DOSEN PEMBIMBING :
Drs. KHAIDIR BIRAN
PENYUSUN :
SILVIA AULIA ASY-SYIFA
Assalamualaikum, Wr.Wb
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan Makalah Agama Islam
yang berjudul “ PANDANGAN AGAMA TERHADAP TINDAKAN MEDIS ”ini dengan
baik meskipun banyak kekurangan didalamnya.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam
makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami
berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami
buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa
saran yang membangun.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN PENULISAN
BAB II PEMBAHASAN
A. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana Pandangan Agama terhadap ABORSI ?
2. Bagaimana Pandangan Agama terhadap KELUARGA BERENCANA (KB) ?
3. Bagaimana Pandangan Agama terhadap INSEMINASI BUATAN ?
4. Bagaimana Pandangan Agama terhadap EUTHANASIA ?
5. Bagaimana Pandangan Agama terhadap TRANSFUSI DARAH ?
6. Bagaimana Pandangan Agama terhadap TRANSFLANTASI ORGAN TUBUH ?
7. Bagaimana Pandangan Agama terhadap OPERASI KELAMIN ?
8. Bagaimana Pandangan Agama terhadap BEDAH PLASTIK ?
C. TUJUAN PENULISAN
PEMBAHASAN
Islam melarang pengguguran kandungan, baik dilakukan pada masa janin belum
bernyawa ataupun setelah bernyawa. Abortus merupakan suatu kejahatan dan
perbuatan dosa
Dari segi agama Islam (Al-Quran & Aborsi) Umat Islam percaya bahwa Al-Quran
adalah Undang-Undang paling utama bagi kehidupan manusia. Allah berfirman:
“Kami menurunkan Al-Quran kepadamu untuk menjelaskan segala sesuatu.” (QS
16:89) Jadi, jelaslah bahwa ayat-ayat yang terkandung didalam Al-Quran
mengajarkan semua umat tentang hukum yang mengendalikan perbuatan manusia.
Tidak ada satupun ayat didalam Al-Quran yang menyatakan bahwa aborsi boleh
dilakukan oleh umat Islam. Sebaliknya, banyak sekali ayat-ayat yang menyatakan
bahwa janin dalam kandungan sangat mulia. Dan banyak ayat-ayat yang
menyatakan bahwa hukuman bagi orang-orang yang membunuh sesama manusia
adalah sangat mengerikan.
Pertama: Manusia – berapapun kecilnya – adalah ciptaan Allah yang mulia.
Agama Islam sangat menjunjung tinggi kesucian kehidupan. Banyak sekali ayat-ayat
dalam Al-Quran yang bersaksi akan hal ini. Salah satunya, Allah berfirman: “Dan
sesungguhnya Kami telah memuliakan umat manusia.”(QS 17:70)
Ketiga: Tidak ada kehamilan yang merupakan “kecelakaan” atau kebetulan. Setiap
janin yang terbentuk adalah merupakan rencana Allah. Allah menciptakan manusia
dari tanah, kemudian menjadi segumpal darah dan menjadi janin. Semua ini tidak
terjadi secara kebetulan. Al-Quran mencatat firman Allah: “Selanjutnya Kami
dudukan janin itu dalam rahim menurut kehendak Kami selama umur kandungan.
Kemudian kami keluarkan kamu dari rahim ibumu sebagai bayi.” (QS 22:5) Dalam
ayat ini malah ditekankan akan pentingnya janin dibiarkan hidup “selama umur
kandungan”. Tidak ada ayat yang mengatakan untuk mengeluarkan janin sebelum
umur kandungan apalagi membunuh janin secara paksa!
Perempuan hamil menderita sakit fisik berat seperti kanker stadium lanjut,
TBC dengan caverna dan penyakit-penyakit fisik berat lainnya harus
ditetapkan oleh tim dokter.
Dalam keadaan dimana kehamilan mengancam nyawa si ibu.
– Keadaan hajat yang berkaitan dengan hehamilan yang dapat membolehkan aborsi
adalah :
Janin yang dikandung dideteksi cacat genetik yang kalau lahir kelak sulit
disembuhkan.
Kehamilan akibat perkosaan yang ditetapkan oleh tim yang berwenang yang
didalamnya terdapat antara lain keluarga korban , Dokter dan ulama.
(kebolehan aborsi dalam hal ini harus dilakukan sebelum janin berusia 40
hari)
2. KELUARGA BERENCANA
3. INSEMINASI BUATAN
Secara sederhana, inseminasi (buatan) adalah proses penempatan sperma
dalam organ reproduksi wanita dengan tujuan untuk mendapatkan kehamilan. Ini
harus dilakukan pada masa paling subur dari seorang wanita, yakni sekitar 24-48
jam sebelum ovulasi terjadi.
Bayi tabung atau inseminasi buatan apabila dilakukan dengan sperma suami istri
sendiri dan tidak ditranfer embrionya ke dalam rahim wanita lain termasuk istrinya
sendiri yang lain (bagi suami yang berpoligami), maka islam membenarkannya, baik
dengan cara mengambil sperma, kemudian disuntikan ke dalam vagina atau uterus
istri, maupun dengan cara pembuahan dilakukan diluar rahim, kemudian buahnya
ditanam di dalam rahim istri, asal kondisi suami istri yang bersangkutan benar-benar
memerlukan inseminasi buatan untuk memperoleh anak, Karena dengan cara
pembuahan alami, suami istri tidak berhasil memperoleh anak. Hal ini sesuai dengan
kaidah hukum fiqh Islam, yang berbunyi:
Artinya : ”Hajat (kebutuhan yang sangat penting itu) diperlakukan seperti dalam
keadaan terpaksa (Emergensy) padahal keadaan darurat atau terpaksa itu
membolehkan melakukan hal-hal yang terlarang.”
Sebaliknya insiminasi buatan itu dilakukan dengan bantuan donor sperma atau
ovum, maka hal ini diharamkan, dan hukumnya sama dengan zina (prostitusi) dan
sebagai akaibat hukumnya anak hasil inseminasi tersebut tidak sah. Dan nasabnya
hanya dengan ibu saja yang melahirkan.
4. EUTHANASIA
Kondisi pasif tersebut, dimana seseorang yang tergantung oleh alat penunjang
kehidupan tetapi ternyata alat tersebut lebih dibutuhkan oleh orang lain atau pasien
lain yang memiliki tingkat peluang hidupnya lebih besar, dan pasien tersebut
keberadaannya sangat dibutuhkan oleh masyarakat.
Mengenai dalil atau dasar fatwa MUI tentang pelarangan “euthanasia”, dia
menjelaskan dalilnya secara umum yaitu tindakan membunuh orang dan karena
faktor keputusasaan yang tidak diperbolehkan dalam Islam. Dia mengungkapkan,
dasar pelarangan euthanasia memang tidak terdapat secara spesifik dalam Al Quran
maupun Sunnah Nabi. “Hak untuk mematikan seseorang ada pada Allah SWT,”
5. TRANSFUSI DARAH
Transfusi darah adalah proses mentransfer darah atau darah berbasis produk
dari satu orang ke dalam sistem peredaran darah orang lain. Transfusi darah dapat
menyelamatkan jiwa dalam beberapa situasi, seperti kehilangan darah besar karena
trauma, atau dapat digunakan untuk menggantikan darah yang hilang selama
operasi.
Transfusi darah juga dapat digunakan untuk mengobati anemia berat atau
trombositopenia yang disebabkan oleh penyakit darah. Orang yang menderita
hemofilia atau penyakit sel sabit mungkin memerlukan transfusi darah sering. Awal
transfusi darah secara keseluruhan digunakan, tapi praktek medis modern umumnya
hanya menggunakan komponen darah.
- Memindahkan sejumlah cairan (dalam jumlah yang cukup besar) ke dalam
pembuluh darah balik
- Tranfusi darah : memindahkan cairan (darah) dari seorang donor kepada
seorang akseptor (resipien)
Akan tetapi pemanfaatannya harus mendapat ijin dari orang tersebut ( sebelum
ia wafat) atau dari ahli warisnya (setelah ia wafat). Tanpa mengurangi rasa hormat
kepada pendapat pertama, menurut hemat saya, pendapat kedua lebih logis untuk
diterima. Karena itu wajar kalau sebagian besar ulama madzhab Hanafi, Syafi’I,
Maliki, Hanbali, dan ulama Zaidyyah membolehkannya. Kesimpulannya,
transpantasi merupakan cara pengobatan Islam.
7. OPERASI KELAMIN
Operasi ganti kelamin (taghyir al-jins) adalah operasi pembedahan untuk mengubah jenis
kelamin dari laki-laki menjadi perempuan atau sebaliknya. Pengubahan jenis kelamin laki-laki menjadi
perempuan dilakukan dengan memotong penis dan testis, kemudian membentuk
kelamin perempuan (vagina) dan membesarkan payudara. Sedang pengubahan jenis kelamin
perempuan menjadi laki-laki dilakukan dengan memotong payudara, menutup saluran kelamin
perempuan, dan menanamkan organ genital laki-laki (penis).
Dalam dunia kedokteran modern sendiri, dikenal tiga bentuk operasi kelamin yaitu:
1. Operasi penggantian jenis kelamin, yang dilakukan terhadap orang yang sejak lahir memiliki
kelamin normal;
2. Operasi perbaikan atau penyempurnaan kelamin yang dilakukan terhadap orang yang sejak
lahir memiliki cacat kelamin, seperti alat kelamin yang tidak berlubang atau tidak sempurna;
3. Operasi pembuangan salah satu dari kelamin ganda, yang dilakukan terhadap orang yang
sejak lahir memiliki dua organ/jenis kelamin.
Pada dasarnya Allah menciptakan manusia ini dalam dua jenis saja, yaitu laki-laki dan
perempuan, sebagaimana firman Allah swt:
َ َواُأْل الذ َك َر
نث َّ ْن َّ َخ َل َق َوَأ َّن ُه
ِ الز ْو َجي
”Dan Dia (Allah) menciptakan dua pasang dari dua jenis laki-laki dan perempuan.“ (Qs An Najm : 45)
َيا َأ ُّي َها ال َّناسُ ِإ َّنا َخ َل ْق َنا ُكم مِّن َذ َك ٍر َوُأن َثى
“Wahai manusia Kami menciptakan kamu yang terdiri dari laki-laki dan perempuan.“ (Qs Al Hujurat :
13)Kedua ayat di atas, dan ayat-ayat lainnya menunjukkan bahwa manusia di dunia ini hanya terdiri
dari dua jenis saja, laki-laki dan perempuan, dan tidak ada jenis lainnya. Tetapi di dalam
kenyataannya, kita dapatkan seseorang tidak mempunyai status yang jelas, bukan laki-laki dan bukan
perempuan.
8. BEDAH PLASTIK
PENUTUP
A. KESIMPULAN
http://kamuskesehatan.com/arti/transplantasi/
(http://keperawatanreligionkamilaazizarabiula.wordpress.com/articles/
PembagianTransplantasi Organ)
(http://keperawatanreligionkamilaazizarabiula.wordpress.com/articles/hukum-
transplantasi-organ-menurut-islam/)
http://www.slideshare.net/…/presentasi-12-transplantasi-organ
http://asma-nadia-hidayat.blogspot.com/2012/11/transplantasi-dalam-pandangan-
berbagai.html