Bab III

Persamaan Diferensial Tingkat 2 dengan koefisien konstan

2.1 PD tingkat 2 akan memuat diferensial tingkat 2, seperti, d2y/dx2 ( y”) dan PD tingkat 2 ini
dapat ditulis, y”= f(y’,x,y). dan jawabanya adalah y = f(x,y), yang memenuhi syarat awal, yaitu
bila x = x0, maka nilai y = y0 dan y’ = y1 ,

Dibedakan atas 2 :

1. PD ordiner homogen dengan koefisien konstan, ay” + by’+ cy = 0. Ruas kanan = 0

2. PD ordiner non – homogen, koefisien konstan, merupakan PD dengan ruas kanan tidak
sama dengan nol,
Seperti berikut : ay” + by’+ cy = Q(x). disini 𝐐(𝐱) ≠ 0

2.2 PD tingkat 2 linear homogen dengan koefisien konstan

Bentuk umum PD :
ay” + by’+ cy = 0
dengan , a, b, c nerupakan konstanta.

Penyelesaian :
Misal panyelesaian PD (jawaban PD) adalah : y = emx
maka, y’= m emx , dan y” = m2e mx
Substitusi ini pada PD homogen diatas, maka
a m2e mx + b m emx + c emx = 0
(am2 + b m + c) emx = 0
Dalam hal ini 𝒆𝒎𝒙 ≠ 𝟎, maka :
am2 + bm + c = 0
Persamaan ini disebut persamaan karakteristik dari PD.
Akar-akar persamaan karakteristik rumus ABC, yaitu :

−𝑏 ± √𝑏2 − 4𝑎𝑐
𝑚1,2 =
2𝑎
Ada 3 kasus :
1. √𝑏2 − 4𝑎𝑐 > 0, maka akar-akar m1 dan m2 adalah bilangan riil yang berbeda.
2. √𝑏2 − 4𝑎𝑐 = 0, maka akar-akar m1 sama dengan m2 (m1= m2 ), bilangan riil
3. √𝑏2 − 4𝑎𝑐 < 0, maka akar-akar m1 dan m2 adalah bilangan komplek yang tak sama

Berarti jawaban dari PD: y1 = em1x dan y2 = em2x ,

Difinisi :
Jika y1 dan y2 masing-masing adalah jawaban PD orde 2 maka
y = C1 y1 + C2 y2, juga merupakan jawaban PD tersebut, dengan syarat keduanya “linear
independent”

Penyelesaian PD untuk 3 kasus diatas,

1. Kasus 1, akar-akar m1 dan m2 bilangan riil berbeda maka penyelesaian PD,
y1 = em1x dan y2 = em2x , jadi jawaban PD : y = C1 em1x + C2 em2x

2. Kasus 2, akar-akar m1 = m2 = m, bilangan riil yang sama, maka penyelesaian PD,

y1 = emx dan y2 = x emx , jadi jawaban PD : y = C1 emx + C2 x emx

3. Kasus 3, akar-akar m1 dan m2, bilangan komplek yang berbeda,

𝑚1,2 = 𝛼 ± 𝑖𝛽, maka penyelesaian PD,
y1 = e(+i)x dan y2 = e(-i)x , jadi jawaban PD :
y = C1 e(+i)x + C2 e(-i)x = e x ( C1 ei x + C2 ei x ), atau
y = e x ( C1 cos x + C2 sin x )

Contoh 1.

Selesikan PD berikut : y” + 5y’ - 6y = 0

Jawab : Persamaan karakteristik nya : m2 + 5 m – 6 = 0.

Akar-akar nya :

−5±√52 −4(1)(−6) −5±√49 5 7

𝑚1,2 = = = −2 ± 2
2(1) 2
5 7 5 7
𝑚1 = − + = 1 dan 𝑚2 = − − = − 6
2 2 2 2
Atau m1 & m2 dicari dengan : m2 + 5 m – 6 = 0., ; (m-1)(m+6) = 0; Didapat : m1=1 & m2=-6
Memenuhi kasus 1, sehingga jawaban PD : y = C1 ex + C2 e-6x

Contoh 2.

Selesikan PD berikut : y” + 4y’ +4y = 0

Jawab : Persamaan karakteristik nya : m2 + 4 m + 4 = 0.
Akar-akar nya :

−4 ± √42 − 4(1)(4) −4 ± √0
𝑚1,2 = = = −2
2(1) 2
𝑚1 = 𝑚2 = −2 , akar-akar kembar.
Atau m1 & m2 dicari dengan : m2 + 4 m + 4 = 0., ; (m+2)2 = 0; Didapat : m1= m2= -2

Memenuhi kasus 2, sehingga jawaban PD :

y = C1 e-2x + C2 xe-2x atau y = e-2x ( C1 + C2 x )
Contoh 3.

Selesikan PD berikut : y” + 2y’ +4y = 0

Jawab : Persamaan karakteristik nya : m2 + 2 m + 4 = 0.

Akar-akar nya :

−2 ± √22 − 4(1)(4) −2 ± √−12

𝑚1,2 = = = −1 ± 𝑖√3 = 𝛼 ± 𝑖 𝛽
2(1) 2
akar-akar imaginer, dengan  = -1 dan  = √3
Memenuhi kasus 3, sehingga jawaban PD :
y = e-x ( C1 cos x√3+ C2 sin x√3 )

Contoh 4. Dengan syarat awal untuk menentukan konstanta C1 dan C2.

Selesikan PD berikut : y” – y = 0
Dengan syarat awal : pada x = 0, y=1 dan y’ = 0
Jawab :
Persamaan karakteristik nya : m2 - 1 = 0.
Akar-akar nya :

−0 ± √02 − 4(1)(−1) ± √4 2
𝑚1,2 = = = ± = ±1
2(1) 2 2
𝑚1 = 1 dan 𝑚2 = −1
Atau m1 & m2 dicari dengan : m2 - 1 = 0. ; (m-1)(m+1) = 0; Didapat : m1=1 & m2 = -1

Memenuhi kasus 1, sehingga jawaban PD : y = c1 ex + c2 e-x dan y’= c1 ex - c2 e-x

Dari syarat awal : x=0, y=1 shg : 1 = c1 e0 + c2 e-0 atau i1= c1 + c2 , atau: c1 =1- c2
Dan syarat awal kedua : x=0, y’=0, shg : 0 = c1 e0 - c2 e-0 atau 0= c1 - c2
Atau c1 = c2 , maka dari syarat awal 1 dan 2, didapat :
c1 =1- c2 , atau, 2c1 =1 , dan 𝑐1 = 1/2 juga 𝑐2 = 1/2
Jadi jawab PD yang memenuhi kedua syarat awal adalah :
y = ½ ( ex + e-x )

2.3 PD tingkat 2 linear non-homogen dengan koefisien konstan

Bentuk umum PD tingkat non-homogen :

ay” + by’+ cy = Q(x).
Jawabannya : y = yc + yp
Dengan :
yc adalah jawaban komplementer yaitu jawaban dari PD homogen, dalam hal ini Q(x) =0
yp merupakan jawaban particular (jawaban partikelir).

Contoh :
Selesaikan PD orde 2 : y” - 2y’ - 3y = 2 e4x
1. Mencari jawaban complementer, yc
yc adalah jawaban dari PD homogen, : y” - 2y’ - 3y = 0
persamaan karakterstiknya : m2 - 2m – 3 = 0. Atau (m+1)( m-3 ) =0
maka didapat : 𝑚1 = −1 𝑑𝑎𝑛 𝑚2 = 3
Jadi : yc = c1 e-x + c2 e3x

2. Mencari jawaban partikelir, yp = …?

Jawaban yp sangat tergantung fungsi Q(x)
Harus dipilih suatu bentuk fungsi yp, yang memenuhi kondisi :
(derivatif ke 2 dari yp ) – 2 (derivatif ke 1 dari yp) – 3 (fungsi yp) = Q(x) = 2e4x
Bentuk yang paling mungkin adalah fungsi exponensial karena Q(x) = 2e4x, yaitu :
yp = A e4x , sehingga yp’ = 4A e4x dan yp” = 16 A e4x ,
Substitusi nilai2 ini ke PD : y” - 2y’ - 3y = 2 e4x maka :
16 A e4x – 2(4A e4x ) - 3A e4x = 2 e4x
16 A – 8A - 3A = 2 , maka didapat A = 2/5
Jadi : yp = 2/5 e4x

Jawaban PD : y = yc + yp , Jadi : y = c1 e-x + c2 e3x + 2/5 e4x

Bagaimana mencari konstanta Integral ? harus diketahui syarat awal. Misal Syarat awalnya yaitu,
pada x = 0, diketahui y = = 0 dan y’ = 0. Substitusi syarat awal ini pada jawaban diatas,
Pada x=0 , y = 1, maka : 1 = c1 e-0 + c2 e0 + 2/5 e0 , didapat: c1+ c2 = 3/5……(a)
Pada x=0 , y’ = 0, y’ = -c1 e-x + 3c2 e3x + 8/5 e4x
maka : 0 = - c1 e-0 + 3c2 e0 + 8/5 e0 , didapat: c1- 3c2 = 8/5 ……(b)
Pers (a) – (b), maka: 4c2 = - 5/5, didapat c2 = -1/4
dan c1 = 3/5 +1/4 = 1/20(12+5) = 17/20
Jadi Jawaban PD : y = 17/20 e-x - 1/4 e3x + 2/5 e4x atau : - 1/4 e3x + 17/20 e-x + 2/5 e4x

Cara pemilihan yp jika fungsi Q(x) yang lain :

1. Jika Q(x) = eax, maka yp = A eax

2. Jika Q(x) = xn, maka yp = A xn + B xn -1 + C xn -2 + D xn -3 + … + x0
Jika Q(x) = x3, maka yp = A x3 + B x2 + C x + D

3. Jika Q(x) = Sin (bx + c), maka yp = C1 Sin (bx + c) + C2 Cos (bx + c)
Jika Q(x) = Cos (bx + c), maka yp = C1 Sin (bx + c) + C2 Cos (bx + c)

4. Jika Q(x) = x3 eax, maka yp = A x3 eax + B x2 eax + C x eax + eax

5. Jika Q(x) = x2 Sin (bx + c), maka yp = A x2 Sin (bx + c) + B x2 Cos (bx + c) +
 C x Sin (bx + c) + D x Cos (bx + c) + E Sin (bx + c) + F Cos (bx + Jika
2
Q(x) = x Cos (bx + c), maka yp = sda

6. Jika Q(x) = eax Sin (bx + c), maka yp = eax [ A Sin (bx + c) + B Cos (bx + c) ]
Jika Q(x) = eax Cos (bx + c), maka yp = sda

Contoh 1:
Selesaikan PD orde 2 : y” + 3y’ + 2y = 2 x2
1. Mencari jawaban complementer, yc
yc adalah jawaban dari PD homogen, : : y” + 3y’ + 2y = 2 x2
persamaan karakterstiknya : m2 + 3m + 2 = 0. Atau (m + 2)( m + 1) = 0
maka didapat : 𝑚1 = −2 𝑑𝑎𝑛 𝑚2 = −1
Jadi : yc = c1 e-2x + c2 e-x
2. Mencari jawaban partikelir, yp = …?
Jawaban yp sangat tergantung fungsi Q(x)
Karena Q(x) = 2 x2 , maka sesuai dengan teori sebelumnya, maka
yp = A x2 + B x + C, dan yp’ = 2Ax + B, serta yp” = 2A
Substitusi nilai2 ini ke PD : y” + 3y’ + 2y = 2 x2 maka :
2A + 3( 2Ax + B) + 2 (A x2 + B x + C ) = 2 x2
Disamakan koefisien: x2, x, x0, diruas kiri dan diruas kanan maka:
Koefisien x2 : 2A = 2, maka A=1
Koefisien x : 6A + 2B = 0, maka B = - 3A = -3
Koefisien x0 : 2A + 3B + 2C = 0, maka 2C = - 2A – 3B, jadi C= 7/2 = 3,5
Jadi : yp = x2 - 3 x + 3,5
Jawaban PD : y = yc + yp , Jadi : y = c1 e-2x + c2 e-x + x2 - 3 x + 3,5
( C1 dan C2 dapat dicari jika syrat awal diketahui ).

Contoh 2:
Selesaikan PD orde 2 : y” + 4y = sin 3x
1. Mencari jawaban complementer, yc
yc adalah jawaban dari PD homogen, : y” + 4y = 0
Persamaan karakterstiknya : m2 + 4 = 0. Atau m1,2 = ±√(-4)
maka didapat : 𝑚1 = 2𝑖 𝑑𝑎𝑛 𝑚2 = −2𝑖, akar2 bil imaginer, maka =0 dan =2
Jadi : yc = c1 cos 2x + c2 sin 2x
2. Mencari jawaban partikelir, yp = …?
Jawaban yp sangat tergantung fungsi Q(x)
Karena Q(x) = sin 3x , maka sesuai dengan teori sebelumnya, maka
yp = C sin 3x + D cos 3x, dan yp’ =3C cos 3x - 3D sin 3x,
serta yp”= - 9C sin 3x - 9D cos 3x
Substitusi nilai2 ini ke PD : y” + 4y = sin 3x maka :
- 9C sin 3x - 9D cos 3x + 4( C sin 3x + D cos 3x ) = sin 3x
- 5C sin x + 5D cos x = sin 3x
 Disamakan koefisien: sin x & xos x, diruas kiri dan diruas kanan maka:
Koefisien sin x : -5C = 1, maka C= -1/5
Koefisien cos x : -5D = 0, maka D = 0

Jadi : yp = -1/5 sin 3x

Jawaban PD : y = yc + yp , Jadi : y = c1 cos 2x + c2 sin 2x - 1/5 sin 3x
( C1 dan C2 dapat dicari jika syrat awal diketahui ).

Contoh 3 :
Selesaikan PD orde 2 : y” – 2y’ - 3y = 2ex - 10 sin x
1. Mencari jawaban complementer, yc
yc adalah jawaban dari PD homogen, : y” – 2y’ - 3y = 0
Persamaan karakterstiknya : m2 - 2m -3 = 0. Atau (m - 3)( m + 1) = 0
maka didapat : 𝑚1 = 3 𝑑𝑎𝑛 𝑚2 = −1, akar2 bil riil dan beda
Jadi : yc = c1 e3x + c2 e-x
2. Mencari jawaban partikelir, yp = …?
Jawaban yp sangat tergantung fungsi Q(x)
Karena Q(x) = 2ex - 10 sin x , maka sesuai dengan teori sebelumnya, maka
yp = Aex + B sin x+C cos x, dan yp’ = Aex + B cos x - C sin x
serta yp”= Aex – B sin x - C cos x
Substitusi nilai2 ini ke PD : y” – 2y’ - 3y = 2ex - 10 sin x
(Aex – B sin x - C cos x ) - 2(Aex + B cos x - C sin x ) – 3(Aex + B sin x+C cos x) =
2ex - 10 sin x
Disamakan koefisien: ex , sin x & cos x, diruas kiri dan diruas kanan maka:
Koefisien ex : A - 2A – 3A = 2, maka - 4A = 2, atau A = -1/2
Koefisien sin x : -B+2C-3B = -10 maka C = 2B - 5
Koefisien cos x : - C – 2B – 3C = 0, maka B = - 2C
Sehingga didapat : C = -1 dan B = 2
Jadi : yp = -1/2 ex + 2 sin x - cos x
Jawaban PD : y = yc + yp ,
Jadi : y = c1 e3x + c2 e-x - 1/2 ex + 2 sin x - cos x
( c1 dan c2 dapat dicari jika syarat awal diketahui ).

Latihan:
Carilah jawaban PD dibawah ini (dalam variabel: y vs. x)

a. y”-3x’+2y = 0 c. 3y” – (1/4) y = 0

b. y” – y = 0 d. 3y” – y’ – 2y = 0

Selesaikan PD berikut (dalam variabel: x vs. t)

a. d2x/dt2 -7 dx/dt +12 x = t c. d2x/dt2 + dx/dt - 2x = 8 sin2t
b. d2x/dt2 - 2 dx/dt +3 x = cos t d. d2x/dt2 - 7 dx/dt + 6x = sin t
2.4 Penyelesaian PD tingkat 2 linear Variasi Parameter

Sebagaimana telah dijelaskan diatas, metode sebelumnya hanya berlaku untuk fungsi-fungsi
tertentu saja. Misalnya untuk untuk PD berikut metode tersebut tidak bisa digunakan.
y” + y = tan x, kerena bentuk Q(x) tan x = sin x / cos x, bukan (sin x)(cos x)

Oleh kaena itu perlu digunakan metode lain, yatu metode variasi parameter.

Tinjau PD orde 2 non homogen berikut, ay” + by’ + c = f(x).

Dengan jawaban komplementer,
yc = c1 y1(x) + c2 y2(x)
Dengan metode variasi parameter, yp didapatkan dengan mengganti c1 & c2 masing-
masing dengan v1(x) dan v2(x). Sehingga jawaban particular menjadi

yp = v1(x) y1(x) + v2(x) y2(x)

yp’ = (v1 y1 ’ + v1’ y1)) + (v2’ y2 + v2 y2’)= (v1 y1’ + v2 y2’) + (+ v1’ y1 + v2’ y2 )

dipilih v1(x) dan v2(x), sedemikian hingga,

(v1’ y1 + v2’ y2 ) = 0,
sehingga :
yp’ = (v1 y1 ’ + v2 y2’) dan
yp” = (v1 y1” + v1’ y1’) + (v2 y2” + v2’ y2’)
yp” = (v1 y1” + v2 y2”) + (v1’ y1’ + v2’ y2 ’)

Disubstitusi yp”, yp’ dan yp ke PD maka didapat :

a [(v1 y1” + v2 y2”) + (v1’ y1’ + v2’ y2’)] + b [(v1 y1’ + v2 y2’)] + c [(v1 y1 + v2 y2)] = f(x)
(ay1” + b y1 ’+ c y1 ) v1 + (ay2” + b y2’ + cy2) v2 + a (v1’ y1’ + v2’ y2 ’) = f(x).

Suku 1 dan suku 2 sama dengan nol karena y1 & y2 merupakan penyelesaian PD
homogen, ay” + by’ + cy = 0…….
Sehingga hanya tertsisa suku ke 3,. Khirnya kita punya 2 persamaan simultan, yaitu

(v1’ y1 + v2’ y2 ) = 0 (i)

(v1’ y1 ’ + v2’ y2’) = (1/a) f(x) (ii)
Dari kedua persamaan simultan ini tersebut,
Persamaan (i) menjadi :
𝑣1 ’𝑦1
𝑣2 ’ = − ,ini disubstitusi ke pers (ii) maka,
𝑦2

𝑣1 ’𝑦1 𝑦2 ’ 𝑓(𝑥)
𝑣1 ’𝑦1 ’ − =
𝑦2 𝑎
𝑦2 𝑓(𝑥)
𝑣1’𝑦1 ’𝑦2 − 𝑣1’𝑦1 𝑦2 ’ =
𝑎
𝑦2 𝑓(𝑥)
𝑣1’(𝑦1 ’𝑦2 − 𝑦1 𝑦2 ’) =
𝑎
 𝑦2 𝑓(𝑥)
𝑣1 ’ =
𝑎 (𝑦1 ’𝑦2 − 𝑦1 𝑦2 ’)
Sehingga :

𝑥 𝑦2𝑓(𝑥)
𝑣1(x) = − ∫0 1 𝑑𝑥
𝑎(y1 y2’− y1’y2)
𝑥 𝑦1𝑓(𝑥)
𝑣2 (x) = − ∫0 1 𝑑𝑥
𝑎(y1 y2’− y1’y2)
Contoh :
Selesaikan PD berikut dg metode Variasi parameter
y” + y = sec x = 1/cos x
mencari yc = ? persamaan karakteristik : m2 + 1 = 0
m1,2 = √-1, seingga : m1= i dan m2 = -i
Jadi yc = c1 cos x + c2 sin x = c1 y1(x) + c2 y2(x)
Dengan : y1(x) = cos x ; 𝑦1 ’(x) = -c1 sin x dan y2(x) = sin (x) ; 𝑦2 ’(x)= cos x ,
serta : c1 = v1(x) dan c2 = v2(x).
yp = ?
Berdasar teori diatas :
𝑥 2𝑓(𝑥)𝑦 1 𝑥 𝑠𝑖𝑛𝑥 sec 𝑥
𝑣1(x) = − ∫0 1 𝑑𝑥 = − ∫0 1 2 𝑑𝑥
𝑎(y1 y2’− y1’y2) 𝑎 𝑐𝑜𝑠 𝑥+𝑠𝑖𝑛2 𝑥
𝑥 𝑥 𝑠𝑖𝑛𝑥 𝑥 1
= − ∫0 tan 𝑥 𝑑𝑥 = − ∫0 1 𝑑𝑥 = + ∫0 𝑑𝑐𝑜𝑠𝑥 = 𝑙𝑛𝑐𝑜𝑠𝑥
𝑐𝑜𝑠𝑥 𝑐𝑜𝑠𝑥
𝑥 𝑦1𝑓(𝑥) 𝑥 𝑠𝑖𝑛𝑥 sec 𝑥
𝑣2 (x) = − ∫0 1 𝑑𝑥 = − ∫0 1 2 𝑑𝑥
𝑎(y1 y2’− y1’y2) 𝑐𝑜𝑠 𝑥+𝑠𝑖𝑛2 𝑥
𝑥 𝑥
= − ∫0 cos 𝑥 𝑠𝑒𝑐𝑥 𝑑𝑥 = − ∫0 1 𝑑𝑥 = 𝑥
Jadi :
𝑦𝑝 = 𝑣1 cos 𝑥 + 𝑣2 sin 𝑥 = 𝑐𝑜𝑠𝑥 ln 𝑐𝑜𝑠𝑥 − 𝑥 sin 𝑥

Jawab PD : 𝑦 = 𝑦𝑝 + 𝑦𝑝 = 𝑐1 cos 𝑥 + 𝑐2 sin 𝑥 + cos x ln 𝑐𝑜𝑠𝑥 − 𝑥 sin 𝑥