Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

HUKUM ISLAM TENTANG OPERASI CAESAR

Yesshe Patricia 7221007

Muslikhatul Farida 7221013

UNIVERSITAS PESANTREN TINGGI DARUL ULUM JOMBANG

TAHUN AJARAN 2022

DIII KEBIDANAN

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan pada Allah SWT, Karena atas berkat dan rahmat-Nya
penyusun dapat menyelesaikan penyusunan makalah Agama ini. Dengan kami harapkan
kiranya makalah yang telah kami susun dapat bermanfaat bagi para pembaca atau pihak lain
yang membutuhkan informasi dalam makalah “HUKUM ISLAM TENTANG OPERASI
CAESAR ”. Dalam makalah ini terdapat banyak sekali informasi mengenai nilai-nilai yang
berkaitan dan menjadi dasar dalam Kebidanan.

Kami menyadari bahwa makalah yang kami susun ini jauh dari kata sempurna,untuk itu
kami berbesar hati untuk menerima segala kritik dan saran dari berbagai pihak. Kami juga
tidak lupa menyampaikan ucapan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah bersedia
membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini.

Akhir kata kami mohon maaf atas kekurangan serta kejanggalan baik isi maupun dalam
teknik penyusunannya.

BAB I
PEMBAHASAN

A. Pengertian
Operasi Cesar yang dalam bahasa Arab adalah Jirahah al- Wiladah adalah operasi
yang bertujuan mengeluarkan bayi dari perut seorang ibu, baik itu terjadi
setelah sempurnanya penciptaan bayi atau sebelum sempurnanya
penciptaannya

Haram Hukumnya Ibu Operasi Caesar Jika:

Tanpa alasan kuat

Saya operasi caesar karena agar anak saya lahir bertepatan dengan tanggal
kelahiran saya.

Saya operasi caesar agar nanti anak saya lahir bersamaan dengan hari
kemerdekaan Indonesia.

Saya operasi caesar agar daerah intim saya tetap kencang.

Saya takut sakit saat melahirkan normal, makanya saya melahirkan dengan cara
caesar.

Halal Untuk Operasi Caesar Jika Ibu Mempunyai Alasan Kuat

Apa alasan kuat yang bisa menghalalkan operasi caesar?

Ada indikasi medis yang mengharuskan ibu untuk melakukan persalinan dengan
cara caesar, seperti:

Bayi yang akan ibu lahirkan sungsang atau tidak berada tepat di jalan lahir

Ada penyakit darah tinggi, yang jika melahirkan caesar akan membahayakan
nyawa ibu juga bayi yang akan di lahirkan.

Adanya ari ari yang membelit tubuh bayi


Sebelumnya pernah melakukan operasi caesar

Pendarahan hebat saat melahirkan Ketubah pecah sebelum waktunya

Jika ada indikasi medis seperti di atas maka hukumnya berubah dari boleh
menjadi wajib. Kenapa wajib? tadinya haram kok bisa berubah menjadi wajib.

Itulah islam, memandang sesuatu dari maslahat dan mudharatnya. Jika sesuatu
yang akan kita lakukan adalah hal yang baik tapi untuk melakukan sesuatu
tersebut menggunakan perantara yang tidak baik, maka kita tidak di bolehkan
untuk melakukan menggunakan perantara tersebut tapi mencari perantara yang
lebih kecil mudharatnya.

Seperti hukum awal melahirkan adalah baik, dan untuk perantara melahirkan
ada 2, yaitu melalui persalinan normal dan persalinan caesar.

Jika ibu bisa melakukan persalinan dengan cara normal, maka inilah cara
melahirkan yang terbaik di bandingkan dengan persalinan caesar.

Tapi jika ibu ada indikasi medis dari dokter yang memeriksa, bahwa ibu
dinyatakan mempunyai resiko besar jika melakukan persalinan normal, maka
persalinan dengan cara caesarlah yang terbaik untuk ibu.

Sekarang sudah jelas bahwa melahirkan caesar dalam islam itu tidak haram
mutlak, tapi tergantung alasan yang mendasarinya.

B. Hadist - hadist tentang operasi caesar


Pertama : Hadist Aisyah radhiyallahu ‘anha, bahwasanya ia berkata, bahwasanya
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :

‫ْر ِه َحيًّا‬
ِ ‫ت َك َكس‬ ْ ‫َك ْس ُر ع‬
ِ ِّ‫َظ ِم ْال َمي‬
“Memecahkan tulang mayit seperti memecahkannya ketika masih hidup. ” ( HR
Abu Daud dan Ibnu Majah)

Kedua : Bahwa janin yang masih hidup dalam perut ibunya yang sudah mati
tersebut, sering tidak tertolong. Seandainya perut ibunya sudah dibedahpun dan
janin tersebut bisa hidup, biasanya hidupnya tidak lama. Baca juga Hukum
Beasiswa Dari Bunga Bank Dalam Islam

Oleh karenanya, tidak boleh melakukan kerusakan yang pasti hanya sekedar
mengejar sesuatu yang belum tentu bisa diselamatkan.

Operasi Cesar untuk menyelamatkan jiwa ibu dan bayi secara bersamaan adalah
ketika air ketuban pecah, namun belum ada kontraksi akan melahirkan, bayi
terlilit tali pusar sehingga tidak dapat keluar secara normal, usia bayi belum
matang (prematur), posisi bayi sungsang, dan lain-lain.

Dalam tiga keadaan di atas, menurut pendapat yang benar, dibolehkan dilakukan
operasi cesar untuk menyelamatkan jiwa ibu dan anak . Dalil-dalilnya sebagai
berikut :

Pertama : Firman Allah subhanahu wa ta’ala :

َ َّ‫ َأحْ يَا الن‬K‫َو َم ْن َأحْ يَاهَا فَ َكَأنَّ َما‬


‫اس َج ِميعًا‬
“ Dan barangsiapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah-
olah dia telah memelihara kehidupan manusia semuanya. ” ( Qs Al Maidah : 32 )

Dalam ayat ini, Allah swt memuji setiap orang yang memelihara kehidupan
manusia, termasuk di dalamnya orang yang menyelamatkan ibu dan bayi dari
kematian dengan melakukan pembedahan pada perut. Baca juga Cara Mengajak
Teman untuk Berhijab

Ibnu Hazm berkata : “ Jika seorang ibu yang hamil meninggal dunia, sedangkan
bayinya masih hidup dan bergerak dan sudah berumur enam bulan, maka
dilakukan pembedaan perutnya dengan memanjang untuk mengeluarkan bayi
tersebut, ini berdasarkan firman Allah ( Qs. 5 : 32 ), dan barang siapa
membiarkannya bayi tersebut di dalam sampai mati, maka orang tersebut
dikatagorikan pembunuh. “

Kedua : Kaidah Fiqhiyah yang berbunyi :

‫ يزال‬K‫الضرر‬

“ Suatu bahaya itu harus dihilangkan “

Ketiga : Kaidah Fiqhiyah yang berbunyi :

‫ب َأ َخفِّ ِه َما‬ َ ‫ُوع َي َأ ْعظَ ُمهُ َما‬


ِ ‫ض َررًا بِارْ تِ َكا‬ ِ ‫ض َم ْف َس َدت‬
ِ ‫َان ر‬ َ ‫إ َذا تَ َعا َر‬

“ Jika terjadi pertentangan antara dua kerusakan, maka diambil yang paling ringan
kerusakannya “
Keterangan dari kaidah di atas adalah bahwa operasi cesar dalam keadaan
darurat terdapat dua kerusakan, yang pertama adalah terancamnya jiwa ibu atau
anak, sedangkan kerusakan yang kedua adalah dibedahnya perut ibu. Baca juga
Hukum Jual Beli Online Dalam Islam

Dari dua kerusakan tersebut, maka yang paling ringan adalah dibedahnya perut
ibu, maka tindakan ini diambil untuk menghindari kerusakan yang lebih besar,
yaitu terancamnya jiwa ibu dan anak.

Daftar pustaka

https://dalamislam.com/hukum-islam/hukum-operasi-caesar-dalam-islam

https://www.hipwee.com/narasi/apa-iya-dalam-islam-operasi-caesar-dilarang-
benar-nggak-sih/

Anda mungkin juga menyukai