Anda di halaman 1dari 1

PENGALIHAN PIUTANG

1. CESSIE

 Cessie diatur dalam Pasal 613 KUHPerdata;

 Cessie merupakan cara pengalihan piutang atas nama dengan cara membuat akta
otentik/di bawah tangan kepada pihak lain, dimana perikatan lama tidak hapus, hanya
beralih kepada pihak ketiga sebagai kreditur baru;

 Cessie ini tidak ada akibatnya bagi yg berutang sebelum cessie itu diberitahukan
kepadanya atau disetujuinya secara tertulis atau diakuinya.

2. SUBROGASI

 Subrogasi diatur dalam Pasal 1400 s.d. Pasal 1403 KUHPerdata;

 Subrogasi merupakan penggantian hak-hak (piutang) kreditur lama oleh pihak ketiga/
kreditur baru yang membayar, dimana subrogasi terjadi karena adanya pembayaran yang
dilakukan oleh pihak ketiga;

 Subrogasi ini terjadi baik dengan persetujuan maupun demi Undang-Undang, kepada
kreditur baik secara langsung maupun tidak langsung (kreditur baru meminjamkan uang
kepada debitur untuk melakukan pembayaran piutang ke kreditur lama);

 Dalam hal subrogasi terjadi atas inisiatif dari kreditur (Pasal 1401 sub 1 KUHPerdata), tidak
diperlukan persetujuan dari debitur.

3. NOVASI

 Novasi diatur dalam Pasal 1413 s.d. 1424 KUH Perdata;

 Novasi merupakan pembaharuan piutang yg dilakukan berdasarkan kesepakatan para


pihak, dimana :
a. Terjadi penggantian perikatan lama dengan perikatan baru untuk kepentingan kreditur
(novasi objektif);
b. Seorang debitur baru ditunjuk untuk menggantikan debitur lama (novasi subjektif
pasif);
c. Berdasarkan kesepakatan kreditur lama, debitur dan kreditur baru (perjanjian baru),
kreditur baru ditunjuk untuk menggantikan kreditur lama (novasi subjektif aktif).

 Pada Novasi perikatan lama hapus dan digantikan dengan perikatan utang yg baru.

Anda mungkin juga menyukai