Anda di halaman 1dari 6

DISKUSI KELOMPOK 1

A. Judul Pemicu : Masalah Dalam Belajar

B. Pemicu : Arya, merupakan mahasiswa kedokteran tingkat pertama. Ia sejak menjadi


mahasiswa kedokteran kegiatan sangat padat. Kegiatan demi kegiatan yang
diadakan oleh fakultas dan bahkan Universitas semakin membuat Arya banyak
menghabiskan waktunya dikampus, sehingga waktu istirahat di rumah sangat
kurang. Di beberapa kesempatan dalam pertemuan di kelas pada waktu
pemberian materi oleh dosen, Arya sering tertidur dan tidak fokus, sehingga
pernah ditegur oleh dosen. Arya juga dibagikan dalam beberapa kelompok,
agar mereka bersama mencari solusi dalam setiap permasalahan. Di dalam
kelompok ternyata ada perbedaan dalam menyikapi tugas ini. Ada beberapa
orang yang menginginkan diskusi langsung di perpustakaan, ada yang
mengusulkan untuk berbagi tugas secara mandiri saja, namun ada anggota
kelompok yang mengusulkan mencari narasumber langsung ke bagian. Agar
nilai kuliahnya tidak anjlok dan lebih fokus dalam kuliah, maka Arya harus
melakukan pengaturan waktu yang efektif. Selain itu tutor juga memberikan
tugas tambahan untuk kelompok Arya.

C. Kata Sulit :
1. EFEKTIF : efektif (hasil guna) adalah tingkat keberhasilan pencapaian tujuan
(outcomes)dengan cara melakukan pekerjaan yang benar (do the right
things).
Sumber: SERLI OKTAVIANA, 2015, Skripsi ” EFEKTIVITAS PENGELOLAAN
DANA PROGRAM BLM-PUAP OLEH LEMBAGA KEUANGAN MIKRO AGRIBISNIS
DI JORONG LUBUAK SIMATO KECAMATAN MUNGKA KABUPATEN LIMA
PULUH KOTA MENURUT EKONOMI ISLAM”, Fakultas Fakultas Syari’ah dan
Hukum, UIN SUSKA RIAU.
2. TUTOR : Tutor adalah tenaga professional yang bertugas merencanakan dan
melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran,
melakukan pembimbingan dan pelatihan serta melakukan penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat terutama bagi pendidik pada perguruan
tinggi.
Sumber: Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun
2003 Pasal 29 ayat 2
D. Kata Kunci :

1. Mahasiswa kedokteran 6. Pengaturan waktu


2. Kegiatan sangat padat 7. Tugas tambahan
3. Istirahat kurang 8. Belajar kelompok
4. Sering tertidur 9. Perbedaan menyikapi tugas
5. Tidak fokus

E. Identifikasi Masalah :
1. Mengapa Arya tidak dapat membagi waktu dengan baik?
2. Bagaiman cara agar Arya dapat mengatur waktunya dengan baik?
3. Bagaimana cara menyikapi perbedaan pendapat dalam kelompok?

F. Analisis Masalah :
Arya (Mahasiswa tingkat pertama) Diskusi Kelompok

kegiatan sangat padat


Tugas Tambahan Tugas

kurang istirahat
Perbedaan Pendapat

sering tertidur
Mencari Solusi
tidak focus

Diskusi Narasumber Tugas


Pengaturan waktu Langsung Langsung Mandiri

Problem Solving

G. Hipotesis :
1. Arya harus belajar mengatur waktu dengan efektif, serta turut ambil bagian untuk
menyikapi masalah dalam kelompok dengan Teknik problem solving.
H. Pertanyaan Terjaring :
1. Apa itu manajemen waktu? -oci
2. Bagaimana cara memanajemen waktu dengan efektif? -sheila
3. Bagaimana cara meningkatkan fokus saat belajar? -dhafin, gloria
4. Apa pengertian dinamika kelompok? -salma
5. Bagaimana kaitan dinamika kelompok dalam pemecahan masalah belajar? -kesya
6. Bagaimana mengatasi perbedaan pendapat dalam diskusi kelompok? -atha
7. Bagaimana memahami watak masing-masing orang dalam kelompok agar diskusi berjalan
dengan lancar? -juan
8. Apa yang dimaksud dengan problem solving? -ara
9. Apa saja langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mengaplikasikan Teknik problem
solving? -vito
10. Apa saja faktor yang dapat mempengaruhi kemampuan mahasiswa dalam melakukan
problem solving? -diva
11. Apa saja kelebihan dan kekurangan problem solving? -alya

1. A. Pengertian Manajemen waktu


Manajemen waktu adalah perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan
terhadap waktu agar penggunaan waktu menjadi efisien dan efektif.
B. Aspek - Aspek dalam Manajemen waktu

 Menetapkan tujuan  Bersikap Tegas


 Menyusun Prioritas  Menghindari Penundaan
 Menyusun Jadwal  Meminimalkan Waktu yang
 Bersikap Asertif Terbuang
 Kontrol terhadap Waktu

C. Pentingnya Manajemen Waktu


Sebagaimana dikutip oleh Vina, Orr dan Tracy mengatakan bahwa efek-efek dari
manajemen waktu terbagi menjadi 10 macam, yaitu :
 Dapat meningkatkan keteraturan hidup, percaya diri dan disiplin
 Dapat meningkatkan kualitas kehidupan diluar jam kerja.
 Dapat meningkatkan penghasilan (gaji) pada tiap individu.
 Dapat meningkatnya kepuasan kerja pada individu.
 Dapat mengurangi kesalahan yang dibuat dalam pekerjaan.
Sumber: Astuti, Ika Indri, 2017, Skripsi “Manajemen waktu mahasiswa UIN Walisongo
Semarang dalam belajar dan berbisnis.”, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, UIN
Walisongo Semarang.

2. Ada beberapa strategi manajemen waktu. Seseorang dapat meluangkan waktu kira-kira 10 s.d.
15 menit untuk mengelola jadual kegiatan.
 Membiasakan diri untuk menyiapkan daftar. Daftar ini berisi segala sesuatu yang butuh
untuk dilakukan dan memprioritaskan menurut tingkat kepentingannya.
 Merencanakan kegiatan tertentu dilakukan pada waktu yang tertentu pula. Hal ini
diperlukan disiplin diri.
 Menemukan waktu bekerja yang optimal. Masing-masing orang memiliki waktu optimal
untuk bekerja
 Memprioritaskan tugas-tugas berdasarkan tingkat kepentingannya seperti vital, penting,
harus dilakukan hari ini atau dapat dilakukan besok.
 Pengorganisasian. Seseorang perlu memilih atau mengatur lingkungan dalam
menyelesaikan tugas.
 Membedakan antara “segera” dan penting”.
Sumber: Rosita E.K., M.Si, 2008, File Pengabdian “MANAJEMEN WAKTU YANG EFEKTIF”,
Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Yogyakarta.

3. Cara meningkatkan konsentrasi belajar

 Mempunyai metode belajar  Nyamankan pikiran


 Meditasi  Suasana belajar yang baik
 Sarapan Pagi  Relaksasi

 Penerapan konseling kognitif dengan teknik pembuatan kontrak (Contingency Contracting)


Sumber: DESY RAHMAYANI, 2017, Skripsi “FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KONSENTRASI BELAJAR PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH Yogyakarta”, FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU
KESEHATAN, UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH Yogyakarta

4. Pengertian Dinamika Kelompok


Dinamika Kelompok itu Studi Interaksi dan Interdepensi antara anggota kelompok yang satu
dengan yang lain dengan adanya feedback dinamis atau keteraturan yang jelas dalam hubungan
secara psikologis antar individu sebagai anggota kelompok dengan memiliki tujuan tertentu.
Sumber: Nandang Rusmana, 2012, File Direktori “KONSEP DASAR DINAMIKA KELOMPOK”,
Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Pendidikan Indonesia.

5. Didalam tahap atau tingkatan perkembangan kelompok terdapat tingkatan Performing.


Didalam tingkatan Performing terdapat Proses mayor yaitu Focus terhadap hasil; orientasi tugas
yang tinngi; menekankan pada penampilan dan produktivitas dan juga memiliki Karateristik
yaitu Pembuat keputusan, pemecahan masalah; peningkatan kerjasama; pengurangan
emosional
Sumber: Nandang Rusmana, 2012, File Direktori “KONSEP DASAR DINAMIKA KELOMPOK”,
Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Pendidikan Indonesia.

6. Mengatasi perbedaan pendapat dalam diskusi kelompok


1. Perbedaan Pendapat Jangan Sampai menjadi Pemicu Perpecahan
2. Hindari Debat Kusir dan Fanatisme
3. Sikapi Perbedaan Antar Sesama Mahasiswa dengan Sudut Pandang Yang Positif
4. Bertanyalah Kepada Ahlinya Jika Tidak Mengetahui
Sumber: Agus Fakhruddin, 2012, Ppt Direktorat MKDU, Fakultas Pendidikan Ilmu
Pendidikan Sosial, Universitas Pendidikan Indonesia.

7. Dengan melihat dan mengenali wajahnya kita bisa mengenali kepribadian lawan bicara,
bisamempengaruhi tanpa harus menyinggung perasaan lawan. Wajah dianggap sebagai
cerminan kepribadian seseorang, karena wajah seseorang merupakan anggota tubuh manusia
yang tampak kelihatan dan bisa menunjukkan suasana dan perasaan hati. Para ahli NUSA, Vol.
13 No. 2 Mei 2018 Nur Fauzan A., Fisiognomi Imam Syafii dalam Naskah Wirasat Sapii 302 sudah
lama mempelajari hubungan antara wajah dan kepribadian, sehingga muncul suatu ilmu yang
disebut dengan fisiognomi (Susilo, 2014:14).Wajah dapat memberikan banyak informasi tentang
suasana hati, kesehatan, temperamen (watak atau sifat), serta status sosial dan ekonomi
Sumber: Nur Fauzan Ahmad, 2018, Jurnal “Fisiognomi Imam Syafii dalam Naskah Wirasat
Sapii”, Vol. 13 No. 2, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro.

8. 1. Pengertian Problem Solving


problem solving yang dimaksud adalah suatu pembelajaran yang menjadikan masalah
kehidupan nyata, dan masalah-masalah tersebut dijawab dengan metode ilmiah, rasional
dan sistematis.
2. Tujuan Metode Pembelajaran
Problem Solving Metode mengembangkan kemampuan berfikir yang dipupuk dengan
adanya kesempatan untuk mengobservasi problema, mengumpulkan data, menganalisa
data, menyusun suatu hipotesa, mencari hubungan (data) yang hilang dari data yang telah
terkumpul untuk kemudian menarik kesimpulan yang merupakan hasil pemecahan masalah
tersebut.
Sumber: RULI NOVITA SARI, 2017, Skripsi “PENGARUH PENGGUNAAN METODE
PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING TERHADAP PRESTASI BELAJAR PESERTA
DIDIK MATA PELAJARAN IPS KELAS V DI SEKOLAH DASAR ISLAM BABADAN
WLINGI BLITAR”, FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN, IAIN
TULUNGAGUNG

9. Langkah-langkah untuk pengaplikasian teknik problem solving


a. Adanya masalah yang jelas untuk dipecahkan. Masalah ini harus tumbuh dari siswa sesuai
dengan taraf kemampuannya.
b. Mencari data atau keterangan yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah tersebut.
c. Menetapkan jawaban sementara dari masalah tersebut.
d. Menguji kebenaran jawaban sementara tersebut.
e. Menarik kesimpulan.
Sumber: RULI NOVITA SARI, 2017, Skripsi “PENGARUH PENGGUNAAN METODE
PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING TERHADAP PRESTASI BELAJAR PESERTA
DIDIK MATA PELAJARAN IPS KELAS V DI SEKOLAH DASAR ISLAM BABADAN
WLINGI BLITAR”, FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN, IAIN
TULUNGAGUNG
10. Faktor yang mempengaruhi kemampuan problem solving adalah

 motivasi  working memory capacity


 encoding,  kepercayaan dan sikap yang salah
 kebiasaan dan emosi  proses penyimpanan dan
kreativitas

Sumber: Umi Habibah, 2016, Skripsi “HUBUNGAN KREATIVITAS DENGAN KEMAMPUAN


PROBLEM SOLVING PADA SISWA DI MTs AL MUSTHOFA MOJOKERTO”, FAKULTAS
PSIKOLOGI DAN KESEHATAN, UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL
SURABAYA.

11. Kelebihan dan kekurangan problem solving


a) Kelebihan model problem solving
a. Pemecahan masalah merupakan teknik yang cukup bagus untuk lebih memahami isi
pelajaran
b. Pemecahan masalah dapat menantang kemampuan siswa serta memberikan kepuasan
untuk menemukan pengetahuan baru bagi siswa
c. Pemecahan masalah dapat meningkatkan aktivitas siswa
d. Pemecahan masalah dapat membantu siswa bagaimana mentransfer pengetahuan
mereka untuk memahami masalah dalam kehidupan nyata.
b) Kelemahan model problem solving
a. Manakala siswa tidak memiliki minat atau tidak mempunyai kepercayaan bahwa
masalah yang dipelajari sulit untuk dipecahkan maka mereka akan merasa enggan
untuk mencoba
b. Keberhasilan strategi pembelajaran melalui problem solving membutuhkan cukup
waktu untuk persiapan
c. Tanpa pemahaman mengapa mereka berusahaa untuk memecahkan masalah yang
sedang dipelajari, maka mereka tidak akan belajar apa yang mereka ingin pelajari.
Sumber: Ek Ajeng Rahmi Pinahayu, 2017, Jurnal “PROBLEMATIKA PENERAPAN MODEL
PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING PADA PELAJARAN MATEMATIKA SMP DI
BREBES”, No. 1 Vol. 1, Fakultas Teknik, Universitas Indraprasta PGRI.

Anda mungkin juga menyukai