NIM : 8801190062
TTV: TD : 90/60
mmHg, pols : 74 x/i.
RR: 18 x/i, temp:
36,4°C.
Tanda Tangan
Perawat
D Dilakukan
pemasangan infus
20 tts/I,
direncanakan untuk
transfusi darah ,
direncanakan untuk
pemberian obat-
obat oral seperti
tablet Fe, Vitamin
B12, Vitamin B6,
Asam Folat,
Vitamin C.
Tanda Tangan
Dokte
F kontrol tanda vital
tiap 4 jam, telah
diberikan obat oral:
Tablet Fe 2x1 pada
pukul 18.00,
Vitamin B6 1x1
pada pukul 18.00 ,
Asam Folat 1x1
pada pukul 18.00 ,
Vitamin C 1x1 pada
pukul 18.00. pasien
telah minum obat
sesuai dengan
waktu dan telah
dirasakan ada
perubahan
Tanda Tangan
Perawat
G Diet MB dengan
nasi, sayur, daging,
dan buah
Tanda Tangan
Ahli Gizi
DECOMPENSASI CORDIS
Data Dasar
Tuan X datng ke rumah sakit Budi Husada (54 tahun). Masuk rumah sakit dengan keluhan
utamanya nyeri dada sebelah sesak kiri dan selama 1 hari, nyeri diarasakan sebelah kiri dan
menyebar ke punggung kanan..terasa sesak jiwa bernafas.
Pemeriksaan Fisik
Thoraks
Integumen
Pemeriksaan penunjang
Hasil Blood Gas : pH 7,322; PCO2 31,3; PO2 75,3; HCO3 15,8, BE –10,2,
(PROBLEM-INTERVENTION-EVALUATION)
- Aspirasi pleura
- Analgesic
4. Observasi ttv
DO :
ACTION :
RESPONSE :
Bingung/disorienta
si
Tidur tidak
mampu banagun
Pengkajian Frekuensi jantung
kardiovaskuler
Irama jantung
Intensitas
abnormal jantung
Nadi
Lead/gambar ECG
Pengkajian Suara nafas
paru
Batuk/nafas dalam
Catatan Perawatan
Nama pasien
No reg
Waktu pulang
Tn. A umur 30 tahun masuk tanggal 24 Oktober 2011. Dilakukan pemasangan infus pada saat
MRS. Cara pelaksanaan tanpa komplikasi
Keadaan vena tempat pemasangan infus tidak terjadi infeksi. Keadaan pasien sejak
pemasangan infus cairan tubuh cukup dan pasien mau makan dan minum sedikit. Turgor kulit
membaik, masukan sama dengan pengeluaran. Pagi, dr. B memeriksa keadaan tempat infus
dan sudah perlu dilepas oleh karena keadaan pasien membaik. Pasien sudah mau makan dan
minum sesuai dengan kebutuhan tubuh. Sejak itu, volume cairan teratasi. Diinstruksikan pada
pasien, di rumah agar menjaga kebersihan makan dan minum. Pulang dengan tetap
diresepkan tetrasiklin 12 tab ttv suhu 37c, nadi 88 kali per menit. Pernafasan 28 kali per
menit dan tekanan darah 120/80mmHg
Tanda tangan
perawat
Nama : Marinah
Kelas : 2B
Nim : 8801190059
PENGKAJIAN
1. Identitas pasien :
Nama : TN. A
Umur : 3 tahun
Jenis kelamin : laki - laki
Suku : jawa
Agama : islam
Alamat : kanugraha maduran rt 5 rw 11 lamongan
2. Penanggung jawab
Nama : NY. S
Jenis kelamin : Perempuan
Hubungan dengan pasien : Orang tau
Riwayat singkat klien (diisi dengan riwayat klien yang terkait sesuai kasus) Anak “Z” laki-laki
berumur 3 tahun tampak sangat kurus, wajah keriput seperti orangtua, turgor kulit kembali
kurang dari 2detik, BB anak saat ini 12,5 Kg dan sebelumnya 15 kg dan TB anak 95 cm
(BB/TB = < -3SD), menurut ibu BB anaknya terus menurun, anak sangat rewel, tampak lesu
dan nafsu menurun, tidak mau makan, anak muntah-muntah terus setiap kali diberikan minum
atau makan melalui mulutnya. Nadi 110x/menit, pernafasan 32x/menit suhu 37,2oC. abdomen
tampak membuncit. Ibu bingung dengan keadaan anaknya, dokter mengatakan anaknya gizi
buruk. Ibu bertanya apakah penyakit gizi buruk tersebut dan kenapa anaknya bisa menderita
gizi buruk.
Data Objektif
Do : - pasien terlihat
tampak buncit dibagian
abdomen
- Pasien tampak
buncit dibagian
abdomen
- Pasien terlihat
tampak kurus,
wajah keriput
seperti orang tua
- Turgor kulit
kembali kurang
daei 2 detik
- BB anak saat ini
12,5 kg, dan
sebelumnya 15
kg.
- TB anak 95 cm
- BB/TB <-3SD
- Nadi 110
x/menit
Masalah Keperawatan Berdasarkan Prioritas
1. Defisit Nutrisi
2. Gangguan tumbuh kembang
3. Deficit pengetahuan tentang (Spesifikkan)
DOKUMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN
1
sebelumnya 15
kg.
- TB anak 95 cm
- BB/TB <-3SD
- Nadi 110
x/menit
2
tampak buncit yang dapat
dibagian abdomen mempengaruhi
kesehatan
- Pasien tampak - Ajarkan perilaku hidup
buncit dibagian bersih dan sehat
abdomen - Ajarkan strategi yang
dapat digunakan untuk
- Pasien terlihat
meningkatkan perilaku
tampak kurus, hidup bersih dan sehat
wajah keriput
seperti orang
tua
- Turgor kulit
kembali kurang
daei 2 detik
- BB anak saat
ini 12,5 kg, dan
sebelumnya 15
kg.
- TB anak 95 cm
- BB/TB <-3SD
- Nadi 110
x/menit
3
NAMA : WEHADEH
KELAS : 2B
NIM : 8801190020
A. PENGKAJIAN
1. Pengumpulan Data
a. Identitas pasien
Nama : Tn “S”
Umur : 73 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Suku : Melayu
Pendidikan : Sekolah Dasar (SD)
Alamat : Desa Batu Mak Jage Kec. Tebas
Pekerjaan : Petani
Tanggal masuk : 10 Juli 2014
Tanggal pengkajian : 14 Juli 2014
Diagnosa medis : Benigna Prostat Hyperplasia (BPH)
Dokter penanggung jawab : dr. Eka S. Sp.B
b. Identitas penanggung jawab
Nama : Tn “M”
Jenis kelamin : Laki-laki
Hubungan dengan pasien : Cucu
4
2. Riwayat Penyakit
a. Alasan masuk rumah sakit sakit
Klien mengeluh susah BAK ± 1 tahun. Pasien berobat ke Puskesmas
lalu dirujuk ke RSUD Sambas.
b. Keluhan saat dikaji
Pasien mengatakan nyeri pada bagian bekas luka operasi. Pasien
meringis kesakitan.
P : saat ditekan dan beraktivitas
Q : seperti ditusuk jarum
R : dibagian abdomen bawah (kandung kemih) luka operasi
S : 5-6
T : intermitten
c. Riwayat penyakit dahulu
Pasien tidak pernah mengalami penyakit kronis sebelumnya.
d. Riwayat kesehatan keluarga
Keluarga pasien tidak ada yang menderita BPH.
LABORATORIUM
14 Juli 2014 Hasil Nilai Normal
Hb 10.0 Lk = 14-16 gr%, Pr = 12-14 gr%
Leucocyt 6.600 5.000-10.000 mm3/drh
Hematokryt 31 % Lk = 47-54 %, Pr = 42-46 %
Eritrocyt 3.71 4,6-6 Jt mm3/drh
RONTGEN
Dari hasil rontgen tanggal 12 Juli 2014 menunjukkan adanya pembesaran
prostat.
Data Penunjang
5
Pengobatan
Tramadol 2 x 100 ml (IV)
Ranitidine 2 x 50 ml (IV)
As. Tranexamat 3 x 500 mg (IV)
Cefoprazone 2 x 1 gr (IV).
NaCl/RL 20 Tpm.
6
B. ANALISA DATA
S : 5-6
T : intermitten Nyeri
DO:
7
BPH
2. DS: Resiko infeksi
DO:
- Terpasang drain
Terpapar organisme
TTV
TD : 120/80 mmHg
RR : 16x/menit
N : 80x/menit
Resiko infeksi
o
S : 36,7 C
- Leukosit 6.600mm3/drh
8
C. DAFTAR MASALAH
DITEMUKAN TERATASI
14 Juli 2014
1. Nyeri akut b/d luka post operasi.
DS:
S : 5-6
T : intermitten
DO:
9
14 Juli 2014
2. Resiko infeksi b/d kerusakan jaringan
efek sekunder dari prosedur
pembedahan.
DS:
DO:
- Terpasang drain
TTV
TD : 120/80 mmHg
RR : 16x/menit
N : 80x/menit
S : 36,7oC
- Leukosit 6.600mm3/drh
10
D. INTERVENSI KEPERAWATAN
11
rasa nyeri.
- Terdapat luka post operasi Leukosit normal 4.000-11.000 dengan teknik aseptik dan steril
pada abdomen bawah.
S : 36,7 -37,5 0C Teaching : 3. Mencegah adanya
- Tampak luka insisi post infeksi
- Ajarkan pasien dalam menjaga
operasi 11-07-2014
kebersihan pada daerah luka 4. Mengajarkan pasien
- Panjang luka 8-10cm post op. untuk
- Jumlah heating 7 jahitan mempertahankan
Dev. Env :
- Tidak terdapat tanda infeksi kondisi balutan luka.
- Ciptakan lingkungan yang
(rubor, dolor, kalor, tumor)
bersih.
- Terpasang drain
Collaboration : 5. Mencegah terjadnya
TTV
12
- Berikan antibiotik sesuai infeksi
TD : 120/80 mmHg
anjuran dokter.
RR : 16x/menit
- Kolaborasikan dengan ahli gizi
N : 80x/menit
dalam pemberian diit TKTP. 6. Mempercepat
o
S : 36,7 C penyembuhan luka
3
- Leukosit 6.600mm /drh
7. Protein mempercepat
proses penyembuhan
luka.
13
E. CATATAN PERKEMBANGAN DAN EVALUASI
S : 5-6
08.20 T : intermitten
14 Juli 2014 1. Mengkaji tanda-tanda infeksi. S : Pasien mengatakan tidak ada rasa
09.00 H/ Tidak ada tanda-tanda infeksi (rubor, gatal, panas, dan sakit.
dolor, kalor, tumor.
10.00 O : Tidak tampak adanya tanda-tanda
2. Memberikan penkes kepada pasien dalam infeksi.Pasien terlihat tenang
menjaga kebersihan luka bekas operasi.
A : Masalah masih resiko.
R/ pasien dan keluarga mendengarkan
dengan baik. P : Intervensi 1 dan 3 dilanjutkan.
11.00 3. Memberikan terapi injeksi .
R/ Cifrofloxacin 500 mg IV.
14
NAMA : SATWIKA ADIKUSUMAH
KELAS : 2B
NIM : 8801190058
ASUHAN KEPERAWATAN PADA An. N
DENGAN KASUS THALASEMIA
SKENARIO KASUS
An. N ( Laki-laki, 10 tahun ) dirawat di RSUD Kebumen dengan keluhan demam dan
lemas. Dokter mendiagnosa talasemia mayor. Klien mengatakan tidak nafsu makan sejak
seminggu terakhir, tidak bisa melakukan aktivitas sehari hari sehingga hanya tiduran di
tempat tidur karena lemas. Klien tampak pucat, konjungtiva anemis, perut cembung dan
teraba pembesaran hepar dan lien, kulit klien tamapk kehitaman dan kering, N : 80
x/menit, S : 38˚c, RR: 20 x/menit. Dari hasil pemeriksaan laboratorium didapatkan kadar
Hb : 6 gr%
Alasan
A. Identitas
1. Identitas Klien
Nama : An.O
Umur : 10 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Siswa
No.RM : 20605
15
Tanggal masuk RS : 11 November 2015 pukul 09.30 WIB
Nama : Ny.N
Umur : 42 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
B. Riwayat kesehatan
1. Keluhan Utama : Lemas
2. Riwayat Penyakit Sekarang :
Ny. N membawa An. N datang ke IGD RSUD Kebumen pada tanggal 11 November 2015
pukul 09.30, klien mengeluh demam dan lemas, kemudian dokter mendiagnosa talasemia
mayor. Dokter menyarankann klien untuk di opname karena perlu transfusi darah. Di IGD
TTV; TD: 90/60 mmHg, suhu 39⁰C, Nadi 90x/menit, RR 20 x/menit. Terapi IGD :
Oksigen nasal kanul 2 l/menit, IVFD D1 : 12 tetes/menit. Kemudian An. N tanggal 11
November 2015 pukul 11.00 dipindahkan ke bangsal Dahlia dengan keluhan demam dan
lemas, klien tampak pucat, konjungtiva anemis, perut cembung dan teraba pembesaran
hepar dan lien, kulit klien tamapk kehitaman dan kering, N : 80 x/menit, S : 38˚c, RR: 20
x/menit. Dari hasil pemeriksaan laboratorium didapatkan kadar Hb : 6 gr%
16
Ibu pasien mengatakan ibu tidak ada yang mengalami sakit seperti klien. Dan keluarga
tidak ada yang mengalami penyakit seperti TBC, DM, hipertensi maupun penyakit serius
lainnya.
5. Riwayat kehamilan
Anak laki laki dari ibu G1 P1 A0. Selama kehamilan klien, ibu klien mengatakan tidak
mempunyai masalah khusus, paling hanya mual-mual.
6. Riwayat Persalinan
Ibu klien mengatakan klien lahir secara normal dan spontan, tidak ada kelainan bawaan
dan tidak mempunyai gangguan selama proses persalinan. Klien lahir pada usia kehamilan
39 minggu.
7. Riwayat imunisasi
Klien sudah mendapat imunisasi lengkap : BCG, Polio I, II, III, ; DPT I, II, III ; dan
campak.
Ibu klien mengatakan klien mengalami keterlambatan dalm proses tumbuh kembang.
Perkembangan motorik : klien kurang aktif dalam hal motorik karena klien cepat lelah,
banyak istirahat dan tidak selincah anak yang lain.
9. Kebutuhan cairan
= 100 x 26
= 2600 ml
= 200 x ( 38,5 -36,8)
= 200 x 1,7
= 340
= 2940 / 12
= 245 ml / 2 jam
17
10. Kebutuhan kalori
= 1000 + 1000
= 2000 kalori/hari
Sebelum sakit : Ibu klien megatakan kesehatan itu penting, sehingga saat klien sakit klien
pasti dibawa ke puskesmas dekat rumahnya.
Saat sakit : Ibu klien mengatakan jika klien sakit, klien langsung di bawa ke puskesmas
atau RS.
Sebelum sakit : Ibu klien mengatakan pasien susah makan, makan 3x sehari porsi sedikit,
dan tidak suka sayur klien hanya makan sedikit nasi dan lauknya saja.BB: 32 Kg
3. Pola Eliminasi
Sebelum sakit : BAB 1x sehari warna kuning konsistensi lembek berbau khas, BAK 4-
5x perhari warna kuning kejernihan berbau khas
Saat dikaji : BAB 1x sehari konsistensi lembek, BAK 3x perhari warna kuning berbau
khas.
Sebelum sakit : klien telah menderita penyakit talasemia sejak klien umur 2 tahun,
sehingga proses perkembangan klien terhambat, terutama pada perkembangan motorik
kasar.
Saat dikaji : tidak bisa melakukan aktivitas sehari hari sehingga hanya tiduiran di tempat
tidur karena lemas.
Sebelum sakit : Klien tidur 7-8 jam sehari,tidur siang kurang lebih 2 jam.
Saat dikaji : Klien susah tidur dan sering terbangun pada malam hari karena rewel.
18
6. Pola perseptif kognitif
Sebelum sakit : Klien dapat melihat dengan normal dan bisa mendengarkan dengan jelas,
dalam pengecapan klien tidak ada masalah, klien bisa mengecap makanan dengan baik.
Saat dikaji : Klien dapat melihat dengan normal dan bisa mendengarkan dengan jelas,
dalam pengecapan klien tidak ada masalah, klien bisa mengecap makanan dengan baik.
7. Pola peran / hubungan
Sebelum sakit : klien mampu berkomunikasi dengan teman maupun keluarga dengan baik
dan lancar.
Sebelum sakit : Ibu klien mengatakan klien adalah klien anak periang tetapi saat bermain
klien cepat lelah.
Saat dikaji : Klien hanya tiduran dan apabila klien kesakitan klien menangis
Saat dikaji : Klien hanya tiduran tanpa melihat kondisi yang dialaminya.
Sebelum sakit : Ibu klien mengatakan klien selalu mengaji di mushola dekat rumahnya.
Klien juga melakukan sholat 5 waktu.
Saat dikaji : Ibu klien mengatakan klien hanya berdoa untuk meminta kesembuhan.
11. Pola Reproduksi
Tidak terkaji
D. Pemeriksaan Fisik
1. TTV :
Nadi : 80x/menit
Suhu : 38,5 ˚C
RR : 20x/menit
2. Antropometri :
19
Lingkar Kepala : 60 cm
BB : 26 Kg
TB : 110 cm
3. Kepala : mesosepal
9. Dada :
- Paru
Inspeksi : Pergerakan dada simetris,retraksi didnding dada sama kanan dan kiri.
Perkusi : sonor
Auskultasi : vesikuler
- Jantung :
Perkusi : pekak
Auskultasi : reguler
- Abdomen :
Inspeksi : perut buncit
Auskultasi : Bising usus 24 xmenit
Perkusi : Timpani
20
10. Genetalia : Laki laki ,tidak terpasang DC
E. Pemeriksaan Penunjang
Hematokrit 17 % 40 – 48 %
MCH 29 27-31
F. Terapi
21
- Transfusi darah PRC
Kebutuhan : 19 x 15 = 285 cc
- Vitamin A
- Cefotaxim 2x1 1 gram
- Vitamin C 200 mg
- Asam Folat
ANALISA DATA
Jam
DO :
- Kulit terlihat
kehitaman dan kering
- Konjungtiva
anemis
- N : 80x/menit
- RR : 20 x/menit
- Hb : 6 gr%
- Suhu : 38,5 ֯c
22
mengatakan tidak
nafsu makan sejak
seminggu terakhir
- Ibu klien
mengatakan klien
sangat kurus jika
dibandingkan dengan
teman seusianya.
DO :
- BB sekarang: 26 kg
- BB sebelum sakit :
32 kg
- Ibu klien
mengatakan dirinya
belum mengerti
tentang diit yang
sesuai
DO:
23
1. Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer b.d berkurangnya kapasitas darah
3. Kurang pengetahuan b.d kurang informasi tentang diit dan tanda tanda talasemia
INTERVENSI KEPERAWATAN:
Indikator 1 2 3 4 5 3. Pantau
neurofaskular
1.Tidak periodik mis.
adanya Gerakan nadi,
syok warna kulit, atau
2.TTV suhu
normal
4. Catat keluhan
3.Tidak rasa dingin,
terjadi pertahankan suhu
sianosis. lingkungan dan
tubuh hangat sesuai
dengan indikasi.
5. Ajarkan
untuk menghindari
penggunaan
bantalan
penghangat/botol
air panas.
6. Pertahankan
oksigen tambahan
sesuai indikasi
7. Kolaborasi
pemberian transfusi
darah
24
ber diharapkan pasien mampu: bergizi
2015
2. Berikan
minuman yang
bergisi misalnya
susu
3. Beri makanan
sedikit tapi sering.
4. Berikan
suplemen atau
vitamin pada anak
Indikator 1 2 3 4 5
5. Berikan
-
lingkungan yang
Menunjukan
menyenangkan
adanya
kenaikan 6. Timbang BB
BB dan BB tiap hari
stabil
7. Berikan dan
- Tidak ada bantu hygine mulut
malnutrisi dengan baik
8. Konsul pada
ahli gizi
3. Berikan
penjelasan
mengenai diit dan
tanda tanda
talasemia
4. Gunakan kata
kata yang mudah
25
- Keluarga dan kl dimengerti
ien telah mengerti
5. Evaluasi
diit dan tanda
pemahaman klien
tanda talasemia
setelah di berikan
- Klien dan penkes
keluarga tampak
tenang
26
NAMA : SITI MURNIA NENGSIH
KELAS : 2B
NIM : 8801190075
PENGKAJIAN
DATA KEPERAWATAN
BIODATA KLIEN
Nama : Ny. S
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 58 Tahun
Status Perkawinan : Sudah Menikah
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Agama : Islam
Pendidikan Terakhir : SLTA
Alamat : Jl. Jendral Sudirman No. 7 RT. 41, Damai Baru, Balikpapan
Selatan
Diagnosa Medis : Asma Attack
No Register :-
MRS/Tgl Pengkajian : 02 Desember 2017 / 04 Desember 2017
I. Riwayat Kesehatan Klien
1. Keluhan Utama
Pasien mengatakan sesak nafas
2. Riwayat penyakit sekarang
Ny. S dirujuk ke RSKD dengan keluhan sesak nafas. Pasien mengatakan saat di
Bandara setelah pulang umroh, pasien minum air putih lalu tiba-tiba keselek.
Pasien mengatakan lehernya seperti tercekik dan menjadi sesak nafas, lalu
pandangan mulai berkunang-kunang.
3. Riwayat kesehatan dahulu
Pasien mengatakan disaat usia kurang lebih 50 tahun menderita penyakit asma.
4. Riwayat kesehatan keluarga
Pasien mengatakan tidak ada keluarga yang mengalami penyakit seperti dirinya
dan tidak ada penyakit keturunan.
II. Pola Aktivitas Sehari - hari
27
A. Pola Tidur/Istirahat
1. Waktu tidur
Dirumah : Pasien mengatakan tidur mulai pukul 21.00
Di rumah sakit : Pasien mengatakan tidur mulai pukul 22.00
2. Waktu bangun
Dirumah : Pasien mengatakan bangun pukul 04.30
Di rumah sakit : Pasien mengatakan tidak menentu, kadang terbangun
Hal - hal yang mempermudah tidur :
Suasana yang tenang
3. Hal - hal yang mempermudah bangun
Suasana yang ribut, batuk-batuk
4. Masalah tidur
Kadang terbangun karena batuk dan sesak nafas
B. Pola Eliminasi
1. B.A.B
Dirumah : Pasien mengatakan BAB 1-2 x/hari
Di rumah sakit : Pasien mengatakan BAB 1 x/hari
Masalah BAB : Tidak ada masalah
2. B.A.K
Dirumah : Pasien mengatakan BAK lancar 3-4 x/hari
Di rumah sakit : Pasien mengatakan BAK lancar 3-4 x/hari
Masalah BAK : Tidak ada masalah
3. Upaya klien untuk mengatasinya : Tidak ada
28
C. Pola Makan dan Minum
1. Jumlah dan jenis makanan :
Dirumah : Pasien mengatakan makan nasi, sayur, lauk setengah porsi
Di rumah sakit : Pasien mengatakan makan nasi, sop, lauk setengah
porsi
2. Waktu pemberian makanan :
Dirumah : Pasien mengatakan pukul 07.00, 13.00, 20.00
Di rumah sakit : Pasien mengatakan pukul 06.00, 12.00, 18.00
3. Jumlah dan jenis cairan/minum :
Dirumah : Pasien mengatakan sering minum air putih 3 gelas/hari
Di rumah sakit : Pasien mengatakan minum air putih 3 gelas/hari
4. Waktu pemberian cairan :
Dirumah : Pasien mengatakan tidak menentu, jika haus
Di rumah sakit : Pasien mengatakan tidak menentu
5. Pantangan/alergi : Tidak ada
6. Masalah makan dan minum :
a. Kesulitan mengunyah : Tidak ada
b. Kesulitan menelan : Tidak ada
c. Mual dan Muntah : Tidak ada
d. Tak dapat makan sendiri : Tidak ada
7. Upaya klien mengatasi masalah
Tidak ada
D. Personal Hygiene
1. Pemeliharaan badan
Dirumah : Pasien mengatakan mandi 1-2 x/hari
Di rumah sakit : Pasien mengatakan mandi 1 x/hari
2. Pemeliharaan gigi dan mulut
Dirumah : Pasien mengatakan menggosok gigi 1-2 x/hari
Di rumah sakit : Pasien mengatakan menggosok gigi 1 x/hari
29
3. Pemeliharaan kuku
Dirumah : Pasien mengatakan memotong kuku jika panjang dan kotor
Di rumah sakit : Pasien mengatakan memotong kuku jika panjang dan
kotor
30
C. Pemeriksaan kepala dan leher
a. Kepala dan Rambut
1. Bentuk kepala : Bulat
Tulang kepala : Tidak ada benjolan
Kulit kepala : Bersih
2. Rambut
Penyebaran : Merata
Warna : putih (uban)
Kelainan lain : Tidak ada
3. Wajah
Struktur wajah : Simetris
Warna kulit : Kuning langsat
Kelainan lain : Tidak ada
b. Mata
1. Kelengkapan dan Kesimetrisan : Mata lengkap dan simetris
2. Kelopak mata/palepebra : Frekuensi reflek berkedip simetris
3. Kornea mata : Jernih
4. Konjungtiva dan sclera : Tidak ada anemia
5. Pupil dan iris : Simetris
6. Ketajaman penglihatan/visus : Tidak dilakukan pemeriksaan
7. Tekanan bola mata : Simetris
8. Kelainan lain : Tidak ada
c. Hidung
1. Cuping hidung : Normal dan simetris
2. Lubang hidung : Bersih
3. Tulang hidung dan septum nasi : Normal dan simetris
d. Telinga
1. Bentuk telinga : Normal
Ukuran telinga : Sedang
Ketegangan telinga : Elastis
2. Lubang telinga : Normal
31
3. Ketajaman pendengaran :
Test Weber : Tidak dilakukan pemeriksaan
Test Rinne : Tidak dilakukan pemeriksaan
Test Swabach : Tidak dilakukan pemeriksaan
e. Mulut dan faring
1. Keadaan bibir : Bibir lembab
2. Keadaan gusi dan gigi : Gusi dan gigi bersih
3. Keadaan lidah : Lidah bersih
4. Palatum/langit - langit : Tidak dilakukan pemeriksaan
5. Orifaring : Tidak dilakukan pemeriksaan
f. Leher
1. Posisi trachea : Normal
2. Tiroid : Tidak ada pembesaran
3. Suara : Suara jelas
4. Kelenjar lympe : Tidak ada pembesaran
5. Vena jugularis : Tidak terjadi distensi
6. Denyut nadi karotis : Teraba jelas dan teratur
32
1. Bentuk Thorak : Normal
2. Penggunaan otot bantu pernafasan : Diafragma
b. Palpasi
Vokal premitus : Tidak dilakukan pemeriksaan
c. Perkusi
Tidak dilakukan pemeriksaan
d. Auskultasi
1. Suara nafas : Vesikuler
2. Suara ucapan : Jelas
3. Suara nafas tambahan : Wheezing
2. Pemeriksaan jantung :
a. Inspeksi dan palpasi :
Tidak dilakukan pemeriksaan
b. Perkusi batas jantung :
Basic jantung : Tidak dilakukan pemeriksaan
Pinggang jantung : Tidak dilakukan pemeriksaan
Apeks jantung : Tidak dilakukan pemeriksaan
c. Auskultasi
- Bunyi jantung I : S1 lup
- Bunyi jantung II : S2 dup
- Bunyi jantung tambahan : Tidak ada
- Bising/murmur : Tidak ada
- Frekuensi denyut jantung : Teraba jelas dan teratur
F. Pemeriksaan abdomen
1. Inspeksi
- Bentuk abdomen : Normal
- Benjolan/masa : Tidak ada
- Bayangan pembuluh darah : Tidak ada
2. Auskultasi
33
- Bising/peristaltik usus : Tidak dilakukan pemeriksaan
3. Palpasi
- Nyeri tekan : Tidak ada
- benjolan/masa : Tidak ada
- Hepar : Tidak ada kelainan
- Lien : Tidak ada kelainan
Titik Mc. Berney : Tidak ada kelainan
4. Perkusi
- Suara abdomen : Normal
- Pemeriksaan asites : Tidak ada asites
34
Masalah keperawatan : Tidak Ada Masalah Keperawatan
I. Pemeriksaan Integumen
1. Kebersihan : Kulit bersih
2. Kehangatan : Akral hangat
3. Warna : Kuning langsat
4. Turgor : Baik
5. Tekstur : Baik
6. Kelembaban : Kering
7. Kelainan pada kulit/lesi : Tidak ada
J. Pemeriksaan Neurologis
1. Tingkat kesadaran : Compos mentis
2. Tanda rangsangan otak (meningeal sign)
Baik nilai GCS(E4V6M5)
3. Pemeriksaan saraf otak (NI - XII)
N1-Olfaktorius : Pasien dapat memejamkan mata dan dapat membedakan bau
N2-Optikus : Pasien dapat melihat dengan jelas
N3-Okulomotoris : Adanya reflek pupil dapat menggerakan bola mata
N4-Trochelaris : Dapat menggerakan mata kebawah dan kedalam
N5-Trigeminus : Pasien dapat mengunyah dan menggerakan rahang
N6-Abdosen : Adanya reflek pupil gerakan bola mata
N7-Facialis : Bisa senyum dan menutup bola mata dengan tahanan
N8-Vestibulococlearis : Pasien dapat mendengar dengan baik
N9-Glosofarigeus : Pasien dapat membedakan rasa manis dan asam
N10-Vagus : Pasien dapat menelan ludah
35
N11-Acessoris : Pasien dapat menggerakan bahu
N12-Hypoglosus : Pasien dapat menjulurkan lidah
4. Fungsi motorik
Baik
5. Fungsi sensorik
Penglihatan Pendengaran Penciuman Pengecapan Perabaan baik
6. Reflek
a. Reflek fisiologis : Normal
b. Reflek patofisiologis : Tidak ada kelainan reflek patofisiologis
36
2. Rontgen (tanggal) :
3. EGC (tanggal) :
4. USG (tanggal) :
5. Lain - lain :
VII.Penatalaksanaan Terapi
D5% + Aminofilin
Azithromycin
Methylprednisolone
Combivent
37
ANALISA DATA
38
1. Pola nafas tidak efektif b.d. 04 Desember 2017
obstruksi jalan nafas
PERENCANAAN
39
N Hari/Tgl/Ja Diagnose Tujuan & Rencana Rasionalisasi
o m Keperawata Kriteria Hasil Tindakan
n
Senin, 04 Pola nafas Setelah dilakukan 1. Posisikan 1. Posisi semi
Desember tidak efektif tindakan pasien untuk fowler
2017 b.d. keperawatan memaksimal membantu
obstruksi selama 1x24 jam. -kan pasien
jalan nafas Pola nafas tidak ventilasi memaksimal-
efektif teratasi. 2. Identifikasi kan ventilasi
Dengan kriteria pasien sehingga
hasil : perlunya kebutuhan
- Mendemonst dipasangkan oksigen
rasikan alat bantu terpenuhi
batuk efektif, pernafasan melalui
suara nafas 3. Lakukan proses
yang bersih, fisioterapi pernafasan.
tidak ada dada bila 2. Alat banttu
sianosis dan perlu pernafasan
dyspneu membantu
(mampu organ
mengeluarka pernafasan
n sputum, memenuhi
mampu kebutuhan
bernafas oksigen
dengan sehingga
mudah, tidak oksigen yang
ada pursed diperlukan
lips) tubuh
- Tanda-Tanda terpenuhi.
Vital dalam 3. Dapat mem-
rentang permudah
normal pasien dalam
mengeluar-
kan sekret
yang sulit
dilakukan
secara
2. Senin, 04 Gangguan mandiri.
Desember pola tidur Setelah dilakukan 1. Jelaskan
2017 b.d. sesak tindakan pentingnya 1. Mengetahui
nafas keperawatan tidur yang pentingnya
selama 1x24 jam, adekuat tidur untuk
gangguan pola 2. Fasilitas pemulihan
tidur teratasi. untuk kesehatannya
Dengan kriteria mempertaha 2. Pasien akan
hasil : nkan mudah tidur
- Jumlah tidur aktivitas setelah
dalam batas sebelum melakukan
normal tidur aktivitas
- Pola tidur, (membaca) 3. Lingkungan
40
kualitas dalam 3. Ciptakan yang nyaman
batas normal lingkungan dapat
- Perasaan fresh yang nyaman mengurangi
sesudah tidur beban pikiran
- Mampu pasien dan
mengidentifik cepat tidur
asi-kan hal-
hal yang
meningkatkan
tidur
41
PELAKSANAAN TINDAKAN
3. Pasien
3. Mengkaji pola tidur mengatakan susah
tidur karena sesak
4. Combivent, 5 lpm
4. Memberikan selama 15 menit
nebulizer
1. TD = 100/70
1. Melakukan mmHg
2. Selasa, 05 pemeriksaan TTV T = 36,0 ˚C
Desember 2017 R = 20 x/menit
N = 80 x/menit
2. Pasien mengikuti
2. Mengatur posisi anjuran yang
pasien dan diberikan
menganjurkan
teknik nafas dalam
dan batuk efektif
1. TD = 90/60
1. Melakukan mmHg
3. Rabu, 06 pemeriksaan TTV T = 36,2 ˚C
Desember 2017 R = 20 x/menit
N = 84 x/menit
2. Pasien mengikuti
2. Membantu pasien anjuran
latihan teknik nafas
dalam dan batuk
efektif
3. Memberikan
3. Memberikan combivent 5 lpm,
nebulizer selama 15 menit
42
43
EVALUASI
44
NAMA : NURDIANSYAH
KELAS : 2B
NIM : 8801190063
FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN JIWA
Inisial : TN 5 Nama : TN R
Alamat : Metro Perum 24 No. 3 Alamat : Baras Raja
Kota Metro Umur : 46 tahun
Umur : 41 tahun Pendidikan : SMA
Pendidikan : Kontraktor Pekerjaan : Wiraswasta
Suku/Bahasa : Lampung/Indonesia Suku/Bahasa : Lampung / Indonesia
Agama : Islam Hubungan dengan klien : Kakak
Informan : UST
Tanggal masuk RS : 30-9-2013
Tanggal Pengkajian : 26-01-18
Nomor Register :
B. ALASAN MASUK
Klien masuk kembali ke panti rehabilitasi Aula Pertama pada tanggal 30-09-2013
dengan keluhan mengamuk membahagiakan orang lain, klien sulit tidur, ngomong
sendiri, ketawa sendiri, klien sering mengamuk tanpa sebab, klien mendengar suara-
suara dan muncul gejala wahama.
C. FAKTOR PERIODESASI
1. Pernah mengalami gangguan jiwa dimasa lalu : ( ) Ya ( ) Tidak
Sebelum dibawa ke panti rehabibilitasi klien sudah mengalami gangguan jiwa dan
belum pernah berobat ke dokter / RS
2. Pengobatan sebelumnya : ( ) Berhasil ( ) Kurang Berhasil ( ) tidak berhasil
Klien belum pernah mengalami pengobatan gangguan jiwa
Masalah keperawatan : -
3. Penganiayaan : Pelaku/Usia Korban / Usia Saksi Usia
Aniaya fisik Kekerasan dalam keluarga
Aniaya seksual Tindakan kriminal
Penolakan
Jelaskan : klien tidak pernah mengalami penganiayaan tetapi klien sebagai pelaku
penganiyaan, klien sering marah, gelisah dan membahagiakan orang lain.
45
Hubungan Keluarga Gejala Riwayat Pengobatan / Perawatan
E. PSIKOSOSIAL
1. Genogram
Ket.
X : MENINGGAL
: LAKI-LAKI
: PEREMPUAN
: MENINGGAL
Jelaskan :
2. Konsep Diri
a. Gambaran Diri
Klien mengatakan menyukai semua anggota tubuhnya
Masalah keperawatan :
b. Identitas diri
Klien belum menikah, klien adalah seorang anak dari 6 bersaudara, klien
tinggal bersama orang tuanya
46
Masalah Keperawatan :
c. Peran
Klien mengatakan anak ke 3 dari 6 bersaudara klien dulu bekerja sebaga
kontraktor membantu ibunya
Masalah keperawatan :
d. Ideal Diri
Klien mengatakan ingin cepat pulang dan bertemu dengan ibunya, klien ingin
penyakitnya sembuh dan tidak kambuh lagi.
e. Harga Diri
Klien merasa Gagal menjadi seorang anak, klien merasa malu dan minder
karena gagal dalam pekerjaannya klien lebih sering sendiri /enggan bercerita
dengan orang lain.
Masalah Keperawatan : HDR
3. Hubungan sosial
a. Orang yang terdekat : Orang Tua
b. Peran serta kegiatan kelompok / masayarakat :
Klien mengatakan tidak pernah mengikuti kegiatan kemasyarakatan pada saat
dirumuah.
c. Hambatan Berhubungan dengan orang lain :
Klien mengatakan lebih nyaman sendiri menurut klien dengan orang lain jahat,
klien tampak menyendiri serta melamun dan tidak bergabung dengan teman-
teman yang lain.
Masalah Keperawatan : Isolasi Sosial
4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan
Klien mengatakan beragama Islam sebelum dan saat dirawat di panti
rehabilitasi Aulia Rahma klien sering mengatakan jarang melakukan kegiatan
ibadah klien lebih banyak bermalas-malasan
b. Kegiatan Ibadah
Klien tidak pernah menjalankan kegiatan ibadah klien mengatakan kadang-
kadang lupa dan malas menjalan shalat
Masalah Keperawatan :
F. STATUS MENTAL
1. ( ) Tidak Rapi ( ) Penggunaan Pakaian Tidak Sesuai
( ) Cara berpakaian tidak seperti biasanya
47
Jelaskan :
Penampilan klien tampak kuram, cara berpakaian dan penggunaan pakaian kurang
sesuai, klien mengatakan mandi tidak menggunakan sabun dan tidak menggosok
gigi.
Masalah keperawatan : DPD
2. Pembicaraan
( ) Cepat ( ) Keras ( ) Gagap ( ) inkoheran
( ) Apatis ( ) Lambat ( ) Membisu ( ) tidak mampu memulai bicara
Jelaskan :
Saat berinteraksi dengan perawat nada suara klien rendah, bicara klien lambat dan
klien lebih banyak diem.
Masalah Keperawatan : HDR
3. Aktivitas Motorik:
() Lesu ( ) Tegang ( ) Gelisah ( ) Agitasi
Jelaskan :
4. Alam perasaaan
( ) Sedih ( ) Ketakutan ( ) Putus asa ( ) Khawatir
( ) Gembira berlebihan
Masalah Keperawatan :
5. Afek
( ) Datar ( ) Tumpul ( ) Labil ( ) Tidak sesuai
Jelaskan : afek klien datar, klien lebih sering diem, klien berkata hanya pada saat
menjawawb pertanyaan dari perawat
Masalah Keperawatan :
48
Jelaskan : selama komunikasi dengan perawat klien banyak diam dan sering
menunduk, kontak mata kurang
Masalah Keperawatan :
7. Persepsi / Halusinasi
( ) Pendengaran ( ) Penglihatan ( ) Perabaan
( ) Pengecapan ( ) Penghidu
Masalah Keperawatan :
8. Proses Pikir
( ) sirkumtansial ( ) tangensial ( ) kehilangan asosiasi
Jelaskan : saat diajak berinteraksi, klien tanpak mengulang kata-kata yang sama
dan klien banyak bingung
9. Isi Pikir
( ) Obsesi ( ) Fobia ( ) Hipokondria
Jelaskan : Klien mengatakan banyak orang jahat, klien merasa takut dan tidak
percaya
Masalah Keperawatan :
49
Disorientasi
Jelaskan : klien sadar bahwa sedang berada di panti rehabilitasi dan sedang
menglaami pengobatan
Masalah Keperawatan :
11. Memori
( ) Gangguan daya ingat jangka panjang
( ) konfabulasi
Jelaskan : saat ditanya klien kadang-kadang lupa apa yang sudah di tanya klien
tampak bingung.
Masalah Keperawatan :
Jelaskan : saat dikosi pada datanya klien mampu berhitung tetapi klien susah untuk
berkonsentrasi dan sering lupa
Masalah Keperawatan :
Jelaskan : klien mampu menilai mana yang lebih diutamakan antara mandi dan
makan
Masalah Keperawatan :
Jelaskan :
Masalah Keperawatan :
50
G. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG
1. Makan
( ) Bantuan minimal ( ) Bantuan total
Masalah keperawatan :
2. BAB/BAK
( ) Bantuan minimal ( ) Bantual total
Jelaskan : saat dikaji tampak BAB/BAK dengan bantuan minimal, klien kadang-
kadang lupa menyiram kamar mandi saat BAB / BAK
Masalah Keperawatan :
3. Mandi
( ) Bantuan minimal ( ) Bantuan total
4. Berpakaian/berhias
( ) Bantuan minimal ( ) Bantual total
Jelaskan :
Klien tampak tidak rapi dalam berpakaian dan rambut yang terlihat berantakan dan
tidak rapi
51
( ) Kegiatan sebelum / sesudah tidur : saat dilakukan melakukan pengkajian klien
mengatakan tidur siang 2 jam dan tidur malam 6-8 jam klien mengatakan
tidak lupa yang dilakukan sebelum dan sesudah tidur
6. Penggunaan obat
( ) Bantuan minimal ( ) Bantuan total
Jelaskan :
Saat dilakukan pengkajian klien mengatakan minum obat sendiri, klien mengatakan
minum obat sendiri dengan teratur
7. Pemeliharaan Kesehatan
Perawatan lanjutan ( ) Ya ( ) tidak
Jelaskan :
Perawatan lanjut : klien belum paham apa yang harus dilakukan setleh keluar dari
aulia rahma
Jelaskan :
Klien tidak pernah melakukan kegiatan untuk menjaga kebersihan rumah seperti
mempersiapkan makan, menjaga kerapihan, mencuci baju
Transportasi ( ) Ya ( ) tidak
Lain-lain ( ) Ya ( ) tidak
Jelaskan :
Klien tidak pernah belanja, kecuali untuk membeli keperluannya pribadi, klien
pada saat keluar rumaah menggunakan motor
52
Masalah Keperawatan :
H. MEKANISME KOPING
Adaptif Maladaptif
( ) Lainnya ( ) lainnya
Jelaskan :
Mal Adaptif : Reaksi lambat, terhadap sosial, menghindar, menyendiri dari orang
lain, kehilangan rasa percaya diri
Masalah keperawatan :
53
Masalah Keperawatan : klien mengalami masalah perkonomian, klien pernah gagal
dalam pekerjaannya, klien ingin bekerja lagi, tapi takut gagal
( ) Koping ( ) obat-obatan
( ) lainnya :
Masalah Keperawatan :
Klien mengatakan kurang tau tentang keadaannya saat ini, karena klien merasa
sehat-sehat saja
K. ASPEK MEDIK
Diagnosa Medik :
Terapi Medik :
Hallo Pendol 2x 1
THP 2x1
CP2 2x1
L. DATA FOKUS
PS : Klien mengatakan modus kepanti karena sering marah-marah
- Klien mengatakan merasa malu / minder
- Klies mengatakan malas berinteraksi dengan oranb lain / senang menyendiri
- Klien mengatakan mandi 2 x sehari dan kadang-kadang lupa untuk
menggosok gigi
- Klien mengatakan bisa bingung dan kadang-kadang lupa
54
- Klien mengatakan tidak tau tentang kondisinya klien merasa tidak ada
gangguan
PO : Klien sering mengamuk tanpa sebab
55
M. ANALISIS DATA
NO DATA MASALAH
1 RS : klien mengatakan masuk Resiko perilaku kecemasan
panti karena sering marah-
marah
O : - klien sering mengamuk tanpa
sebab
- Klien membahayakan orang
lain
- Klien sering gelisah
56
N. POHON MASALAH
DPD
Ngalisasta
HDR RPK
Kuran Pengalaman
57
Q. DOKUMENTASI KEPERAWATAN
Nama : TN J RM No :
IMPLEMENTASI EVALUASI
Hari/Tanggal : 26-01-2018 PKL : 13: :00 SUBYEKTIF
WIB - Klien menceritakan bahwa dirumah
senang sendiri karena merasa malu /
DATA minder dengan orang lain.
1. – - Klien menceritakan bahwa klien
malas berintraksi dengan orang lain
lebih senang sendiri rasa
2. – - Klien menceritakan bahwa waktu di
rumah dan saat ini mandi namun
kadang-kadang lupa pakai sabun
3. –
DIAGNOSIS Objektif
1. – - klien merasa malu naa suara rendah
- klien belum mampu berkenalan
2. – dengan orang lain
- klien belum mampu mandi mandi
dengan baik
3. –
ANALISIS
INTERVENSI : PKL 10:00 - HDR ( + )
1. Mengajarkan klien untuk - Isolasi sosial (+)
identifikasi masalah yang dialami - DPD (+)
2.
3. PLANNING
RENCANA TINDAK LANJUT - Minta klien untuk menceritakan
1. Latih identifikasi kemampuan yang masalah yang belum diceritakan
dimiliki pada pertemuannya berikutnya
58
R. DOKUMENTASI PERAWATA
IMPLEMENTASI EVALU ASI
Hari/Tanggal : 27-01-2018 PKL : 13: : SUBYEKTIF
00 WIB - Klien menceritakan kadang-kadang
masihmerasa malu / sudah bisa
DATA menyapu merapihkan tempat tidur.
1. Klien mengatakan merasa malu - Klien menceritakan masih mau
dengan orang lain, klien bercakap-cakap dengan orang lain dan
mengatakan sudah bisa menyapu sudah bisa berkenalan dengan orang
lantai lain.
2. Klien mengatakan sudah bisa - Klien mengatakan sudah bisa mandi
berkenalan dengan 1 orang dan merapihkan rambut mesikipun
3. Klien mengatakan sudah bisa cara kadang-kadang lupa
mandi yang benar menggunakan
sabun mandi, sampo dan Objektif
menggosok gigi. - klien merasa malu naa suara rendah
- klien masih tampak diam / masih
DIAGNOSIS menyendiri
1. HDR - klien sudah mandi / cara menyisir
2. ISOLASI SOSIAL rambut
3. DPD
ANALISIS
INTERVENSI : PKL 10:00 - HDR ( + )
1. Ajarkan klien kemampuan yang - Isolasi sosial (+)
kedua yaitu merapihkan tempat - DPD (+)
tidur
2. Ajarkan klien bercakap-cakap PLANNING
dengan orang lain / berkenalan - Latih merapikan tempat tidur 2 x
dengan 2-3 orang sehari
4. Ajarkanklien untuk berdandan - Latihan berkenalan 2-3 orang 2 sehari
merapikan laut. - Latiahan berkenalan/merapihkan
tempat tidur
RENCANA TINDAK LANJUT
1. Latihan kemampuan yang ke 2
yaitu merapihkan tempat tidur
2. Latih kemampuan bercakap-cakap
dengan orang lain / berkenalan
denga 2-3 orang
3. Latihan klien setiap makan dan
minum
59
S. DOKUMENTASI KEPERAWATAN
IMPLEMENTASI EVALUASI
Hari/Tanggal : 28-01-2018 PKL : 13: :00 SUBYEKTIF
WIB - Klien mengatakan sudah bisa cuci
piring
DATA - Klien mengatakan sudah bisa
1. Klien mengatakan kadang-kadang bercakap-cakap dan masih merasa
merasa malu dengan orang lain, malu
klien mengatakan sudah bisa - Klien mengatakan bisa berdandan
menyapu dan membersihkan dan menyisir rambut dan latihan
tempat tidur makan
2. Klien mengatakan masih malu
bercakap-cakap dan sudah bisa Objektif
berkenalan dengan orang lain - klien tampak kooperatif
3. Klien mengatakan sudah bisa - klien latihan mencuci piring
mandi dan merapihkan rambut - klien masih tampak menyendiri
sesekali
DIAGNOSIS - klien tampak menyisir rambut
1. HDR
2. ISOLASI SOSIAL ANALISIS
3. DPD - HDR ( + )
- Isolasi sosial (+)
INTERVENSI : PKL 10:00 - DPD (+)
1. Ajarkan klien kemampuan yang ke
3 yaitu mencuci piring PLANNING
2. Ajarkan klien bercakap-cakap - Latih mencuci piring 2 x sehari
dengan orang lain / berkenalan - Latihan berkenalan 4-5 orang
dengan 2-5 orang - Latihan cara makan dan minum
3. Ajarkan klien latihan makan dan dengan baik
minum
60
T. DOKUMENTASI KEPERAWATAN
IMPLEMENTASI EVALUASI
Hari/Tanggal : 28-01-2018 PKL : 13: :00SUBYEKTIF
WIB - Klien mengatakan sudah latihan
kemampuan yang dimiliki
DATA - Klien mengatakan bisa berkenalan
1. Klien mengatakan sudah latihan dengan 7 orang dan kadang-kadang
mencuci piring /merapihkan masih senang sendiri
tempat tidur
2. Klien mengatakan sudah bisa Objektif
bercakap-cakap berkenalan dengan - klien tampak kooperatif
4-5 orang - klien mempraktekan kemampuan
3. Klien mengatakan sudah mandi yang dimiliki
dan menyisir rambut dan latihan - klien latihan berkenalan dengan
makan / minum yang benar orang lain
- klien belum lancar menceritakan cara
DIAGNOSIS BAB / BAB yang benar
1. HDR
2. ISOLASI SOSIAL ANALISIS
3. DPD - HDR ( + )
- Isolasi sosial (+)
INTERVENSI : PKL 10:00 - DPD (+)
1. Ajarkan klien kemampuan yang ke
4 yaitu merapihkan meja makan PLANNING
2. Ajarkan klien latihan berkenalan - Latih kemampuan yang dimiliki
dengan 5 orang - Latihan bercakap-cakap/berkenalan
3. Ajarkan klien cara BAB dengan - Latihan cara perawatan diri /
baik kebersihan diri
61
A. DOKUMENTASI KEPERAWATAN
IMPLEMENTASI EVALUASI
Tanggal : Jum’at 26-01-2018 S : Berisi respon subyektif klien setelah
tindakan berupa respon perasaan,
Pkl : 13:00 WIB
pikiran & perilaku
Data : Berisi
O : berisi kemampuan yang telah
1. Tanda dan gejala / sign and
dimiliki klien setelah intervensi
symptom
A : Analisis penilaian perawat berupa
2. Kemampuan mengatasi masalah
diagnosa Kep, Sesuai dengan respon
Diagnosa : berisi diagnosis yang ada klien
sesuai dengan analisis data
P : Berisi resep keperawatan/tindakan
Tindakan : berisi tindakan yang akan lanjutan / PR yang dilakukan oleh
Klien
dilakuan sesuai matrix kemampuan klien
RTL : berisi tindakan selanjutnya
yang akan dilakukan perawat
Ttd.
62
NAMA : AFIFAH
KELAS : 2B
NIM : 8801190031
NO DIAGNOSIS TUJUAN DAN INTERVENSI KEPERAWATAN
KEPERAWATA KRITERIA HASIL
N
1. Penurunan curah Tujuan : curah jantung Perawatan jantung
jantung b.d perfusi meningkat Observasi :
miokard Setelah dilakukan - Identifikasi tanda/gejala penurunan
tindakan 1x24jam curah jantung (meliputi dyspnea,
dengan kriteria hasil : kelelahan, edema, ortopnea, peningkatan
Kekuatan nadi CVP)
perifer meningkat - Identifikasi tanda/gejala sekunder
Bradikardia penurunan curah jantung (peningkatan
menurun berat badan, hepatomegaly, distensi vena
Takikardia menurun jugularis, palpitasi, ronkhi basah,
Lelah menurun oliguria, batuk, kulit pucat)
Pucat/sianosis - Monitor tekanan darah (termasuk
menurun tekanan darah ortostatik)
Batuk menurun - Monitor intake dan output cairan
- Monitor berat badan setaip harinya pada
Kesadaran membaik
waktu yang sama
Tekanan darah
- Monitor keluhan nyeri dada (intensitas,
membaik
lokasi, radiasi, durasi, presivitasi yang
mengurangi nyeri)
- Monitor aritmia (kelainan irama atau
frekuensi)
- Monitor nilai laboratorium jantung 9mis.
Elektrolit, enzim jantung, BNP, NTpro-
BNP)
- Periksa tekanan darah dan frekuensi
sebelum dan sesudah aktivitas
Terapeutik :
- Posisikan pasien semi-foewler atau
fowler dengan kaki ke bawah atau posisi
nyaman
- Berikan diet jantung yang sesuai (mis.
Batasi asupan kafeinnatrium, kolesterol,
dan makanan lemak tinggi)
- Fasilitasi pasien dan keluarga untuk
modifikasi gaya hidup sehat
- Berikan terapi relaksasi untuk
mengurangi stress, jika perlu
- Berikan dukungan emosional dan
spiritual
Edukasi :
- Ajarkan pasien dan keluarga mengukur
berat badan harian
63
- Ajarkan pasien dan keluarga mengukur
intake da output cairan harian
- Ajurkan beraktivitas fisik sesuai
toleransi
- Anjurkan beraktivitas secara bertahap
- Anjurkan berhenti merokok
Kolaborasi :
- Kolaborasi pemberian oksigen untuk
mempertahankan saturasi oksigen >94%
- Kolaborasi pemberian antiaritmia, jika
perlu
- Rujuk ke program rehabilitasi jantung
Perawatan jantung akut
Observasi :
- Identifikasi karakteristik nyeri dada
(meliputi factor pemicu dan pereda,
kualitas, lokasi, radiasi, skala, durasi dan
frekuensi)
- Monitor aritmia (kelainan irama dan
frekuensi)
- Monitor elektrolit yang dapat
meningkatkan risiko aritmia (mis,
kalium, magnesium serum)
- Monitor enzim jantung (mis. CK, CK-
MB,Troponin T, Troponin I)
- Monitor saturasi oksigen
- Identifikasi stratifikasi pada sindrom
coroner akut (mis. Skor TIMI, Kilip,
Crusade)
Terapeutik :
- Pertahankan tirah baring minimal 12 jam
- Puasakan hingga bebas nyeri
- Sediakan lingkungan yang kondusif
untuk beristirahatdan pemulihan
- Siapkan menjalani intervensi
koronerperkutan, jika perlu
- Berikan dukungan emosional dan
spiritual
Edukasi :
- Anjurkan segera melaporkan nyeri dada
- Jelaskan tindakan dan pengobatan yang
dijalani
- Ajarkan teknik menurunkan kecemasan
dan ketakutan
Kolaborasi :
- Kolaborasi pemberian antiangina (mis.
Nitrogliserin, beta blocker, calcium
cnannel blocker)
- Kolaborasi pemeriksaan x-ray dada, jika
perlu
64
2. Pola nafas tidak Tujuan : Pola napas Manajemen jalan napas
efektif b.d dispnea membaik setelah Observasi :
dilakukan tindakan - Monitor pola napas (frekuensi,
1x24jam dengan kedalaman, usaha napas)
kriteria hasil : - Monitor bunyi napas tambahan (mis.
Dyspnea menurun Gurgling, mengi, wheezing, ronki
Ortopnea menurun kering)
Frekuensi napas Terapeutik :
membaik - Posisikan semi fowler atau fowler
Kedalaman napas - Berikan minum hangat
membaik - Lakukan fisioterapi dada, jika perlu
Ekskursi dada - Anjurkan asupan cairan 200ml/hari
membaik sesuai tileransi jantung
- Berikan oksigen, jika perlu
Edukasi :
- Ajarkan teknik batuk efektif
Kolaborasi :
- Kolaborasi pembeian bronkodilator,
ekspektoran, mukolitik, jika perlu.
Pemantauan respirasi
Observasi :
- Monitor frekuensi, irama, kedalaman
dan upaya napas
- Monitor pola napas (seperti bradipnea,
takipnea, hiperventilasi)
- Monitor adanya sumbatan napas
- Palpasi kesimetrisan ekspansi paru
- Auskultasi bunyi napas
- Monitor saturasi oksigen
- Monitor hasil x-ray thorax
Terapeutik :
- Atur interval pemantauan respirasi
sesuai kondisi pasien
3. Perfusi perifer Tujuan : perfusi perifer Perawatan sirkulasi
tidak efektif b.d meningkat setelah Observasi :
penurunan COP dilakukan tindakan - Periksa sirkulasi perifer secara
1x24 jam dengan menyeluruh (mis. Pulsasi perifer,
kriteria hasil : pengisian kapiler, warna, suhu
- Denyut nadi perifer ekstremitas)
meningkat - Monitor ekstremitas yang panas,
- Warna kulit pucat kemerahan, nyeri atau bengkak)
menurun Edukasi :
- Nyeri ekstremitas - Anjurkan berhenti merokok
menurun - Anjurkan berolahraga rutin
- Turgor kulit - Anjurkan diet untuk memperbaiki
membaik sirkulasi (mis. Rendah lemak jenuh dan
- Tekanan darah asupan minyak ikan omega3)
sistolik membaik Manajemen sensasi perifer
- Tekanan darah Observasi :
diastolic membaik - Monitor perubahan kulit
65
4. Nyeri akut b.d Tujuan : Tingkat nyeri Manajemen nyeri
peningkatan beban menurun setelah Observasi :
kerja jantung dilakukan tindakan - Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
1x24 jam dengan frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
ditandai dengan
kriteria hasil : - Identifikasi skala nyeri
peningkatan denyut - Kemampuan - Identifikasi faktor yang memperberat
nadi, frekuensi menuntaskan rasa nyeri
pernapasan dan aktivitas meningkat - Identifikasi pengetahuan tentang nyeri
gangguan perilaku - Meringis menurun - Monitor keberhasialm terapi
kecemasan - Sikap protektif komplementer yang sudah diberikan
menurun Terapeutik :
- Gelisah menurun - Berikan terapi komplementer untuk
- Kesulitan tidur mengurangi rasa nyeri (mis. TENS,
menurun hypnosis, akupresur, terapi music,
- Mual dan muntah biofeedback, terapi pemijatan, aroma
menurun terapi, teknik imajinasi terbimbing,
- Pola nafas membaik kompres hangat/dingin)
- Frekuensi nadi - Kontrol lingkungan yang memperberat
membaik rasa nyeri
- Nafsu makan - Fasilitasi istirahat dan tidur
membaik Edukasi :
- Pola tidur membaik - Ajarkan terapi komplementer untuk
mengurangi rasa nyeri (mis. Relaksasi,
pijat, distraksi, terapi bermain)
- Informasikan pemberian analgetik
Kolaborasi :
- Kolaborasi pemberian analgetik, jika
perlu
Pemantauan nyeri
Observasi :
- Identifikasi faktor pencetus dan pereda
nyeri
- Monitor kualitas nyeri (mis. Terasa
tajam, diremas-remas, ditimpa benda
berat)
- Monitor lokasi dan penyebaran nyeri
- Monitor intensitas nyeri menggunakan
skala
- Monitor durasi dan frekuensi nyeri
Terapeutik :
- Atur interval pemantauan nyeri sesuai
kondisi pasien
66