Anda di halaman 1dari 123

KELOMPOK 2

Fasilitator : drg. Agnes Frethernety, M.Biomed


● KETUA : Danella Rahma Apriliana 203010801012
● ANGGOTA : Reza Noor Sulaiman 203010801011
● Syadrul Athallah Pasha Hendrix 203010801013
● Fransisca Lilya Sembiring 203010801014
● Noor Reza Indah Lestari 203010801015
● Dhea Ivanka 203020801095
● Delfrano Lemuel Deaugusto Lampe 203030801105
● Putriku Alma Kintamani203030801115
● Muhammad Rafly Adryannor 203030801125
● Steffany Angelina Monica 203020801085
Nasib Anak Kos

Ali mahasiswa FK UPR tahun pertama dan saat ini dia kos di Palangka Raya. Selama jadi anak
kos, pola makan Ali jadi tidak teratur. Suatu sore, sesudah mengikuti kegiatan skills lab, Ali pulang
bersama temannya melewati sebuah rumah makan. Bau rendang dan ayam rica-rica sangat
menggoda Ali, sehingga mengundang air liurnya dan perutnya mengeluarkan bunyi karena lapar
belum makan dari pagi. Ali mengajak temannya mampir untuk membeli makanan. Dia memakan
banyak dengan lahapnya hingga tiba-tiba kenyang dan perut terasa penuh.Ali kemudian mencari
toilet untuk BAB.
Kata Sulit
1. Skill Lab
(Skill lab: Fasilitas pendidikan yang berpotensi
bermanfaat bagi mahasiswa kedokteran
sarjana dan pasca sarjana dan staf medis.)

Sumber: Abdul mohsen. (2007). Medicine and


Clinical skill laboratories. J Family Community
Med. 14(2): 59-63)
Kata Kunci
1. Anak Kos
2. Pola Makan
3. Mencium Bau
4. Air Liur
5. Lapar
6. Makan Banyak
7. Kenyang
8. BAB
Identifikasi Masalah

1. Mengapa saat mencium aroma makanan tubuh bereaksi dengan


cara mengeluarkan air liur (saliva), perut mengeluarkan bunyi
dan merasakan lapar ?
2. Mengapa disaat mahasiswa makan tiba –tiba merasakan kenyang
dan ingin buang air besar ?
Tn. A
ANALISIS MASALAH
MENCIUM AROMA
MAKANAN
(IMPULS / RANGSANGAN)

LAPAR KENYANG
MAKAN
( KELUAR AIR LIUR ) ( PERUT TERASA PENUH )

SISTEM DIGESTI

ORGAN SALURAN DIGESTI ORGAN DIGESTI TAMBAHAN

EMBRIOLOGI ANATOMI HISTOLOGI FISIOLOGI BIOKIMIA

Oris Oris Oris 4 KEGIATAN DASAR AKSI HORMON


PENCERNAAN

MEKANISME LAPAR & PENCERNAAN ENZIMATIK


Pharynx Pharynx Pharynx KENYANG - SALIVA
- LAMBUNG
PROSES DIGESTI - PANKREAS
Oesophagus Oesophagus Oesophagus - GETAH USUS
Fungsi organ2 enzim pencernaan
Gaster Gaster Gaster
pencernaan metabolisme lipid
metabolisme protein
Intestinum Tennue Intestinum Tennue Intestinum Tennue
Peran enzim
Intestinum Crassum Intestinum Crassum Intestinum Crassum dalam hormon sintesis, penyimpanan
dan sekresi hormon
pankreas
Anus Anus Anus mekanisme
defekasi

Faktor yang
merangsang saliva

Gerakan saluran
pencernaan

Mekanisme
perut berbunyi
saat lapar
Hipotesis
Hipotesis diterima sekresi saliva dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor
yaitu faktor mekanis, faktor kimiawi, faktor neuronal, faktor psikis, dan
rangsanganan rasa sakit, untuk rasa lapar tersendiri disebabkan oleh
ditimbulkan oleh perangsangan beberapa aera di hipotalamus yaitu di bagian
nukleus lateralis, untuk rasa kenyang tersendiri disebabkan oleh nukleus-
nukleus di ventromedial yang memeberi tahu kapan Tn. Ali untuk berhenti
makan. Suara perut saat Tn. Ali lapar disebabkan setelah dua jam perut
kosong, maka perut mulai memproduksi lagi hormon yang dapat menstimulasi
saraf lokal untuk mengirim pesan ke otak. Selanjutnya otak akan membalas
dengan memberi sinyal pada otot pencernaan untuk memulai kembali gerakan
peristaltik.
Pertanyaan
Terjaring
1. Apa yang dimaksud dengan sistem digesti ?
2. Bagaimana embriologi sistem digesti dan pankreas ?
3. Bagaimana anatomi sistem digesti dan pankreas?
4. Bagaimana histologi sistem digesti dan pankreas ?
5. Jelaskan fungsi dari organ - organ pencernaan!
6. Apa saja enzim dan hormon yang berperan didalam digesti?
7. Jelaskan motilitas,sekresi,absorpsi,dan pencernaan ?
8. Bagaimana biosintesis,sekresi,metabolism dan mekanisme aksi hormone dari pancreas ?
9. Apa saja faktor yang dapat merangsang pengeluaran air ludah (saliva) ?
10. Bagaimana mekanisme rasa lapar ?
11. Bagaimana mekanisme kenyang ?
12. Jelaskan mengapa perut kita berbunyi saat lapar? dan jelaskan cara kerjanya!
13. Apa saja gerakan – Gerakan dalam saluran pencernaan ?
14. Apa saja jenis makananan yang dapat dikonsumsi saat kondisi perut kosong ?
15. Bagaimana proses defekasi ?
1. Apa yang dimaksud dengan sistem digesti ?

Sistem pencernaan (Sistem Digesti) adalah sistem


organ dalam manusia yang berfungsi untuk :
• Menerima makanan
• Mencernanya menjadi zat-zat gizi dan energi,
• Menyerap zat-zat gizi ke dalam aliran darah serta
• Membuang bagian makanan yang tidak dapat dicerna
atau merupakan sisa proses tersebut dari tubuh
Pengertian Lain dari System Pencernaan
( Sistem Digesti )
Sistem digesti (system pencernaan) adalah proses pemecahan zat-zat makanan sehingga
dapat diserap oleh saluran pencernaan. Meliputi Proses memasukkan makanan, menyimpan
makanan,sementara, mencerna secara fisik dan kimiawi, absorpsi, dan defekasi. Sistem
pencernaan dibangun atas organ-organ seperti mulut, faring, esofagus, lambung, usus
halus,dan usus besar

Selain itu, Sistem Pencernaan dibantu oleh Kelenjar ludah, hati, dan Kelenjar Pankreas.

Proses Pencernaan TAHAPAN PENCERNAAN MAKANAN MELIPUTI :


Dibedakan Menjadi 2 :
1. Ingesti
1. Pencernaan 2. Mastikasi
Fisik/Mekanis 3. Deglutisi
2. Pencernaan 4. Digesti
Kimiawi 5. Absorpsi
6. Defekasi

• Nurcahyo, Heru. 2012. Sistem Pencernaan Makanan (Digesti). Yogyakarta :


Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
2. Bagaimana embriologi sistem digesti dan pankreas

Pembagian Tabung Usus


● Pada bagian kepala dan ekor
mudigah, usus sederhana
membentuk tabung buntu masing-
masing :
○ Usus sederhana depan (fore
gut)
○ Usus sederhana belakang
(hind gut).
● Diantaranya usus sederhana
tengah (mid gut) yang untuk
sementara tetap berhubungan
dengan kandung kuning telur.
Hasil akhir proses pencernaan adalah terbentuknya molekul-
molekul atau partikel-partikel makanan yakni: glukosa, asam
lemak, dan asam amino yang siap diserap (absorpsi) oleh mukosa
saluran pencernaan. Selanjutnya, partikel-partikel makanan
tersebut dibawa melalui sistem sirkulasi (tranportasi) untuk
diedarkan dan digunakan oleh sel-sel tubuh sebagai bahan untuk
proses metabolisme (assimilasi) sebagai sumber tenaga (energi),
zat pembangun (struktural), dan molekul-molekul fungsional
(hormon, enzim) dan keperluan tubuh lainnya
Esofagus

● Umur mudigah ± 4 minggu → muncul diverticulum di dinding


ventral usus sederhana depan (diverticulum tracheo – bronchiale)
● Diverticulum ini berangsur-angsur dipisahkan dari bagian dorsal
fore gut melalui septum oesopago – tracheale.
Dengan cara ini usus sederhana depan terbagi atas :
• Bagianventral : primordium pernafasan
• Bagian dorsal : oesopagus
Lambung
● Mulai minggu ke-4
○ berupa pelebaran usus
depan yang berbentuk
fusiformis
● Di sekitar sumbu
memanjang, lambung
melakukan putaran 90o
searah jarum jam.
Akibatnya :
○ Sisi kiri menghadap ke
depan
○ Sisi kanan menghadap
ke belakang
○ N.X kiri yang semula
mensarafi kiri menuju
depan
○ N.X kanan yang semula
mensafari kanan
menuju belakang
● Perputaran di sekitar sumbu
memanjang menarik
mesogastrium dorsal ke kiri.
tercipta pembentukan bursa
omentalis (kantong
peritonium posterior
lambung)
● Rotasi lambung juga menarik
mesogastrium ventral
(omentum minus) ke kanan
Duodenum
Pankreas
● Dibentuk oleh:
○ Tunas pancreas dorsal
dari epitel : dalam
mesenterium dorsal
○ Tunas pancreas ventral
endoderm duodenum :
terletak dekat ductus
choledochus
● Ketika duodenum berputar
ke kanan dan membentuk
huruf C, tunas pancreas
ventral bergeser ke dorsal
seperti ductus choledochus
bergeser ke dorsal → tunas
pancreas ventral berada
tepat di inferor dan posterior
tunas pancreas dorsal
● Parenkhim maupun saluran tunas
pancreas dorsal dan ventral
bersatu, sehingga:
○ Tunas ventral → membentuk
processus uncinatus dan
bagian bawah caput
pancreas
○ Tunas dorsal → membentuk
bagian kelenjar lainnya
● Bagian distal saluran pancreas
dorsal dan seluruh saluran pancreas
ventral → Ductus pancreaticus
mayor/wirsungi
● Bagian proximal saluran pancreas
dorsal menutup atau tetap
dipertahankan sebagai saluran kecil
→ ductus pancreaticus
accesorius /santorini
Usus Tengah

● 5 minggu : usus tengah menggatung


pada dinding dorsal oleh
mesenterium pendek
● Cepat memanjangnya usus dan
mesenteriumnya → terbentuk gelung
usus primer
● Bagian cranial jerat usus akan
membentuk: : bagian distal
duodenum, Jejenum, sebagian illeum
● Bagian caudal jerat usus akan
membentuk : Bagian bawah illeum,
Caecum, Appendix, Colon ascenden
dan 2/3 proximal colon transversum
Herniasi Fisiologis Retraksi Usus
Usus Belakang

• Usus sederhana belakang membentuk : 1/3 distal colon transversum, Colon descendens,
Sigmoid, Rectum dan bagian atas canalis analis
• Bagian akhir usus ini bermuara ke dalam cloaka. Pada perkembangan selanjutnya tumbuh
septum urorectal pada sudut antara alantois dan usus belakang
• Sekat ini berlanjut tumbuh ke caudal sambil membagi cloaka menjadi : Sinus urogenitalis
sederhana (anterior) dan Canalis anorectalis (posterior)

Sadler,T.W. 2014. Embriologi Kedokteran Langman Edisi 12. Jakarta:EGC


3. Bagaimana anatomi sistem digesti dan pankreas?

CAVITAS ORIS
LINGUA ( Lidah )
 Bagian Apex, Facies superior, Facies pharyngealis, margo, facies inferior, radix
 Terdiri atas pars : oralis (presulcalis) et pharyngealis (postsulcalis)
 Papilla lingualis
LINGUA
LINGUA
 Nasopharynx
 Oropharynx
 Laryngopharynx

Anatomi Faring
 Pars cervicalis
 Pars thoracalis
 Pars abdominalis

---- ANATOMI ESOFAGUS----


GASTER

OESOPHAGUS
DETAIL JEJUNUM, ILEUM PROKSIMALE,
STRIUKTUR INTERNAL DUODENUM DAN ILEUM DISTALE
INTESTINUM CRASSUM

STRUKTUR COLON
BURSA OMENTALIS & OMENTUM MINOR
BURSA OMENTALIS & OMENTUM MINOR
KELENJAR
KELENJAR EKSOKRIN
EKSOKRIN SISTEM
SISTEM DIGESTI
DIGESTI

ANATOMI
ORGAN PENCERNAAN TAMBAHAN
GLANDULA SALIVARIA ( S A L I V A )
HEPAR (SISI ANTERIOR)

HEPAR (SISI POSTERIOR)


VESICAE BILIARIS & DUCTUS BILIARIS

PANCREAS
4. Bagaimana histologi sistem digesti dan pankreas ?
GAMBAR 11.13 Kelenjar liur parotis. Pulasan:
hematoksilin dan eosin. Atas: pembesaran sedang.
Bawah: pembesaran kuat.
GAMBAR 11.14 Kelenjar liur submandibularis.
Pulasan: hematoksilin dan eosin. Atas: pembesaran
sedang. Bawah: pembesaran kuat.
GAMBAR 11.15 Kelenjar liur sublingualis. Pulasan :
Hematoksilin dan eosin. Atas : Pembesaran sedang.
Bawah : Pembesaran kuat
Erochenko, P. Victor. 2010. diFiore's Atlas of Histology with Functional Correlation edisi 11.
EGC:Jakarta
5. Jelaskan fungsi dari organ - organ pencernaan!
A. Mulut (rongga mulut) cavum oris
1. Lidah (Lingua)
2. Kelenjar ludah ( Glandulae Salivariae)
Ludah dihasilkan oleh kelenjar ludah yang berjumlah tiga pasang yaitu :

I. Kelenjar Protis
II. Kelenjar Submandibularis
III. Kelenjar Sublingualis
3. Gigi (Dentin)

Berdasarkan fungsinya, gigi dapat dibedakan menjadi 3 macam, yaitu

I. Incivicus
II. Caninus
III. Premolare dan molare
Gigi Manusia terdiri atas bagian – bagian berikut :

A. Mahkota gigi yang dilapisi email. Dalam mahkota gigi


terdapat dentin
B. Tulang gigi, meliputi leher gigi (merupakan bagian yang
berada di antara mahkota gigi dan akar gigi) yang
dikelilingi gusi dan akar yang dilapisi semen untuk
melekatkan gigi dengan kuat pada rahang.
C. Rongga pulpa, terdapat ditengah – tengah gigi dan
berisi pembuluh darah dan syaraf
B. Kerongkongan (Esophagus)
C. Lambung (Gaster)
D. Usus Halus (Intestinum)
Usus halus berupa tabung yang panajngnya sekitar 6 – 8 M, yang terdiri atas 3 bagian, yaitu :

A. Duodenum ( Usus 12 jari )


B. Usus kosong (jejunum)
C. Usus Penyerapan ( Ileum)
E. Usus Besar (Colon)
F. Rektum
G. Anus
Organ yang membantu sistem pencernaan manusia dan fungsinya
Di luar dari delapan alat di atas, sistem pencernaan manusia juga dibantu oleh tiga organ lain yang
juga terletak di rongga perut, yaitu hati, pankreas, dan empedu.

1. Hati

Hati juga memiliki peran dalam sistem pencernaan. Organ yang


satu ini, memproduksi suatu zat bernama empedu, yang berguna
untuk mencerna lemak dan menyingkirkan kelebihannya.Nutrisi
yang terdapat di makanan, juga akan disaring oleh hati. Selain
itu, hati juga akan menyaring racun dan zat-zat kimia lain yang
berbahaya bagi tubuh.
2. Pankreas
Pankreas memproduksi enzim yang kemudian akan
dilepaskan di usus dua belas jari, untuk membantu
pencernaan lemak, protein, dan karbohidrat secara
kimiawi.
3. Empedu
Cairan empedu disimpan dan dikeluarkan dari
kantung empedu. Saat makanan yang berlemak
masuk ke usus dua belas jari, kantung empedu
akan berkontraksi dan mengeluarkan cairan
empedu.

Sumber :
Nurcahyo, H. (2005). Sistem Pencernaan Makanan
(Digesti). Program Pembimbingan
Olimpiade Biologi. Yogyakarta.
AL LAHIJI, A. K., DESIANA, D., ANDARNINGSIH,
E., AMINAH, S., & SYAHADATIN,
Z.MAKALAH KELOMPOK SISTEM
PENCERNAAN MANUSIA.
Nina, Heni Pertiwi.2020. Organ pada Sistem
Pencernaan Manusia Ternyata Tak Hanya
Lambung dan Usus
6. Apa saja enzim dan hormon yang berperan didalam digesti ?

Sistem pencernaan menghasilkan sekresi endokrin dan eksokrin.

a. Sel kelenjar eksokrin pencernaan adalah sel epitel khusus yang ditemukan
pada permukaan saluran cerna dan di dalam organ pencernaan tambahan
seperti pangkreas yang menyekresikan getah pencernaan kedalam lumen
saluran cerna melalui stimulasi hormonal atau neural
b. Sel kelenjar endokrin, di dalam mukosa bagian-bagian tertentu saluran cerna
terdapat sel-sel kelenjar endokrin khusus yang mengeluarkan hormon
pencernaan yang dapat menimbulkan pengaruh eksitatorik atau inhibitor pada
otot polos pencernaan dan sel-sel kelenjar eksokrin.
Sistem pencernaan dibentuk oleh saluran cerna dan
organ pencernaan tambahan
a. Saluran cerna
a. Mulut
b. Faring (orofaring)
c. Esofagus
d. Lambung
e. Usus Halus
f. Usus Besar
g. Anus
b. Organ pencernaan tambahan:
a. kelenjar
  liur
b. pankreas eksokrin
c. hati dan kandung empedu
a. Mulut dan Kelenjar saliva
Kelenjar saliva minor terdiri dari
kelenjar lingualis, bukalis, labialis,
palatinal, dan glossopalatinal.
Kelenjar-kelenjar ini berada di bawah
mukosa dari bibir, lidah, pipi, serta
palatum. Di mulut makanan disekresi
oleh enzim yang berasal dari kelenjar
saliva, yaitu Amilase, Mukus, dan
Lisozim.
a. Amilase
Amilase memulai pencernaan karbohidrat di mulut.
Produk digesti mencakup maltosa, yaitu disakarida
yang terdiri dari dua molekul glukosa. Amilase akan
memecah maltosa melalui hidrolisis.
b. Mukus
Mukus mempermudah proses penelanan dengan
membasahi partikel makanan sehingga partikel-
partikel tersebut menyatu, serta menghasilkan
pelumas guna melancarkan proses menelan.
c. Lisozim
Lisozim bermanfaat untuk melisiskan atau
menghancurkan bakteri tertentu dengan merusak
dinding sel.
b. Faring dan Esofagus
Di faring tidak terdapat sekresi,
sekresi di mulai dari esofagus
dimana esofagus menghasilkan enzim
mukus yang melumasi lewatnya
makan, mukus juga membantu
melindungi esofagus dari cedera oleh
asam dan enzim dalam getah lambung
jika terjadi refluks.
A. Lambung
Lambung memiliki sel-sel yang
mengeluarkan getah lambung yang berada
di lapisan dalam lambung, mukosa lambung
yang dibagi menjadi dua daerah berbeda,
yaitu:
a. Mukosa Oksintik yang memiliki
jenis sel sekretorik-nya sel
eksokrin
b. Kelenjar pilorus yang memiliki
jenis sel sekretorik-nya sel endokrin
a. Mukosa Oksintik
Mukosa Oksintik menyekresi produk enzim yaitu berupa
Mukus basa, Pepsinogen, Asam hidroklorida, dan faktor
Instrsik yang dirangsang oleh hormon yang berbeda-beda.
b. Kelenjar Pilorus
Kelenjar Pilorus menyekresi produk hormon yaitu berupa
Histamin, Gastrin, dan Somatostatin yang dirangsang oleh
perangsang sekresi yang berbeda-beda

a. Mukus basa
Mukus merupakan salah satu enzim yang diproduksi
sel mukus. Mukus ini berfunsi sebagai sawar protektif
terhadap beberapa bentuk cedera yang dapat mengenai
mukosa lambung:
1. Mukus melindungi mukosa lambung dari cedera
mekanis.
2. Mukus membantu mencegah dinding lambung
mencerna dirinya sendiri karenna pepsin
terhambat jika berkontak dengan lapisan mukus
yang menutupi bagian dalam lambung.
3. Karena bersifat basa, mukus membantu melindungi
lambung dari cedera asam karena menetralkan HCL
di dekat lapisan dalam lambung, tetapi tidak
menganggu fungsi HCL di lumen.
b. Pepsinogen
Pepsinogen merupakan suatu molekul enzim yang inaktif yang
diproduksi oleh sel utama. Pepsinogen di aktifkan menjadi enzim
pepsin oleh sepotong kecil molekul dari HCL.
c. Asam hidroclorida
Asam Hidroclorida disekresikan oleh sel parietal. Meskipun HCl
sebenarnya tidak mencarna apapun (yaitu tidak mengurai ikatan
kimiawi nutrien), zat ini melakukan fungsi-fungsi spesifik yang
membantu pencernaan
d. Faktor Intrisik
Produk sekretorik lain sel parietal selain HCl, penting dalam
penyerapan vit. B12. Pengikatan faktor intrisik dengan vit. B12
memicu endositosis diperantarai-reseptor kompleks ini di ileum
terminal, yaitu bagian terakhir usus halus.
a. Histamin
Histamin bekerja lokal pada sel-sel parietal sekitar untuk
mempercepat sekresi HCl dan memperkuat aksi asetikolin
b. Gastrin
Setelah diangkut oleh darah kembali ke korpus dan fundus
lambung, gastrin merangsang langsung sel parietal, gastrin secara
tak langsung mendorong sekresi HCl dengan merangsang sel ECL
untuk mengeluarkan histamin yang juga merangsang sel parietal.
c. Somatostatin
Zat ini bekerja secara lokal sebagai parenkin melalui umpan titik
balik negatif untuk menghambat sekresi sel parietal, sel G dan sel
ECL sehingga sel penghasil HCl dan jalur stimulatoriknya yang
paling kuat menjadi inaktif
d. Pangkreas
Pangkreas sebuah kelenjar memanjang yang terletak di belakang dan dibawah dari lambung, di
atas lengkung pertama duodenum. Kelenjar ini merupakan campuran antara jaringan endokrin
dan endokrin.

a. Bagian eksokrin yang utama terdiri dari kelompok sel sekretorik mirip anggur yang membentuk
kantong yang dikenal sebagai asinus. Pangkreas eksokrin mengeluarkan getah pangkreas yang
terdiri dari dua komponen:

1. Enzim pangkreas yang secara aktif disekresikan oleh sel asinar yang membentuk asinus.
Sel-sel asinus mampu mencerna ketiga kategori makanan:

a) Enzim Proteolitik untuk pencernaan protein


b) Amilase Pangkreas untuk pencernaan karbohidrat
c) Lipase Pangkreas untuk pencernaan lemak.
d) Larutan cair basa yang secara aktif disekresikan oleh sel ductus yang melapisi ductus
pangkreatikus.
2. Larutan cair basa yang secara aktif disekresikan oleh sel ductus yang melapisi ductus
pangkreatikus.
b. Bagian endokrin terisolasi terdiri dari pulau-
pulau jaringan endokrin terisolasi, pulau
langerhans, yang tersebar di seluruh pangkreas.
Hormon-hormon penting yang disekresi oleh sel
pulau langerhans adalah insulin dan glukagon yang
berhubungan dengan sistem endokrin.
A. Enzim Proteolitik Pangkreas
Ketiga enzim utama pangkreas adalah tripsinogen, kimotripsinogen, dan
prokarboksipeptidase, yang masing-masing disekresi dalam bentuk inaktif.
ketiga enzim ini setelah disekresikan ke dalam lumen duodenum, akan
diaktifkan oleh enteropeptidase (dahulu dikenal sebagai enterokinase)
menjadi tripsin, kimotripsin, dan karboksipeptidase.
 
B. Amilase Pangkreas
Seperti amilase saliva, amilase pangkreas berperan dalam pencernaan
karbohidrat dengan mengubah zat tepung menjadi zat makanan (amilose
dan amilopektin) menjadi glukosa monosakarida, maltosan, dan
polisakarida rantai cabang dekstrin alpha-limit.
 
C. Lipase Pangkreas
Lipase pangkreas merupakan satu-satunya enzim di tubuh yang dapat
mencerna lemak. Lipase pangkreas menghidrolisis trigliserida makanan
menjadi monogliserida dan asam lemak yang dapat diserap.
 
e. Hati dan Kantong Empedu
Hepar terus menyekresikan empedu, bahkan
diantara waktu makan. Lubang duktus biliaris ke
dalam duodenum dijaga oleh sfingter oddi, yang
mencegah empedu masuk ke duodenum kecuali
sewaktu pencernaan makanan. Ketika sfingter ini
ditutup maka empedu yang dihasilkan akan
dialirkan ke kantong empedu, suatu struktur kecil
berbentuk kantong yang terselip di bawah tetapi
tidak langsung berhubungan dengan hepar.
Empedu mengandung beberapa konstituen organik, yaitu garam empedu, lesitin
(suatu fosfolipid), dan bilirubin, diantara semua hanya garam empedu yang
berhubungan dengan sistem digesti. Meskipun empedu tidak mengandung enzim
pencernaan apapun, bahan ini penting dalam pencernaan dan penyerapan lemak,
terutasa melalui aktivitas garam empedu yaitu:

1. Garam empedu membantu pencernaan lemak melalui efek deterjennya


(emulsifikasi) dan mempermudah penyerapan lemak dengan ikut serta dalam
pembentukkan misel.

2. Garam empedu merangsang sekresi empedu.Setelah ikut serta dalam pencernaan


dan penyerapan lemak, garam empedu direabsorpsi dan dikembalikan oleh
sirkulasi enterohepatik ke hepar, tempat zat-zat ini bekerja sebagai koleretik
poten untuk merangsang sekresi empedu lebih lanjut.
f. Usus Halus
Usus halus adalah tempat sebagian besar pencernaan dan penyerapan
berlangsung. Usus halus terletak bergulung di rongga abdomen, terbentang antara
lambunng dan usus besar. Usus halus dibagi menjadi tiga segmen, yaitu duodenum,
jejnum dan ileum.
Setiap hari sel-sel kelenjar eksokrin di mukosa usus halus menyekresikan ke
dalam sekitar 1,5 L larutan cair garam dan mukus yang disebut sukus enterikus
(getah usus). Tidak ada enzim pencernaan yang disekresikan ke dalam getah usus ini.
Usus halus memang menyintesis enzim pencernaan, tetapi enzim-enzim ini berfungsi
di dalam membran brush-border sel epitel yang melapisi bagian dalam lumen dan
tidak disekresikan langsung ke dalam lumen.
Sebagian besar pencernaan di lumen usus halus dilakukan oleh enzim-enzim
pangkreas, dengan pencernaan lemak ditingkatkan oleh sekresi empedu.
Membran plasma brush border mengandung
tiga kategori enzim yang berfungsi sebagai
enzim-enzim ikatan membran:
A. Enteropeptidase, yang mengaktifkan enzim
proteolitik pangkreas tripsinogen
B. Disakaridase, (maltase, sukrase-isomaltase, dan
laktase) yang bekerja pada maltosa, dekstrin
alpha-limit dan disakarida makanan. Maltosa
(produk amilase saliva dan pangkreas) diurai
menjadi glukosa oleh aktivitas maltase atau
sekresi isomaltase. Namun, produk pencernaan
karbohidrat kompleks lainnya, dekstrin alpha-
limit, hanya dapat diurai oleh sukrase-
isomaltase. Hasil akhir pencernaan disakarida
sukrosa dan laktosa dari makanan masing-masing
diselesaikan oleh enzim sukrase-isomaltase dan
laktase.
C. Aminopeptidase, yang menghidrolisis hampir
semua fragmen-fragmen peptida kecil menjadi
komponen-komponen asam amino mereka
sehingga pencernaan protein tuntas.
g. Usus besar
Usus besar terdiri dari kolon, sekum,
apendiks, dan rektum. Kolon normalnya menerima
sekitar 500 ml kimus dari usus perhari. Karena
sebagian besar pencernaan dan penyerapan telah
diselesaikan di usus halus, isi yang disalurkan ke
kolon terdiri dari residu makanan yang tak
tecerna (misalnya selulosa), komponen empedu
yang tidak diserap, dan cairan. Sekresi kolon
terdiri dari larutan mukus basa (NaHCO3) yang
fungsinya melindungi mukosa usus besar dari
cedera mekanis dan kimiawi. Mukus menghasilkan
pelumasan feces bergerak, sementara NaHCO3
menetralkan asam-asam iritan yang diproduksi
oleh fermentasi bakteri lokal.

Sumber: Sherwood L. Fisiologi manusia dari sel


ke sistem. 8th ed. Jakarta: EGC; 2016
7. Jelaskan motilitas,sekresi,absorpsi,dan pencernaan ?
Organ Motilitas Sekresi Digesti Absorpsi
Pencernaan
Mulut dan Mengunyah Saliva Pencernaan Makanan
kelenjar karbohidrat tidak ada;
saliva  Amilase dimulai beberapa
 Mukus obat—
misalnya,
 Lisozim nitrogliserin
Faring dan Menelan Mukus -   -  
esofagus
Lambung Relaksasi Getah lambung Pencernaan Makanan
resptif; karbohidrat tidak ada;
peristalsis  HCL berlanjut di beberapa
 Pepsin korpus lambung; bahan larut-
pencernaan lemak,
 Mukus protein dimulai di misalnya
antrum lambung alcohol dan
 Faktor intrinsik aspirin
Pankreas -   Enzim pencernaan pankreas Enzim-enzim pankreas - 
eksokrin ini menyelesaikan
 Tripsin, kimotripsin, karboksipeptidase pencernaan di lumen
duodenum
 Amilase

 Lipase
Sekresi cair
NaHCO3
pankreas

Hepar -   Empedu Empedu tidak - 


mencerna apapun,
 Garam empedu tetapi garam empedu
mempermudah
 Sekresi basa
pencernaan dan
 Bilirubin penyerapan lemak di
lumen duodenum
Usus halus Segmentasi; Sukus enterikus Di lumen, di bawah Semua nutrient,
kompleks pengaruh enzim sebagian besar
motilitas  Mukus pankreas dan empedu, elektrolit dan air
bermigrasi pencernaan
 Garam
karbohidrat dan
protein berlanjut dan
pencernaan lemak telah
selesai
Segmentasi; Sukus enterikus Di lumen, di bawah Semua nutrient,
kompleks pengaruh enzim sebagian besar
motilitas  Mukus pankreas dan empedu, elektrolit dan air
bermigrasi pencernaan
 Garam
karbohidrat dan
protein berlanjut dan
pencernaan lemak
telah selesai

Usus besar Kontraksi Mukus Tidak ada oleh enzim Garam dan air,
haustra; manusia; enzim mengubah isi
Pergerakan bakteri mencerna menjadi tinja
massa beberapa serat

Sumber: Sherwood. Edisi 9.


8. Bagaimana biosintesis,sekresi,metabolism dan mekanisme aksi hormone dari pancreas ?

BIOSINTESIS DAN SEKRESI


Sintesis insulin dimulai dalam bentuk preproinsulin (precursor hormon insulin) pada retikulum
endoplasma sel beta. Dengan bantuan enzim peptidase, preproinsulin mengalami pemecahan sehingga
terbentuk proinsulin, yang kemudian dihimpun dalam gelembung-gelembung (secretory vesicles) dalam
sel tersebut. Di sini, sekali lagi dengan bantuan enzim peptidase, proinsulin diurai menjadi insulin dan
peptida-C (C-peptide) yang keduanya sudah siap untuk disekresikan secara bersamaan melalui
membran sel.
Diketahui ada beberapa tahapan dalam proses sekresi insulin, setelah adanya rangsangan oleh molekul
glukosa. Tahap pertama adalah proses glukosa melewati membrane sel. Untuk dapat melewati membran
sel beta dibutuhkan bantuan senyawa lain. Glucose transporter (GLUT) adalah senyawa asam amino
yang terdapat di dalam berbagai sel yang berperan dalam proses metabolisme glukosa.
 
AKSI INSULIN
Insulin mempunyai fungsi penting pada berbagai proses metabolisme dalam tubuh
terutama metabolisme karbohidrat. Hormon ini sangat krusial perannya dalam proses
utilisasi glukosa oleh hampir seluruh jaringan tubuh, terutama pada otot, lemak, dan hepar.
Pada jaringan perifer seperti jaringan otot dan lemak, insulin berikatan dengan sejenis
reseptor (insulin receptor substrate = IRS) yang terdapat pada membran sel tersebut.
Ikatan antara insulin dan reseptor akan menghasilkan semacam sinyal yang berguna bagi
proses regulasi atau metabolisme glukosa didalam sel otot dan lemak, meskipun mekanisme
kerja yang sesungguhnya belum begitu jelas. Setelah berikatan, transduksi sinyal berperan
dalam meningkatkan kuantitas GLUT-4 (glucose transporter-4) dan selanjutnya juga pada
mendorong penempatannya pada membran sel. Proses sintesis dan translokasi GLUT-4 inilah
yang bekerja memasukkan glukosa dari ekstra ke intrasel untuk selanjutnya mengalami
metabolism (Gb. 3). Untuk mendapatkan proses metabolisme glukosa normal, selain
diperlukan mekanisme serta dinamika sekresi yang normal, dibutuhkan pula aksi insulin yang
berlangsung normal. Rendahnya sensitivitas atau tingginya resistensi jaringan tubuh
terhadap insulin merupakan salah satu faktor etiologi terjadinya diabetes, khususnya
diabetes tipe 2.
EFEK METABOLISME DARI INSULIN
Gangguan, baik dari produksi maupun aksi insulin, menyebabkan gangguan pada
metabolisme glukosa, dengan berbagai dampak yang ditimbulkannya. Pada dasarnya ini bermula
dari hambatan dalam utilisasi glukosa yang kemudian diikuti oleh peningkatan kadar glukosa
darah. Secara klinis, gangguan tersebut dikenal sebagai gejala diabetes melitus. Pada diabetes
melitus tipe 2 (DMT2), yakni jenis diabetes yang paling sering ditemukan, gangguan metabolisme
glukosa disebabkan oleh dua faktor utama yakni tidak adekuatnya sekresi insulin (defisiensi
insulin) dan kurang sensitifnya jaringan tubuh terhadap insulin (resistensi insulin), disertai oleh
faktor lingkungan ( environment ). Sedangkan pada diabetes tipe 1 (DMT1), gangguan tersebut
murni disebabkan defisiensi insulin secara absolut.
 

SUMBER :
Asman Manaf. INSULIN : MEKANISME SEKRESI DAN ASPEK METABOLISME.
UNIVERSITAS ANDALAS.
(http://repository.unand.ac.id/96/1/INSULIN__MEKANISME_SEKRESI_DAN_ASPEK_MET
ABOLISME.doc)
9. Apa saja faktor yang dapat mempengaruhi sekresi air ludah (saliva) ?

Kelenjar saliva memproduksi saliva hampir setengah liter setiap hari. Beberapa
faktor mempengaruhi sekresi saliva dengan merangsang kelenjar saliva melalui
cara-cara berikut:
1. Faktor mekanis yaitu dengan mengunyah makan yang keras atau permen
karet.
2. Faktor kimiawi yaitu melalui rangsangan seperti asam, manis, asin, pahit dan
pedas.
3. Faktor neuronal yaitu melalui sistem syaraf autonom baik simpatis maupun
parasimpatis.
4. Faktor Psikis yaitu stress yang menghambat sekresi saliva.
5. Rangsangan rasa sakit, misalnya oleh radang, gingivitis, dan pemakaian
protesa yang dapat menstimulasi sekresi saliva.

Sumber :
Banurea, Fransiska.2013.PENGUKURAN VOLUME SALIVA PADA PENERIMA RADIOTERAPI DAERAH
KEPALA DAN LEHER DI RSUP HAJI ADAM MALIK MEDAN. Dentistry e-Journal FKG USU Vol 2, No
1 (2013)
10. Bagaimana mekanisme rasa lapar ?

Nafsu makan dan rasa lapar muncul sebagai akibat


perangsangan beberapa area di hipotalamus yang
menimbulkan rasa lapar dan keinginan untuk
mencari dan mendapatkan makanan. Nafsu makan
adalah perasaan keinginan seseorang untuk makan
dan berguna dalam membantu untuk memilih
kualitas makanan yang akan dimakan
Rasa Lapar

Hipotalamus Batang Otak

Nukleus
Nukleus
lateralis Mekanisme
ventromedial
(Pusat rasa makan
(Pusat rasa kenyang)
lapar)
Sistem tubuh untuk mengatur asupan makanan
dikoordinasikan oleh hipotalamus, yang terletak di bawah
garis tengah otak, di belakang mata. Hipotalamus adalah kunci
dan pusat dari respon rasa lapar dan nafsu makan yang akan
mengeluarkan berbagai fungsi tubuh sebagai respon dari
rangsangan.
Di dalam hipotalamus terdapat sel-sel saraf yang, ketika
diaktifkan, menghasilkan sensasi lapar. Mereka melakukannya
dengan menghasilkan dua protein yang menyebabkan
kelaparan: neuropeptida Y (NPY) dan peptida terkait agouti
(AGRP).
Yang cukup dekat dengan sel-sel saraf ini adalah rangkaian
saraf lain yang dengan kuat menghambat rasa lapar. Mereka
menghasilkan dua protein berbeda yang menghambat rasa
lapar: kokain dan transkrip yang diatur amfetamin (CART) dan
hormon perangsang melanosit (αMSH).
Kedua set sel saraf ini memulai dan mengirim sinyal rasa lapar
ke area lain di hipotalamus. Jadi, apakah Anda merasa ingin
makan atau tidak tergantung pada keseimbangan aktivitas
antara dua set neuron ini.
DAFTAR PUSTAKA :
Proietto, Joseph. (2015). Chemical messengers: how hormones make us feel hungry and full.
Guyton and hall. (2008). Medical Physiology. EGC
11. Bagaimana proses rasa kenyang ?

Terdapat 2 mekanisme rasa kenyang. Yang pertama ditingkat otak, sedangkan yang kedua
ditingkat saluran lambung (gastroiatestinal). Di dalam otak terdapat 2 tempat di
hypothalamus yang mengatur lapar dan makan

Nukleus – nukleus ventromedial memberi tanda kapan berhenti makan, sedangkan hypotalamus
lateral memberi tanda kapan mulai makan. Di tingkat otak, kita hanya merasa kenyang karena
fungsi – fungsi nucleus – nucleus ventromedial. Sebaliknya, pada tingkat saluran pencernaan,
koopmans (1989) menyatakan bahwa rasa kenyang berasal dari perut, yang mengatur aktivitas
makan dalam jangka pendek.

Rasa lapar juga ditentukan secara kognitif. Dalam ruang antara 2 batas tersebut, manusia
mengatur seberapa banyak porsi makanan yang harus dimakannya. Jika seseorang mengatur
batas kenyang kognitifnya terlalu rendah (seperti diet) dari pada yang ditentukan secara
biologis, tubuh akan berusaha mencari konpensasi asupan makanan untuk memenuhi batas
biologis tersebut dengan cara memicu rasa lapar.

Sumber :
dewi, indriati.2014. Bagaimana kita merasa lapar dan kenyang.
styles, serena.2018.hot to know when your stomach is full & stop eating ?
12. Jelaskan mengapa perut kita berbunyi saat lapar? dan jelaskan cara kerjanya !

Perut yang berbunyi bisa menjadi pengingat, tapi suara perut yang kadang keras atau
pelan bisa juga tanpa alasan sama sekali. Suara geraman ini berasal dari perut dan usus
kecil serta bisa berhubungan dengan fungsi dari pencernaan. Pada dasarnya sistem
pencernaan adalah suatu tabung panjang yang dimulai dari mulut dan berakhir pada
anus. Tabung ini menghubungkan berbagai macam organ dan bagian-bagian lain yang
berhubungan dengan sistem pencernaan.Alasannya berkaitan dengan rasa kelaparan
dan juga nafsu makan. Setelah dua jam perut kosong, maka perut mulai memproduksi
lagi hormon yang dapat menstimulasi saraf lokal untuk mengirim pesan ke otak.
Selanjutnya otak akan membalas dengan memberi sinyal pada otot pencernaan untuk
memulai kembali gerakan peristaltik.

sumber:
fk.unair.ac.id
13. Apa saja gerakan – Gerakan dalam saluran pencernaan ?

- Gerak peristaltik, dalam bentuk gelombang perlahan di sepanjang lapisan otot


polos traktus. Tipe gerakan ini terutama didapatkan pada lambung.
- Gerak segmental, terdapat pada usus halus dan usus besar. Tipe gerakan ini
berlangsung secara ritmik, menghasilkan segmentasi di sepanjang usus.
Sumber: Harlan, J. (2018). Biopsikologi. Depok: Universitas Gunadarma.
14. Apa saja jenis makananan yang dapat dikonsumsi
saat kondisi perut kosong ?
Buah-buahan segar Madu
Oatmeal

Telur
Sayuran segar

MADALENA, SAVELA, G0B014012 (2017) HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG SARAPAN


DENGAN KEBIASAAN SARAPAN KELUARGA DI KELURAHAN SAMBIROTO KECAMATAN
TEMBALANG KOTA SEMARANG. Undergraduate thesis, Universitas Muhammadiyah Semarang.
15. Bagaimana proses defekasi ?
Bila gerakan massa mendorong feses masuk ke dalam rektum, segera
timbul keinginan untuk defekasi, termasuk refleks kontraksi rektum dan
relaksasi sfingter anus.
Pendorongan massa feses yang terus-menerus melalui anus dicegah oleh
konstriksi tonik dari
(1) sfingter ani internus, penebalan otot polos sirkular sepanjang
beberapa sentimeter yang ter- letak tepat di sebelah dalam anus, dan
(2) sfingter ani eksternus, yang terdiri atas otot lurik volunter yang
mengelilingi sfingter internus dan meluas ke sebelah distal.
Refleks Defekasi.

Biasanya, defekasi ditimbulkan oleh refleks defekasi. Satu


dari refleks-refleks ini adalah refleks intrinsik yang
diperantarai oleh sistem saraf enterik setempat di dalam
dinding rektum. Hal ini dapat dijelaskan sebagai berikut: Bila
feses memasuki rektum, distensi dinding rektum menimbulkan
sinyal-sinyal aferen yang menyebar melalui pleksus
mienterikus untuk menimbulkan gelombang peristalik di dalam
kolon desenden, sigmoid, dan rektum, mendorong feses ke
arah anus. Pada saat gelombang peristaltik mendekati anus,
sfingter ani internus relaksasi oleh sinyal-sinyal penghambat
dari pleksus mienterikus; jika sfingter ani eksternus juga
secara sadar, dan volunter berelaksasi pada waktu yang
bersamaan, terjadilah defekasi.
Sinyal-sinyal defekasi yang masuk ke medula spinalis
menimbulkan efek-efek lain, seperti mengambil napas dalam,
penutupan glotis, dan kontraksi otot-otot dinding abdomen
untuk mendorong isi feses dari kolon ke bawah dan pada saat
DAFTAR PUSTAKA
yang bersamaan menyebabkan dasar pelvis mengalami
relaksasi ke bawah dan menarik keluar cincin anus untuk Guyton and hall. (2008). Medical Physiology.EGC
mengeluarkan feses.
Kesimpulan

Anda mungkin juga menyukai