Anda di halaman 1dari 1

Nama : Maulida Nugrah Priadi Putri

Kelas : D IV 2A

NIM : P21331119037

KETAHANAN PANGAN

Ketahanan pangan di Indonesia saat pandemi covid-19 ini menjadi salah satu pusat perhatian
bagi masyarakat umum, pemerintah, dan beberapa sektor pangan. Ketahanan pangan juga
mengancam kelaparan pada rumah tangga kurang mampu sekitar 9,22% (BPS, September
2019), yang tersebar di daerah perkotaan 6,56% atau 9,86 juta dan daerah pedesaan
12,60% atau 14,93 juta yang mayoritas bekerja di sektor pertanian. Langkah yang telah
diambil pemerintah dalam menangani ketahanan pangan saat ini adalah dengan
Kementan mendampingi petani untuk terus mengawal panen raya padi dan jagung,
Kementan berkoordinasi dengan PD Pasar Jaya di DKI Jakarta, Gapoktan dan pelaku
usaha lainnya, Kementan juga mengerahkan Toko Tani Indonesia Center (TTIC) / TTI
yang tersebar di JABODETABEK, dan langkah terakhir yaitu dengan impor pangan dari
luar.

- Kementan terus mengawal panen raya padi dan jagung di berbagai wilayah Indonesia.
Semua itu sebagai upaya pemerintah untuk mempertimbangkan kesiapan bahan
pokok, termasuk distribusi logistiknya. Sebab, bagaimanapun juga ketersedian bahan
pokok, termasuk distribusi logistiknya menjadi perhatian masyarkat di tengah
meluasnya virus corona atau Covid-19 di Indonesia.
- Kementan berkoordinasi dengan PD Pasar Jaya di DKI Jakarta, Gapoktan dan
pelaku usaha lainnya untuk memastikan kebutuhan pangan terpenuhi dengan
lancar
- Menurutnya TTI menjadi alternatif masyarakat untuk mendapatkan bahan pangan
pokok yang berkualitas dan terjangkau. Ketersediaan dan distribusi yang lancar ke
TTIC juga diakui Manajer Toko Tani Indonesia Center, Badan Ketahanan Pangan
(BKP) Kementerian Pertanian, Inti Pertiwi Nashwari.

Anda mungkin juga menyukai