di

rumah sakit (Sunaryanti dkk, 2014). Walaupun dari pihak perawat

telah memberikan tindakan yakni tiap pagi dan sore memandikan

pasien lalu diberikan lotion/minyak kayu putih, Namun,

berdasarkan literatur yang dibaca hal ini hanya bertahan

sementara/kurang efektif ditambah lagi melihat keadaan pasien

yang tidak bisa melakukan mobilisasi dan harus tirah baring lama.

Jadi penulis mencari dan membaca literatur yang terupdate bahwa

olea europea (olive oil) dengan segala khasiatnya lebih efektif


untuk mencegah dekubitus dan dibuktikan berdasarkan pengalaman

di RS tempat penulis praktik sebelumnya.

1.2.2. Analisis Perbedaan

Menurut (Sunaryanti dkk, 2014) menyatakan jika lotion

biasa untuk perawatan kulit menggunakan komponen air hingga

ketika dipakai akan memberikan kesegaran sesaat namun ketika

kandungan airnya hilang karena penguapan, maka kulit akan

menjadi kering dan minyak kayu putih hanya memberi efek hangat

sesaat sebagai relaksasi sementara. Sedangkan olea europea (olive

oil) berbeda dengan lotion atau minyak lain pada umumnya dimana

olea europea (olive oil) ini, mengandung asam lemak , vitamin

terutama sumber vitamin E yang berfungsi sebagai antioksidan dan

terlibat dalam proses tubuh dan beroperasi sebagai antioksidan

alami yang membantu melindungi struktur sel yang penting

terutama melindungi sel dari kerusakan radikal bebas. Sedangkan

kandungan asam lemaknya dapat memberikan kelembaban kulit

serta kehalusan kulit. Minyak ini mengandung asam oleat hingga

80% dapat melindungi elastisitas kulit dari kerusakan (Khadijah,

2014).
3

1.3. Analisa Masalah

Penulis selanjutnya menganalisis masalah dari tingkat individu,

tim, organisasi dan diakhiri dengan hasil dari keseluruhan penilaian

analisis.

1.3.1. Tingkat Individu

Masalah utama yang muncul adalah seringkali dekubitus

menimbulkan komplikasi infeksi yang bila pengelolaanya tidak

adekuat bisa mengakibatkan bakterimia hingga menyebabkan

kematian. Tindakan pencegahan penting dilakukan guna

mempertahankan kualitas hidup pasien. Salah satu implementasi

keperawatan adalah bagaimana cara mempertahankan integritas

kulit pasien dengan tirah baring lama yang terpasang ventilator

terhadap resiko pressure ulcers/dekubitus dengan perawatan kulit

dan penanganan dini meliputi mengkaji risiko klien terkena

dekubitus, perbaikan keadaan umum penderita, pemeliharaan,

perawatan kulit yang baik.

1.3.2. Tingkat Tim

Pencegahan terhadap terjadinya dekubitus dengan

pemberian olea europea (olive oil) diharapkan dapat mempertahan

integritas kulit klien sehingga tidak memunculkan masalah baru

bagi perawat yang nantinya akan menambah beban kerja perawat

dalam menjalankan asuhan keperawatan.


1.3.3. Tingkat Organisasi

Pemberian olea europea (olive oil) ini tentu saja

memberikan pertimbangan untuk meminimalkan cost effectiveness

disamping harganya yang terjangkau dengan khasiat yang luar

biasa sehingga dan meminimalisir untuk pengeluaran biaya yang

lebih besar jika klien terkena dekubitus

1.3.4. Kebutuhan Penilaian

Tabel 1.1 Hasil Penilaian

Hasil Observasi Hasil Yang Diharapkan


1.Pasien dengan tirah baring lama dan 1.Perawat dapat membantu
terpasang ventilator beresiko terjadi mencegah/meminimalisir terjadinya
pressure ulcers pressure ulcers selama masa perawatan
di RS
2.Pencegahan pressure ulcers dengan 2.Pencegahan pressure ulcers dengan
mengoles lotion/minyak kayu putih mengoles olea europea (olive oil)
setelah memandikan klien setelah memandikan klien
Apa yang dibutuhkan?
Menerapkan pemberian olea europea (olive oil) setelah memandikan klien

1.4. Sasaran

Sasaran dalam karya tulis ini ditentukan berdasarkan jumlah pasien

yang ada serta disertai oleh kriteria inklusi yang dibuat penulis, adalah

sebagai berikut:

a. Pasien dengan penurunan kesadaran/tirah baring lama sejak hari

pertama perawatan

b. Pasien yang tidak dalam keadaan fraktur kompleks dan cedera kepala

berat dengan post kraniotomy


3

1.5. Definisi Masalah

Tindakan yang terpenting dalam mempertahankan integritas kulit

agar tidak terjadi dekubitus adalah dengan menjaga hidrasi kulit dalam

batas wajar (tidak terlalu lembab atau kering). Salah satu intervensi dalam

pencegahan dekubitus adalah dengan memberikan minyak zaitun. Minyak

zaitun mengandung asam lemak yang dapat memelihara kelembapan,

kelenturan, serta kehalusan kulit. Minyak zaitun dengan kandungan asam

oleat hingga 80% dapat mengenyalkan kulit dan melindungi elastis kulit

dari kerusakan (Khadijah, 2014).

Peran asam oleat adalah fitur utama dalam rekonstruksi membran

sel, memberikan kehalusan yang lebih tinggi pada dermis dengan

mengembalikan tingkat kelembaban kulit, sehingga melembabkan kulit

dan menyediakannya dengan elastisitas. Selain itu, komponen minyak

seperti senyawa fenolik dan klorofil memiliki efek antioksidasi yang tinggi

dan karena itu anti-penuaan, selain mempercepat proses penyembuhan

dermis. Selain itu, juga harus disebutkan bahwa vitamin E termasuk dalam

komposisi minyak, yang merupakan sumber perlindungan yang sangat

baik terhadap radikal bebas yang menyebabkan oksidasi sel dengan biaya

yang jauh lebih murah, serta menawarkan opsi perawatan alternatif

(Lupiañez-Perez I, Et Al, 2017)


1.6. Pertanyaan

Peneliti menggunakan PICOT dalam pencarian artikel meliputi

P (problem) : Terjadi penurunan kondisi pada klien yang terpasang

ventilator dan penurunan imobilisasi selama masa

perawatan di ICU sehingga beresiko terhadap

terjadinya pressure ulcers

I (intervention) : Pemberian Olea Europea (Olive Oil) terhadap resiko

pressure ulcers

C (comparation) :-

O (outcome) : Hasil yang diharapkan adalah terjadi peningkatan

kondisi klien dan tidak terjadi pressure ulcers selama

perawatan di RS maupun di rumah

T (time) : Waktu pelaksanaan dilakukan 2x sehari setiap

setelah memandikan klien

1.7. Tujuan (Goal)

Tujuan dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah yaitu untuk menganalisis

hasil studi pustaka mengenai efektifitas Pemberian Olea Europea Pada Pasien

Kritis Dengan Resiko Pressure Ulcers di Ruang Intensive Care Unit (ICU)

Rumah Sakit Kensaras Semarang

.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Metode

Pencarian artikel telah dilakukan secara komperehensif menggunakan

database jurnal/artikel sort by best match dari beberapa akses pencarian

seperti PubMed dan Google Scholar. Dalam pencarian jurnal tersebut, penulis

menerapkan beberapa kriteria inklusi yakni:

1. Jurnal terpublikasi dalam kurun waktu 5 tahun terakhir

2. Jurnal yang digunakan sudah terindeks dan terdaftar pada jurnal

nasional maupun internasional.

3. Jurnal terpublikasi dalam bentuk full text and for human

Kata kunci yang digunakan oleh penulis dalam melakukan

penelusuran jurnal ilmiah adalah pressure ulcers/decubitus/bedsores and

olive oil. Dari pencarian tersebut penulis mendapatkan 8 jurnal ilmiah yang

membahas tentang pencegahan pressure ulcers atau olive oil yang penulis

gunakan sebagai dasar penulisan Karya Ilmiah Ners (KIN). Langkah dalam

memilih artikel yang digunakan sebagai bahan kajian pustaka adalah:

14
3

142 artikel
Artikel sort by best match
PubMed: 13,
Google Scholar: 129

Awal penyaringan berdasar kriteria


129 artikel yang telah tersaring article type
PubMed: 13, Dihilangkan: 13
Google Scholar: 116

Penyaringan lanjutanberdasar full text


Dihilangkan: 9
120 artikel yang telah tersaring
PubMed: 13,
Google Scholar: 107
Penyaringan lanjutan berdasar 5 tahun
terakhir
Dihilangkan: 95

25 artikel yang telah tersaring


PubMed: 7,
Google Scholar: 18

Penyaringan lanjutanberdasar human


Dihilangkan: 17
8 artikel yang telah tersaring
PubMed: 5,
Google Scholar: 3

Gambar2.1 Pemilihan Jurnal Berdasarkan Kriteria Inklusi

.
16

2.2 Hasil Review Jurnal/Artikel

Tabel 2.1 Analisis Jurnal


No Judul dan Peneliti Tahun Metode Hasil dan Kesimpulan
1. The Effect Of Topical Olive 2015 Desain: Metode ini dilakukan dengan Penelitian ini telah mengungkapkan efek potensial
Oil On Prevention Of pengambilan sampel acak sederhana ke dalam dari minyak zaitun topikal untuk mencegah luka
Bedsore In Intensive Care kelompok intervensi dan kontrol. Analisis tekan di I.C.U. Dalam penelitian ini, minyak zaitun
Units Patients statistik, termasuk uji Chi-square, T-test dan topikal tidak menimbulkan reaksi atau efek
Fisher, dilakukan dengan perangkat lunak SPSS samping. Kelompok intervensi berjumlah 19 laki-
(Abbas, Z., Madadi, A., versi 20. laki dan 11 perempuan, dengan usia rata-rata 60,46
Zeighami, R., Azimian, J., & ± 18,06 dan kelompok kontrol memiliki 20 laki-
Javadi, A) Sampel: Uji klinis ini dilakukan pada 60 pasien laki, 10 perempuan, dengan usia rata-rata 50,96 ±
yang dipilih. 21,38. Lima pasien (16%) yang menerima
perawatan rutin ditambah minyak zaitun topikal
mengalami luka tekan rata-rata 18,73 ± 5,36 hari
dan dua belas pasien (40%) yang menerima
perawatan rutin hanya mengalami luka tekan
setelah rata-rata 15,46 ± 7,40 hari. Risiko
pengembangan luka tekan antara dua kelompok
secara statistik signifikan (P = 0,03).
2. Topical Olive Oil Is Not 2015 Desain: Non-inferiority, triple-blind, parallel, Penelitian ini menyatakan bahwa pemberian
Inferior to Hyperoxyge-nated multicentre, randomised clinical trial minyak zaitun tidak kalah dengan penggunaan
Fatty Aids to Prevent HOFA tidak melebihi 10% batas delta sehubungan
Pressure Ulcers in High-Risk Sampel: 831 pasien yang tirah baring yang dengan validitas eksternal dan penerapan dalam
Immobi-lised Patients in berisiko menderita ulkus tekan. praktik klinis. Hasil penelitian ini mendukung
Home Care. Results of a meluasnya pengguna-an formula minyak zaitun
Multicentre Randomised (asam lemak non-oksigen) dalam pencegahan
Triple-Blind Controlled Non- ulkus tekan pada perawatan primer, dan dengan
Inferiority Trial perluasan di rumah sakit.

(Lupiañez-Perez I, et al.)
3. A Cost Minimisation Analysis 2017 Desain: Non-inferiority, triple-blind, parallel, Hasil analisis biaya perawatan dalam pencegahan
Of Olive Oil Versus multicentre, randomised clinical trial luka tekan, yang diperoleh selama 16 minggu
3

Hyperoxygenated Fatty Acid adalah € 19.758 dengan hiperoksigenasi asam


Treatment For The Sampel: 831 pasien yang tirah baring yang lemak dan € 9.566 dengan minyak zaitun. Secara
Prevention Of Pressure berisiko menderita ulkus tekan. Orang-orang ini keseluruhan, pengolahan minyak zaitun € 10,192
Ulcers In Primary Health dilibatkan dalam lebih murah. Telah disimpulkan bahwa minyak
Care: A Randomised penelitian ini dan secara acak ditugaskan sebagai zaitun menjadikan produk ini sebagai alternatif
Controlled Trial. berikut: 437 pada kelompok minyak zaitun dan yang efektif untuk pencegahan luka tekan pada
394 pada kelompok asam lemak hiperoksigenasi. pasien dengan gangguan mobilitas di rumah.
(Lupiañez-Perez I, Et Al.) Perawatan ini memungkinkan penghematan biaya
langsung yang cukup besar. (1 €= Rp. 16,162,-)
4. Effectiveness Of Olive Oil 2017 Desain: Non-inferiority, triple-blind, parallel, Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan
For The Prevention Of multicentre, randomised clinical trial disertai bahwa penggunaan formula berbasis minyak zaitun
Pressure Ulcers Caused In analisis statistik akan mencakup Kolmogorov-Tes secara teratur efektif dalam mencegah luka tekan
Immobilized Patients Within Smirnov, analisis simetri dan kurtosis, memban pada pasien imobilisasi, sehingga mengarah pada
The Scope Of Primary Health dingkan tes-tes bivariat serta uji Wilcoxon dan produk yang lebih hemat biaya dan pengobatan
Care: Study Protocol For A Man-Whitney U, ANOVA dan analisis regresi alternatif dalam jumlah besar. Hasil intervensi
Randomized Controlled Trial logistik multivariat. dengan tingkat kepercayaan masing-masing sebe-
sar 95%/ p value < 0,05, dimana penerimaan
(Lupiañez-Perez I, Et Al.) Sampel: Seluruh populasi yang menghadiri pusat hipotesis ini memberikan bukti pendukung
kesehatan primer di Andalucía (Spanyol) di Selanjutnya, karena harga produk yang lebih
wilayah regional Malaga, Granada, Seville, dan rendah, perawatan kesehatan primer dapat
Cadiz. dengan gangguan mobiltas yang berisiko memper-timbangkan untuk membelinya dan
mengalami ulkus tekan akan ditargetkan. mengaplikasikannya pada sampel yang lebih besar

5. Effectiveness And Safety Of 2019 Desain: Non-inferiority, triple-blind, parallel, Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan
Olive Oil Preparation For multicentre, randomised clinical trial bahwa minyak zaitun efektif sebagai pengobatan
Topi-cal Use In Pressure ataupun pencegahan topikal terhadap ulkus tekan,
Ulcer Pre-vention: Mu- aman dan efektif untuk pencegahan ulkus tekan.
lticentre, Controlled, Sampel: Semua populasi yang terdiri 571 Aplikasi topikal dari olive oil memberikan hidrasi
Randomised, And Dou-ble- penghuni 23 panti jompo dengan risiko ulkus dan elastisitas kulit yang optimal, mencegah
Blinded Clinical Trial tekan, secara acak ditugaskan untuk kelompok pengelupasan kulit atau robekan pada kulit. Hasil
asam lemak hiperok-sigenasi (n=288) atau intervensi dengan tingkat kepercayaan masing-
(Diaz-Valenzuela, Antonio, kelompok larutan minyak zaitun (n=283). Kedua masing sebesar 95% CI/ p <0,05, dimana
et all) solusi diterapkan pada area kulit berisiko setiap penerimaan hipotesis ini memberikan bukti
12 jam selama 30 hari atausampai timbulnya pendukung penggunaan minyak zaitun secara
ulkus tekan. teratur.
6. Effectiveness Of Olive Oil 2016 Desain: Desain penelitian yang diadopsi untuk Temuan utama dari penelitian ini menunjukkan
Massage On Preven-tion Of penelitian ini adalah desain Quasi-eksperimental bahwa ada pengurangan tanda dan gejala ulkus
Decubitus Ulcer Among (pretest posttest control group). dekubitus pada kelompok eksperimen
Bedridden Pa-tients dibandingkan dengan kelompok kontrol. Skor rata-
Sampel: Sampel penelitian terdiri dari 40, (20 rata dalam pretest adalah 1 yang dikurangi menjadi
kontrol dan 20 eksperimental) di mana pijat 0,6 pada hari 7 posttest tanpa peningkatan lebih
(Banashree Hawaibam., minyak zaitun diberikan dua kali sehari selama 7 lanjut pada kelompok eksperimen. Pada kelompok
Ranjana Tryambake and hari dalam kelompok eksperimen. Titik-titik kontrol, skor rata-rata dalam pretest adalah 0,6
Keithellakpam Memchou bi) tekanan ulkus yang meningkat menjadi 2 pada hari 7 posttest,
dekubitus dinilai dengan menggunakan daftar menunjukkan bahwa ulkus dekubitus meningkat
periksa observasi. secara signifikan tanpa pijatan minyak zaitun. Nilai
p yang sesuai adalah 0,008, yang kecil (kurang dari
0,05), jadi, hipotesis nol ditolak. Dengan demikian,
pemijatan minyak zaitun terbukti efektif secara
signifikan dalam mengurangi ulkus dekubitus.
7. Effect of Olive Oil Massage in 2018 Desain: Penelitian ini menggunakan desain quasi Hasil penelitian ini menunjukan ada efek positif
Prevention of Pressure Ulcer eksperimen dari penggunaan minyak zaitun untuk mencegah
among Hospitalized Immobili luka di antara orang tua yang dirawat di rumah
zed Elderly sakit. Usia rata-rata subjek yang diteliti (73,62 ±
Sampel: Subjek penelitian terdiri dari 96 pasien 9,08), sekitar setengah dari mereka didiagnosis
(Nahed Mohamed Saied wanita lansia berusia 60 tahun dan lebih, yang dengan gangguan muskulo skeletal. Menurut
Ayoub, and Esraa Esam- sepenuhnya imobilisasi, tidak ada luka pada saat penilaian skala Braden menunjukkan bahwa
Eldin Mohamed) masuk, dan dirawat pada periode enam bulan (8 setelah menggunakan pijat minyak zaitun, dapat
Agustus 2014) hingga 1 Januari 2015) mencegah terjadinya luka baring di 77% dari
subyek yang diteliti
.

8. Aplikasi Massage Olive Oil 2019 Desain: Analisis masalah dilakukan untuk Penerapan aplikasi jurnal massage olive oil yang
untuk Mencegah Dekubitus mendapatkan informasi tentang efektifitas dilakukan pada pasien kritis dengan bedrest total di
pada Pasien Kritis di Ruang massage menggunakan olive oil untuk mencegah ruang ICU memberikan manfaat mencegah
Intensive Care Unit Rumah terjadinya dekubitus. dekubitus, sehingga dapat menurunkan peluang
Sakit terjadinya dekubitus dan berdampak menurunkan
Umum Pusat dr. Soeradji Sampel: Intervensi massage menggunakan olive hari perawatan pasien di ICU. Terdapat 2 pasien
3

Tirtonegoro Klaten oil dilakukan pada 12 orang pasien kritis yang yang dilakukan massage menggunakan olive oil
dirawat di ruang ICU dan dipilih berdasarkan menunjukkan hasil p-value 0,04 (<0,05) yang
kriteria yang telah ditentukan. Tindakan massage berarti bahwa massage olive oil signifikan dalam
mengguna kan olive oil dilakukan satu kali sehari mencegah dekubitus. Olive oil yang diaplikasikan
(Khoirun Nisak, Beti selama 5 hari dan selanjutnya dilakukan evaluasi. pada kulit dengan cara massage dapat memberikan
Kristinawati, Nur Wida-yati) dampak meningkatkan aliran darah, merilekskan
jaringan kulit, menjaga kelembaban kulit dan
sebagai anti inflamasi.
23

Kesimpulan

Pada semua artikel/jurnal menunjukkan adanya pengaruh

pemberian olive oil terhadap resiko dekubitus maupun dekubitus sendiri

dibuktikan dengan hasil penelitian. Dari hasil penelitian sebelumnya, yang

dilakukan oleh Diaz-Valenzuela, Antonio, et all (2019) dan hasil

penelitian Lupiañez-Perez I, et al (2015-2017) dengan sampel 571 dan

831 orang yang berisiko, menyimpulkan bahwa sediaan minyak zaitun ini

tidak kalah efektif dibandingkan dengan HOFA (Hyperoxygenated Fatty

Aids) sebagai pengobatan pencegahan topikal terhadap ulkus tekan pada

penghuni yang berisiko di panti jompo dan tidak menimbulkan efek buruk

apa pun. Hal ini menawarkan pilihan terapi yang aman, efektif dan

terjangkau harganya untuk pencegahan pressure ulcers.

Dari beberapa artikel yang telah diperoleh, maka dapat

disimpulkan bahwa penggunaan olea europea (olive oil) efektif dalam

mencegah terjadinya pressure ulcers/dekubitus, khususnya pada pasien

yang tirah baring lama ataupun pasien kritis. Penerapan ini cukup

dilakukan 2x sehari setiap setelah dimandikan ataupun dilap guna

meminimalisasi terjadinya dekubitus yang dapat memperburuk keadaan

klien maupun memberi ketidaknyaman pada klien. Aplikasi topikal dari

olive oil memberikan hidrasi dan elastisitas kulit yang optimal, mencegah

pengelupasan kulit atau robekan kulit pada kulit orang yang berisiko. Hal

ini memiliki protektif, tindakan restoratif dan regenerasi sambil

memberikan keeelastisan.
23

BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil

Bab ini menguraikan tentang hasil studi pustaka khususnya mengenai pengaruh pemberian olea europea/olive oil terhadap

resiko pressure ulcers yang telah dikumpulkan dari beberapa jurnal/artikel terupdate sebagai bahan pendukung terhadap efektifas

pencegahan pressure ulcers. Pada semua artikel/jurnal menunjukkan adanya pengaruh pemberian olive oil terhadap resiko

pressure ulcers/dekubitus yang dibuktikan dengan hasil-hasil penelitian. Hasil studi pustaka ini dirangkum secara lebih rinci

dibandingkan hasil review jurnal sebelumnya. Hasil studi pustaka dari kumpulan jurnal terkait pemberian olea europea/olive oil

terhadap resiko pressure ulcers adalah sebagai berikut:


Tabel 3.1 Hasil Studi Pustaka
No Nama dan Tahun Judul Penelitian Rancangan Variabel Hasil Penelitian
Penelitian Penelitian
1. Abbas, Z., Madadi, A., The Effect Of Topical Olive Oil Desain: Metode ini Variabel Penelitian ini telah mengungkapkan efek
Zeighami, R., Azimian, On Prevention Of Bedsore In dilakukan dengan independen: potensial dari minyak zaitun topikal untuk
J., & Javadi, A Intensive Care Units Patients pengambilan sampel Pemberian olive oil mencegah luka tekan di I.C.U. Dalam
(2015) acak sederhana ke topikal penelitian ini, minyak zaitun topikal tidak
dalam kelompok Variabel dependen : menimbulkan reaksi atau efek samping.
intervensi dan Pencegahan luka Kelompok intervensi berjumlah 19 laki-
kontrol. Analisis baring pada pasien laki dan 11 perempuan, dengan usia rata-
statistik, termasuk uji ICU/Kritis rata 60,46 ± 18,06 dan kelompok kontrol
Chi-square, T-test memiliki 20 laki-laki, 10 perempuan,
dan Fisher, dengan usia rata-rata 50,96 ± 21,38. Lima
pasien (16%) yang menerima perawatan
Sampel: Uji klinis ini rutin ditambah minyak zaitun topikal
dilakukan pada 60 mengalami luka tekan rata-rata 18,73 ±
pasien yang dipilih. 5,36 hari dan dua belas pasien (40%) yang
menerima perawatan rutin hanya
mengalami luka tekan setelah rata-rata
15,46 ± 7,40 hari. Risiko pengembangan
luka tekan antara dua kelompok secara
statistik signifikan (P = 0,03).
2. Inmaculada Lupiañ ez- Topical Olive Oil Is Not Desain: Non- Variabel Penelitian ini menyatakan bahwa
Perez1, Shakira Kaknani Inferior to Hyperoxyge-nated inferiority, triple- independen: pemberian minyak zaitun tidak kalah
Uttumchan dani, Juan Fatty Aids to Prevent Pressure blind, parallel, Pemberian olive oil dengan penggunaan HOFA tidak melebihi
Carlos MorillaHerrera1, Ulcers in High-Risk Immobi- multicentre, topikal 10% batas delta sehubungan dengan
Francisco Javier Martin- lised Patients in Home Care. randomised clinical Variabel dependen : validitas eksternal dan penerapan dalam
Santos1, Magdalena trial Pencegahan luka praktik klinis. Hasil penelitian ini
Cuevas Fernandez- tekan pada pasien mendukung meluasnya pengguna-an
Gallego1, Sampel: 831 pasien imobilisasi risiko formula minyak zaitun (asam lemak non-
Francisco Javier yang tirah baring tinggi di rumah oksigen) dalam pencegahan ulkus tekan
Navarro-Moya1, yang berisiko perawatan pada perawatan primer, dan dengan
Yolanda Lupiañez- menderita ulkus perluasan di rumah sakit.
Perez3, Eugenio tekan.
25

ContrerasFernandez,
Jose Miguel Morales-
Asencio

(2015)
3. Inmaculada Lupiáñez- A Cost Minimisation Analysis Desain: Non- Variabel Hasil analisis biaya perawatan dalam
Pérez, Juan Carlos Of Olive Oil Versus inferiority, triple- independen: Analisis pencegahan luka tekan, yang diperoleh
Morilla-Herrera, Hyperoxygenated Fatty Acid blind, parallel, minimalisasi biaya selama 16 minggu adalah € 19.758
Leovigildo Ginel- Treatment For The Prevention multicentre, minyak zaitun versus dengan hiperoksigenasi asam lemak dan €
Mendoza, Of Pressure Ulcers In Primary randomised clinical perawatan asam 9.566 dengan minyak zaitun. Secara
Francisco Javier Martín- Health Care trial lemak keseluruhan, pengolahan minyak zaitun €
Santos, Francisco Javier hiperoksigenasi 10,192 lebih murah. Telah disimpulkan
Navarro-Moya, Rafaela Sampel: 831 pasien Variabel dependen : bahwa minyak zaitun menjadikan produk
Pilar SepúlvedaGuerra, yang tirah baring Pencegahan luka ini sebagai alternatif yang efektif untuk
Rosa Vázquez- yang berisiko tekan pada pelayanan pencegahan luka tekan pada pasien
Cerdeiros, Magdalena menderita ulkus kesehatan primer dengan gangguan mobilitas di rumah.
Cuevas-Fernández- tekan. Orang-orang Perawatan ini memungkinkan
Gallego, Isabel María ini dilibatkan dalam penghematan biaya langsung yang cukup
Benítez-Serrano, penelitian ini dan besar. (1 €= Rp. 16,162,-)
Yolanda Lupiáñez-Pérez secara acak
and José Miguel ditugaskan sebagai
Morales-Asencio berikut: 437 pada
kelompok minyak
(2016) zaitun dan 394 pada
kelompok asam
lemak
hiperoksigenasi.
4. Inmaculada Lupiáñez- Effectiveness Of Olive Oil For Desain: Non- Variabel Berdasarkan hasil penelitian dapat
Pérez, Juan Carlos The Prevention Of Pressure inferiority, triple- independen: disimpulkan bahwa penggunaan formula
Morilla-Herrera, Ulcers Caused In Immobilized blind, parallel, Pemberian olive oil berbasis minyak zaitun secara teratur
Leovigildo Ginel- Patients Within The Scope Of multicentre, topikal efektif dalam mencegah luka tekan pada
Mendoza, Primary Health Care randomised clinical Variabel dependen : pasien imobilisasi, sehingga mengarah
Francisco Javier Martín- trial Pencegahan luka pada produk yang lebih hemat biaya dan
Santos, Francisco Javier tekan yang pengobatan alternatif dalam jumlah besar.
Navarro-Moya, Rafaela Sampel: Seluruh disebabkan pada Hasil intervensi dengan tingkat
Pilar SepúlvedaGuerra, populasi yang pasien imobilisasi kepercayaan masing-masing sebe-sar
Rosa Vázquez- menghadiri pusat dalam lingkup 95%/ p value < 0,05, dimana penerimaan
Cerdeiros, Magdalena kesehatan primer di pelayanan kesehatan hipotesis ini memberikan bukti
Cuevas-Fernández- Andalucía (Spanyol primer pendukung Selanjutnya, karena harga
Gallego, Isabel María dengan gangguan produk yang lebih rendah, perawatan
Benítez-Serrano, mobiltas yang kesehatan primer dapat memper-
Yolanda Lupiáñez-Pérez berisiko mengalami timbangkan untuk membelinya dan
and José Miguel ulkus tekan mengaplikasikannya pada sampel yang
Morales-Asencio lebih besar

(2017)
5. Antonio Diaz- Effectiveness And Safety Of Desain: Uji klinis Variabel Berdasarkan hasil penelitian dapat
Valenzuela, Francisco P. Olive Oil Preparation For Non-inferiority, independen: disimpulkan bahwa minyak zaitun efektif
Garcia-Fernéndez, Topi-cal Use In Pressure triple-blind, parallel, Persiapan dalam sebagai pengobatan ataupun pencegahan
Pedro J. Carmona Ulcer Pre-vention multicentre, pemberian olive oil topikal terhadap ulkus tekan, aman dan
Fernéndez, M. randomised clinical topikal pada area efektif untuk pencegahan ulkus tekan.
JesiisValle Cafiete, trial beresiko Aplikasi topikal dari olive oil
Pedro L. Pancorbo- Variabel dependen : memberikan hidrasi dan elastisitas kulit
Hidalgo Sampel: Semua Pencegahan luka yang optimal, mencegah pengelupasan
populasi yang terdiri tekan kulit atau robekan pada kulit. Hasil
(2019) 571 penghuni dengan intervensi dengan tingkat kepercayaan
risiko ulkus tekan, masing-masing sebesar 95% CI/ p <0,05,
diambil secara acak dimana penerimaan hipotesis ini
untuk kelompok memberikan bukti pendukung
asam lemak hiperok- penggunaan minyak zaitun secara
sigenasi (n=288) atau teratur.
kelompok larutan
minyak zaitun
(n=283). Kedua
solusi diterapkan
pada area kulit
berisiko setiap 12
jam selama 30 hari
27

6. Banashree Hawaibam., Effectiveness Of Olive Oil Desain: Desain Variabel Temuan utama dari penelitian ini
Ranjana Tryambake and Massage On Preven-tion Of penelitian yang independen: menunjukkan bahwa ada pengurangan
Keithellakpam Decubitus Ulcer Among diadopsi untuk Pemberian olive oil tanda dan gejala ulkus dekubitus pada
Memchoubi Bedridden Pa-tients penelitian ini adalah masase kelompok eksperimen dibandingkan
desain Quasi- Variabel dependen : dengan kelompok kontrol. Skor rata-rata
(2016) eksperimental Pencegahan luka dalam pretest adalah 1 yang dikurangi
(pretest posttest dekubitus pada pasien menjadi 0,6 pada hari 7 posttest tanpa
control group). yang terbaring di peningkatan lebih lanjut pada kelompok
tempat tidur eksperimen. Pada kelompok kontrol, skor
Sampel: Sampel rata-rata dalam pretest adalah 0,6 yang
penelitian terdiri dari meningkat menjadi 2 pada hari 7 posttest,
40, (20 kontrol dan menunjukkan bahwa ulkus dekubitus
20 eksperimental) di meningkat secara signifikan tanpa pijatan
mana pijat minyak minyak zaitun. Nilai p yang sesuai adalah
zaitun diberikan dua 0,008, yang kecil (kurang dari 0,05), jadi,
kali sehari selama 7 hipotesis nol ditolak. Dengan demikian,
hari dalam kelompok pemijatan minyak zaitun terbukti efektif
eksperimen. Titik- secara signifikan dalam mengurangi ulkus
titik tekanan ulkus dekubitus.
dekubitus dinilai
dengan menggunakan
daftar periksa
observasi.
7. Nahed Mohamed Saied Effect of Olive Oil Massage in Desain: Penelitian ini Variabel Hasil penelitian ini menunjukan ada efek
Ayoub, and Esraa Esam- Prevention of Pressure Ulcer menggunakan desain independen: positif dari penggunaan minyak zaitun
Eldin Mohamed among Hospitalized Immobili quasi eksperimen Pemberian olive oil untuk mencegah luka di antara orang tua
zed Elderly masase yang dirawat di rumah sakit. Usia rata-
(2018) Variabel dependen : rata subjek yang diteliti (73,62 ± 9,08),
Sampel: Subjek Pencegahan luka sekitar setengah dari mereka didiagnosis
penelitian terdiri dari tekan pada lansia dengan gangguan muskulo skeletal.
96 pasien wanita imobilisasi yang Menurut penilaian skala Braden
lansia berusia 60 dirawat menunjukkan bahwa setelah
tahun dan lebih, yang menggunakan pijat minyak zaitun, dapat
sepenuhnya mencegah terjadinya luka baring di 77%
imobilisasi, tidak ada dari subyek yang diteliti
luka pada saat .
masuk, dan dirawat
pada periode enam
bulan (8 Agustus
2014) hingga 1
Januari 2015)
8. Khoirun Nisak, Beti Aplikasi Massage Olive Oil Desain: Analisis Variabel Penerapan aplikasi jurnal massage olive
Kristinawati, Nur Wida- untuk Mencegah Dekubitus masalah dilakukan independen: oil yang dilakukan pada pasien kritis
yati pada Pasien Kritis di Ruang untuk mendapatkan Pemberian olive oil dengan bedrest total di ruang ICU
Intensive Care Unit Rumah informasi tentang topikal memberikan manfaat mencegah
(2019) Sakit efektifitas massage dekubitus, sehingga dapat menurunkan
Umum Pusat dr. Soeradji menggunakan olive Variabel dependen : peluang terjadinya dekubitus dan
Tirtonegoro Klaten oil untuk mencegah Pencegahan berdampak menurunkan hari perawatan
terjadinya dekubitus. dekubitus pada pasien pasien di ICU. Terdapat 2 pasien yang
Kritis di ICU dilakukan massage menggunakan olive oil
Sampel: Intervensi menunjukkan hasil p-value 0,04 (<0,05)
massage yang berarti bahwa massage olive oil
menggunakan olive signifikan dalam mencegah dekubitus.
oil dilakukan pada 12 Olive oil yang diaplikasikan pada kulit
orang pasien kritis dengan cara massage dapat memberikan
yang dirawat di ruang dampak meningkatkan aliran darah,
ICU dan dipilih merilekskan jaringan kulit, menjaga
berdasarkan kriteria kelembaban kulit dan sebagai anti
yang telah inflamasi.
ditentukan. Tindakan
massage
menggunakan olive
oil dilakukan satu
kali sehari selama 5
hari dan selanjutnya
dilakukan evaluasi.
23

3.2 Pembahasan

Berdasarkan semua artikel/jurnal yang ada menunjukkan adanya

pengaruh pemberian olive oil terhadap resiko pressure ulcers/dekubitus.

Berikut adalah pembahasan dari masing-masing jurnal berdasarkan tinjauan

pustaka yang telah dikumpulkan dan disaring.

Berdasarkan jurnal pertama, penelitian oleh Abbas, Z., Madadi, A.,

Zeighami, R., Azimian, J., & Javadi, A (2015) yang dilakukan selama 3

minggu dengan 60 sampel (30 kelompok kontrol dan 30 kelompok intervensi)

telah menunjukkan bahwa menggunakan minyak zaitun topikal dapat

mengurangi kejadian luka baring pada pasien yang dirawat di rumah sakit di

I.C.U dan tidak menimbulkan reaksi atau efek samping apapun. Hal ini

dibuktikan dengan waktu rata-rata ketika pasien belum terkena luka baring

pada kelompok intervensi lebih dari kelompok kontrol yang menunjukkan

bahwa menggunakan minyak zaitun topikal dapat efektif dalam

memperpanjang waktu kejadian luka baring. Sedangkan, rata-rata waktu

rawat inap di kelompok kontrol lebih dari kelompok intervensi. Jadi,

kesimpulan dari penerimaan hipotesis ini dibuktikan dengan nilai P kurang

dari 0,05 (P = 0,03) dianggap sebagai perbedaan yang signifikan dalam

penelitian ini, sehingga memberikan bukti yang mendukung penggunaan

minyak zaitun topikal secara teratur untuk pencegahan luka baring di unit

perawatan intensif. Hasil ini dapat membantu perawat I.C.U. dalam kerangka

intervensi independen untuk mencegah dan mengurangi kejadian luka baring.


Jurnal kedua, penelitian oleh Lupiañez-Perez I, et al (2015)

menyatakan bahwa pemberian minyak zaitun tidak kalah dengan penggunaan

HOFA (Asam Lemak Hiperoksigenasi) dalam mencegah luka tekan. Minyak

zaitun ini kaya akan asam oleat, memiliki konsentrasi penting antioksidan

alami (seperti hidroksityrosol dan tirosol), dan daya tahan tinggi terhadap

proses oksidatif. Minyak zaitun mengandung antara 330 hingga 500 mg

polifenolperkilogram lemak, dan di bawah 20mEq perkilogram lemak

peroksida. Ini kompatibel dengan jaringan manusia yang mengubahnya

menjadi produk yang ideal untuk penggunaan topikal.

Jurnal ketiga, penelitian oleh Lupiañez-Perez I, et al (2016) membahas

hasil analisis biaya perawatan dalam pencegahan luka tekan, yang diperoleh

selama 16 minggu adalah € 19.758 dengan hiperoksigenasi asam lemak dan €

9.566 dengan minyak zaitun. Secara keseluruhan, pengolahan minyak zaitun

€ 10,192 lebih murah. Akibatnya, kami berhipotesis bahwa pengobatan

alternatif ini dapat mencapai efek yang sama, sehubungan dengan mencegah

PU, untuk produk-produk berbasis HOFA, tetapi dengan biaya yang jauh

lebih rendah. (1 €= Rp.16,162,-).

Jurnal keempat, penelitian oleh Lupiañez-Perez I, et al (2017)

membahas keefektifan minyak zaitun sehingga digunakan untuk sampel yang

lebih besar. Hal ini, karena minyak zaitun terdiri dari 98% trigliserida,

termasuk asam karena sifat antiinflamasinya telah terbukti menjadi

penting untuk kesehatan dan perawatan kulit, yang sifatnya mirip dengan

ibuprofen (atribut penelitian terbaru di Oleocanthal). Selain dari


25

pencegahan dengan menjaga kelembapan, minyak zaitun juga dapat

mempercepat pemulihan dan proses penyembuhan luka. Selanjutnya, karena

konsentrasi tinggi polifenol, yang alami antioksidan, termasuk

mengurangi inflamasi.

Pada Jurnal kelima, penelitian oleh Diaz-Valenzuela, Antonio, et al

(2019), yang merupakan lanjutan dari penelitian sebelumnya juga terbukti

efektif sebagai pengobatan pencegahan topikal terhadap ulkus tekan, aman

dan efektif untuk pencegahan ulkus tekan. Aplikasi topikal dari olive oil

memberikan hidrasi dan elastisitas kulit yang optimal, mencegah

pengelupasan kulit atau robekan pada kulit. Hasil intervensi dengan tingkat

kepercayaan masing-masing sebesar 95% CI/ p <0,05, dimana penerimaan

hipotesis ini memberikan bukti pendukung penggunaan minyak zaitun

secara teratur. Sedangkan pada penggunaan HOFA sendiri terdapat efek

samping kecil seperti ruam kulit dan gatal dan hilang setelah penghentian

perawatan.

Jurnal keenam, penelitian oleh Nahed Mohamed Saied Ayoub, and

Esraa Esam-Eldin Mohamed (2018) ini membuktikan bahwa ada efek positif

dari pijatan minyak zaitun dan penurunan risiko pengembangan ulkus tekan

di antara lansia imobilisasi yang dirawat di rumah sakit dan pengasuh

memainkan peran penting dalam memberikan perawatan kepada para lansia

yang tidak dapat bergerak tersebut. Pijat/masase yang dilakukan oleh

pengasuh bertujuan untuk meningkatkan sirkulasi pada daerah yang di

masase, meningkatkan relaksasi, dan menjaga keadaan kondisi kulit. Efek


massase pada kulit dapat melonggarkan perlekatan dan menghilangkan

penebalan-penebalan kecil yang terjadi pada jaringan bawah kulit, kulit

menjadi lunak dan elastis, dan perasaan kulit menjadi sensitif (Kozier et.al,

2010).

Jurnal ketujuh, penelitian oleh Banashree Hawaibam., Ranjana

Tryambake and Keithellakpam Memchoubi (2016) mengungkapkan bahwa

pijat minyak zaitun efektif untuk pencegahan ulkus dekubitus yang

dibuktikan dengan nilai p yang sesuai adalah 0,008, yang kecil (kurang dari

0,05). Dan Jurnal terakhir, penelitian oleh Khoirun Nisak, Beti Kristinawati,

Nur Widayati (2019) menyatakan bahwa massage olive oil signifikan dalam

mencegah dekubitus. Olive oil yang diaplikasikan pada kulit dengan cara

massage dapat memberikan dampak meningkatkan aliran darah, merilekskan

jaringan kulit, menjaga kelembaban kulit dan sebagai anti inflamasi.

Keefektifan dan keunggulan olea europea/minyak zaitun dikarenakan

minyak ini terdiri dari 98% trigliserida, termasuk asam oleat tak jenuh

tunggal yang telah terbukti penting untuk perawatan kulit dan ini dapat

mempercepat proses pemulihan dan penyembuhan luka. Gulungan asam oleat

adalah fitur utama dalam rekonstruksi membran sel, memberikan kehalusan

yang lebih tinggi ke dermis dengan mengembalikan tingkat kelembaban kulit,

sehingga melembabkan kulit dan memberikan elastisitas. Selain itu

komponen minyak seperti senyawa fenolik dan klorofil memiliki efek

antioksidan dan anti-penuaan yang tinggi, selain mempercepat proses

penyembuhan dermis dan vitamin E termasuk dalam komposisi minyak yang


27

merupakan sumber perlindungan yang sangat baik terhadap radikal bebas

yang menyebabkan oksidasi sel (Beauchamp dan Ziboh dalam Abbas, Z.,

Madadi, A., Zeighami, R., Azimian, J., & Javadi, A, 2015).

Patofisiologi dari keefektifan minyak zaitun ini dimulai dari proses

perlindungan kulit yang menjaga kelembapan terhadap penekanan dan

gesekan sehingga memberikan hidrasi yang optimal dan mencegah anoreksia

sel. Lalu asam lemak yang terkandung di dalam minyak tersebut

meningkatkan daya kohesif stratum korneum dan mencegah terjadinya

transcunaneous water loss dan proliferasi sel yang berlebihan sehingga dapat

meningkatkan hidrasi dan elastisitas kulit serta membantu mencegah

terjadinya ulkus dekubitus pada pasien dengan tirah baring lama.

3.2.1 Relevansi Pasien

Salah satu implementasi keperawatan untuk pasien yang dapat

disimpulkan dari semua hasil telaah jurnal terkini adalah bagaimana cara

mempertahankan integritas kulit pasien dengan tirah baring lama yang

terpasang ventilator terhadap resiko pressure ulcers/dekubitus dengan

perawatan kulit dan penanganan dini/pencegahan sebelum terjadi pressure

ulcers/dekubitus dengan menggunakan menggunakan olea

europea/minyak zaitun meliputi mengkaji risiko klien terkena dekubitus,

perbaikan keadaan umum penderita, pemeliharaan, perawatan kulit yang

baik.
3.2.2 Relevansi Ruangan/Petugas

Penerapan dalam pemberian olea europea ini telah teruji secara

klinis efektif dan aman karena tidak memberikan efek samping yang

berbahaya jika diterapkan kepada pasien nantinya. Hal ini diharapkan

dapat diterapkan oleh ruangan/petugas agar tidak memunculkan masalah

baru bagi perawat yang nantinya akan menambah beban kerja perawat

dalam menjalankan asuhan keperawatan sehingga pelayanan asuhan

keperawatan yang dilakukan di ruangan pun meningkat.

3.2.3 Relevansi Rumah Sakit

Pemberian olea europea (olive oil) ini tentu saja memberikan

pertimbangan untuk meminimalkan cost effectiveness disamping harganya

yang terjangkau dengan khasiat yang luar biasa sehingga dapat

meminimalisir untuk pengeluaran biaya yang lebih besar jika klien terkena

dekubitus. Dan demi peningkatan kualitas asuhan keperawatan dan mutu

pelayanan di Rumah Sakit, maka perlu dibuat SOP bagi perawat dalam

melakukan penanganan klien tersebut berdasarkan literatur yang ada. Oleh

karena itu, dalam pemberian olea europea/minyak zaitun ini dapat

dilakukan dengan tindakan massage, sehingga perlu dibuat SOP/Standar

Operasional Prosedur.

.
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis studi pustaka ini menunjukkan adanya

pengaruh pemberian olea europea/olive oil terhadap resiko pressure ulcers

dengan menawarkan pilihan terapi yang aman, efektif dan terjangkau harganya

dalam mencegah terjadinya pressure ulcers/dekubitus, khususnya pada pasien

yang tirah baring lama ataupun pasien kritis. Penerapan ini cukup dilakukan 2x

sehari setiap setelah dimandikan ataupun dilap guna meminimalisasi terjadinya

dekubitus yang dapat memperburuk keadaan klien maupun memberi

ketidaknyaman pada klien.

Respon perawat RS Ken Saras bersedia untuk mencoba menerapkan

hasil analisis studi pustaka ini karena sudah melihat bukti keefektifannya dari

berbagai hasil penelitian yang telah ada demi mempertahankan integritas kulit

pasien dengan tirah baring lama terhadap resiko pressure ulcers/dekubitus

sehingga diharapkan dapat meningkatkan kualitas asuhan keperawatan dan

mutu pelayanan di Rumah Sakit Ken Saras.

29
4.2 Saran

4.2.1 Bagi Rumah Sakit

Karya Ilmiah ini diharapkan dapat diterapkan/dijadikan acuan

pustaka sebagai Standar Operasional Prosedur (SOP) yang bisa diterapkan

di lapangan khususnya pada bidang keperawatan demi peningkatan

kualitas asuhan keperawatan dan mutu pelayanan di Rumah Sakit.

4.2.2 Bagi Institusi Pendidikan

Karya Ilmiah ini dapat dijadikan sebagai acuan

pembelajaran/referensi bagi institusi pendidikan terutama bagi mahasiswa

keperawatan agar dapat mengembangkan intervensi yang berdasarkan

evidence based nursing terkait dengan pencegahan pressure

ulcers/dekubitus

4.2.3 Bagi Peneliti Selanjutnya

Karya ilmiah ini dapat dijadikan sebagai informasi tambahan untuk

mengembangkan penelitian lebih lanjut dalam mencegah terjadinya

pressure ulcers pada pasien yang mengalami tirah baring lama ataupun

melanjutkan penelitian ini dengan menerapkan langsung kepada pasien

tersebut
DAFTAR PUSTAKA

Abbas, Z., Madadi, A., Zeighami, R., Azimian, J., & Javadi, A. (2015). The effect
of topical olive oil on prevention of bedsore in intensive care units patients.
3(9), 2342–2347. DOI: http://dx.doi.org/10.18203/2320-6012.ijrms20150628
(accesed 13 September 2019).

Diaz-Valenzuela, Antonio, et all. (2019). Effectiveness And Safety Of Olive Oil


Preparation For Topical Use In Pressure Ulcer Prevention: Multicentre,
Controlled, Randomised, And Double-Blinded Clinical Trial https://doi .
org/10.1177/1534 734619856143. (accesed 13 September 2019).

Khadizah, Z. (2014). Khasiat Dasyat Minyak Zaitun. Yogyakarta : Gapura


Publishing

Khoirun Nisak, Beti Kristinawati, & Nur Widayati. (2019). Aplikasi Massage
Olive Oil untuk Mencegah Dekubitus pada Pasien Kritis di Ruang Intensive
Care Unit Rumah Sakit. (2001), 490–495. (accesed 13 September 2019).

Kementerian Kesehatan RI. (2017). Riset kesehatan dasar tahun 2013: Badan
penelitian dan pengembangan kesehatan kementerian kesehatan RI.
http://www.depkes.go.id/resources/download/general/hasil%20Riskesdas
%202013.pdf. (accesed 13 Oktober 2019).
Leir, E., D. (2011). Pressure ulcers for nursing assistants and family caregivers.
Stop Paint. http://www.stoppain.org/pressureulcers/common/Pdf/BIMC-
caregiver.Pdf (accesed 13 September 2019).

Lupianez, I., Uttumchandani, S. K., & Morilla-, J. C. Et al (2017). Effectiveness of


olive oil for the prevention of pressure ulcers caused in immobilized patients
within the scope of primary health care : study protocol for a randomized
controlled trial. 1–7. https://doi.org/10.1371/jour nal.pone.0122238. (accesed
13 September 2019).

_____________________________________________ (2015). Topical Olive Oil


Is Not Inferior to Hyperoxygenated Fatty Aids to Prevent Pressure Ulcers in
High-Risk Immobilised Patients in Home Care . Results of a Multicentre
Randomi-sed Triple-Blind Controlled Non-Inferiority Trial. 8, 1–14.
https://doi.org/10 .1371/journal.pone.0122238.

xxxi
__________________________________. (2016). A cost minimisation analysis
of olive oil versus hyperoxygenated fatty acid treat-ment for the prevention
of pressure ulcers in primary health care : A ran-domised controlled trial .
(n.d.). https://doi.org/10.1371/jour nal.pone.012 238. (accesed 13 September
2019).

Menerez, M. C. R. (2015). Asuhan Keperawatan Medical Bedah Penyakit Dalam.


Yogyakarta: Nuha medika

Mohamed, N., & Ayoub, S. (2018). Effect of Olive Oil Massage in Prevention of
Pressure Ulcer among Hospitalized Immobilized Elderly. 7(1), 27–39.
https://doi.org/10.9790/1959-0701022739. (accesed 29 September 2019).

Noviati, N (2015). Buku Saku Patofisiologi. Ed 8. Jakarta: EGC

Potter, P. A. & Perry, A. G., (2013). Fundamental keperawatan. Ed. 7. Jakarta:


Salemba Medika.

Schulman (2016). Ulcers in an intensive care unit quality improvement


program to reduce the prevalence ofpressure. Amerika Association of
Critical Care. http://ajcc.aacnjournals.org/cgi/external_ref?link_typesper
missiondirect. (accesed 13 Oktober 2019).

Sunaryanti, Betty dkk.(2014). Perbedaan Pengaruh Antara Pemberian Minyak


Kelapa Dan Penyuluhan Kesehatan Tentang Reposisi Terhadap
Pencegahan Dekubitus.1(1): http://www.depkes.go.id/resources/
download/general/hasil%20Riskesdas%202013.pdf (accesed 7 September
2019).

Yolanda, Oktari (2014). Efektifitas Minyak Zaitun Terhadap Pressure ulcers pada
Pasien dengan Tirah Baring Lama. Skripsi Ilmu Keperawatan.
Respiratory.unri.ac.id/bitstream/123456789/4120jurnal%20ook.pdf (acesed
7 September 2019).
STANDAR MASSAGE
OPERASIONAL NO. NO.
HALAMAN:
PROSEDUR DOKUMEN REVISI:
TANGGAL DITETAPKAN DI SEMARANG,
PEMBIMBING UTAMA
TERBIT:

POLTEKKES SRI UTAMI DWININGSIH, MNS


NIP. 196305251993032002
SEMARANG
PENGERTIAN Massage/massage merupakan tindakan stimulasi kulit
dan jaringan di bawahnya dengan variasi tekanan
tangan untuk mengoleskan perawatan kulit,
mengurangi nyeri, memberikan relaksasi, dan
meningkatkan sirkulasi

MANFAAT 1. Menurunkan ketegangan otot


2. Meningkatkan sirkulasi darah
3. Menurunkan tekanan darah
4. Menurunkan nyeri
5. Menurunkan kecemasan
6. Memberikan kenyamanan
7. Meningkatkan relaksasi
INDIKASI 1. Klien dengan tirah baring lama / resiko dekubitus
2. Klien yang mengalami nyeri/ketidaknyamanan
3. Klien yang mengalami ansietas
4. Klien dengan keluhan kekuatan dan ketegangan
otot dan punggung di bahu
5. Klien dengan kesulitan tidur
KONTRAINDIKASI 1. Fraktur kompleks/tulang rusuk atau vertebra
2. Cedera Kepala Berat
3. Luka bakar
4. Daerah kemerahan pada kulit
5. Luka terbuka pada daerah punggung

33
PERSIAPAN 1. Peralatan Mandi : Handuk mandi, washlap, sabun
ALAT DAN BAHAN
mandi, kom besar berisi air hangat, baju ganti
2. Peralatan laken: Laken, steak laken, perlak, seli-
mut
3. Pengoles: Olea europea/olive oil/minyak zaitun
PERSIAPAN 1. Persiapan tempat (bed pasien)
LINGKUNGAN
2. Persiapan ruangan/pasang skerem (jaga privasi
klien)
PERSIAPAN 1. Mengatur posisi klien
PASIEN
2. Mengkaji kondisi klien
3. Mengkaji kondisi kulit
4. Mengecek tekanan darah
PERSIAPAN 1. Beri salam dan perkenalkan diri
PERAWAT
2. Jelaskan pemberian intervensi
3. Mencuci tangan
CARA KERJA 1. Beri tahu pasien bahwa tindakan akan segera
dimulai
2. Cek alat-alat yang akan digunakan
3. Dekatkan alat ke sisi tempat tidur pasien
4. Posisikan pasien senyaman mungkin
5. Cuci tangan
6. Periksa keadaan kulit kulit dan tekanan darah
sebelum memulai massage punggung
7. Bantu pasien melepas baju
8. Bantu pasien dengan posisi pronasi
9. Buka punggung pasien, bahu, lengan atas tutup
sisanya dengan selimut mandi
10. Aplikasikan lotion pada bahu dan punggung
11. Meletakkan kedua tangan pada sisi kanan dan
kiri tulang belakan pasien. Memulai massage
dengan gerakan effleuraugge, yaitu massage
dengan gerakan sirkuler dan lembut secara
perlahan ke atas menuju bahu dan kembali ke
bawah hingga ke bokong. Menjaga tangan tanpa
tetap menyentuh kulit
12. Selanjutnya meremas kulit dengan mengankat
jaringan di antara ibu jari dan jari tangan
(petrissage). Meremas ke atas sepanjang di kedua
sisi tulang belakang dari bokong ke bahu dan
sekitar leher bagian bawah dan usap ke bawah
kearah sakrum
13. Akhiri gerakan dengan massage memanjang ke
bawah
14. Bersihkan sisa lotion pada punggung dengan
handuk
15. Bantu klien memakai baju kembali
16. Bantu klien ke posisi semula
17. Beritahu bahwa tindakan sudah selesai
18. Bereskan alat-alat yang telah digunakan dan kaji
respon klien
19. Berikan reinforcement positif pada klien
20. Akhiri kegiatan dengan baik
EVALUASI 1. Evaluasi respon klien
2. Mengecek kembali tekanan darah klien
3. Berikan reirfoncement positif
4. Akhiri pertemuan dengan baik
PEMBERI Semua petugas kesehatan yang terlibat dalam
INTERVENSI pelayanan langsung kepada klien
UNIT TERKAIT a. Instalasi rawat inap
b. Instalasi rawat jalan
c. Rehabilitasi medik
Sumber:
Mohamed, N., & Ayoub, S. (2018). Effect of Olive Oil Massage in Prevention of
Pressure Ulcer among Hospitalized Immobilized Elderly. 7(1), 27–39.
https://doi.org/10.9790/1959-0701022739. (accesed 29 September 2019).

35

Anda mungkin juga menyukai