Anda di halaman 1dari 11

ASUHAN KEPERAWATAN MALARIA DENGAN

PENDEKATAN PROSES KEPERAWATAN


DI PUSKESMAS MELOLO KABUPATEN SUMBA TIMUR
Emanuel Ileatan Lewar*
lewarileatan@gmail.com

ABSTRAK
Pendahuluan: Penyakit Malaria adalah infeksi parasit pada sel darah merah yang disebabkan oleh
suatu protozoa spesies plasmodium yang ditularkan kepada manusia melalui air liur dengan
perantaraan tusukan (gigitan) nyamuk Anopheles. Asuhan Keperawatan Malaria adalah suatu proses
atau rangkaian kegiatan pada praktek keperawatan yang langsung diberikan kepada klien yang
menderita penyakit malaria pada berbagai tatanan pelayanan kesehatan, dengan menggunakan
pendekatanproses keperawatan yang meliputi pengkajian, penetapan diagnosa keperawatan,
perencanaan keperawatan, pelaksanaan dan evaluasi,serta berpedoman pada standar
keperawatan. Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan gambaran tentang asuhan keperawatan
pada penderita penyakit malaria. Metode: Penelitian ini menggunakan metode deskriptif
eksploiratif dengan pendekatan kualitatif yang ditujukan untuk memahami situasi social atau
fenomena-fenomena sosial dari sudut pandang informan sehingga mendapatkan gambaran akan
pelayanan asuhan keperawatan pada penderita malaria. Hasil: Para perawat menerapkan pelayanan
asuhan keperawatan pada penderita malaria dengan pendekatan proses keperawatan melalui
pengkajian, menetapkan diagnosa keperawatan, intervensi, implementasi serta evaluasi.
Kesimpulan: Penelitian mengenai asuhan keperawatan malaria dengan pendekatan proses
keperawatan di Puskesmas Melolo Kabupaten Sumba Timur, dapat digunakan sebagai langkah awal
bagi para perawat yang ada di puskesmas untuk memberikan asuhan keperawatan malaria secara
baik dan benar.
Kata Kunci: asuhan keperawatan, penyakit malaria, proses keperawatan

ABSTRACT
Introduction: Malaria is a parasitic infection of red blood cells caused by a protozoan species of
plasmodium transmitted to humans through the saliva through puncture (bite) Anopheles mosquito.
Nursing to malaria is a process or series of activities in nursing practice that directly provided to
clients who suffer from malaria in various arrangements of health services, using the nursing
process approach that includes assessment, determination of nursing diagnosis, planning of nursing,
implementation and evaluation, as well as guided by the nursing standards. The purpose of this
research is to get an overview of nursing care in patients with malaria. Method : This study used a
descriptive method eksploiratif with qualitative approach aimed at understanding the social situation
or social phenomena from the standpoint that the informant would get a picture of nursing care in
patients with malaria. Result: The results of this study are nurses apply nursing care in patients
malaria with the nursing process approach by reviewing, determining nursing diagnoses, nursing
planning, implementation and evaluation.Conclusions :Research on malaria nursing care with the
nursing process in the Public Health Centers Melolo East District Sumba, can be used as an initial
step for nurses in health centers to provide nursing care in a proper malaria.
Keywords: nursing care, malaria, the nursing process

* Dosen pada Program Studi Keperawatan Waingapu, Poltekkes Kemenkes Kupang

87
PENDAHULUAN 3) Plasmodium malariae: menyebabkan
malaria kuartana atau malaria malariae
Penyakit Malaria adalah infeksi (demam tiap hari ke empat).
parasit pada sel darah merah yang 4) Plasmodium ovale: jenis ini jarang
disebabkan oleh suatu protozoa spesies sekali dijumpai, menyebabkan malaria
plasmodium yang ditularkan kepada ovale, umumnya banyak di Afrika dan
manusia melalui air liur dengan Pasifik Barat, diIndonesia dijumpai di
perantaraan tusukan (gigitan) nyamuk Nusa Tenggara dan Irian, memberikan
Anopheles (Corwin, 2000. Slamet, S, dkk. infeksi yang paling ringan dan dapat
2001). sembuh spontan tanpa pengobatan
Penyakit malaria merupakan salah
satu penyakit menular yang Masa inkubasi malaria atau waktu
mempengaruhi angka kematian bayi, antara gigitan nyamuk dan munculnya
anak, dan ibu melahirkan, serta orang gejala klinis sekitar 7-14 hari untuk
dewasa dapat menurunkan produktivitas Plasmodium falciparum, 8-14 hari untuk
tenaga kerja. Plasmodium vivax dan Plasmodium
Penyebaran penyakit malaria sangat ovale, dan 7-30 hari untuk Plasmodium
luas didunia terutama pada negara yang malariae.
beriklim tropis dan sub tropis ditemukan Patogenesis malaria karena parasit
pada daerah-daerah terpencil dan plasmodium masuk ke dalam tubuh
sebagian besar penderitanya dari manusia dapat terjadi melalui dua cara,
golongan ekonomi lemah antara lain: secara alami melalui gigitan
Menurut Slamet, S, dkk, 2001. nyamuk anopheles betina yang
Medicafarma. 2008. bahwa agent mengandung parasit malaria dan induksi
penyakit malaria adalah genus plasmodia, kedalam eritrosit masuk kedalam darah
family plasmodiidae, dan order manusia.
Coccidiidae. Patofisiologi malaria adalah
Ada empat jenis parasit malaria, yaitu: multifaktoral terutama berhubungan
dengan gangguan aliran darah setempat
1) Plasmodium falciparum:menyebabkan sebagai akibat melekatnya eritrosit yang
malaria falciparum atau malaria mengandung parasit pada endothelium
tertiana yang maligna (ganas) atau kapiler yang berhubungan dengan
dikenal dengan nama malaria tropika penghancuran eritrosit, pelepasan
yang menyebabkan demam setiap hari. mediator endotoksin makrofag, pelepasan
TNF dan sekuestrasi eritrosit yang
2) Plasmodium vivax: menyebabkan terinfeksi.
malaria vivax atau disebut juga malaria
tertiana benigna (demam terjadi pada
hari ke tiga).

88
Secara klinis, gejala dari penyakit Bibir dan jari jemarinya pucat
malaria terdiri atas beberapa serangan kebiru-biruan, kulit kering dan
demam dengan interval tertentu yang pucat. Penderita mungkin muntah
diselingi oleh suatu periode dimana dan pada anak-anak sering terjadi
penderita bebas dari demam. Malaria kejang. Stadium ini berlangsung
menunjukkan gejala-gejala yang khas, antara 15 menit sampai 1 jam.
yaitu:
b. Stadium Demam
1. Demam periodik yang berkaitan Setelah merasa kedinginan, pada
dengan saat pecahnya skizon matang stadium ini penderita merasa
(sporulasi) pada malaria tertiana kepanasan. muka merah, kulit
(PlasmodiumVivax dan Plasmodium kering dan terasa sangat panas
Ovale). Pematangan skizon tiap 48 jam seperti terbakar, sakit kepala dan
maka periodisitas demamnya setiap muntah sering terjadi, nadi menjadi
hari ke 3, sedangkan malaria kuartania kuat lagi. Biasanya penderita
(PlasmodiumMalariae) pematangan- merasa sangat haus dan suhu badan
nya tiap 72 jam dan periodisitas dapat meningkat sampai 41°C atau
demamnya tiap 4 hari. Tiap serangan lebih. Stadium ini berlangsung
ditandai dengan beberapa serangan antara 2 sampai 6 jam. Demam
demam periodik. Demam khas malaria disebabkan oleh pecahnya skizon
terdiri atas 3 stadium, yaitu menggigil darah yang telah matang dan
(15 menit – 1 jam), puncak demam (2 masuknya merozoit darah ke dalam
– 6 jam), dan tingkat berkeringat (2 – 4 aliran darah. Pada Plasmodium
jam). Demam mereda secara bertahan vivax dan Plasmodium ovale
karena tubuh dapat beradaptasi skizon-skizon dari setiap generasi
terhadap parasit dalam tubuh dan ada menjadi matang setiap 48 jam sekali
respon imun. sehingga demam timbul setiap tiga
Gejala umum (gejala klasik) yaitu hari terhitung dari serangan demam
terjadinya “Trias Malaria” (malaria sebelumnya. Nama malaria tertiana
proxysm) berlangsung selama 6-10 bersumber dari fenomena ini. Pada
jam dan terdiri dari tiga tingkatan, P. malaria, fenomena tersebut 72
yaitu: jam sehingga disebut malaria P.
a. Stadium dingin vivax/P. ovale, hanya interval
Stadium ini mulai dengan demamnya tidak jelas. Serangan
menggigil dan perasaan yang sangat demam diikuti oleh periode laten
dingin. gigi gemeretak dan yang lamanya tergantung pada
penderita biasanya menutup proses pertumbuhan parasit dan
tubuhnya dengan segala macam tingkat kekebalan yang kemudian
pakaian dan selimut yang tersedia timbul pada penderita.
nadi cepat tetapi lemah.

89
c. Stadium Berkeringat 1. Ikterus hemolitik
Pada stadium ini penderita Disebabkan oleh lisisnya
berkeringat banyak sekali sampai- (penguraian) sel darah merah yang
sampai tempat tidurnya basah. Suhu berlebihan. Ikterus ini dapat terjadi
badan meningkat dengan cepat, pada destruksi sel darah merah yang
kadang-kadang sampai dibawah berlebihan dan hati dapat
suhu normal. Penderita biasanya mengkonjugasikan semua bilirubin
dapat tidur nyenyak. Pada saat yang di hasilkan
bangun dari tidur merasa lemah
tetapi tidak ada gejala lain, stadium 2. Ikterus hepatoseluler
ini berlangsung antara 2 sampai 4 Penurunan penyerapan dan
jam. konjugasi bilirubin oleh hati terjadi
pada disfungsi hepatosit dan di
2. Splenomegali (Pembesaran limpa) sebut dengan hepatoseluler.
Merupakan gejala khas malaria kronik.
Limpa mengalami kongeori 3. Ikterus Obstruktif
menghitam dan menjadi keras karena Sumbatan terhadap aliran darah ke
timbunan pigmen eritrosit parasit dan empedu keluar hati atau melalui
jaringan ikat yang bertambah. duktus biliaris di sebut dengan
ikterus obstuktif.
3. Anemia yang disertai malaise
Derajat anemia tergantung pada Pemeriksaan diagnostik untuk
spesies penyebab, yang paling seing mendeteksi parasit malaria melaui
adalah anemia karena Plasmodium pemeriksaan mikroskopik darah tepi
Falciparum. Anemia disebabkan oleh: ditemukan parasit malaria. Pemeriksaan
penghancuran eritrosit yang berlebihan satu kali dengan hasil negatif tidak
mengakibatkan gangguan mengenyampingkan diagnosa malaria.
pembentukan eritrosit karena depresi Pemeriksaan darah tepi tiga kali dan hasil
eritrosit dalam sum-sum tulang negatif maka diagnosa malaria dapat
belakang; secara normal eritrosit tidak dikesampingkan. Adapun pemeriksaan
dapat hidup lama. darah tepi dapat dilakukan melalui sedian
tetesan preparat darah tebal. Penderita
4. Ikterus dikatakan menderita malaria berat bila di
Ikterus adalah diskolorasi kuning pada dalam darahnya ditemukan parasit
kulit dan skIera mata akibat kelebihan malaria melalui pemeriksaan
bilirubin dalam darah. Bilirubin adalah laboratorium Sediaan Darah Tepi atau
produk penguraian sel darah merah Rapid Diagnostic Test (RDT)
(Corwin.2000). Terdapat tiga jenis
ikterus antara lain:

90
Pengobatan malaria diberikan Sementara insiden malaria berdasarkan
dengan obat anti malaria yang dibagi diagnosis/gejala sebesar 1,9% atau 19
menjadi pencegahan bila obat diberikan per 1.000 penduduk pada tahun 2013
sebelum infeksi terjadi, pengobatan menurun bila dibandingkan dengan tahun
supresif bila obat diberikan untuk 2007 sebesar 2,9% atau 29 per 1.000
mencegah timbulnya gejala klinis, penduduk.
pengobatan kuratif untuk pengobatan Angka kesakitan malaria di
infeksi yang sudah terjadi terdiri dari Kabupaten Sumba Timur pada tahun
serangan akut dan radikal, dan 2012 sebanyak 27 %, tahun 2013
pengobatan untuk mencegah transmisi sebanyak 38 %, tahun 2014 sebanyak 34,
atau penularan bila obat digunakan 9 % dari jumlah penduduk 141.312 orang,
terhadap gametosit dalam darah. dan di Puskesmas Melolo pada tahun
Pencegahan penyebaran 2012 sebanyak 116,3 %, tahun 2013
penyakituntuk melindungi individu- sebanyak 146, 5 %, tahun 2014 sebanyak
individu di daerah malaria endemic 65,9 % dari jumlah penduduk 18.221
dengan cara pengendalian vektor, orang pada wilayah Puskesmas (Profil
pemberian obat profilaksis, indoor Puskesmas Melolo, tahun 2015).
penyemprotan, kelambunisasi dan Studi pendahuluan pada penelitian
vaksinasi. ini ditemukan bahwa peneliti mengalami
Penyakit malaria dapat berbahaya kesulitan karena kepustakaan penyakit
karena penyakit yang ditimbulkannya malaria hanya menjelaskan tentang
dapat menjadi berat. demam tidak teratur, penatalaksanaan medis tetapi tidak
disertai gejala terkenanya otak, koma, dan menguraikan tentang penatalaksanaan
kematian mendadak.Survei Kesehatan keperawatan atau asuhan keperawatan,
Rumah Tangga (SKRT) Depkes 2001, di sedangkan peneliti merupakan seorang
Indonesia setiap tahunnya terdapat sekitar tenaga kesehatan di bidang keperawatan
15 juta penderita malaria klinis yang yang turut melaksanakan program
mengakibatkan 30.000 orang meninggal pemerintah tentang pencegahan dan
dunia penanggulangan penyakit menular
Hasil Riset Kesehatan Daerah melalui vektor yaitu penyakit malaria.
Kementerian Kesehatan RI Tahun 2013 Penelitian ini bertujuan untuk
menjelaskan bahwa insiden malaria mendapat gambaran tentang asuhan
berdasarkan diagnosis sebesar 0,35% atau keperawatan dengan pendekatan proses
3,5 per 1.000 penduduk dan survei ini keperawatan yang diberikan pada
menunjukkan bahwa pada 3 provinsi penderita malaria di Puskesmas Melolo
dengan insiden tertinggi yaitu Papua Kabupaten Sumba Timur, sedangkan
(6,1%), Papua Barat (4,5%), dan Nusa manfaat dari penelitian ini adalah dapat
Tenggara Timur (2,6%). memberikan masukan bagi profesi
keperawatan dalam mengembangkan
pelayanan asuhan keperawatan pada
penderita malaria, serta bagi pasien yaitu
dapat melakukan perawatan,

91
penanggulangan dan pencegahan penyakit Informan yang diambil pada
malaria. penelitian kualitatif ini menggunakan
Berdasarkan uraian diatas maka sampel bertujuan (purposive sampling)
peneliti ingin melakukan penelitian dengan pertimbangan tertentu, yang
tentang Asuhan Keperawatan Malaria mempunyai karateristik yang sama dan
dengan Pendekatan Proses Keperawatan dianggap paling tahu tentang apa yang
di Puskesmas Melolo Kabupaten Sumba diharapkan oleh peneliti.
Timur.
HASIL PENELITIAN
METODE PENELITIAN
Puskesmas Melolo Unit Pelaksana
Penelitian ini menggunakan metode Teknis (UPT) dari Dinas Kesehatan
deskriptif eksploiratif dengan pendekatan Kabupaten Sumba Timur yang
kualitatif yang ditujukan untuk bertanggung jawab menyelenggarakan
memahami stuasi social tatau fenomena- pelayanan kesehatan tingkat pertama
fenomena sosial dari sudut pandang (dasar) di wilayah kecamatan Umalulu.
informan sebagai perawat dengan latar Penelitian ini dilakukan oleh
belakang pendidikan D III Keperawatan peneliti pada bulan Agustus 2016. Hasil
dan Ners sehingga mendapatkan penelitian berdasarkan data-data yang
gambaran akan pelayanan asuhan telah terkumpul, selanjutnya membahas
keperawatan dengan pendekatan proses dan menganalisis jawaban persoalan-
keperawatan pada penderita malaria di persoalan penelitian yang telah
Puskesmas Melolo Kabupaten Sumba dirumuskan yaitu Asuhan Keperawatan
Timur. Pada Penderita Malaria di Puskesmas
Objek penelitian dalam penelitian Melolo Kabupaten Sumba Timur.
ini adalah perawat dengan lulusan D III Data-data yang diperoleh dari
Keperawatan dan Ners sebanyak 9 informan tentang asuhan keperawatan
(sembilan) orang, sebagai tenaga pada penderita malaria yakni berdasarkan
kesehatan di Puskesmas Melolo respon pasien dari penyakit malaria.
Kabupaten Sumba Timur, bersedia Data-data yang diperoleh dari informan
menjadi informan, berpartisipasi aktif dan sebanyak 5 (lima) orang dari 9 (sembilan)
terlibat langsung memberikan asuhan orang tenaga keperawatan dengan latar
keperawatan dengan pendekatan proses belakang pendidikan D III Keperawatan
keperawatan pada pasien malaria di karena sampai pada informan yang
Puskesmas Melolo Kabupaten Sumba kelima data-data menjadi jenuh. Kelima
Timur. orang informan ini sebagai tenaga
perawat pelaksana yang memberikan
asuhan keperawatan dengan pendekatan
proses keperawatan pada penderita
malaria, bekerja di Puskesmas Melolo
Kabupaten Sumba Timur.

92
Hasil data primer selama wawancara 2. Diagnosa keperawatan
dengan informan, ditemukan bahwa Setelah peneliti melakukan
informan menjawab pertanyaan menurut pengkajian langkah berikutnya adalah
pendapatnya sendiri sesuai dengan merumuskan diagnosa keperawatan yang
pertanyaan yang diajukan oleh peneliti. sering terjadi pada asuhan keperawatan
malaria yang terdiri dari masalah
A. Hasil Data Wawancara Mendalam kesehatan dan penyebab.
Semua data yang diperoleh melalui
wawancara mendalam ditemukan bahwa
semua responden menerapkan pelayanan Menurut hasil penelitian bahwa
asuhan keperawatan pada penderita semua informan dapat menetapkan
malaria dengan pendekatan proses diagnosa keperawatan sesuai hasil
keperawatan melalui pengakajian, wawancara mendalam dan studi
menetapkan diagnosa keperawatan, dokumentasi pada file pasien, antara
intervensi, implementasi dan evaluasi lain:1. Hipertermia berhubungan dengan
(Hasdarini,M. 2011, Ilmu Keperawatan penyakitnya (peningkatan metabolism)
Info. 2011, Noerdjianto. 2012, Putra P. efek langsung sirkulasi kuman pada
2013), dapat diuraikan sebagai berikut: hipotalamus; 2. Nyeri kepala akut
berhubungan dengan peningkatan tekanan
1. Pengkajian vaskular serebral; 3. Perubahan nutrisi
Pengkajian merupakan langkah kurang dari kebutuhan tubuh
awal dalam memberikan asuhan berhubungan dengan asupan makanan
keperawatan,yang dikaji adalahdata fokus yang tidak adekuat; 4. Resiko Kurangnya
tentang tanda dan gejala penyakit malaria volume cairan tubuh; 5. Kurang
antara lain demam periodik yang pengetahuan mengenai penyakit,
ditunjukkan dengan trias malaria yakni prognosis d4an pengobatan berhubungan
stadium dingin, stadium demam dan dengan kurangnya informasi
stadium berkeringat; aktivitas ditemukan (Hasdarini,M. 2011, Ilmu Keperawatan
kelemahan tubuh; nutrisi dan cairan Info. 2011, Noerdjianto. 2012, Putra P.
ditemukan mual, muntah dan anoreksia; 2013).
sirkulasi ditemukan suhu meningkat,
denyut nadi kuat dan cepat, tekanan darah 3. Intervensi
dalam batas normal; neurosensori Langkah berikutnya adalah
ditemukan nyeri kepala, nyeri punggung; membuat rencana tindakan. Hasil
sedangkan tentang pengetahuan pasien penelitian ditemukan bahwa semua
tidak dikaji. (Slamet, S. dkk. 2001, infoman membuat intervensi dan aktivitas
Medicafarma.2008, Hasdarini,M. 2011, keperawatan yang perlu ditetapkan untuk
Ilmu Keperawatan Info. 2011, mengurangi, menghilangkan, dan
Noerdjianto. 2012, Putra P. 2013). mencegah masalah keperawatan klien.

93
Menurut Hasdarini, M. 2011, Ilmu Intervensi pada diagnosa
Keperawatan Info. 2011, Noerdjianto. keperawatan 4. resiko kurangnya volume
2012, Putra P. 2013) bahwa rencana cairan tubuh, antara lain: pantau asupan
keperawatan malaria berdasarkan masing- dan pengeluaran cairan; berikan minum
masing diagnosa diatas adalah: hangat yang banyak; pantau tanda-tanda
Intervensi pada diagnosa dehidrasi; berikan cairan elektrolit sesuai
keperawatan 1. Hipertermia berhubungan kebutuhan misal cairan infu NaCl, RL
dengan peningkatan metabolisme efek Intervensi pada diagnosa
langsung sirkulasi kuman pada regulasi keperawatan 5. Kurang pengetahuan,
temperature, antara lain: pantau suhu mengenai penyakit, prognosis dan
pasien (derajat dan pola), perhatikan kebutuhan pengobatan berhubungan
menggigil dan diberikan selimut sampai dengan kurangnya, antara lain: berikan
suhu mendekati normal; berikan kompres informasi tentang penyakit, pengobatan
hangat; berikan antipiretik obat dan pencegahannya; berikan informasi
parasetamol; berikan obat anti malaria mengenai terapi obat – obatan, interaksi
sesuai program therapi. obat, efek samping dan ketaatan terhadap
Intervensi pada diganosa program; berikan informasi tentang
keperawatan 2. Nyeri kepala akut, kebutuhan untuk nutrisi yang tepat dan
berhubungan dengan peningkatan tekanan seimbang bila sedang mual dan anoreksia;
vaskular serebral, antara lain: pertahankan berikan informasi tentang periode
tirah baring pada pasien selama fase istirahat dan aktivitas yang terjadwal.
akut.; berikan tindakan nonfarmakologi
untuk menghilangkan sakit kepala 4. Implementasi
misalnya relaksasi; kolaborasi pemberian Penelitian ini mengungkapkan
analgesik sesuai indikasi misalnya asam bahwa pada langkah implemnetasi
mefenamat. ditemukan semua informan melaksanakan
Intervensi pada dignosa langkah keempat adalah implementasi
keperawatan 3: Perubahan nutrisi kurang atau pelaksanaan tindakan keperawatan
dari kebutuhan tubuh berhubungan sesuai dengan intervensi yang telah
dengan asupan makanan yang tidak direncanakan dalam rencana tindakan
adekuat, antara lain: kaji riwayat nutrisi, keperawatan(Hasdarini,M. 2011, Ilmu
termasuk makanan yang disukai; catat Keperawatan Info. 2011, Noerdjianto.
masukan makanan klien mengawasi 2012, Putra P. 2013).
konsumsi makanan; atur makan dalam
porsi kecil tapi sering; kolaborasi diet ke 5. Evaluasi
ahli gizi. Penelitian ini mengungkapkan
bahwa semua informan melakukan
evaluasi berdasarkan kriteria rencana
yang telah disusun sehingga tujuan
tercapai, tujuan tercapai sebagian dan
tujuan tidak tercapai.

94
Penelitian ini menunjukkan bahwa Berdasarkan uraian data-data pada
langkah terakhir dari proses keperawatan studi dokumentasi tentang
pada asuhan keperawatan malaria yang pendokumentasian asuhan keperawatan
dievaluasi adalah: suhu dalam batas malaria, maka ditemukan sebagai berikut:
normal; tidak ada keluhan nyeri kepala
dan punggung atau tidak terasa nyeri 1) Pengkajian:
badan; tidak adanya tanda-tanda Hasil stdudi dokumentasi pada 5
kekurangan cairan; terpenuhinya (lima) buah file pasien yang rawat inap
kebutuhan nutrisi; pasien memehami dan saat penelitian ditemukan bahwa
dapat mengungkapkan tentang penyakit dilakukan pengkajian data fokus tentang
malaria, pengobatan dan tanda dan gejala penyakit malaria.
pencegahannya(Hasdarini,M. 2011, Ilmu
Keperawatan Info. 2011, Noerdjianto. 2) Diagnosa Keperawatan
2012, Putra P. 2013) Hasil stdudi dokumentasi pada 5
(lima) buah file pasien yang rawat
B. Hasil Data Studi Dokumentasi inap, bahwa semuanya didokumentasikan
Setelah memperoleh data-data dari tentang penetapan diagnosa keperawatan
informan, selanjutnya peneliti melakukan oleh informan.
pengumpulan data dengan triangulasi
yang sekaligus menguji kredibilitas data 3) Intervensi
yakni memperoleh data dari studi Hasil studi dokumentasi pada 5
dokumentasi pada status pasien tentang (lima) buah file pasien yang rawat inap,
pendokumentasian asuhan keperawatan ditemukan bahwa
penderita malaria, seperti pada tabel semuanyadidokumentasikan tentang
dibawah ini. rencana tindakan keperawatan oleh
informan.
Tabel. Pendokumentasian Asuhan
Keperawatan Malaria Pada File Pasien di 4) Implementasi
Puskesmas Melolo Kabupaten Sumba Hasil studi dokumentasi pada 5
TimurBulan Agustus 2016 (lima) buah file pasien yang rawat inap,
ditemukan bahwa semuanya
Kegiatan Jumlah % didokumentasikan tentang tindakan
keperawatan yang dilakukan oleh
Pengkajian 5 100
informan
Diagnosa
5 100
Keperawatan 5) Evaluasi
Intervensi 5 100 Hasil studi dokumentasi pada 5
(lima) buah file pasien yang rawat inap,
Implementasi 5 100
ditemukan bahwa semuanya
Evaluasi 5 100 didokumentasikan oleh informan tentang
evaluasi tanda dan gejala penyakit
malaria.

95
C. Data hasil conclusion/ verifikasi 2) Perawat di Puskesmas Melolo dapat
pada key informan merumuskan diagnosa keperawatan
Setelah memperoleh data-data pada penderita malaria yang terdiri
wawancara mendalam dari informan dan dari masalah kesehatan dan penyebab.
studi dokumentasi, peneliti melakukan
conclusion/ verifikasi dengan metode 3) Perawat di Puskesmas Melolo dapat
triangulasi data pada key informan membuat intervensi keperawatan
tentang pelaksanaan asuhan keperawatan berdasarkan diagnosa keperawatan
dengan pendekatan proses keperawatan yang telah dirumuskan.
pada penderita malaria di Puskesmas
melolo. 4) Perawat di Puskesmas Melolo dapat
Hasil conclusion / verifikasi pada melaksanakan implementasi
key informan tentang data asuhan keperawatan sesuai dengan intervensi
keperawatan malaria yang dilaksanakan yang telah dibuat.
oleh informan ditemukan sebagai berikut
telah dilaksanakan asuhan keperawatan 5) Perawat di Puskesmas Melolo dapat
penderita malaria menggunakan melakukan evaluasi terhadap tindakan
pendekatan proses keperawatan melalui 5 yang telah diberikan bahwa tujuannya
(lima) langkah yakni pengkajian, tercapai atau tidak tercapai tujuan,
menetapkan diagnosa keperawatan, seperti tercapainya kesembuhan
intervensi, implementasi dan evaluasi, pasien.
tetapi informan tidak pernah melakukan Sebuah penelitian akan mempunyai
follow up terhadap discharge planning arti apabila pada akhirnya dapat
melalui perawatan kesehatan masyarakat memberikan sumbangan pemikiran, baik
yaitu kunjungan rumah sesuai dengan secara teoritis maupun secara terapan
dana yang disiapkan melalui bantuan yang dapat digunakan oleh orang lain
operasional kesehatan (BOK)” yaitu:

KESIMPULAN DAN SARAN 1) Hasil penelitian ini dapat digunakan


oleh orang lain terkhususnya profesi
Berdasarkan hasil dari penelitian keperawatan sebagai pedoman awal
ini, maka dapat dibuat kesimpulan dalam untuk memberikan asuhan
penelitian ini sebagai berikut: keperawatan malaria.
1) Perawat di Puskesmas Melolo
melakukan pengkajian pada pasien 2) Penelitian mengenai asuhan
penyakit malaria dengan baik antara keperawatan pada penderita malaria di
lain mengumpulkan data yang lengkap Puskesmas Melolo dapat digunakan
biologis, psikologis, sosial dan sebagai langkah awal oleh peneliti
spiritual dengan menggunakan format yang lain untuk penelitian lebih lanjut
pada file pasien. mengenai keperawatan terhadap
penyakit malaria

96
DAFTAR PUSTAKA Painan Putra. 2013. Asuhan
Keperawatan Malaria
Corwin, Elizabeth J. 2000. Buku Saku .https://putrapainin. Wordpres.com
Patofisiologi. EGC. Jakarta. ./askep-malaria/2013/06/26.

Doenges, Marilyn E. 2000. Rencana Sugiyono. 2005. Memahami Penelitian


Asuhan Keperawatan: Pedoman Kualitatif. Cetakan Pertama.
Untuk Perencanaan dan Penerbit. Alfabeta. Bandung
Pendokumentasian Perawatan Pasien
Ed.3.EGC. Jakarta. Slamet suyono, dkk. 2001. Buku Ajar
Ilmu Penyakit Dalam Jilid I Ed.3.
DPP PPNI. 1999. Standar Praktik Balai Penerbit FKUI. Jakarta.
Keperawatan. Jakarta: DPP PPNI ....................... Penyakit Malaria.
http://medicafarma.blogspot.com/200
Gunawan I. 2013, Metode Penelitian 8/05.malaria.html
Kualitatif. Cetakan Pertama. PT.
Bumi Aksara. Jakarta. Rini Safriani. 2011. Asuhan Keperawatan
Malaria. rini-
Maleong, I.J. 2005. Metodologi safriani.blogspot.com/2011/02/askep-
Penelitian Kuaslitatif, Ed. Revisi, malaria.html
Penerbit PT. Remaja Rosdakarya. .................... Asuhan Keperawatan
Bandung Malaria. www.ilmukeperawatan.info
Mansjoer, Arif, dkk. 2000. Kapita Selekta /2011/10/askep-malaria.html
Kedokteran Ed. 3 Jilid 1. Media
Aesculapius. Jakarta.

Melasinta Hasdarini. 2011. Asuhan


Keperawatan Malaria.
https://www.wattpad.com/2333650-
asuhan-keperawatan /2011/14/15.

Noerdjianto. 2012. Asuhan Keperawatan


Malaria.
Nearsy23.blogspot.com/2012/09
/25/askep-malaria.html

Potter, P.A., dan Perry, A.G. (2009).


Fundamental of Nursing. Seven
Edition. (Terjemahan. Andrina
Ferderika). Jakarta: Salemba Medika

97

Anda mungkin juga menyukai