Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN KESWAMAS

PADA KELUARGA TN. S DI DESA A. WIDODO


RT 10 RW 03 NO 70 KECAMATAN TUGUMULYO KABUPATEN MUSI
RAWAS SUMATERA SELATAN

DISUSUN OLEH :

ISCI VERDIANA S Kep

1726050049

Preceptor Akademik Preceptor Klinik

(Ns. Ade Herman Surya Direja, S.Kep, MAN) (Ns. Sutrisno S. Kep)

PROGRAM PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)

TRI MANDIRI SAKTI

BENGKULU

2017
FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA
KELUARGA / MASYARAKAT

Nama Kepala Keluarga : Suwito


Umur : 63 Tahun
Suku / Ras : Jawa
Agama : Islam
Menikah/tidak menikah/janda/duda : Menikah
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Petani
Alamat : Jl. Tugu Ikan Rt 10 Kel. A Widodo Kec.
Tugumulyo
Jumlah Anak : 5 orang
Jumlah Anak yang ada dirumah : 2 orang
Jumlah Anak yang tidak ada dirumah : 3 orang
Jumlah Anak yang sudah menikah : 3 orang
Jumlah Anggota keluarga dalam rumah : 4 orang

I. A. PENGKAJIAN BIOLOGIS

1. Perumahan
Tempat tinggal rumah klien permanen, klien dan keluarganya tinggal
dirumah berlantai keramik dan dindingnya permanen yang terdiri dari 1 ruang
tamu, 1 ruang keluarga, 3 kamar tidur, 1 ruang dapur, 1 kamar mandi.
2. Kepemilikan Rumah
Klien tinggal dirumah miliknya sendiri, rumah ini dibangun sekitar 10
yang lalu.
3. Kebersihan rumah
Kebersihan rumah klien tergolong cukup bersih, dan cukup rapi dimana
keluarga juga membimbing klien dalam peran membersihkan rumah seperti
menyapu.
4. Jarak rumah keluarga dengan tetangga terdekat
Dimana klien tinggal di perdesaan yang sudah padat penduduk jadi Jarak
rumah klien dengan tetangga terdekat ≥ 3-5 Meter.
5. Kebiasaan perilaku keluarga yang positif (menguntungkan)
Kebiasaan perilaku keluarga klien yang positif ialah mengajak klein untuk
tetap berkerja sebagai buruh bangunan membantu kakaknya, dimana keluarga juga
masih membimbing klein dengan baik, membimbingnya dan melibatkan pasien
dalam kegiatan sehari- hari sehingga keluarga mengharapkan pasien tetap bisa
melakukan kegiatan sehari-hari secara mandiri, dan keluarga juga tetap membina
dalam keagamaan kepada klien walaupun terkadang klien menolak tetapi keluarga
berharap klien bisa sembuh dan bisa menjalankan kehidupan sehari-hari seperti
orang normal.
6. Kebiasaan perilaku keluarga yang negatif (merugikan)
Keluarga tidak memiliki kebiasaan yang negatif dalam membimbing klien,
karena keluarga berharap klien bisa kembali normal.
7. Pelayanan Kesehatan yang tersedia
Keluarga biasanya berobat di pelayanan kesehatan terdekat seperti
puskesmas, bidan praktek akan tetapi untuk memeriksakan kesehatan klien
keluarga sering memeriksakanya di RS. Dr. Sobirin
8. Mutu Pelayanan Kesehatan yang tersedia
Dimana klien tinggal di sebuah desa yang masih bisa terjangkau pelayanan
kesehatan seperti Puskesmas , bidan praktek dan RS. Dr. Sobirin
9. Jarak Pelayanan Kesehatan yang tersedia dengan rumah keluarga
klien tinggal tidak terlalu jauh dengan pelayanan kesehatan sekitar 500
Meter dari praktek bidan swasta, 3 Km dari puskesmas dan 18 Km dari rumah
sakit Sobirin Musi Rawas, akan tetapi walaupun jarak yang lumayan jauh untuk
ditempuh keluarga sering menempuh perjalanan ke RS Sobirin dengan
menggunakan montor.
10. Jenis obat yang sering dikonsumsi keluarga
Jenis obat yang biasa diminum oleh keluarga biasanya obat yang telah
diberikan oleh tim kesehatan, terkadang keluarga jika hanya sakit ringan keluarga
membeli obat bebas, akan tetapi untuk klien biasanya mengkonsumsi obat dar RS
Sobirin yaitu
11. Karakteristik lingkungan tempat tinggal keluarga
Lingkungan sekitar cukup baik dari pendidikan dan kebersihan
lingkungan, serta cara berinteraksi, dimana lingkungan keluarga di sekitar klein
menerima keadaan klein dan tidak mengucilkan klein.
12. Tradisi yang sering dilakukan keluarga
Tradisi yang sering dilakukan gotong-royong antara keluarga di dalam
memenuhi kebutuhan sehari-hari, dimana keluarga juga saling mendukung dalam
kegitan yang lebih bermanfaat seperti beribadah.
13. Sikap keluarga terhadap tradisi tersebut
Sikap keluarga klien terhadap tradisi cukup baik
14. Apakah keluarga mau menerima perubahan
Keluarga dapat menerima perubahan sesuai dengan kenyataan yang ada
dan yang sedang dialaminya.
Mk : Ketidak mampuan koping keluarga

B. PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL
15. Siapa pengambil keputusan dalam keluarga
Yang mengambil keputusan dalam keluarga klien ialah Tn. S selaku orang
tua Tn. K, dimana Tn. S Beranggapan dialah sebagai kepela keluarga yang
mampu mengambil keputusan untuk kebaikan klein dan keluarganya.
16. Anggota keluarga yang sakit dan sebutkan jenis penyakitnya
Tidak ada penyakit yang kronis pada keluarga Tn. S , hanya saja keluarga
sering batuk dan pilek, untuk penyakit gangguan jiwa hanya klien dan keluarga
berharap semoga klien bisa sembuh dan tidak ada keluarga lainnya yang
menderita seperti klien.
17. Anggota keluarga (anak) usia < 5 tahun
Tidak ada dalam anggota keluarga anak usia < 5 tahun, karena keluarga ini
merupakan keluarga dengan anak usia dewasa, dimana dalam anggota keluarga
18. Anggota keluarga (usila) > 65 tahun
Dalam keluarga tidak ada anggota keluarga yang usia lanjut, dimana usia
orang tua klein bapak nya berusia 63 dan ibunya berusia 59 tahun.
19. Kasus perceraian dalam keluarga inti
Tidak ada kasus perceraian dalam keluarga dimana keluarga tn sangat
menjaga hubungan pernikahan nya maupun untuk keluarga yang lainnya juga.
20. Anggota keluarga yang abnormal
Tidak ada keluarga yang abnormal secara fisik, akan tetapi secara jiwa
hanya klien yang mengalami gangguan jiwa
21. Anggota keluarga yang lari dari rumah
Tidak ada anggota keluarga yang lari dari rumah
22. Kejadian yang dapat menimbulkan masalah
Kejadian yang dapat menimbulkan masalah ketika klien sering
berhalusinasi sendiri, terkadang murung dan bicara sendiri.
23. Masalah yang pernah terjadi sampai 2 tahun kebelakang
Klien mengalami halusinasi pendengaran dan penglihatan sehingga sering
tertawa sendiri dan berbicara sendiri.
24. Masalah yang mungkin terjadi pada 2 tahun kedepan
Masalah yang mungkin bisa terjadi 2 tahun kedepan jika klien tidak lagi
mengkonsumsi obat dengan rutin, maka halusinasi tersebut akan timbul lagi.
Sehingga dapat menimbulkan mengarah ke perilaku kekerasan.
25. Hubungan antar anggota keluarga
Hubungan antar anggota keluarga terjalin dengan baik.
26. Kemampuan dan jenis koping keluarga
Peran keluarga dalam memberikan informasi klien cukup baik
27. Pola hubungan/interaksi dengan tetangga
Hubungan interaksi klien dengan tetangga cukup baik, dimana keluarga Tn
S selalu mengajarkan hubungan yang baik dengan keluarga ataupun dengan
tetangga.
28. Keterlibatan keluarga didalam kegiatan kemasyarakatan
Keluarga klien cukup berperan aktif dalam kegiatan bermasyarakat, seperti
gotong royong, kegiatan keagamaan atau pengajian.
29. Apakah ada orang lain yang sering membantu memecahkan masalah dalam
keluarga
Yang sering membantu dalam memecahkan masalah dalam keluarga yaitu
kakak dari Tn. S , dimana dia lah yang memberi nasehat ataupun pengarahan
dalam menyelesaikan masalah, termasuk masalah kesehatan pada klein.
30. Pemahaman keluarga tentang sehat – sakit jiwa
Pemahaman keluarga klien tentang sakit jiwa masih kurang memahami
apa itu kesehatan jiwa, akan tetapi keluarga tetap semangat dalam pengobatan
klein dengan memeriksakan klein setiap bulannya ke Rs sobirin secara rutin.
31. Adakah anggota keluarga yang pernah dirawat / berobat karena mengalami
gangguan /sakit jiwa, sudah sembuh atau belum, dan sekarang dirawat / tinggal
dimana
Tidak ada anggota keluarga sebelumnya yang menderita gangguan/sakit
jiwa.
32. Penerimaan lingkungan terhadap anggota keluarga yang pernah dirawat/berobat
karena gangguan jiwa
Keluarga tetap bisa menerima anggota keluarganya yang pernah
mengalami gangguan jiwa.
33. Bentuk penerimaan atau penolakan yang tampak
Bentuk penerimaannya merek tetap menjalankan aktivitas dan kerja sama
dalam memenuhi kebutuhan keluarga bersama meskipun ada 1 atau 2 anggota
yang pernah mengalami gangguan jiwa.
34. Pengalaman kejadian krisis yang merupakan stressor bagi keluarga
Pengalaman kejadian stressor yang dialami klien saat
35. Harapan keluarga terhadap masa yang akan datang
Keluarga klien berharap klien selalu sehat jasmani rohani dalam sehari-
hari dan bisa kembali normal.
MK : Kurang pengetahuan
Penurunan koping keluarga

II. A. MASALAH KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA KELUARGA


1. Ketidak mampuan koping keluarga
2. Kurang pengetahuan
3. Penurunan koping keluarga

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA KELUARGA


1. Ketidak mampuan koping keluarga berhubungan dengan resistensi keluarga
terhadap perawatan/ pengobatan yang komplek
2. Kurang pengetahuan berhubungan dengan Kurangnya keinginan untuk mencari
informasi
3. Penurunan koping keluarga berhubungan dengan Kelelahan dalam kemampuan
suportif

Anda mungkin juga menyukai