Anda di halaman 1dari 18

  ASR

ASR (anti slip regulation ) mencegah terjadinya slip pada roda kendaraan di saat melewati
jalan licin,system ini membatasi rotasi putaran roda sesuai dengan kebutuhan untuk melaju.

Salah satu contoh pada pemakaian ASR adalah saat kendaraan melewati jalan licin,roda di
antara exel di atur pengeremannya oleh ASR yg membuat roda tidak rugi rotasi putarannya

Karena tidak sesuai perbandingan gaya dorong dan laju kendaraan.

Saat kendaraan melaju pada permukaan jalan yg licin,pasti akan terjadi slip pada roda yg
membuat pengemudi susah mengontrol arah kendaraannya,sebenarnya ASR ada hubungannya
dengan ABS dalam hal system elektroniknya namun pada dasarnya memiliki peranan yg
berbeda.ABS berfungsi saat terjadi pengereman tetapi ASR berfungsi saat terjadi slip tanpa
melakukan pengereman pada kendaraan.
 
a). Cara kerja ASR.
ASR bekerja saat pembacaan sensor adanya slip pada roda sehingga system secara automatis
bekerja melakukan pengurangan rotasi putaran roda di bagian yg slip dengan cara
memperlambat putaran roda tersebut atas bantuan system rem yg akan di sesuaikan dengan
kalkulasi kebutuhan unit itu sendiri.
  

 
Fp      →          Gaya dari mesin dimana besarnya tergantung sopir (injakan pedal gas)
Ft      →          Gaya gesek Permukaan ban dengan permukaan jalan dimana besarnya tergantung
W dan  
Sehingga terdapat beberapa kemungkinan :

 
Pada saat mobil dipercepat hingga kecepatan roda penggerak melebihi batas slip, maka
mobil akan jalan tidak stabil.

Pada mobil dengan penggerak roda depan mobil tidak bisa dibelokkan.karena pada roda
penggerak terjadi s

Mengerem roda penggerak yang slip dan atau menurunkan daya motor
Macam-macam pengendali slip per-cepatan :
Untuk mengendalikan slip percepatan dibedakan menjadi tiga yaitu :
·          Pengereman roda yang slip
·          Menurunkan daya motor
·          Kombinasi antara pengereman roda yang slip dengan menu-runkan daya motor.

b).  ASR dengan prinsip pe-ngatur moment rem

Sistem pengatur moment rem dibangun pada komponen listrik dan hidraulis sistem
rem yang meng-gunakan ABS.

Pada saat awal berjalan/ perce-patan tanpa pengatur momen rem pada split.  (  roda
kiri dan kanan berbeda). roda penggerak berdiri diatas jalan yang mempunyai ham-batan
gesek () yang berbeda. Dimana (  roda kiri >    roda kiri). Oleh karena deferensial selalu
mem-bagi moment penggerak (MP) sama besar antara roda kanan dan kiri, sehingga MP/2
ditentukan oleh roda dengan    kecil
 
Pada saat awal berjalan/ percepatan dengan sistem pengatur momen rem pada    slip.
Pada saat roda melebihi batas slip, roda peng-gerak kanan berputar lebih cepat (slip).
Dengan bantuan sensor putaran roda, besar slip diinformasikan ke kontrol unit ABS/ASR.
Kontrol unit dengan bantuan unit hidraulis mem-berikan tekanan rem pada roda yang slip.
Sehingga pada roda kanan me-nimbulkan moment pengereman dan  defferensial menghasilkan
persa-maan moment (M kanan = M kiri)
Oleh karena itu berlaku :

 M kiri =Mp/2 + M rem    Gaya penggerak kiri sama dengan


gaya penggerak rem kanan + 1/2 Mp

Jumlah gaya penggerak = gaya traksi


c).  Pengendalian Slip Percepatan.

Umumnya pada saat mobil mulai berjalan atau percepatan, perpin-dahan tenaga
tergantung pada slip antara roda dan jalan. Berjalan normal di atas jalan licin tidak cukup
hanya dengan mengatur pedal gas untuk menghindari slip roda penggerak. Dengan
meningkatkan slip maka turun gaya samping. Oleh karena itu mobil tidak bisa jalan stabil.
Pada pengatur slip yang lengkap bekerja pada sistem rem dan atau pada motor
manajemen dan bekerja pada semua tingkat kecepatan.
ASR dengan sistem kerja tunggal pada sistem rem :
Pada sistem ini traksi dan gaya samping yang optimal dicapai pada kecepatan < 50 km/jam.

ASR Pengereman pada roda penggerak

Dengan ASR roda yang slip dapat diperlambat dengan rem roda itu sendiri tanpa
menginjak rem, sehingga dicapai slip yang ideal pada kecepatan yang semestinya. Melalui
defferensial dipindahkan moment rem yang ada sebagai moment penggerak pada roda yang
berlawanan.
Jika momen penggerak terlalu tinggi, ke dua roda direm tetapi lama-nya pengereman
harus dibatasi su-paya rem tidak terlalu panas.

d).  ASR dengan pengatur daya motor

Pengaturan daya motor dimak-sud adalah menurunkan daya motor dengan jalan mengatur
saat penga-pian, injeksi bahan bakar dan posisi katup gas sehingga daya motor dapat
diturunkan sesuai traksi yang me-mungkinkan tidak terjadi slip.
ASR pengaturan daya motor

Gaya samping optimal pada semua tingkat kecepatan.  Untuk meng-hindari kerugian gaya
dorong ke samping (pada penggerak be-lakang) atau kemampuan di belokkan
(pada penggerak depan) pengaturan sudah harus bekerja jika salah satu roda penggerak slip
lebih dari 30 %.
Kemungkinan yang diatur pada mesin :
  Meregulasi daya mesin melalui katup gas dengan motor listrik penggerak katup gas (E gas)
  Memundurkan saat pengapian (melalui kontrol unit mesin)
  Mematikan silinder motor (dengan mematikan injektor)
  Mengurangi tekanan turbo (melalui kontrol unit mesin)
  Memindahkan gigi yang besar (pada transmisi automatis) elektronik
            ASR dengan pengaturan daya motor disebut juga :
            ASC                : Automatic Stability Control
            EMS                : Elektronische Motorleistungs      Stenerung

e).  ASR dengan pengaturan kombinasi antara rem dan daya motor.

Pada ASR kombinasi terjadi pengaturan pada sistem rem dan moment putar motor. Oleh
karena itu keuntungan pada ke dua sistem dapat disatukan.

ASR pengaturan kombinasi antara daya motor dengan rem

Pada sistem ini dapat diperoleh traksi dan gaya samping yang optimal pada semua kecepatan
sehingga didapatkan tidak terjadi slip perce-patan

f).  Prinsip kerja.

Jika salah satu roda berputar bebas (slip) segera sistem rem pada roda itu aktif. Jika
roda kedua ikut berputar bebas (slip) segera pula sistem rem pada roda kedua aktif (kedua
roda direm) bersamaan dengan itu moment putar roda dikurangi.
Pada kecepatan tinggi yang bekerja hanya ASR dengan pe-ngaturan moment motor ASR
Simtem Pengaturan Slip pada Rem
Aliran hidraulis tertutup dengan pembatas tekanan (Misal Bosch ASR5)
Contoh : Mobil penggerak depan de-ngan pembagian saluran rem diagonal.
  Rangkaian ABS dan ASR
Keterangan gambar :
KM    =    Katup masuk
KB      =    Katup buang
KP      =    Katup pemindah dengan pembatas tekanan (70-130 bar)
KI      =    Katup isap
P        =    Pompa pengembali yang mampu mengisap
PT      =    Penyimpan tekanan
PP      =    Peredam getaran (pulsasi)

g).  Cara Kerja Unit Hi-draulis ABS/ASR

Pada tahapan ini roda yang slip akibat percepatan di rem untuk menghindari daya mesin
hanya me-ngalir ke roda yang slip tersebut dimana fase kerjanya sama dengan ABS :
Menaikkan tekanan

Menaikkan Tekanan ABS


Tekanan rem dari silinder master melalui katup KP dari KM ke kaliper.
Menahan Tekanan ABS
Katup KM berarus    tekanan pada kaliper tetap.

  Menahan tekanan

         Katup KM berarus    tekanan pada kaliper tetap.

h). Menurunkan Tekanan ABS


                                 
  Menurunkan tekanan

         Katup KB, KM dan pompa berarus    cairan rem me-ngalir ke penyimpan tekanan rendah dan
dipompa melalui peredam pulsasi dan katup pemindah ke sil master.

i). ASR Menaikkan Tekanan

                            
ASR menaikan tekanan

         Katup KI, pompa dan katup KP berarus    pompa meng-isap cairan dari silinder master
         Tekanan pompa mengalir melalui katup KM ke kaliper
         Tekanan maksimal dibatasi oleg katup pembatas tekanan KP
j). ASR Menurunkan Tekanan 

ASR menurunkan tekanan

         Katup KB, pompa, katup KP dan katup KI berarus    tekanan kaliper turun melalui katup KB.
Skema lengkap ABS Bosch generasi 5 dengan pembagian saluran diagonal.

Skema lengkap ABS/ASR Bosch generasi 5 dengan pembagian saluran diagonal.

K).  ASR Sistem Pengaturan Daya Motor

Macam-macam pengaturan motor :

a.              Pengaturan pembukaan katup gas :


Jika salah satu atau kedua roda penggerak slip, momen putar motor akan dikurangi de-
ngan menutup katup gas.  Batas slip tergantung dari kecepatan mobil dan apakah salah satu
atau kedua roda yang slip.
Pada kendaraan dengan penggerak depan pengaturan katup gas tidak harus dengan cepat
karena stabilitas mobil masih terjaga oleh roda bela-kang yang masih berputar se-suai
dengan kecepatan ken-daraan.
Pada kendaraan penggerak aksel belakang katup gas harus menutup sangat cepat supaya
stabilitas kendaraan terjaga.

b.              Pengendalian tambahan :


Melalui sistem pengapian dan injeksi apabila slip pada penggerak melebihi batas ter-
tentu saat pengapian diper-lambat.  Jika moment mesin masih terlalu besar pengapian
dimatikan (injeksi dimatikan juga).

c.              Penaturan gaya mesin dengan injeksi :


Pada kondisi yang ideal (untuk penggerak depan) semua komponen yang dibutuhkan ada pada
kendaraan, yaitu : Kontrol unit ABS/ASR kontrol unit mesin dan hubungan antara kedua
kontrol unit tersebut.
Dengan demikian sistem ini menjadi sederhana dan murah.
Supaya regulasi daya mesin lebih baik, untuk mematikan injektor diperlukan persetengah
silinder, artinya : injektor dima-tikan setiap langkah kerja kedua.
l).  Macam-macam Pengaturan Katup Gas :

Pengatur throutle

  Mekanisme pengendali gas dengan dos vacum

a)             Penutupan katup gas dengan motor :


Pada sistem ini katup gas dikendali-kan oleh sopir melalui kabel gas dengan pegas peng-
hubung ke poros katup gas.
Jika roda bergerak melebihi batas slip tertentu kontrol unit ABS/ASR memberi arus ke
motor penutup.
Motor penutup mengurangi pembu-kaan katup gas ber-lawanan gaya kaki sopir. Sudut
katup gas diukur dari potensio meter katup gas dan sinyal dialirkan ke kontrol unit ABS/ASR.
b)             Pengaturan daya mesin dengan katup ASR tersendiri
Pada mesin ini akan di-tambah sebuah katup penutup yang letaknya di atas atau di
bawah katup gas. Jika slip pada roda penggerak melebihi batas tertentu kontrol unit
ABS/ASR memberikan arus ke motor penutup.
Posisi katup ASR diukur dengan sebuah potensio meter dan sinyal dialirkan ke konrol
unit ABS/ASR.
1.              Katup gas
2.              Saluran isap
3.              Katup ASR
4.              Motor penutup
                                        

Mekanisme pengendali gas dengan motor listrik

Gambar  Blok skema ETC/ASR


c)              Pengaturan Katup Gas dengan Sistem E Gas
Pada sistem ini buhungan mekanis antara pedal gas dan katup gas tidak ada. Posisi pedal gas
akan dirubah menjadi sinyal listrik dengan sebuah potensio meter,  sinyal tersebut

dialirkan ke kontrol unit “E” gas (data  kondisi  yang diinginkan)


Pembukaan/penutupan katup gas terjadi dengan sebuah motor listrik, posisi katup gas
diukur dengan sebuah potensio meter (data  kondisi  sebe-narnya).

Disamping itu E gas juga berfungsi sebagai :


     Regulator putaran idel
     Sebagai Cruse Control
     Sebagai pembatas kece- patan
     Sebagai pembatas putaran mesin maksimal
     Sebagai pengatur gaya pengereman motor
Sensor posisi pedal terdiri dari sebuah potensiometer gan-da dengan demikian kemam-
puan dapat diandalkan.
Gaya pedal ditentukan oleh pegas yang cocok.
Contoh : Mercedes dengan engine management  system

Potensiometer pada katup gas

Terdapat satu potensio meter ganda yang mengukur posisi katup gas yang sebe-narnya.
Katup gas listrik me-rubah sudut tergantung :
         Fungsi ASR
         Fungsi Cruse Control (tempomat)
         Pengatur putaran idel
         Fungsi rpm maksimal
         Kecepatan maksimal
         Pengatur gaya pengereman motor
Kontrol unit ABS/ASR mempunyai dua mikro prosesor untuk fungsi ABS dan dua untuk ASR.
Kontrol unit ini mampu mendiagnosa diri untuk mengeluarkan kode gang-guan dan pemeriksaan
sistem dibu-tuhkan tester dari merek mobil.
m).  Pengaturan Gaya Pengereman Mesin :
Apabila pengereman mesin terlalu besar dan licin, roda penggerak dapat slip lebih dari
30% walaupun rem tidak diinjak. Hal ini berbahaya pada kendaraan dengan penggerak roda
belakang karena stabilitas kendaraan hilang
Momen pengereman mesin yang besar terjadi biasanya ditimbulkan
setelah pemnindahan gigi besar ke gigi kecil pada saat kopling dilepas.
Sistem ini menghindari slip roda yang terlalu besar dengan menaikkan putaran mesin. Putaran
mesin dinaikkan dengan putaran sebuah katup gas listrik atau dengan bantuan dari pengatur
putaran idel.
 
                                                        Lampu kontrol ABS/ASR

Lampu Kontrol, Saklar dan Lampu Fungsi Lampu Kontrol :

-  Lampu kontrol ASR ditunjukkan dengan lampu ASR yang menyala atau ASR tidak
berfungsi    lagi pada saat lampu tersebut menyala,
Lampu ASR menyala  pada truck mercedes bens
-  Ini berarti  ASR off jika lampu berkedip-kedip dan jika lampu hidup tidak berkedip saat
operasional unit berarti ASR sedang on atau bekerja.

Tombol rantai salju

n).  Tombol Rantai Salju.


Pada saat banyak salju dan rantai yang terpasang pada roda penggerak, ASR bisa
mengurang efek rantai salju oleh karena itu dengan menekan tombol rantai salju batas ASR
diperbesar (  50%).
Sistem ini berfungsi sampai 30 km/jam.
Saklar ASR

o). Saklar ASR Off


        Jika engine di start,otomatis ASR berada pada mode stand by on yg siap bekerja
otomatis jika terjadi slip pada roda.untuk mematikan ASR,tombol saklar ASR di tekan dan
lampu pada Panel layar akan berkedip-kedip.

p).  Pengatur Stabilitas Otomatis ”ESP”

Efek understeering dan oversteering


Jika kendaraan berjalan dan belok di jalan yang licin maka kendaraan tersebut akan
Oversteering atau Understeering.
q).  Perbaikan :
Mengerem salah  satu atau kedua roda pada satu aksel untuk meng-hindari oversteering
atau under-steering.
Fungsi Pengontrol Sta- bilitas Elektronik
Sistem ini untuk memperbaiki stabilitas kendaraan pada semua kondisi berjalan.
Sistem ini biasanya disebut juga :
ESP      =    Elektronik Stability Program (Mercedes)
FDR      =    Fahr Dinamik Regelung (Bosch)
DSR      =    Dinamik Stability Control (BMW)

r). Prinsip Kerja :

Pengontrolan stabilitas elektronik bekerja dengan pengereman individual pada salah satu
atau kedua roda pada satu aksel. Dengan demikian pada saat kendaraan dibelokkan selalu
mengikuti sudut stir dan stabil saat percepatan maupun perlambatan.
ESP merupakan tambahan dari fungsi ABS, ASR dan MSR.
Pengaturan momen mesin melalui kontrol unit mesin.
Pengaturan momen rem dikendalikan kontrol ESP.
s).  Cara Kerja Sistem ESP pada beberapa situasi jalan

a)             Kendaraan understeering pada saat belok ke kiri

Understeering

Keterangan:
1.         Arah jalan yang diinginkan
2.         Roda dengan pengereman
3.         Momen putar kendaraan yang ditim-bulkan
4.         Arah understeering

Kendaraan akan menggeser dengan aksel depan keluar jalur yang diinginkan
         ESP akan mengerem roda belakang kiri waktu dan gaya pengereman sangat teliti sesuai
kondisi  

b)             Kendaraan Oversteering pada saat belok ke kiri

Oversteering

Keterangan:
1.         Arah jalan yang diinginkan
2.         Roda dengan pengereman
3.         Momen putar kendaraan yang ditim-bulkan.
4.         Arah oversteering.

Kendaraan akan menggeser dengan aksel belakang keluar jalur yang diinginkan
 ESP akan mengerem roda depan kanan waktu dan gaya pengereman sangat teliti sesuai
kondisi  

t).  Sensor Tambahan


a)             Sensor kemudi :
Kegunaan : Untuk mengukur su-dut stir seteliti mungkin

Sensor kemudi
Sensor sudut stir adalah digital dengan 9 pasang LED dan foto transistor.  2 buah mikro
kontroler yang terpasang pada stator mengolah sinyal sudut stir.  Rotor mempunyai 8 sirip
penghalang dengan panjang yang berbeda.
Posisi stir bisa diukur seteliti 2,50  sepanjang    7200  (2 putaran stir).
1.              Spiral kontak
2.              Elektronika sensor
3.              LED dan foto transistor
4.              Roda dengan sirip penghalang.

b)             Sensor Gaya Samping


Kegunaan : untuk mengukur be-sar percepatan gaya samping (m/det2)

Sensor gaya samping


Keterangan  :
a.              Elektronika sensor.
b.              Pengirim sinyal Hall
c.              Elemen pegas dan masa
d.              Pegas pengukur
e.              Peredam

Prinsip Kerja :
Sistem pegas dan masa (untuk masa magnet permanen) akan bergerak sesuai besar gaya
samping dengan demikian magnet permanen terhadap sensor Hall berubah    tegangan Hall
berubah juga.

c)  Sensor Kecepatan Putar


Kegunaan  : Mengukur kecepatan putar keliling sumbu vertikal.

Sensor gaya putar (yaw)


Keterangan :
a.              Rumah sensor
b.              Elemen pengukur
c.              Rangkaian elektrinik (Hi Bird)
d.              Plat pengantar fleksibel.
Cara Kerja :
Sebuah silinder dari baja dapat getaran dengan frekuensi tertentu, dari 4 elemen  piezo
(yang me-nimbulkan getaran). 4 pasang elemen  piezo terpasang berhadapan melin-tang pada
saat kendaraan berputar getaran yang ditimbulkan dari elemen  piezo berubah.  Besar
perubahan getaran adalah hasil dari putaran kendaraan.

Tips & Trik ASR.

    Pengoperasian ASR activ pada medan jalan tertentu bisa sangat merugikan pengemudi dan
unit.ASR sebenarnya di peruntukkan pada medan jalan yg licin.
Sebelum mengoperasikan ASR sebaiknya mengenal terlebih dahulu medan yg disebut licin
maupun medan lembek / lumpur.
Medan jalan yg cocok untuk ASR adalah permukaan medan jalan licin dan bagian bawah
permukaannya keras / tidak turun saat di lewati kendaraan tetapi pada medan lumpur yg jika
di lalui kendaraan,materialnya turun sehingga roda kendaraan biasanya tertanam    walaupun
sedikit saja yg tertanam dari bagian roda sangat tidak cocok buat menghidupkan ASR.
    Konstruksi material jalan demikin ternyata membingungkan sensor yg membuat pembacaan
yg kacau karena ECU akan memerintahkan pengereman secara bergantian antara sumbu axel
roda sangat cepat.hal inilah yg membuat efek pada unit terasa low power dan sangat tidak
bertenaga dan yg paling parah jika pengemudi tidak mengetahui kondisi seperti ini,untuk
menaikkan power unit terpaksa melakukan pemakaiaan cluth / kopling imbasnya pun cluth
cepat terkikis dan habis.
    Trik untuk melewati medan berlumpur,sebaiknya ASR di off kan dengan menekan tombol
ASR yg ada di dasbor.
Untuk mengetahui ASR telah off,lampu pada panel indicator ASR akan berkedip-kedip dalam
irama tempo yg tidak terlau cepat.
Jika indikator ASR tidak menyala,itu berarti ASR pada mode stand by On dimana siap aktif
jika ada info slip dari sensor.
ASR indikator tiba-tiba menyala saat pengoperasian kendaraan dan tidak berkedip-kedip
menandakan ASR aktiv bekerja,lama kerjanya bisa di pantau dari lampu indikator yg menyala
sampai mati kembali yg menandakan akhir ASR bekerja.

Anda mungkin juga menyukai