Anda di halaman 1dari 15

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Identitas Mata Kuliah


Mata kuliah : Keterampilan Dasar Praktik klinik kebidanan
Program Studi : DIII Kebidanan
Semester :I
Kode Mata Kuliah : A.101
Beban Studi : 2 SKS
Pokok Bahasan : Keterampilan Dasar Praktik klinik kebidanan
Sub Pokok Bahasan : Pemasangan kateter
Waktu pertemuan : 20 menit
Pertemuan : 1 (satu)
Hari / Tanggal : Sabtu, 12 April 2014

A. STANDAR KOMPETENSI
1. Mata kuliah ini memberikan kemampuan dan ketrampilan kepada mahasiswa agar mampu
melaksanakan keterampilan dasar praktek klinik kebidanan tentang pemasangan kateter.
2. Setelah mengikuti praktikum ini, mahasiswa dapat menyiapkan alat untuk pemasangan kateter
sesuai dengan pedoman yang telah diberikan.
3. Mahasiswa dapat melakukan pemasangan kateter dengan benar sesuai dengan prosedur yang
ada pada job sheet.

B. KOMPETENSI DASAR
Setelah menyelesaikan pokok bahasan ini, mahasiswa diharapkan mampu melakukan
pemasangan kateter.
T : dilakukan dikelas dengan menggunakan ceramah dan diskusi
P : dilakukan dikelas,laboratorium (simulasi, rollplay)
Dengan demikian setiap mahasiswa untuk ikut berperan serta aktif dalam menyampaikan
gagasan dalam pembahasan dan memberikan masukan dari hasil pengalaman praktek serta dari
referensi lain.
C. MATERI
1. Menjelaskan pengertian dari kateter
2. Menjelaskan tentang tujuan pemasangan kateter
3. Menjelaskan tentang persiapan dan alat
4. Memahami dan mengerti langkah-langkah pemasangan kateter dengan benar

D. KRITERIA PENILAIAN
Penilaian akan dilakukan oleh pengajar dengan menggunakan kriteria penilaian sebagai
berikut :
Nilai Absolut Nilai Mutu Huruf Mutu
79-100 3,51-4,00 A
68-78 3,01-3,50 B
56-67 2,51-3,00 C
41-55 2,01-2,50 D
0-40 00,0-2,00 E

Dalam menentukan nilai akhir akan digunakan pembobotan sebagai berikut :


1. Ujian tengah semester (UTS) : 25%
2. Ujian akhir semester (UAS) : 40%
3. Praktek : 30%
4. Kehadiran : 5%

E. RINCIAN KEGIATAN
Tahap/ Kegiatan Kegiatan Dosen Metode Medi
waktu Mahasiswa a
Pendahuluan 1. Mengucapkan salam1. Menjawab salam - LCD,
5 menit 2. Menginformasikan
2. Mehasiswa laptop
cakupan materi yang memahami cakupan Ceramah ,slide
akan disampaikan materi
3. Menggali
3. Mahasiswa
pengetahuan memahami cakupan
mahasiswa tentang materi Ceramah
tujuan pembelajaran
Penyajian 10
1. Pengertian kateter 1. Pengertian kateter Ceramah LCD,
menit a. Mahasiswaa. Mahasiswa /tanya laptop
mengungkapkan hal- mengungkapkan hal- jawab ,slide
hal yang diketahui hal yang diketahui
tentang pengertian tentang pengertian
kateter kateter
b. Mahsiswa lainb. Mahsiswa lain
memberi tanggapan memberi tanggapan
tentang pengertian tentang pengertian
kateter. kateter.
c. Mahasiswac. Mahasiswa
menanyakan hal-hal menanyakan hal-hal
yang belum yang belum
diketahui tentang diketahui tentang
pengertian kateter. pengertian kateter.
d. Mahasiswad. Mahasiswa
menyimpulkan menyimpulkan
tentang pengertian tentang pengertian
kateter. kateter.
2. Tujuan kateterisasi 2. Tujuan kateterisasi
a. Mahasiswa dapata. Mahasiswa dapat
mengungkapkan mengungkapkan
pendapat tentang pendapat tentang
tujuan kateterisasi. tujuan kateterisasi.
b. Mahasiswa yangb. Mahasiswa yang
lain memberi lain memberi
komentar tentang komentar tentang
tujuan kateterisasi. tujuan kateterisasi. Ceramah
c. Mahasiswa bertanyac. Mahasiswa bertanya / tanya
tentang hal-hal yang tentang hal-hal yang jawab
belum dimengerti belum dimengerti
tentang tujuan tentang tujuan
kateterisasi kateterisasi
d. Mahasiswa dapatd. Mahasiswa dapat
menyimpulkan menyimpulkan
tentang tujuan tentang tujuan
kateterisasi. kateterisasi.
3. Persiapan dan alat
3. Persiapan dan alat
dalam pemasangan dalam pemasangan
a. Mahasiswa dapata. Mahasiswa dapat
mengungkapkan mengungkapkan
pendapat tentang pendapat tentang
persiapan dan alat persiapan dan alat
dalam pemasangan dalam pemasangan
kateterisasi kateterisasi
b. Mahasiswa yangb. Mahasiswa yang
lain memberi lain memberi
komentar tentang komentar tentang
persiapan dan alat persiapan dan alat
yang digunakan yang digunakan
dalam pemasanagan dalam pemasanagan
kateterisasi. kateterisasi.
c. Mahasiswa bertanyac. Mahasiswa bertanya
tentang hal-hal yang tentang hal-hal yang
belum dimengerti belum dimengerti
tentang pemasangan tentang pemasangan
kateter. kateter.
d. Mahasiswa dapatd. Mahasiswa dapat
menyimpulkan menyimpulkan
tentang pemasangan tentang pemasangan
kateter. kateter.
4. Menjelaskan
4. Menjelaskan
langkah-langkah langkah-langkah
pemasangan kateter pemasangan kateter
a. Mahasiswa dapata. Mahasiswa dapat
menyebutkan menyebutkan
langkah-langkah langkah-langkah
pemasangan kateter pemasangan kateter
b. Mahasiswa yangb. Mahasiswa yang
lain memberi lain memberi
komentar tentang komentar tentang
langkah-langkah langkah-langkah
pemasangan kateter. pemasangan kateter.
c. Mahasiswa bertanyac. Mahasiswa bertanya
tentang hal-hal yang tentang hal-hal yang
belum dimengerti belum dimengerti
tentang langkah- tentang langkah-
langkah pemeriksaan langkah pemeriksaan
kateter. kateter.
d. Mahasiswa dapatd. Mahasiswa dapat
mengulang kembali mengulang kembali
tentang langkah- tentang langkah-
langkah pemasangan langkah pemasangan
kateter. kateter.
5. Praktik memasang
5. Praktik memasang
kateter. kateter.
Mahasiswa dapat Mahasiswa dapat
mempraktekan cara mempraktekan cara
pemasangan kateter. pemasangan kateter.

Ceramah
/ tanya
jawab
Praktek
Penutup 1.
5 Mahasiswa
1. Melakukan evaluasi Tanya LCD,
menit menjelaskan kembali dari pembelajaran jawab laptop
tentang pokok-pokok yang telah dilakukan ,slide
materi yang bersama
disimpulkan 2. Bersama mahasiswa
2. Mahasiswa menyimpulkan
membuat materi dari Diskusi
kesimpulan dari pembelajaran yang
materi yang telah telah disampaikan
dipelajari bersama 3. Menutup pertemuan
3. Menutup pertemuan dengan
dengan menjawab mengucapkan salam.
salam Ceramah

F. EVALUASI
1. Prosedur : postest
2. Jenis : lisan, praktik
3. Alat : test bantuan dosen
4. Bentuk : subjektif

G. LAMPIRAN
1. Lampiran 1 : Materi
2. Lampiran 2 : Evaluasi
3. Lampiran 3 : Power Point
4. Lampiran 4 : Chiklist
5. Lampiran 5 : Garis Besar Program Pembelajaran (GBPP)
Lampiran 1
MATERI
A. Pengertian

1. Kateter adalah pipa untuk memasukkan atau mengeluarkan cairan.


2. Kateter terutama terbuat dari bahan karet atau plastik, metal, woven silk dan silikon
3. Kandung kemih adalah sebuah kantong yang berfungsi untuk menampung air seni yang
berubah-ubah jumlahnya yang dialirkan oleh sepasang ureter dari sepasang ginjal.
4. Kateterisasi kandung kemih adalah dimasukkannya kateter melalui urethra ke dalam kandung
kemih untuk mengeluarkan air seni atau urine.

Kateter hendaknya hanya dilakukan pada pasien bila mutlak perlu, karena dapat menimbulkan
banyak infeksi. Sebuah benda yang dimasukkan melakuka ruangan sempit atau kekeliruan dari
sudut yang salah, dapat menimbulkan kerusakan yang berat pada uretra. Uretra wanita lebih
pendek dari pria, dan lebih mudah cidera oleh kateter yang dipaksakan kedalamnya. Bakteri
dapat didorong memasuki kandung kencing selagi kateter dimasukkan.

B. Tujuan pemasangan kateter


1. Untuk segera mengatasi distensi kandung kemih
2. Untuk pengumpulan spesimen urine

3. Untuk mengukur residu urine setelah miksi di dalam kandung kemih

4. Untuk mengosongkan kandung kemih sebelum dan selama pembedahan.

C. Sarana dan Persiapan


1. Alat
a. Bak instrumen
b. Spuit 10 cc
c. Bengkok
d. Sarung tangan steril
e. Aqua destilata
f. Plester
g. Gunting plester
h. Perlak
i. Cateter
j. Kapas air DTT
k. Kassa
l. Urine bag
m. Jelly atau vaselin
n. Waskom larutan chlorine 0,5%
2. Petugas
a. Pengetahuan dasar tentang anatomi dan fisiologi dan sterilitas mutlak dibutuhkan dalam rangka
tindakan preventif memutus rantai penyebaran infeksi nosokomial.
b. Cukup ketrampilan dan berpengalaman untuk melakukan tindakan dimaksud.
c. Usahakan jangan sampai menyinggung perrasaan penderita, melakukan tindakan harus sopan,
perlahan-lahan dan berhati-hati
d. Diharapkan penderita telah menerima penjelasan yang cukup tentang prosedur dan tujuan
tindakan.
3. Penderita
Penderita telah mengetahui dengan jelas segala sesuatu tentang tindakan yang akan
dilakukan penderita atau keluarga diharuskan menandatangani informed consent.
D. Langkah-langkah pemasangan kateter
1. Beritahu dan jelaskan pada ibu maksut dan tujuan tindakan yang akan dilakukan
2. Susun alat secara ergonomis untuk memudahkan dalam bekerja
3. Pasang sampiran atau tirai
4. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir, keringkan dengan handuk bersih
5. Atur posisi pasien senyaman mungkin (dorsal recumbent)
6. Pasang perlak dibawah bokong pasien
7. Buka kemasan bungkus cateter dan tempatkan cateter di bak instrumen steril
8. Pakai sarung tangan
9. Lakukan vulva hygiene dengan kapas air DTT
10. Olesi ujung kateter dengan jelly atau vaselin (pada wanita kira-kira sepanjang 4 cm)
11. Buka labia mayor dengan ibu jari dan jari telunjuki tangan yang tidak dominan
12. Masukan ujung kateter ke uretra, secara perlahan-lahan menuju kandung bkencing, sampai
keluar air kencing (dengan tangan dominan) alirkan ke bengkok atau urinal
13. Masukkan cairan aquadest ke karet pengunci kateter sebanyak kira-kira 10 cc untuk mengunci
kateter agar tidak lepas (bila dipasang permanen)
14. Hubungkan pangkal kateter dengan pipa penyambung pada kantong urine (urin bag)
15. Rekatkan kateter pada paha pasien dengan plaster
16. Pasang urine bag pada tempat tidur pasien (urine bag diberi tali dari kassa untuk mengikat
dengan tepi tempat tidur)
17. Rapikan pasien
18. Bereskan alat
19. Cuci sarung tangan dalam larutan chlorin 0,5% lepas sarung tangan secara terbalik dan
merendam dalam larutan chlorin selama 10 menit
20. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir, mengeringkan dengan handuk bersih
21. Lakukan dokumentasi tindakan yang telah dilakukan.
Lampiran 2
EVALUASI
A. Pertanyaan
1. Jelaskan pengertian katetrisasi?
2. Sebutkan tujuan pemasangan kateter?
3. Sebutkan persiapan yang dilakukan dalam pemasangan kateter?
4. Sebutkan langkah-langkah pemasangan kateter?
B. Jawaban
1. Kateterisasi kandung kemih adalah dimasukkannya kateter melalui urethra ke dalam kandung
kemih untuk mengeluarkan air seni atau urine.
2. Tujuan pemasangan kateter :
a. Untuk segera mengatasi distensi kandung kemih
b. Untuk pengumpulan spesimen urine
c. Untuk mengukur residu urine setelah miksi di dalam kandung kemih
d. Untuk mengosongkan kandung kemih sebelum dan selama pembedahan.
3. Persiapan dalam pemasangan kateter :
a. Alat
1) Bak instrumen
2) Spuit 10 cc
3) Bengkok
4) Sarung tangan steril
5) Aqua destilata
6) Plester
7) Gunting plester
8) Perlak
9) Cateter
10) Kapas air DTT
11) Kassa
12) Urine bag
13) Jelly atau vaselin
14) Waskom larutan chlorine 0,5%
b. Petugas
1) Pengetahuan dasar tentang anatomi dan fisiologi dan sterilitas mutlak dibutuhkan dalam rangka
tindakan preventif memutus rantai penyebaran infeksi nosokomial.
2) Cukup ketrampilan dan berpengalaman untuk melakukan tindakan dimaksud.
3) Usahakan jangan sampai menyinggung perrasaan penderita, melakukan tindakan harus sopan,
perlahan-lahan dan berhati-hati
4) Diharapkan penderita telah menerima penjelasan yang cukup tentang prosedur dan tujuan
tindakan.
c. Penderita
Penderita telah mengetahui dengan jelas segala sesuatu tentang tindakan yang akan dilakukan
penderita atau keluarga diharuskan menandatangani informed consent.
4. Langkah-langkah pemasangan kateter :
a. Beritahu dan jelaskan pada ibu maksut dan tujuan tindakan yang akan dilakukan
b. Susun alat secara ergonomis untuk memudahkan dalam bekerja
c. Pasang sampiran atau tirai
d. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir, keringkan dengan handuk bersih
e. Atur posisi pasien senyaman mungkin (dorsal recumbent)
f. Pasang perlak dibawah bokong pasien
g. Buka kemasan bungkus cateter dan tempatkan cateter di bak instrumen steril
h. Pakai sarung tangan
i. Lakukan vulva hygiene dengan kapas air DTT
j. Olesi ujung kateter dengan jelly atau vaselin (pada wanita kira-kira sepanjang 4 cm)
k. Buka labia mayor dengan ibu jari dan jari telunjuki tangan yang tidak dominan
l. Masukan ujung kateter ke uretra, secara perlahan-lahan menuju kandung bkencing, sampai
keluar air kencing (dengan tangan dominan) alirkan ke bengkok atau urinal
m. Masukkan cairan aquadest ke karet pengunci kateter sebanyak kira-kira 10 cc untuk mengunci
kateter agar tidak lepas (bila dipasang permanen)
n. Hubungkan pangkal kateter dengan pipa penyambung pada kantong urine (urin bag)
o. Rekatkan kateter pada paha pasien dengan plaster
p. Pasang urine bag pada tempat tidur pasien (urine bag diberi tali dari kassa untuk mengikat
dengan tepi tempat tidur)
q. Rapikan pasien
r. Bereskan alat
s. Cuci sarung tangan dalam larutan chlorin 0,5% lepas sarung tangan secara terbalik dan
merendam dalam larutan chlorin selama 10 menit
t. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir, mengeringkan dengan handuk bersih
u. Lakukan dokumentasi tindakan yang telah dilakukan.
Lampiran 4
Cheklist pemasangan kateter
Penilaian :
Nilai 1 : langkah atau tugas tidak dikerjakan dengan benar tidak berurutan
Nilai 2 : langkah dikerjakan dengan benar dan berurutan tetapi kurang tepat, pembimbing perlu membantu
atau mengikatkan
Nilai 3 : langkah dikerjakan dengan benar, tepat dan tanpa ragu-ragu serta berurutan sesuai prosedur
No Langkah Nilai
1 2 3
1 Memberitahu dan menjelaskan pada ibu tindakan yang akan
dilakukan
2 Menyiapkan alat dan bahan, secara ergonomis
3 Memasang sampiran atau menutup tirai
4 Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, keringkan
dengan handuk bersih
5 Mengatur posisi pasien senyaman mungkin (dorsal recumbent)
6 Memasang perlak dibawah bokong pasien
7 Membuka kemasan bungkus cateter dan tempatkan cateter di
bak instrumen steril
8 Memakai sarung tangan
9 Melakukan vulva hygiene dengan kapas air DTT
10 Mengolesi ujung kateter dengan jelly atau vaselin (pada wanita
kira-kira sepanjang 4 cm)
11 Membuka labia mayor dengan ibu jari dan jari telunjuki tangan
yang tidak dominan
12 Memasukkan ujung kateter ke uretra, secara perlahan-lahan
menuju kandung bkencing, sampai keluar air kencing (dengan
tangan dominan) alirkan ke bengkok atau urinal
13 Memasukkan cairan aquadest ke karet pengunci kateter
sebanyak kira-kira 10 cc untuk mengunci kateter agar tidak
lepas (bila dipasang permanen)
14 Menghubungkan pangkal kateter dengan pipa penyambung
pada kantong urine (urin bag)
15 Merekatkan kateter pada paha pasien dengan plaster
16 Memasang urine bag pada tempat tidur pasien (urine bag
diberi tali dari kassa untuk mengikat dengan tepi tempat tidur)
17 Merapikan pasien
18 Membereskan alat
19 Mencuci sarung tangan dalam larutan chlorin 0,5% melepas
sarung tangan secara terbalik dan merendam dalam larutan
chlorin selama 10 menit
20 Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, mengeringkan
dengan handuk bersih
21 Melakukan dokumentasi tindakan yang telah dilakukan
Jumlah nilai x 4
Nilai : 21 = .......
3

Dosen

(.....................................)

Anda mungkin juga menyukai