Anda di halaman 1dari 1

NAMA :REISYAH MUTMARANI

NIM : K1A118085

1. Bagaimana jika penderita asma atau ppok terinfeksi virus Corona...

Penderita asma dan PPOK akan lebih beresiko terkena virus corona, karena faktor sistem imun
tubuh atau sistem kekebalan tubuh yang berkurang sehingga penyakit ini dapat terjadi secara
progresf lebih cepat dan parah. Terlebih lagi infrksi corona virus menimbulkam sistem
kekebalan tubuh yang lemah, sehingga virus ini dapat menjadı re-unfeksi! Pada hasil meta-
analısis sıngkat, menunjukkan bahwa PPOK dikaitkan dengan peningkatan resiko signifikan lebih
dari lıma kali lıpat dari infeksi COVID-19 yang parah Pasien dengan penyakit PPOK harus
bertindak dengan meminımalkan potensi paparan terhadap SARS-CoV-2 dan kontak dengan
kasus COVID-19 yang diduga atau dikonfiması

2. Apa yg harus dilakukan jika


A. Gejalanya ringan
Pasien dengan penyakit ringan tidak memerlukan intervensi rumah sakit, tetapi isolasi diperlukan
untuk mencegah penularan virus lebih luas, sesuai strategi dan sumber daya nasional. Catatan:
Sebagian besar pasien yang bergejala ringan tidak memerlukan perawatan rumah sakit, tetapi
perlu diimplementasikan PPI yang sesuai dengan standard untuk mencegah dan memitigasi
penularan. Hal ini dapat dilakukan di rumah sakit, jika hanya terjadi kasus secara sporadis atau
klaster kecil, atau di tempat nontradisional yang digunakan untuk tujuan ini; atau di rumah. Beri
pasien COVID-19 ringan pengobatan gejala seperti antipiretik untuk demam.

B. Gejalanya berat sampai mengancam jiwa


Membutuhkan terapi oksigen atau perburuk secara cepat, pemberian remdesivir (RDV) 200 mg
(hari 1) dilanjutkan 100 mg (hari 2-10) dan klorokuin 2 x 500 mg/hari atau HCQ 200 mg, 2 kali
perhari. Obat selama 5-20 hari, berdasarkan perubahan klinis. Jika nilai Brescia COVID
respiratory severity scale (BCRSS) ≥2, berikan deksametason 20 mg/hari selama 5 hari
dilanjutkan 10 mg/hari selama 5 hari dan/atau tocilizumab.

sumber:

PPDI (Perhimpunan Dokter paru Indonesia) diagnosis dan penatalaksanaan pneumonia Covid-
19.2020

World Health Organization. Tatalaksana klinis infeksi saluran pernapasan akut berat suspek
penyakit COVID-19. 13 Maret 2020.

Yang J, Zheng Y, Gou X, Pu K, Chen Z, Guo Q, et al. Prevalence of comorbidities in the novel
Wuhan coronavirus (COVID-19) infection: a systematic review and meta-analysis. Int J Infect
Dis. 2020; published online March 12. DOI: 10.1016/j.ijid.2020

Anda mungkin juga menyukai