ISIEN LIT
1. Penyakit Gingiva
2. Periodontitis
a. Periodonttis Kronis
b. Periodontitis Agresif
Pada pasien sehat, umumnya dewasa muda <35 tahun
Faktor lokal tidak sebanding dengan kerusakan yang timbul
Progres cepat
Kerusakan tulang vertikal/angular
Bersifat genetik
Bakteri paling banyak ditemukan Aggregatibacter Actinomycetemcomitans
Bakteri AA memproduksi leukotoksin kuat untuk membunuh neutrofil melalui pembentukan
porus pada membran sel target yang menyebablan osmolisis (infulks air ke dalam sel target
>> mati).
Klasifikasi :
1. Localized (melibatkan molar 1 dan insisif 1 permanen + max 2 gigi permanen lainnya)
2. Generalized (melibatkan molar 1 dan insisif 1 permanen + min 3 gigi permanen lainnya)
3. Rencana Perawatan
Preliminary Phase
Perawatan emergensi
- Dental dan periapikal
- Periodontal
- Lainnya
- Diet control
- Terapi oklusal
- Terapi endodontik
- Final restorations
TERAPI PEMELIHARAAN
4. Prognosis
• Excellent prognosis: bone loss (-), kondisi gingiva (+), kooperatif, faktor sistemik &
lingkungan (-)
• Good prognosis: punya 1 atau lebih: sisa tulang penyangga cukup, adequate kontrol faktor
etiologi dan perawatan geligi, kooperatif, faktor sistemik & lingkungan (-)
• Fair prognosis: punya 1 atau lebih: sisa tulang penyangga tidak cukup, goyang beberapa
gigi, grade I furcation involvement, kemungkinan besar perawatan bs adequate, kooperatif,
adanya faktor sistemik dan lingkungan yg terbatas
• Poor prognosis: punya satu atau lebih: moderate – advance bone loss, gigi goyang, grade I
dan II furcation involvement, sulitnya area yg dirawat, kooperatif px meragukan, faktor
sistemik & lingkungan (+)
• Questionable prognosis: punya satu atau lebih: advance bone loss, grade II dan III furcation
involvement, gigi goyang, area tidak terakses, faktor sistemik & faktor lingkungan ada
• Hopeless prognosis: punya satu atau lebih: advance bone loss, area tdk terjangkau, indikasi
pencabutan, ada faktor sistemik, lingkungan tdk terkontrol
Paparan sistemik pada bakteri oral dapat menimbulkan gangguan metabolisme lipid yang terjadi
melalui peningkatan sitokin yang beredar di dalam darah (circulating cytokines). Dari penelitian-
penelitian sebelumnya diketahui bahwa lipopolisakarida bekerja sebagai pemicu sistemik yang dapat
mengaktifkan suatu rangkaian sitokin inflamatorik yang menimbulkan komplikasi vaskuler dan
koagulasi terkait dengan aterosklerosis. Sitokin yang berasal dari monosit, seperti misalnya TNF-α
dan interleukin 1, 6, dan 8, mempunyai efek yang kuat terhadap sintesis protein hepatik,
katabolisme jaringan, dan metabolisme lipid. Abnormalitas metabolisme lipid dan hemostasis
menyebabkan menurunnya kadar kolesterol high density lipoprotein (HDL) yang dapat
meningkatkan resiko terjadinya penyakit jantung koroner.
Keadaan hiperglikemia akan menimbulkan AGEs, yang kemudian berinteraksi dengan RAGE pada
endotel sehingga menimbulkan stres oksidatif, sebagai akibatnya akan terjadi gangguan pembuluh
darah pada jaringan periodontal. Gangguan pembuluh darah akan menyebabkan gangguan distribusi
nutrisi dan oksigen pada jaringan periodontal, sehingga bakteri gram negatif anaerob yang
merupakan bakteri komensal pada poket periodontal akan menjadi lebih patogen. Gangguan
pembuluh darah juga akan mempengaruhi pembuangan sisa metabolisme dalam jaringan
periodontal, sehingga akan terjadi toksikasi jaringan periodontal dan gingiva.
Advanced glycation end-product juga mengadakan ikatan dengan reseptor bermacam sel seperti
endotelium, monosit, makrofag, limfosit dan mesenkim. Ikatan menyebabkan aktivitas biologik
seperti emigrasi monosit, pembebasan sitokin dan faktor pertumbuhan oleh makrofag, peningkatan
permeabilitas endotelial, peningkatan aktivitas prokoagulan sel endotel dan makrofag, peningkatan
proliferasi dan sintesis matriks ekstraseluler oleh fibroblas dan sel otot halus, efek ini menyebabkan
peningkatan komplikasi DM.