Farmakologi JUMIYATI-8801190005-1B
Farmakologi JUMIYATI-8801190005-1B
Nama: Jumiyati
Kelas:1B
Nim:8801190005
2. Ondansetron : zolfran
berfungsi untuk mencegah mual dan muntah yang disebabkan oleh kemoterapi
kanker, terapi radiasi dan pembedahan. Obat ini juga digunakan untuk menangani
gastroenteritis. Efeknya kecil untuk muntah yang disebabkan karena mabuk gerak.
Dapat diberikan melalui mulut, injeksi ke otot atau ke vena.
Efek sampingnya : berupa nyeri kepala, obstipasi, rasa panas di muka dan perut
bagian atas jarang sekali gangguan ekstra pyramidal dan reaksi hipersensitivas.
Dosis:
Dosis ondansentron dalam bentuk obat minum untuk pasien dewasa adalah:
Dosis ondansentron dalam bentuk sediaan obat minum untuk pasien dewasa dan
anak-anak berusia 12 tahun ke atas adalah:
Dosis ondansentron dalam bentuk sediaan obat minum untuk pasien anak-anak
berusia 4-11 tahun adalah:
3. Domperidon: motilium
Domperidone berfungsi untuk mempercepat gerakan saluran pencernaan,
sehingga makanan di dalam lambung lebih cepat menuju usus. Akibatnya, rasa
mual dapat berkurang. Domperidone juga bisa dimanfaatkan untuk merangsang
atau memperbanyak produksi ASI.
Indikasi : berkhasiat menstimulasi peristalstik dan pengosongan lambung, selain
berdaya anti emetis, digunakan pada relflux-esofagus dan pada muntah akibat
khemoterapi dan pada migraine.
Dosis:
4. Prochlorperazine
Berfungsi sebagai obat anti muntah sekaligus antipsikotik, yang biasa diresepkan
untuk mengobati skizofrenia. Namun, ini bukan obat untuk menyembuhkan
penyakit, melainkan hanya membantu meredakan gejala mual yang sering
diakibatkannya.
Efek Samping
-Mual dan muntah
-Limbung dan pusing
- Sulit buang air kecil (retensi urine)
-Kadar gula darah tinggi (hiperglikemia)
Dosis:
Pembagian dosis prochlorperazine akan disesuaikan dengan bentuk obat, kondisi,
dan usia pasien:
2.ANTIBIOTIK
Antibiotik adalah kelompok obat yang digunakan untuk mengatasi dan mencegah
infeksi bakteri. Obat ini Fungsinya dengan cara membunuh dan menghentikan
bakteri berkembang biak di dalam tubuh. Antibiotik tidak dapat digunakan untuk
mengatasi infeksi akibat virus, seperti flu.
JENIS-JENIS OBAT:
1. Penisilin
Penisilin V
Penisilin G
Amoxicillin
Ampicillin
2. Sefalosporin
Cefazolin
Cefaclor
Cefuroxime
Cefadroxil
Cefixime
Ceftriaxone
Efek samping sefalosporin di antaranya adalah mual atau muntah, diare, sariawan,
ruam kulit dan gatal-gatal.
3. Tetrasiklin
Malaria
Jerawat
Antraks
Infeksi saluran pencernaan
Infeksi gusi
Infeksi kulit
Infeksi saluran pernapasan yang akibat bakteri Mycoplasma pneumoniae
Tetrasiklin juga menyebabkan efek samping seperti ruam kulit, gatal-gatal, vagina
gatal, sariawan, pusing, sampai diare.
4. Aminoglikosida
Aminoglikosida adalah jenis antibiotik yang memiliki efek samping parah. Pasien
disarankan untuk tidak mengonsumsinya tanpa anjuran dan pengawasan dokter.
1.Cefazolin
fungsi untuk mengobati berbagai jenis infeksi bakteri. Cefazolin dapat digunakan
baik sebelum atau sesudah operasi tertentu untuk mencegah infeksi. Obat ini
tergolong dalam obat–obatan kelas antibiotik cephalosporin yang bekerja untuk
menghentikan pertumbuhan bakteria.
100 mg/kg/hari lewat suntikan dalam 3 atau 4 dosis yang dibagi seimbang
Dosis tidak boleh lebih dari 6 g/hari.
Reaksi alergi
Mual dan muntah
Sakit perut
Diare ringan
Otot kaku
Nyeri sendi
Perasaan gelisah atau hiperaktif
Rasa yang tidak biasa atau tidak enak pada mulut
Gatal-gatal ringan atau ruam kulit
2. Amoxillin
obat yang berfungsi untuk mengatasi infeksi bakteri. Jenis infeksi yang bisa
diobati dengan obat ini antara lain infeksi saluran kemih atau infeksi saluran
pernapasan.
Dosis Amoxillin
Anak usia <3 bulan: ≤30 mg/kgBB, dibagi menjadi 2 kali sehari.
Anak usia >3 bulan dengan BB <40 kg: 20-45 mg/kgBB, dibagi menjadi
2-3 kali sehari.
Anak usia >3 bulan dengan BB >40 kg: 250-875 mg, 2-3 kali sehari.
Dewasa: 250-875 mg, 2-3 kali sehari.
Anak usia <3 bulan: ≤30 mg/kgBB, dibagi menjadi 2 kali sehari.
Anak usia >3 bulan dengan BB <40 kg: 40-45 mg/kgBB, dibagi menjadi
2-3 kali sehari.
Anak usia >3 bulan dengan BB >40 kg: 500-875 mg, 2-3 kali sehari.
Dewasa: 500-875 mg, 2-3 kali sehari.
Sejumlah efek samping yang dapat muncul akibat penggunaan amoxillin adalah:
Diare
Sakit perut
Mual dan muntah
Linglung
Pusing
Sensasi terbakar di dada
Insomnia
Kulit mudah memar
DOSIS Penicillin V:
Dosis penggunaan penisilin pada tiap pasien tidak selalu sama. Dokter akan
menyesuaikan dosis penisilin dengan kondisi pasien. Berikut ini merupakan dosis
umum penggunaan penisilin berdasarkan kondisi yang ada:
Penisilin juga dapat digunakan untuk mengobati kondisi lain yang tidak tertera
pada daftar di atas. Diskusikan dengan dokter terkait manfaat dan risiko penisilin
secara lengkap.
Interaksi Obat
Berikut ini adalah beberapa interaksi yang dapat terjadi apabila penisilin
digunakan dengan obat lain:
Efek Samping
Reaksi orang terhadap tiap obat dapat berbeda-beda. Efek samping yang mungkin
terjadi setelah menggunakan penisilin meliputi:
Pusing
Diare
Mual dan muntah
Nyeri perut
Insomnia
Perdarahan
Mudah memar
Gatal
Ruam
Demam Reumatik
4.Amikacin
Amikacin adalah obat golongan antibiotik aminoglikosida yang bermanfaat untuk
menangani infeksi akibat bakteri. Obat ini bekerja dengan cara menghambat dan
menghentikan pertumbuhan bakteri penyebab infeksi.
Dosis Amikacin
Interaksi Obat
Berikut adalah interaksi yang dapat terjadi, jika amikacin digunakan dengan obat
lain:
3.ANALGETIK
JENIS-JENIS OBAT
1.Aspirin
fungsi Aspirin lainnya adalah dapat dapat menghambat proses perlemakan hati
yang bisa memicu penyakit kanker hati. Selain itu, Aspirin juga bisa membantu
proses mengencerkan darah yang dapat mencegah serangan jantung.
2.Paracetamol
3.Ibuprofen
Obat ini berfungsi untuk menurunkan demam dan meredakan nyeri ringan dan
sakit akibat pilek atau flu. Ibuprofen adalah golongan nonsteroidal anti-
inflammatory drug (NSAID). Obat ini bekerja dengan menghalangi produksi zat
alami dalam tubuh yang menyebabkan peradangan.
Kondisi: Demam
Dewasa: 200-400 mg, 3-4 kali sehari. Dosis maksimal adalah 1200 mg per
hari, atau 2400 mg per hari dalam pengawasan dokter.
Anak-anak (6 bulan-12 tahun): 10 mg/kgBB per kali pemberian, 2-3 kali
sehari. Dosis maksimal adalah 40 mg/kgBB per hari.
Kondisi: Nyeri haid
Dewasa: 200-400 mg, 3-4 kali sehari. Dosis maksimal adalah 1200 mg per
hari, atau 2400 mg dalam pengawasan dokter
4.Naproxen
fungsi untuk mengurangi rasa sakit misalnya sakit kepala, nyeri otot, tendonitis,
sakit gigi, dan kram menstruasi.
5.Ketoprofen
Fungsi obat ini untuk meredakan nyeri akibat berbagai kondisi. Obat ini sering
digunakan untuk mengurangi nyeri, bengkak, dan kaku sendi akibat radang sendi,
artritis, rematik, dan asam urat.
4.ANTIPIRETIK
Antipiretik adalah obat penurun panas .fungsi obat antipiretik juga menekan
gejala-gejala yang biasanya menyertai demam seperti mialgia, kedinginan, nyeri
kepala, dan lain-lain Namun, pada kenaikan suhu yang rendah atau sedang, tidak
terdapat banyak bukti yang menunjukkan bahwa demam merupakan keadaan yang
berbahaya atau bahwa terapi antipiretik bermanfaat.
Aspirin untuk demam atau nyeri anak usia 2-11 tahun, 10-15 mg/Kg. Usia
di atas 12 tahun 325-650 mg.
Aspirin untuk penyakit Kawasaki, dosisnya sebanyak 80-100 mg/Kg/hari
diberikan dalam dosis terpisah sebanyak 4 kali.
Setiap obat tentunya memiliki efek samping, begitu juga dengan Aspirin. Efek
samping umum dari penggunaan Aspirin antara lain adalah iritasi lambung dan
susu, mual, dan juga gangguan pencernaan. Sedangkan efek samping lainnya yang
mungkin muncul, namun jarang terjadi antara lain adalah memar, muntah, gejala
asma memburuk, pendarahan lambung, dan peradangan lambung.
2. Metamizole
Metamizole berfungsi untuk mengobati banyak tipe sakit seperti tumor, sakit
setelah operasi, atau luka. Obat ini juga dapat diberikan ketika pengobatan dalam
bentuk lain tidak menunjukkan efek apapun. Metamizole tidak digunakan untuk
menangani rasa sakit ringan (sakit gigi, sakit kepala, nyeri haid).
Dosis umum Metamizole adalah 500-1000 mg beberapa kali sehari. Dosis harian
maksimal adalah 5000 mg. Durasi perawatan tidak boleh lebih dari 5 hari.
Tablet diberikan pada anak lebih dari 15 tahun. Anak Anda harus
mengonsumsi 1-2 tablet hingga 4 kali sehari (tidak lebih dari 8 tablet per
hari).
Dosis 25-50 tetes, hingga 4 kali sehari (tidak lebih dari 200 tetes sehari)
dapat dianjurkan untuk anak diatas 15 tahun.
Untuk neonates berumur dari 3 hingga 11 bulan: 2-6 tetes hingga 4 kali sehari;
Untuk anak berumur dari 1 hingga 3 tahun: 4-12 tetes hingga 4 kali sehari;
Untuk anak berumur dari 4 hingga 6 tahun: 6-19 tetes hingga 4 kali sehari;
Efek Samping
Mual
Muntah
Diare
Sakit dan tidak nyaman di perut
Kantuk
Nervous
Sakit kepala
Mabuk
3. Paracetamol
Dosis Paracetamol
dosis paracetamol disesuaikan dengan usia dan kondisi penderita. Berikut adalah
penjelasan paracetamol dalam bentuk obat minum dan suppositoria untuk
meredakan demam dan nyeri:
Dewasa
325–650 mg tiap 4–6 jam atau 1.000 mg tiap 6–8 jam. Paracetamol
biasanya tersedia dalam bentuk tablet dengan kandungan 500 mg.
Paracetamol 500 mg dapat diminum tiap 4–6 jam sekali untuk meredakan
demam.
Efek Samping :
1. Demam
2. Muncul ruam kulit yang terasa gatal
3. Sakit tenggorokan
4. Muncul sariawan
5. Nyeri punggung
6. Tubuh terasa lemah
7.Kulit atau mata berwarna kekuningan
8. Timbul memar pada kulit
4. Nabumetone
obat yang biasanya berfungsi untuk mengurangi nyeri, pembengkakan, dan sendi
kaku karena arthritis. Obat ini dikenal sebagai obat anti-inflamasi nonsteroid.
Dosis
Dosis saat perawatan: 1.500-2.000 mg diminum dalam 1-2 dosis terpisah dengan
dosis harian maksimum 2.000 mg
Dosis saat perawatan: 1.500-2.000 mg diminum dalam 1-2 dosis terpisah dengan
dosis harian maksimum 2.000 mg
Belum ada ketentuan dosis obat ini untuk anak-anak. Obat ini bisa saja berbahaya
bagi anak-anak. Penting untuk memahami keamanan obat sebelum digunakan.
Konsultasikan pada dokter atau apoteker untuk informasi lebih lanjut.
Segera cari bantuan medis jika Anda mengalami tanda-tanda dari reaksi alergi
berikut ini: gatal-gatal, sulit bernafas, pembengkakan wajah, bibir, lidah, atau
tenggorokan.
Hentikan pengobatan dan cari bantuan medis atau dokter jika Anda memiliki efek
samping serius seperti:
nyeri dada, lemas, nafas pendek, susah berbicara, masalah penglihatan dan
keseimbangan
tinja berwarna gelap dan berdarah
batuk darah atau mengeluarkan (muntahan) seperti kopi tubruk
kenaikan berat badan tiba-tiba
buang air kecil lebih sering atau tidak sama sekali
mual, nyeri lambung, demam ringan, hilang nafsu makan, air seni
berwarna gelap, tinja berwarna seperti tanah, sakit kuning
demam, nyeri tenggorokan, sakit kepala, kulit memerah dan mengelupas
memar, kesemutan parah, mati rasa, nyeri, lemah otot