Anda di halaman 1dari 2

AIK 3

Pak Ustaz, ada yang  memilih melahirkan secara caesar hanya karena ingin


anaknya lahir pada tanggal cantik dan hari tertentu. Misalnya, tanggal 12,
bulan 12, dan tahun 2012. Bagaimanakah hukumnya menurut syariat?

Irmaniayanti S – Medan

Waalaikumussalam wr wb

Allah SWT berfirman, “Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik
kepada dua orang ibu-bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah
payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandungnya
sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan …." (QS al-Ahqaf [46]: 15).
Dalam ayat ini, Allah memerintahkan umat manusia selalu berbuat baik dan
berbakti kepada ibu-bapaknya.

Hal itu karena beratnya perjuangan ibu dalam mengandung anaknya selama
sembilan bulan. Ditambah sakit dan beratnya perjuangan sang ibu ketika
melahirkan anaknya secara normal. Melahirkan anak dengan operasi caesar
hanya boleh dilakukan dalam keadaan darurat medis. Para ahli yang
menetapkan kondisi tersebut, bukan karena keinginan orang per orang.

Apalagi karena alasan kecantikan, bisnis rumah sakit, dan karena alasan
syirik memilih hari hoki atau keberuntungan. Semua hari adalah baik bagi
Allah. Operasi caesar adalah proses persalinan melalui pembedahan dengan
membuat irisan di bawah pusar si ibu sehingga menembus dinding perut dan
rahim ibu untuk mengeluarkan bayi.

Operasi caesar terpaksa dilakukan biasanya karena si ibu mempunyai


penyakit jantung, panggul yang terlalu sempit, atau ukuran bayi yang terlalu
besar. Atau juga karena janin terlilit tali pusar, posisi janin sungsang, dan
sebab-sebab medis lainnya. Namun, ada juga yang melakukan itu hanya
karena alasan sosial atau sekadar mengikuti tren.

Misalnya, mereka yang menginginkan jalan lahirnya tetap utuh sehingga


organ kewanitaannya sama seperti sebelum melahirkan, tidak ingin
merasakan sakitnya melahirkan, atau sekadar ingin menentukan tanggal
kelahiran sesuai yang dikehendaki, seperti tanggal 12, bulan 12, tahun 2012.
Secara syariat, operasi caesar boleh dengan sejumlah alasan.

Pertama, dalam keadaan darurat, yaitu mendesak demi menyelamatkan


nyawa si ibu dan atau janinnya. Dalam kondisi ini, para ulama membolehkan,
bahkan mengharuskan operasi caesar untuk menyelamatkan nyawa ibu dan
janinnya. Kedua, sesuai kaidah  “adh-dharar yuzaal” artinya suatu bahaya itu
harus dihilangkan. Kaidah ini berdasarkan hadis Nabi.

Ubadah bin al-Shamit meriwayatkan, Rasulullah menetapkan tidak ada


bahaya dan tidak membuat bahaya. (HR Ahmad dan Ibnu Majah). Ketiga,
dalam keadaan perlu untuk melakukan operasi caesar itu, yaitu keadaan
adanya kekhawatiran terjadinya bahaya atau sesuatu yang tidak baik.

Contohnya, cacat bagi anak atau hal lain yang akan menimpa keselamatan
ibu atau bayi, atau kedua-duanya secara bersamaan, tetapi bahaya ini tidak
sampai pada kematian ibu atau anaknya. Dalam keadaan ini, dibolehkan juga
untuk melakukan operasi caesar sesuai dengan kaidah fikih “Alhaajah tanzilu
manzilatadh dharuruurah”.

Artinya, kebutuhan itu dalam posisi sama dengan kondisi darurat. Karena
apabila tidak dibolehkan, hal itu akan menyebabkan kesusahan bagi manusia.
Di antara alasan orang memilih operasi caesar ini daripada melahirkan secara
normal adalah karena melahirkan dengan cara ini tidak menyakitkan
sebagaimana melahirkan secara normal.

Prosesnya juga tidak memakan waktu yang lama dan untuk menjaga organ
kewanitaan sehingga sama seperti sebelum melahirkan dan bisa memilih hari
atau tanggal kelahiran bayi. Akan tetapi, berdasarkan penelitian dan kajian
para dokter, terdapat banyak efek negatif dari proses melahirkan melalui
operasi caesar ini, baik terhadap ibu maupun bayinya.

Di antara efeknya adalah proses operasi tak luput dari bahaya, seperti
pendarahan yang berlebihan dan infeksi luka bedah setelah melahirkan. Lalu,
ada kemungkinan ibu atau janin meninggal karena operasi. Persentase
kematian ibu melahirkan karena operasi caesar lebih tinggi dibandingkan
proses melahirkan normal.

Berdasarkan penelitian ilmiah, anak-anak yang lahir melalui operasi caesar


lebih rentan terkena penyakit dibandingkan anak yang dilahirkan secara
normal.

Wallahu a’lam bish shawab.

Anda mungkin juga menyukai