Anda di halaman 1dari 29

LAPORAN PERANCANGAN TATA LETAK

FASILITAS
SEPATU SNEAKERS
Dosen pengampu: Yuri Delano Regent Montororing, S.T., M.T.

Di Susun Oleh :

1. Agung Prasetiya 201610215030


2. Nopita Hudriyanti 201810215112
3. Arif Rahman Agung 201810215113
4. Abdul Rahman 201810215079
5. Aprian Hendardi 201810215084

TID 5A2

FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI
UNIVERSITAS BHAYANGKARA JAKARTA RAYA
2020
PENDAHULUAN

1. Sepatu

Sektor industri, terutama industri alas kaki ( footwear manufacture ) di


Indonesia, menjadi menarik untuk dibahas karena kekhasan karaketristik industri ini,
baik dari industri yang padat karya, produksinya berdasarkan atas order yang diterima
dan sebagian bahan bakunya harus diimpor, sampai mesin produksi yang digunakan
merupakan mesin dengan middle technology.

Pada masa krisis, jumlah produsen sepatu casual di Indonesia tercatat


sebanyak 100 perusahaan. Saat akhir krisis tahun 1998 jumlah tersebut berkurang
menjadi 80 perusahaan. Industri sepatu di Indonesia telah mengalami kemajuan
significan. Diawali dari produsen sepatu dalam negeri yang masih dikategorikan
sebagai industri kecil dengan kualitas rendah, telah berkembang menjadi produsen
sepatu skala besar yang mampu memproduksi sepatu berstandar Internasional. Hingga
tahun 2013, perusahaan sepatu di Indonesia mencapai 380 perusahaan.

Seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk, taraf hidup, gaya hidup, dan
kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan , maka permintaan sepatu casual
( casual shoes) juga mengalami peningkatan. Kondisi ini mendorong tumbuhnya
perusahaan-perusahaan yang memproduksi sepatu casual. Industri sepatu nasional
dalam skala besar didominasi oleh merek – merek Internasional ( branded shoes ) ,
seperti nike, adidas, zomadll. Tidak berhenti sampai disini, besarnya permintaan telah
mendorong tumbuhnya merek nasional seperti carvil, bata, new era dll.

Ada beberapa jenis sepatu casual yang diproduksi di dunia ini yang dibuat
berdasarkan kebutuhan konsumen. Kami mengambil contoh sepatu produksi
nasional merek NIKE , terbagi kedalam satu jenis, yaitu : SNEAKERS.

2. Struktur Sepatu Sneakers dan Proses Produksi Sepatu


Dalam  konstruksi sepatu, beberapa manufacture menggunakan istilah-istilah
yang hampir sama yang menunjukkan elemen-elemen sepatu. Anda bisa lihat gambar
berikut :

Heel Counter

Sol Dalam

Sol Tengah
Lidah/Tongue
Toe Vamp
Tali Sepatu
Collar

Eyestay
Toe Cap

Heel Tab

Toe Bumper
Stitch Racing Stripe
Lubang Tali
Sol Luar
Sepatu/Eyelet

Umumnya konstruksi sepatu terbagi menjadi 2 bagian utama, yaitu :


1) Upper
2) Bottom

 Upper
Upper sepatu adalah bagian sepatu yang terdapat di bagian sisi atas, mulai dari
ujung depan sepatu, sisi kanan dan kiri, bagian lidah (tongue) sampai dengan
bagian belakang. Karakteristik dari upper biasanya berbahan dasar kain
sintetic atau kulit (leather) yang telah dirakit dengan jahitan (stitching
process).

 Bottom
Bagian bottom dari sepatu adalah bagian alas atau bagian bawah dari sepatu.
Biasanya orang menyebut bagian sole. Bottom terdiri dari insole, midsole dan
outsole. Dan ada juga yang menggunakanbahan Pu-Puck (Polyurethane).
Flow chart berikut merupakan proses standard produksi sepatu

Keterangan :

1) Upper Components Cutting

Cutting process adalah proses pemotongan bahan baku sebelum dibentuk


menjadi upper sepatu. Bahan baku yang berupa kain atau pun kulit (leather) dipotong
membentuk pola-pola ( Cardsboard patterns ) yang telah ditentukan sebelumnya.
Peralatan yang diperlukan dalam proses ini menggunakan mesin potong
(cutting machine) dan alat potong yang disebut dengan cutting dies yang bentuk dan
ukurannya telah dibuat sesuai dengan pola-pola potongan yang akan dikerjakan.
2) Stitching / Sewing

Pada proses ini pola-pola bahan baku yang telah dipotong di cutting
process kemudian dijahit yang kemudian dibentuk menjadi upper sepatu. Dalam
proses penjahitan ini sangat banyak membutuhkan waktu dalam pengerjaannya. Hal
ini dikarenakan tinginya tingkat kesulitan dalam menjahit dan juga butuh ketelitian
yang sangat tinggi. Potonganpola dijahit satu persatu sehingga membentuk upper
sepatu yang selanjutnya disatukan di proses perakitan.

3) Outsole Production

Outsole, merupakan Bagian


terbawah dari sepatu yang contact
dengan tanah. Karakteristik outsole yang baik antara lain: Cengkeraman (grip), daya
tahan, dan tahan air. Untuk sebuah sepatu, bahan yang digunakan pada outsole
biasanya merupakan gabungan dari beberapa bahan untuk menyesuaikan dengan
model,warna dan fungsi yang diinginkan, antara lain berbasis plastik, karet/rubber,
sponge. masing masing jenis bahan tersebut juga bervariasi. misalnya untuk plastic
ada jenis TPR, TPU dll.
4) Insole Production

Insole, merupakan bagian dalam sepatu, tepatnya berada di bawah kaki.


Bahan yang dipakai untuk insole sangat menentukan kenyamanan saat kita
mengenakan sepatu.

5) Stock Fitting

Beberapa jenis outsole bisa langsung digunakan pada proses Assembling,


namun ada juga beberapa jenis bottom yang harus melalui proses stock fitting. Proses
ini adalah merupakan proses kerja yang menggabungkan bagian-bagian dari bottom
sepatu, yaitu antara midsole dan outsole sampai terbentuk menjadi bottom sepatu.
Midsole yang berbahan dasar phylon akan digabungkan dengan outsole yang
berbahan dasar karet (rubbersole) dengan cara mengelem/cementing.

6) Assembly

Pada bagian inilah perakitan sepatu dikerjakan. Bagian-bagian sepatu yang


masih berupa upper dan bottom digabungkan hingga menjadi bentuk sepatu. Bagian
upper yang diproduksi dari divisi stitching process sebelumnya dan bagian bottom
yang diproduksi di divisi stockfit dirakit dalam proses ini sampai membentuk
sepasang sepatu. Hal-hal penting dalam proses assembling bisa dilihat dalam detail
berikut.
a. Laste

Saat memasuki proses assembling Upper dan Bottom sudah berupa


pasangan atau “set”, dengan size yang sudah ditentukan. Untuk membentuk
sepatu agar mengikuti kontur kaki digunakan laste. Setiap Merek memiliki
dimensi Laste yang berbeda-beda meski dengan size yang sama. Sepatu
untuk kaki orang asia tentunya memiliki  laste yang berbeda dengan jenis
kaki orang  Eropa.

b. Penyatuan Upper dan Midsole

Beberapa sepatu yang menggunakan Phylon, antara Upper dan


phylon disatukan dengan menggunakan mesin Toelast – Healast.Toelasting
machine menyatukan dengan cara pengeleman dan Press dibagian ujung /
Toe. Sedang Healast machine menyatukan bagian belakang/heal dengan cara
yang sama. Adapula sepatu jenis stroble, jenis ini tidak menggunakan mesin
toelast-healast karena Upper dan midsole disatukan dengan cara di jahit.

Setelah proses ini, Upper yang didalamnya sudah


terdapat laste dikenakan proses pemanasan / heating agar bahan upper
( leather/synthetic ) tercetak dengan baik sehingga mengikuti kontur
permukaan laste.

Healasting Machine
Toelasting Machine

c. Treatment Upper - Bottom

Sebelum disatukan, permukaan kontak ( contact surface ) Upper dan


Bottom harus di Treatment  terlebih dahulu. Pada dasarnya treatment ini
bertujuan untuk membersihkan contact surface,  membuka pori-pori
permukaan bottom dengan penyinaran ultra violet (UV), cementing, dan
Heating.

Upper-Bottom Treatment

d. Press

Menyatukan bottom dan upper dengan menggunakan mesin press.

e. Pendinginan
Secara teoritis material upper baik dari Synthetic maupun
leather/kulit  ditreament ( melalui proses heating ) untuk mengikuti kontur
permukaan laste. Setelah proses penyatuan dengan bottom di mesin press.
Laste tidak boleh langsung dilepas. Proses pendinginan diperlukan untuk
menghentikan perubahan bentuk material. Proses ini dapat dilakukan dengan
2 cara, yaitu pendinginan perlahan, sepatu dilewatkan dalam conveyor
gantung yang panjang dan didinginkan dengan angin dengan suhu ruang
normal. Cara kedua yaitu pendinginan cepat, sepatu diletakkan diatas
conveyor yang melewati lorong dengan suhu chiller.

f. Finishing

Proses  ini merupakan akhir dari semua proses produksi yang


dikerjakan. Sepatu hasil produksi dan telah melewati pemeriksaan quality
kemudian akan di-packing ke dalam dus karton sepatu yang kemudian
disimpan di gudang final product.

3. Bill Of Material

Sepatu Level 0

Level 1
Tali Kap Bumper Heel Lubang Sol Lidah
tali sepatu

Level 2
Heel counter Heel Sol Sol
tab dalam luar

Sol tengah
Level Item Quantity
0 Sepatu 1
1 Tali 1
1 Kap 1
1 Bumper 1
1 Heel 1
Lubang tali
1 14
sepatu
1 Sol 1
1 Lidah 1
2 Heel counter 1
2 Heel tab 1
2 Sol dalam 1
2 Sol tengah 1
2 Sol luar 1

PT ARUNIKA ABHATI
Bill Of Material
Part Number Item Quantity Cost/Item Total
T01 Tali 1 Rp3.000 Rp3.000
K01 Kap 1 Rp10.000 Rp10.000
B01 Bumper 1 Rp15.000 Rp15.000
Lubang Tali
LTS01 14 Rp50 Rp700
Sepatu
L01 Lidah 1 Rp9.000 Rp9.000
HT02 Heel Tab 1 Rp2.000 RP2.000
HC02 Heel Counter 1 Rp1.000 Rp1.000
SD02 Sol Dalam 1 Rp30.000 Rp30.000
ST02 Sol Tengah 1 Rp25.000 Rp25.000
ST02 Sol Terluar 1 Rp20.000 Rp20.000
Total Project Cost Rp115.7000

4. Jumlah Permintaan
BULAN PERMINTAAN
Januari 2.000 pcs
Februari 2.200 pcs
Maret 2.400 pcs
April 1.800 pcs
Mei 1.600 pcs
Juni 1.500 pcs
Juli 1.700 pcs
Agustus 1.780 pcs
September 1.900 pcs
Oktober 2.000 pcs
November 1.500 pcs
Desember 1.400 pcs

Metode yang digunakan untuk mengetahui peramalan untuk periode selanjutnya


antara lain yaitu:

1. Konstanta
2. Weight Moving Average
3. Eksponential Smothing

Data Actual

3000
Actual
2500
2000
1500
1000 Actual
500
0
i i t ril ei ni li s r r r r
ar ar re Ju Ju tu be obe be be
nu
b r u
M
a ap M us m t m m
Ja g e e e
Fe A pt Ok v
De
s
Se No

1. Metode Konstan
Ft= F +a( A - F
t−1 t −1 t−1 ¿ ¿

2 MSE=
∑ ( Y −Y ' )2
∑ (Y −Y ' )
SEE=
√ n−f
¿
997700
N

997700 12
¿
√ 12−1
¿ 83141,6
SEE=301,16441

2. Weighted Moving Average

METODE WMA
Demand(y RSF | Cum Track
Bulan Forecast Error Cum MAD
) E RSFE| Abs Signal
January 2000
February 2200
March 2400
April 1800
May 1600 2080 -480 -480 480 480 480 -1
June 1500 1880 -380 -860 380 860 430 -2
July 1700 1680 20 -840 20 880 293,33 -2,86
August 1780 1630 150 -690 150 1030 257,5 -2,68
Septembe
1900 1682 218 -472 218 1248 249,6 -1,89
r
October 2000 1784 216 -256 216 1464 244 -1,05
November 1500 1896 -396 -652 396 1860 265,71 -2,45
December 1400 1758 -358 -1010 358 2218 277,25 -3,64

Diagram data actual dan forecast

3. Metode Eksponential Smothing

METODE EXPONENTI
Measure Value
Error Measures  
Bias (Mean Error) -126,25 Deman
MAD (Mean Absolute Deviation) 277,25 d Forecas
Bulan (y) t Error RSFE |
MSE (Mean Squared Error) 97107,5
January 2000      
Standard Error (denom=n-2=6) 359,83
February 2200 2000 200 200
MAPE (Mean Absolute Percent 0,17
Error) March 2400 2100 300 500
Forecast   April 1800 2250 -450 50
next period 1600 May 1600 2025 -425 -375
June 1500 1813 -312,5 -687,5
-
643,7
July 1700 1656 43,75 5
-
101,8 541,8
August 1780 1678 8 8 1
-
170,9 370,9
September 1900 1729 4 4 1
October 2000 1815 185,4 - 1
185,4
7 7 3
- -
407,2 592,7
November 1500 1907 7 3 407,27 2596,8 259,68 -2,28 4 -4
- -
303,6 896,3 2900,4
December 1400 1704 3 7 303,63 3 263,68 -3,4 4 -4

Diagram Data actual dan forecast

Measure Value

Error Measures  

Bias (Mean Error) -81,49

MAD (Mean Absolute Deviation) 263,68

MSE (Mean Squared Error) 85886,39

Standard Error (denom=n-2=9) 324

MAPE (Mean Absolute Percent Error) 0,15

Forecast  

next period 1551,82

Setelah data aktual diolah dengan 3 metode diatas, kemudian dipilih MSE ( Mean
Square Eror) terkecil yaitu metode exp smothingn yang selanjutnya dicari nilai UCL,CL dan
LCL.
Diagram UCL

Insole/rubbersole Outsole/rubbersole Midsole/phylon Kain/kulit Aksesoris

4' di ceta k sesuai ukuran 4' di ceta k sesuai ukuran 4' di cetak sesuai ukuran 5' Proses pengukuran 3' Dikelompokan
0-7 0-5 0-2 0-1
0-6
Meja Inspeksi
Mall Ma ll Ma ll Penggaris

2' Pemeriksaan ukuran 2' Pemeriksaan ukuran 3' Proses pemotongan


2' Pemeri ksaan ukuran
I-4 I-2 0-3
I-3
Meja Inspeksi Meja Inspeksi
Meja Inspeksi Cutti ng machine

2'
7' penggabungan dengan cara dilem Pemeriksaan ukuran
I-1
O-8 Meja Inspeksi
Meja Perakitan

6' Proses jahit


0-4
Mesin jahit

PETA PROSES OPERASI


 
Pekerjaan : Membuat sepatu sneakers
Dipetakan oleh : ARUNIKA ABHATI
7' Proses perakitan
Tanggal dipetakan : 28 September 2020
0-9
Meja Pera kitan

Sel esai

Ringkasan
Kegiaatan Peta
JumlahPerakitan
Waktu
9 43 menit

4 13 menit

Total 14 56 menit
Material Planning Schadule (MPS)

rencana produksi per hari kerja per rencana produksi per


Xbulan bulan bulan hari Agregat
Januari 730 26 28,07692308 730
february 730 26 28,07692308 730
Maret 730 26 28,07692308 730
April 730 26 28,07692308 730
Mei 730 26 28,07692308 730
Juni 730 26 28,07692308 730
Juli 730 20 36,5 730
Agustus 730 26 28,07692308 730
Septembe
r 730 26 28,07692308 730
Oktober 730 26 28,07692308 730
November 730 26 28,07692308 730
Desember 730 26 28,07692308 730

PETA PERAKITAN
 
Pekerjaan : Membuat sepatu sneakers
Dipetakan oleh : ARUNIKA ABHATI
Tanggal dipetakan : 28 September 2020

Kain/kulit

Midsole/phylon

Outsole/rubber sole

Lem

Insole/rubber sole

Aksesoris
PART NUMBER : S01 LEVEL : 1 LEAD TIME: 2
PART NAME : Sol LOT SIZE: 1500
PERIODE
SAFETY STK: 450
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Forecas
Periode (t)
Gross Requirements 730 730 730 730 730 730 730 730 730 730 730 730
Bulan Purchase On Hand t 2000 0 770 40 810 80 850 120 -610 160 -570 200 -530
Scheduled Receipts
   
Net Requirements   2200730 730 730 730 730 730 730 730 730 730 730 730
Planned Receipts 1500 1500 1500 1500 1500
January 1
Planned Order Release
2000 24001500 1500 1500 1500 1500
Tabel Jadwal Induk Produksi
February 2
PART NUMBER
2000
: K01
1800 LEVEL : 1 LEAD TIME: 2
March PART3NAME 2100
: Kap 1600 PERIODE
LOT SIZE: 1500
Part POREL SAFETY STK: 450
April 4 2250 1500 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Gross Requirements 730 730 Sol 730 730 730 6125
730 730 730 730 730 730 730
May 5 On Hand 2025
Purchase 1700 0 770
Scheduled Receipts
Kap40 810 80 850
4997 120 -610 160 -570 200 -530

June 6
Net Requirements
1813 1780730 730 Lidah 730 730 730 9125
730 730 730 730 730 730 730
    Receipts
Planned     1500 1500
Tali
1500 1500 1500
Planned Order Release 1124 1124 11246837,666667 1500 1500
July 7 1656 1900 Sol Dalam 1625
PART NUMBER : L01 LEVEL : 1 LEAD TIME: 2
August PART8NAME 1678
: Lidah 2000 Sol Tengah 1625 LOT SIZE: 1500
PERIODE
SAFETY STK: 250
Septembe 1 Sol
2 Terluar
3 4 1577,333333
5 6 7 8 9 10 11 12
r 9
Gross Requirements 1729 1500 730 730 730 730 730 730 730 730 730 730 730 730
Purchase On Hand 0 770 2270 1540 810 1580 2350 1620 2390 1660 2430 3200
October 10
Scheduled Receipts 1815 1400
Novembe Net Requirements 730 730 730 730 730 730 730 730 730 730 730 730
Planned Receipts 1500 1500 1500 1500 1500 1500 1500
r 11
Planned Order Release1907 1500 1500 1500 1500 1500 1500 1500
December 12
PART NUMBER
1704
: T01 LEVEL : 1 LEAD TIME: 2
PART NAME : Tali LOT SIZE: 1124
PERIODE
SAFETY STK: 250
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Gross Requirements 730 730 730 730 730 730 730 730 730 730 730 730
Purchase On Hand 0 400 1530 800 70 470 870 140 540 -190 210 610
Material Scheduled Receipts

Requirment Net Requirements


Planned Receipts
730
1130
730
1130
730 730 730
1130
730
1130
730 730
1130
730 730
1130
730
1130
730

Planning Planned Order Release 1124 1124 1124 1124 1124 1124 1124

(MRP)X PART NUMBER : SD01 LEVEL : 2 LEAD TIME: 4


PART NAME : Sol Dalam LOT SIZE: 1500
PERIODE
SAFETY STK: 60
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Gross Requirements 730 730 730 730 730 730 730 730 730 730 730 730
Purchase On Hand 0 380 -350 -1080 -1810 -2540 -2160 -2890 -3620 -4350 -5080 -5810
Scheduled Receipts
Net Requirements 730 730 730 730 730 730 730 730 730 730 730 730
Planned Receipts 1110 1110
Planned Order Release 1500 1500

PART NUMBER : ST01 LEVEL : 2 LEAD TIME: 4


PART NAME : Sol Tengah LOT SIZE: 1500
PERIODE
SAFETY STK: 60
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
X Gross Requirements 730 730 730 730 730 730 730 730 730 730 730 730
Purchase On Hand 0 380 -350 -1080 -1810 -2540 -2160 -2890 -3620 -4350 -5080 -5810
Scheduled Receipts
Net Requirements 730 730 730 730 730 730 730 730 730 730 730 730
Planned Receipts 1110 1110
Planned Order Release 1500 1500

PART NUMBER : ST02 LEVEL : 2 LEAD TIME: 4


PART NAME : Sol Terluar LOT SIZE: 1456
PERIODE
SAFETY STK: 60
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Gross Requirements 730 730 730 730 730 730 730 730 730 730 730 730
Purchase On Hand 0 726 -4 -734 -1464 -2194 -1468 -2198 -2928 -3658 -4388 -5118
Scheduled Receipts
Net Requirements 730 730 730 730 730 730 730 730 730 730 730 730
Planned Receipts 1456 1456
Planned Order Release 1456 1456
ROUTING SHEET

MPPC
Kegiatan Jumlah Waktu
Operasi 9 43
Inspeksi 4 13
Total 13 56

part
mesin
Penggaris 0 1 0 0 0
0 1 0 0 0
Mesin Jahit 0 1 0 0 0
1 0 0 0 1
Mall 0 0 1 1 0
Meja Kerja 0 0 0 1 1
2^4 2^3 2^2 2^1 2^0
ROC ROC
1 2 3 4 5
A 0 1 0 0 0 8
B 0 1 0 0 0 8
C 0 1 0 0 0 8
D 1 0 0 0 1 16
E 0 0 1 1 0 6
F 0 0 0 1 1 2

ROC
1 2 3 4 5 ROC
D 1 0 0 0 1 5 2^5
A 0 1 0 0 0 4 2^4
B 0 1 0 0 0 3 2^3
C 0 1 0 0 0 2 2^2
E 0 0 1 1 0 1 2^1
F 0 0 0 1 1 0 2^0
32 28 2 2 32

ROC
1 5 2 4 3
D 1 1 0 0 0
A 0 0 1 0 0
B 0 0 1 0 0
C 0 0 1 0 0
E 0 0 0 1 1
F 0 1 0 1 0
DCA
1 2 3 4 5
A 0 1 0 0 0
B 0 1 0 0 0
C 0 1 0 0 0
D 1 0 0 0 1
E 0 0 1 1 0
F 0 0 0 1 1

DCA
1 2 3 4 5
A 0 1 0 0 0
B 0 1 0 0 0
C 0 1 0 0 0
D 1 0 0 0 1
E 0 0 1 1 0
F 0 0 0 1 1
1 3 1 2 2

DCA
1 3 4 5 2
A 0 0 0 0 1
B 0 0 0 0 1
C 0 0 0 0 1
D 1 0 0 1 0
E 0 1 1 0 0
F 0 0 1 1 0

CIA CIA
1 2 3 4 5
A 0 1 0 0 0
B 0 1 0 0 0
C 0 1 0 0 0
D 1 0 0 0 1
E 0 0 1 1 0
F 0 0 0 1 1

CIA
1 3 4 5
A 0 0 0 0
B 0 0 0 0
C 0 0 0 0
D 1 0 0 1
F 0 0 1 1
CIA
1 2 3 4 5
E 0 0 0 1 1
D 0 0 0 0 0
A 0 1 0 0 0
B 0 1 0 0 0
C 0 1 0 0 0
F 0 0 0 0 0

CIA
Diketahui Grouping Effi ciency Grouping Effi cacy
M 6 3,5 1 7
P 5 28 2 28
O 7 0,125 0,5 0,25
e 0
v 21 0,625
w 0,5

ROC
Diketahui Grouping Effi ciency Grouping Effi cacy
M 6 3,5 10,5 7
P 5 8 22 9
O 8 0,4375 0,477272727 0,777777778
e 1
v 1 0,914772727
w 0,5

DCA
Diketahui Grouping Effi ciency Grouping Effi cacy
M 6 3,5 9,5 7
P 5 10 20 11
O 8 0,35 0,475 0,636363636
e 1
v 3 0,825
w 0,5

M = jumlah mesin
P = jumlah part
o = jumlah angka satu dalam matriks
e = jumlah angka satu diluar clustering
v = jumlah angka nol di dalam hasil clustering
o − e MP − o − v
Grouping Efficiency (η ) = (w)  (1 − w ) (6)
o − ev MP − o − ve

o − e
Grouping Efficacy (τ ) =
o v

M = jumlah
mesin
P = jumlah part
o = jumlah angka satu dalam matriks
e = jumlah angka satu diluar clustering
v = jumlah angka nol di dalam
hasilclustering

Metode Alternatif Grouping Efficiency Grouping Efficacy

WORKSPACE
LAYOUT PEMBUATAN SEPATU SNEACKERS

MESIN
CUTTING
MESIN MESIN
UKUR UKUR

MESIN MESIN MESIN


CUTTING CUTTING CUTTING
Pengemasan

WIP WIP
IN MESIN MESIN OUT
CETAK CETAK
MESIN MESIN
Perakitan
JAHIT JAHIT

MESIN CETAK

150 cm

Panjang 5C Panjang 5C
Lebar 5C Lebar 5C

Mesin Cutting

120 cm
m
120cm /5,7 cm Panjang 5C m
Panjang 5C
Lebar 5C Lebar 5C

Wip out
Wip in
40 cm
100 cm
30 cm

Kursi untuk
Pekerja 60 cm

40 cm
  Workspace pengukuran untuk pembuatan pola : X
180 cm

Meteran kupu
80 cm Alat bantu tulis
Alat bantu ukur
Pa nja ng meteran 1,5
Workspace penjahitan kemeja :
Kulit Sepatu

70 cm

40 cm
Alat bantu jarum jahit GUNTING

Wip in Wip out


40 cm 40 cm
Kursi untuk Mesin jahit 100 cm
pekerja 60 cm

P = 40 c gunting
  Workspace pencetakan pola : 40 cm L =18 c
160 cm T = 30 c
175 cm
Workspace Perakitan Sepatu :

150 cm
120 cm Alat bantu benang Alat bantu jarum pentul
120 CM Alat bantu tulis
Alat cetak/Mall
60 cm 60 cm
120 cm 30 cm
Wip in Wip out
60 cm 60 cm
Kursi untuk
Lem 60 cm Alat
30 cm pekerja
60 cm
Sepatu Bantu
60 cm
Wip in Wip out
Wip in 40 cm
30 cm Wip out
60 cm 40 cm 60 cm
60 cm60 cm 60 cm 60 cm
Kursi untuk
pekerja
Kursi40untuk
cm
Pekerja 60 cm

60 cm 40 cm
POLA ALIRAN PRODUKSI

X
Nama X Y
Storage 3,5 4,9
M1 6,2 6 X
M2 6,8 3,9
M3 9 3,9
M4 9 6,9
M5 11,8 7,9
Warehouse 13,3 4,4

(Xi-xj)2+(Yi-Yj)2

ST -M1 = ( 3,5 - 6,2 )2 + (4,9 - 6 )2 M1 -M2 = ( 6,2 - 6,8 )2 + (6 - 3,9 )2 M2 -M3 = ( 6,8 - 9 )2 + (3,9 - 3,9 )2
= 8,5 = 4,77 = 4,84
FORM TO CHART

FROM TO ST M1 M2 M3 M4 M5 WH
ST 8,5 11,89 31,25 34,25 77,87 96,25
M1 8,5 4,77 12,25 8,65 34,97 52,97
M2 11,89 4,77 4,84 13,84 41 42,5
M3 -M4 = ( 9 - 6,9 )2 +M3
(3,9 - 6,9 )2 34,25 12,25
M4 -M5 4,84)2 + (6,9 - 7,913,41
= ( 9 - 11,8 )2 23,84 18,74
M5 -WH = ( 11,8 - 13,3 )2 + (7,9 - 4,4 )2
= 13,41 M4 34,25 8,65 = 8,8413,84 9 8,84 24,74 = 14,5
M5 77,89 34,97 41 23,84 8,84 14,5
WH 96,25 52,97 42,5 18,74 24,74 14,5

WH -ST = ( 13,3- 3,5 )2 + (4,4 - 4,9 )2


= 96,25
WH-M1 52,97
WH-M2 42,5
WH-M3 18,74
WH-M4 24,74
WH-M5 14,5
OMH

REKOMENDASI MATERIAL HANDLING

Rekomendasi Material Handling yang digunakan


1. Hand Pallet

PERHITUNGAN ONGKOS MATERIAL HANDLING

No fasilitas Dari Ke Jarak tempuh (m) Frekuensi material Biaya OMH/m OMH total (m)
1 ST M1 8,5 7 335,4 2850,9
2 M1 M2 4,77 7 335,4 1599,858
3 M2 M3 4,84 7 335,4 1623,336
4 M3 M4 13,41 7 335,4 4497,714
5 M4 M5 8,84 7 335,4 2964,936
6 M5 WH 14,5 7 335,4 4863,3

STRUKTUR ORGANISASI
AAD

M1 M4 M5
Warehous
Storage
Toilet
Klinik Lapangan

Ruang M2 M3 R.Supervi
R. QC
Arsip sor

Ruang Training
Looker Toilet
Distribusi Looker Center
Toilet Wanita Pria

Toilet Toilet
Wanita Pria

Mushola
Parkiran

Accounting

Keuangan

Pemasaran
Kantin
Ruang Rapat
Direktur

HRD
Sekertaris

Parkiran Truck

Resepsionist
Pos
Satpam

Pintu Masuk
Kendaraan
Pintu Keluar
Kendaraan
ARC

FASILITAS PABRIK

NO FASILITAS JUMLAH ALASAN

FASILITAS KANTOR

1 Penyimpanan Bahan Baku 1 Karena bahan bakunya tidak terlalu banyak


2 Ruang Produksi 1 karena produksi tidak terlalu besar
3 Ruang Penyimpanan Bahan Jadi 1 karena tiadak terlalu banyak produksi
4 Ruang Direktur 1 Karena direktur harus mempunyai ruangan sendiri
5 Ruang Office 8 Karena pekerja harus mempunyai ruangan
FASILITAS PENDUKUNG
6 Loocker Room 2 Dipergunakan untuk menyimpan pakaian karyawan
7 Kantin 2 Digunakan untuk tempat makan pekerja
8 Toilet 4 Digunakan bagi para karyawan untuk tempat buang air kecil/besar
9 Lahan Parkiran 1 Digunakan untuk tempat parkir kendaraan pekerja
10 Pos Satpam 1 Untuk menjaga keamanan di lingkungan perusahaan
12 Ruang Tamu 1 Ruangan yang dikhususkan bagi para tamu yang datang ke perusahaan
13 Training Center 1 tempat pelathan karyawan baru
14 Mushola 1 Diperuntukan bagi karyawan beribadah khususnya yang beragama islam
15 Ruang Arsip 1 Digunakan sebagai tempat menyimpan arsip( data-data penting)
16 Klinik 1 Digunakan bagi karyawan yang membutuhkan pertolongan pertama pada saat terjadi kecelakaan di perusahaan
17 Ruang QC 1 Ruangan bagi staff quality control yang mengontrol produk jadi agar sesuai standart yang ditetapkan
18 Ruang Suvervisor 1 Ruangan yang diperuntukan bagi suvevisor yang mengawasi kinerja para karyawan khususnya dibagian produksi

TABEL HUBUNGAN AKTIFITAS

No. TINGKAT KEPENTINGAN KODE WARNA

1 MUTLAK PENTING A MERAH


2 PENTING TERTENTU E KUNING
3 PENTING I HIJAU
4 BIASA O BIRU
5 TIDAK PENTING U PUTIH

6 TIDAK DIINGINKAN X COKLAT


https://www.dictio.id/t/bagaimana-cara-melakukan-peramalan-penjualan/13613/2

https://pendidikan.co.id/pengertian-peta-rakitan-tujuan-dan-standar-pengerjaan/

https://www.academia.edu/9920889/OPERATION_PROCESS_CHART_Nama_Produk_Mej
a_2_Kaki_No_Peta

Anda mungkin juga menyukai