2. ASI sangat bermanfaat untuk pertumbuhan bayi sehingga Islam turut mengaturnya.
Bagaimana Islam memberika tuntunan tentang ASI ? Jelaskan !
3. Mengapa aborsi itu dilarang oleh agama Islam dan dengan alasan apa aborsi itu
diperbolehkan ? Jelaskan !
JAWABAN
1. Program keluarga berencana (KB) di negara kita pada awalnya tidak berhasil karena
tidak didukung oleh para ulama. Kemudian program tersebut diterima luas oleh
masyarakat karena mendapat dukungan dari para ulama. Para ulama waktu itu tidak
mendukung program KB karena
Selain ulama yang memperbolehkan ada para ulama yang melarang diantaranya
ialah Prof. Dr. Madkour, Abu Ala al-Maududi. Mereka melarang mengikuti KB
karena perbuatan itu termasuk membunuh keturunan seperti firman Allah:
Dan janganlah kamu membunuh anak-anak kamu karena takut (kemiskinan)
kami akan memberi rizkqi kepadamu dan kepada mereka.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
KB dilakukan karena niat yang tidak baik misalnya takut mengalami kesulitan
ekonomi dan susah mendidik anak.
Para ulama sepakat bahwa menggunakan metode KB yang bersifat permanen
hukumnya haram. Metode permanen adalah metode yang bersifat mantap, yang
meliputi tindakan :
a.
b.
c.
Page 2
kategori ini antara lain, vasektomi, tubektomi, aborsi. Hal ini tidak diperbolehkan
karena hal ini menentang tujuan pernikahan untuk menghasilakn keturunan.
Alasan diperbolehkannya KB
Menurut kelompok ulama yang membolehkan, dari segi nash, tidak ada
nash yang sharih secara eksplisit melarang ataupun memerintahkan ber-KB.
Mereka juga beralasan dari sudut pandang ekonomi dan kesehatan, antara lain,
sebagai berikut:
a.
b.
Jika salah satu atau kedua orang pasangan suami istri memiliki penyakit yang
dapat menular.
c.
d.
Jika keuangan suami istri tidak mencukupi untuk membiayai lebih banyak anak.
e.
KB. Majelis Ulama Indonesia menjelaskan, bahwa ajaran islam membenarkan Keluarga
Berencana. Argumen yang membolehkannya adalah untuk menjaga kesehatan ibu dan
anak, pendidikan anak agar menjadi anak yang sehat, cerdas, dan sholeh. Majelis Tarjih
Muhamadiyah memandang KB sebagai jalan keluar dari keadaan mendesak,
dibolehkan sebagai hukum pengecualian, yakni:
a.
b.
Page 3
Sumber daya manusia yang penting bagi militer adalah para pemuda dalam jumlah
banyak sehingga mati satu tumbuh seribu. Jika jumlah pemuda sedikit maka segi militer
juga lemah. Jika jumlah pemuda islam banyak walaupun gugur sejuta di medan perang
kita masih punya puluhan juta pemuda yang siap mengganti posisi mereka di medan
tempur.
Diantara ulama yang membolehkan adalah Imam al-Ghazali, Syaikh al-Hariri,
Syaikh Syalthut, Ulama yang membolehkan ini berpendapat bahwa diperbolehkan
mengikuti progaram KB dengan ketentuan antara lain, untuk menjaga kesehatan si
ibu, menghindari kesulitan ibu, untuk menjarangkan anak. Mereka juga berpendapat
bahwa perencanaan keluarga itu tidak sama dengan pembunuhan karena pembunuhan
itu berlaku ketika janin mencapai tahap ketujuh dari penciptaan. Mereka mendasarkan
pendapatnya pada surat al-Muminun ayat: 12, 13, 14.
( 12)
(13)
(14)
Artinya : Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati
(berasal) dari tanah. Kemudian Kami jadikan nuftah dalam tempat yang kokoh (rahim).
Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami
jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu
tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. [Al Muminun : 12 14]
Page 4
Dan Kolostrum (ASI yang keluar di awal-awal setelah melahirkan, berwarna kekuningkuningan) menurut beberapa literatur merupakan imunisasi alami bagi bayi atau
sebagai obat yang mengandung zat kekebalan yang sangat berguna bagi bayi, karena
dapat melindungi bayi dari berbagai penyakit infeksi dan alergi.
Dan juga terdapat dalil-dalil dari al-Quran dan as-Sunnah tentang ASI dan menyusui
ini, sebagiannya akan kami bawakan berikut ini.
PERINTAH BAGI PARA IBU UNTUK MENYUSUI ANAKNYA
Alloh azza wa jalla berfirman :
Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun
penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan. Dan kewajiban ayah
memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara maruf. Seseorang tidak
dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannya. Janganlah seorang ibu menderita
kesengsaraan karena anaknya dan seorang ayah karena anaknya, dan warispun
berkewajiban demikian. Apabila keduanya ingin menyapih (sebelum dua tahun)
dengan kerelaan keduanya dan permusyawaratan, maka tidak ada dosa atas
keduanya. Dan jika kamu ingin anakmu disusukan oleh orang lain, maka tidak ada
dosa bagimu apabila kamu memberikan pembayaran menurut yang patut. Bertakwalah
kamu kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat apa yang kamu
kerjakan. [QS al-Baqoroh : 233]
Lafadz ayat : [
...], bentuknya adalah khobar (pengabaran) tapi
bermakna perintah, sebagaimana yang dikatakan oleh Ibnu Mandzur dalam Lisanul
Arob (8/125), as-Sadi dalam tafsirnya (hal. 103), dll.
Page 5
Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada kedua orang
tuanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah,
danmenyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepadaKu dan kepada dua orang ibu
bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu. [QS Luqman : 14]
Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang
ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya
dengan susah payah (pula). Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh
bulan, sehingga apabila dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia
berdoa: Wahai Robb-ku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah
Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat
amal yang saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi
kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan
sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri. [QS al-Ahqof : 15]
Kesehatan Dalam Perpektif Islam
Page 6
Faidah :
Al-Hafidz Ibnu Katsir berkata dalam tafsirnya (7/280): Dan Ali rodhiyallohu anhu
telah berdalil dengan ayat ini bersama ayat dalam surat Luqman :
dan menyapihnya dalam dua tahun [QS luqman : 14]
Dan juga firman Alloh :
Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu
bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan [QS al-Baqoroh : 233]
Bahwa lama kehamilan minimal adalah 6 bulan, dan ini adalah istimbath yang kuat dan
shohih.
Dan
Utsman
dan
sekelompok
shohabat
menyepakati
pendapatnya
al-Hafidz
Ibnu
Katsir
juga
membawakan
tafsir
ayat
ini
dari
Ibnu
Abbasrodhiyallohu anhuma dari riwayat Ibnu Abi Hatim. Beliau berkata (7/280):
Berkata Ibnu Abi Hatim:
Haddatsana
Ayahku
(Abu
Hatim,
pent), Haddatsana
Farwah
bin
Abil
Maghro, haddatsana Ali bin Mishar, dari Dawud bin Abi hind, dari Ikrimah, dari Ibnu
Abbas, ia berkata : Jika seorang wanita melahirkan pada usia kehamilan 9 bulan, maka
cukup bagi anaknya menyusu selama 21 bulan. Jika ia melahirkan pada usia kehamilan
7 bulan, maka cukup bagi anaknya menyusu selama 23 bulan. Dan jika ia melahirkan
pada usia kehamilan 6 bulan, maka 2 tahun penuh. Karena Alloh taalaberfirman :
Dan mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan. [QS. Al-Ahqof :
15] selesai nukilan dari Ibnu Katsir-
Page 7
Dan jika kamu ingin anakmu disusukan oleh orang lain, maka tidak ada
dosa bagimu apabila kamu memberikan pembayaran menurut yang patut. Bertakwalah
kamu kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat apa yang kamu
kerjakan. [QS al-Baqoroh : 233]
Dan jika mereka (isteri-isteri yang sudah dicerai) itu sedang hamil, maka
berikanlah kepada mereka nafkahnya hingga mereka bersalin, kemudian jika mereka
menyusukan (anak-anak)mu untukmu maka berikanlah kepada mereka upahnya, dan
musyawarahkanlah di antara kamu (segala sesuatu) dengan baik; dan jika kamu
menemui kesulitan maka perempuan lain boleh menyusukan (anak itu) untuknya. [QS
ath-Tholaq : 6]
Berkata al-Hafidz Ibnu Katsir (8/153) :
:
.
Yakni : jika seorang laki-laki berselisih dengan seorang wanita (istri yang dicerai yang
sudah melahirkan bayi, pent), lalu wanita itu meminta upah penyusuan yang banyak
dan laki-laki itu tidak setuju dengan itu, atau laki-laki tersebut cuma mau mengeluarkan
sedikit upah dan wanita tersebut tidak setuju dengannya, maka hendaknya laki-laki
tersebut mencari wanita lain yang mau menyusui bayinya selain wanita tadi.
Seandainya ibu bayi tersebut telah ridho (untuk menyusui anaknya) dengan besar upah
yang diberikan kepada wanita lain itu, maka ia lebih berhak terhadap anaknya.
Kesehatan Dalam Perpektif Islam
Page 8
Dan di sini tidak disebut ataupun disindir sama sekali tentang susu-susu lain
selain ASI jika ibu bayi tersebut tidak bisa menyusuinya, akan tetapi yang disebutkan
adalah ASI dari ibu susu sebagai pengganti ASI ibu bayi tersebut. Ini menandakan
ASI adalah makanan terbaik bagi bayi.
Dan ayat-ayat di atas juga merupakan dalil tentang bolehnya ibu susu mengambil upah
atas persusuannya.
KISAH NABI MUSA
Dan Kami cegah Musa dari menyusu kepada perempuan-perempuan yang
mau menyusui(nya) sebelum itu; maka berkatalah saudara perempuan Musa: Maukah
kamu aku tunjukkan kepadamu keluarga yang akan memeliharanya untukmu dan
mereka dapat berlaku baik kepadanya? Maka Kami kembalikan Musa kepada ibunya,
supaya senang hatinya dan tidak berduka cita dan supaya ia mengetahui bahwa janji
Allah itu adalah benar, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahuinya. [QS alQoshosh : 12-13]
FAIDAH DARI KISAH WANITA AL-GHOMIDIYYAH
Dalam kisah wanita al-Ghomidiyyah yang mengaku berzina dan minta dirajam terdapat
faidah tentang pentingnya menyusui bagi anak. Rosululloh shollallohu alaihi wa
sallam menunda hukuman rajamnya sampai ia melahirkan dan menyapih anaknya.
Kami nukilkan kisahnya secara ringkas dari hadits Buroidah rodhiyallohu anhu:
Page 9
Lalu datang seorang wanita al-Ghomidiyyah, ia berkata : wahai Rosululloh,
aku telah berzina, maka sucikanlah aku! Dan Rosululloh menolaknya. Ketika
keesokan harinya, wanita itu berkata : Wahai Rosululloh, mengapa engkau
menolakku? Mungkin engkau menolakku sebagaimana engkau telah menolak Maiz,
maka demi Alloh aku ini hamil! Rosululloh berkata : Tidak, pergilah sampai engkau
melahirkan. Ketika ia sudah melahirkan, ia mendatangi Rosululloh dengan membawa
bayinya pada sebuah kain, ia berkata : Ini aku sudah melahirkan. Rosululloh berkata :
Pergilah dan susuilah ia sampai engkau menyapihnya! Ketika ia telah
menyapihnya, ia mendatangi Rosululloh dengan bayinya yang membawa remukan roti
di tangannya, maka ia berkata : Ini wahai Nabi Alloh, aku sudah menyapihnya dan ia
sudah makan makanan. Maka anak itu diserahkan kepada seseorang dari kaum
muslimin, kemudian beliau memerintahkan untuk merajamnya, maka digalikan
untuknya lubang sedalam dadanya lalu beliau memerintahkan orang-orang, kemudian
mereka merajamnya.
[HR. Muslim no. 1695, Abu Dawud no. 4442, Ahmad no. 22999, Ibnu Abi Syaibah no.
28809, dll dari jalan Abdulloh bin Buroidah, dari Buroidah]
Dalam riwayat lain Rosululloh berkata :
Kalau begitu kita tidak bisa merajamnya sedangkan kita biarkan anaknya
yang masih kecil tanpa ada yang menyusuinya. Lalu bangkit seorang dari Anshor, ia
berkata : aku yang akan menanggung persusuannya wahai Nabi Alloh. Buroidah
berkata : lalu wanita itu dirajam.
[HR. Muslim no. 1695 dari jalan Sulaiman bin Buroidah, dari Buroidah]
Kesehatan Dalam Perpektif Islam
Page 10
Al-Imam an-Nawawi berkata dalam Syarh Muslim (11/202) : Dan Ketahuilah! Bahwa
madzhab asy-Syafii, Ahmad, Ishaq, dan yang masyhur dari madzhab Malik : bahwa
seorang wanita boleh tidak dirajam sampai didapatkan orang lain yang menyusui
bayinya, dan jika tidak didapatkan maka wanita itu sendiri yang menyusuinya sampai
disapih, baru kemudian dirajam.
Page 11
Page 12
Page 13
Page 14
tetapi janganlah ahli waris itu melampaui batas dalam membunuh. Sesungguhnya ia
adalah orang yang mendapat pertolongan."
(QS. Al-Israa': 33)
Penjelasan ayat:
[1] Maksudnya yang dibenarkan oleh syara' seperti qishash membunuh orang murtad,
rajam dan sebagainya.
[2] Maksudnya: kekuasaan di sini ialah hal ahli waris yang terbunuh atau Penguasa
untuk menuntut kisas atau menerima diat. Qishaash ialah mengambil pembalasan
yang sama.
Qishaash itu tidak dilakukan, bila yang membunuh mendapat kema'afan dari ahli
waris yang terbunuh Yaitu dengan membayar diat (ganti rugi) yang wajar.
Pembayaran diat diminta dengan baik, umpamanya dengan tidak mendesak yang
membunuh, dan yang membunuh hendaklah membayarnya dengan baik, umpamanya
tidak menangguh-nangguhkannya. bila ahli waris si korban sesudah Tuhan
menjelaskan hukum-hukum ini, membunuh yang bukan si pembunuh, atau
membunuh si pembunuh setelah menerima diat, Maka terhadapnya di dunia diambil
qishaash dan di akhirat Dia mendapat siksa yang pedih. diat ialah pembayaran
sejumlah harta karena sesuatu tindak pidana terhadap sesuatu jiwa atau anggota
badan.
Menurut Ulama.
Ayat-ayat di atas menegaskan larangan membunuh jiwa yang diharamkan oleh Allah,
kecuali jiwa-jiwa yang dibolehkan oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala untuk dibunuh
sebagaimana telah dijelaskan oleh para Ulama berdasarkan dalil-dalil dari al-Qur'an
dan sunnah seperti pembunuh (qishah), orang muhsan yang berzina dan lain-lain.
Diantara bentuk pembunuhan yang disebutkan oleh para ulama adalah aborsi tanpa
alasan yang dibenarkan oleh Syar'iat Islam, dan aborsi termasuk pembunuhan
terhadap jiwa yang tidak berdosa, karena janin yang digugurkan belum memiliki dosa
yang karenanya dia harus dibunuh. Pada kesempatan kali ini marilah kita simak
bersama hikmah dibalik larangan aborsi tersbut. Ilmu pengetahuan modern
Kesehatan Dalam Perpektif Islam
Page 15
menegaskan bahwa aborsi adalah menggugurkan dan membunuh apa yang telah
tumbuh di dalam rahim.
4. Rekayasa Genetik merupakan penemuan iptek modern yang sangat bermanfaat
terutama bila diterpkan pada hewan dan tumbuh tumbuhan. Pandangan islam tentang
Hal tersebut
Islam, menganjurkan kita untuk selalu menggunakan akal dalam memahami
agama. Islam adalah agama yang menghormati akal, Islam menghimbau kepada
seluruh manusia untuk mengetahui dengan benar akan keesaan Allah, dan semua itu
hanya bisa dibangkitkan dengan menggunakan potensi akal sebaik mungkin. Karena
pemahaman yang benar hanya tercipta jika manusia menggunakan akal tersebut untuk
berfikir dengan cara yang benar.
Dengan akal tersebut manusia dapat meneliti dan memahami bagaimana
hakikat dari alam yang telah diciptakan oleh Allah Swt.
)
164 : (
Dalam hadits yang masyhur pun dinyatakan bahwa Rasulullah Saw
menganjurkan kita untuk menuntut ilmu bahkan sampai ke negeri Cina sekalipun.
Dan Allah juga menganjurkan kita untuk terus membaca dan mempelajari apa
yang di temukan oleh manusia.
( 2)
( 1)
(4)
( 3)
-( 5)
Dari semua itu, selain belajar dan memahami suatu ilmu, islam pun sangat
menekankan pada implikasi dari ilmu tersebut, karena ilmu tersebut ada untuk
memudahkan dan meningkatkan kulaitas hidup manusia itu sendiri. Sebagaimana
dalam pepatah dinyatakan.
Secara ontologi, keberadaan ilmu dan agama saling bergantung sama lain.
Secara epistemologis, hubungan ilmu dan agama saling melengkapi satu sama lain.
Sementara secara aksiologis seluruh nilai kebenaran, kebaikan, keindahan dan
Kesehatan Dalam Perpektif Islam
Page 16
keilahian saling mengkualifikasi satu dengan yang lain. 1[3] Maka, peran agama dalam
teknologi rekayasa genetika ini menjadi "pengendali" ataupun penuntun ilmu yang
berbasis akal agar tidak menyalahi aturan-aturan sebagai manusia itu sendiri. Untuk
mewujudkan semua itu, agama harus ikut berkembang seiring berkembangnya
teknologi dan ilmu apapun.
Paradigma Islam ini menyatakan bahwa, kata putus dalam ilmu pengetahuan bukan
berada pada pengetahuan atau filsafat manusia yang sempit, melainkan berada pada
ilmu Allah yang mencakup dan meliputi segala sesuatu (Yahya Farghal, 1994: 117).
Firman Allah SWT:
Kepunyaan Allah-lah apa yang di langit dan apa yang di bumi, dan adalah
(pengetahuan) Allah Maha meliputi segala sesuatu. (Qs. an-Nisaa` [4]: 126).
Inilah paradigma Islam yang menjadikan Aqidah Islam sebagai dasar segala
pengetahuan seorang muslim. Paradigma inilah yang telah mencetak muslim-muslim
yang taat dan shaleh tapi sekaligus cerdas dalam iptek. Itulah hasil dan prestasi
cemerlang dari paradigma Islam ini yang dapat dilihat pada masa kejayaan iptek
Dunia Islam antara tahun 700 1400 M. Pada masa inilah dikenal nama Jabir bin
Hayyan (w. 721) sebagai ahli kimia termasyhur, Al-Khawarzmi (w. 780) sebagai ahli
matematika dan astronomi, Al-Battani (w. 858) sebagai ahli astronomi dan
matematika, Al-Razi (w. 884) sebagai pakar kedokteran, ophtalmologi, dan kimia,
Tsabit bin Qurrah (w. 908) sebagai ahli kedokteran dan teknik, dan masih banyak lagi
(Tentang kejayaan iptek Dunia Islam lihat misalnya M. Natsir Arsyad, 1992; Hossein
Bahreisj, 1995; Ahmed dkk, 1999; Eugene A. Myers 2003; A. Zahoor, 2003; Gunadi
dan Shoelhi, 2003).
3. Aqidah Islam Sebagai Dasar Iptek
Inilah peran pertama yang dimainkan Islam dalam iptek, yaitu aqidah Islam harus
dijadikan basis segala konsep dan aplikasi iptek. Inilah paradigma Islam sebagaimana
yang telah dibawa oleh Rasulullah Saw.
1
Kesehatan Dalam Perpektif Islam
Page 17
Paradigma Islam inilah yang seharusnya diadopsi oleh kaum muslimin saat ini. Bukan
paradigma sekuler seperti yang ada sekarang. Diakui atau tidak, kini umat Islam telah
telah terjerumus dalam sikap membebek dan mengekor Barat dalam segala-galanya;
dalam pandangan hidup, gaya hidup, termasuk dalam konsep ilmu pengetahuan.
Bercokolnya paradigma sekuler inilah yang bisa menjelaskan, mengapa di dalam
sistem pendidikan yang diikuti orang Islam, diajarkan sistem ekonomi kapitalis yang
pragmatis serta tidak kenal halal haram. Eksistensi paradigma sekuler itu menjelaskan
pula mengapa tetap diajarkan konsep pengetahuan yang bertentangan dengan
keyakinan dan keimanan muslim. Misalnya Teori Darwin yang dusta dan sekaligus
bertolak belakang dengan Aqidah Islam.
Kekeliruan paradigmatis ini harus dikoreksi. Ini tentu perlu perubahan fundamental dan
perombakan total. Dengan cara mengganti paradigma sekuler yang ada saat ini,
dengan paradigma Islam yang memandang bahwa Aqidah Islam (bukan paham
sekularisme) yang seharusnya dijadikan basis bagi bangunan ilmu pengetahuan
manusia.
Namun di sini perlu dipahami dengan seksama, bahwa ketika Aqidah Islam dijadikan
landasan iptek, bukan berarti konsep-konsep iptek harus bersumber dari al-Qur`an dan alHadits, tapi maksudnya adalah konsep iptek harus distandardisasi benar salahnya dengan
tolok ukur al-Qur`an dan al-Hadits dan tidak boleh bertentangan dengan keduanya (AlBaghdadi, 1996: 12).
Jika kita menjadikan Aqidah Islam sebagai landasan iptek, bukan berarti bahwa ilmu
astronomi, geologi, agronomi, dan seterusnya, harus didasarkan pada ayat tertentu, atau hadis
tertentu. Kalau pun ada ayat atau hadis yang cocok dengan fakta sains, itu adalah bukti
keluasan ilmu Allah yang meliputi segala sesuatu (lihat Qs. an-Nisaa` [4]:126 dan Qs. athThalaq [65]: 12), bukan berarti konsep iptek harus bersumber pada ayat atau hadis tertentu.
Misalnya saja dalam astronomi ada ayat yang menjelaskan bahwa matahari sebagai pancaran
cahaya dan panas (Qs. Nuh [71]: 16), bahwa langit (bahan alam semesta) berasal dari asap
(gas) sedangkan galaksi-galaksi tercipta dari kondensasi (pemekatan) gas tersebut (Qs.
Fushshilat [41]: 11-12), dan seterusnya. Ada sekitar 750 ayat dalam al-Qur`an yang semacam
ini (Lihat Al-Baghdadi, 2005: 113). Ayat-ayat ini menunjukkan betapa luasnya ilmu Allah
Kesehatan Dalam Perpektif Islam
Page 18
sehingga meliputi segala sesuatu, dan menjadi tolok ukur kesimpulan iptek, bukan berarti
bahwa konsep iptek wajib didasarkan pada ayat-ayat tertentu.
Jadi, yang dimaksud menjadikan Aqidah Islam sebagai landasan iptek bukanlah bahwa
konsep iptek wajib bersumber kepada al-Qur`an dan al-Hadits, tapi yang dimaksud, bahwa
iptek wajib berstandar pada al-Qur`an dan al-Hadits. Ringkasnya, al-Qur`an dan al-Hadits
adalah standar (miqyas) iptek, dan bukannya sumber (mashdar) iptek. Artinya, apa pun
konsep iptek yang dikembangkan, harus sesuai dengan al-Qur`an dan al-Hadits, dan tidak
boleh bertentangan dengan al-Qur`an dan al-Hadits itu. Jika suatu konsep iptek bertentangan
dengan al-Qur`an dan al-Hadits, maka konsep itu berarti harus ditolak. Misalnya saja Teori
Darwin yang menyatakan bahwa manusia adalah hasil evolusi dari organisme sederhana yang
selama jutaan tahun berevolusi melalui seleksi alam menjadi organisme yang lebih kompleks
hingga menjadi manusia modern sekarang. Berarti, manusia sekarang bukan keturunan
manusia pertama, Nabi Adam AS, tapi hasil dari evolusi organisme sederhana. Ini
bertentangan dengan firman Allah SWT yang menegaskan, Adam AS adalah manusia
pertama, dan bahwa seluruh manusia sekarang adalah keturunan Adam AS itu, bukan
keturunan makhluk lainnya sebagaimana fantasi Teori Darwin (Zallum, 2001). Firman Allah
SWT:
(Dialah Tuhan) yang memulai penciptaan manusia dari tanah, kemudian Dia menciptakan
keturunannya
dari
sari
pati
air
yang
hina (mani).
(Qs. as-Sajdah
[32]:7).
Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang
perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling
kenal mengenal. (Qs. al-Hujuraat [49]: 13).
Implikasi lain dari prinsip ini, yaitu al-Qur`an dan al-Hadits hanyalah standar iptek, dan
bukan sumber iptek, adalah bahwa umat Islam boleh mengambi iptek dari sumber kaum non
muslim (orang kafir). Dulu Nabi Saw menerapkan penggalian parit di sekeliling Madinah,
padahal strategi militer itu berasal dari tradisi kaum Persia yang beragama Majusi. Dulu Nabi
Kesehatan Dalam Perpektif Islam
Page 19
4.
selain-Nya[i/]
(Qs.
al-Araaf
[7]:
3).
Page 20
dianggap benar dan absah untuk dilaksanakan. Meskipun itu diharamkan dalam ajaran
agama.
Keberadaan standar manfaat itulah yang dapat menjelaskan, mengapa orang Barat
mengaplikasikan iptek secara tidak bermoral, tidak berperikemanusiaan, dan bertentangan
dengan nilai agama. Misalnya menggunakan bom atom untuk membunuh ratusan ribu
manusia tak berdosa, memanfaatkan bayi tabung tanpa melihat moralitas (misalnya
meletakkan embrio pada ibu pengganti), mengkloning manusia (berarti manusia bereproduksi
secara a-seksual, bukan seksual), mengekploitasi alam secara serakah walaupun
menimbulkan pencemaran yang berbahaya, dan seterusnya.
Karena itu, sudah saatnya standar manfaat yang salah itu dikoreksi dan diganti dengan
standar yang benar. Yaitu standar yang bersumber dari pemilik segala ilmu yang ilmu-Nya
meliputi segala sesuatu, yang amat mengetahui mana yang secara hakiki bermanfaat bagi
manusia, dan mana yang secara hakiki berbahaya bagi manusia. Standar itu adalah segala
perintah dan larangan Allah SWT yang bentuknya secara praktis dan konkret adalah syariah
Islam.
5.
membuka kebenaran. Hidayah tersebut adalah (1) indera, untuk menangkap kebenaran fisik,
(2) naluri, untuk mempertahankan hidup dan kelangsungan hidup manusia secara probadi
maupun sosial, (3) pikiran dan atau kemampuan rasional yang mampu mengembangkan
kemampuan tiga jenis pengetahuan akali (pengetahuan biasa, ilmiah dan filsafi). Akal juga
merupakan penghantar untuk menuju kebenaran tertinggi, (4) imajinasi, daya khayal yang
mampu menghasilkan kreativitas dan menyempurnakan pengetahuannya, (5) hati nurani,
suatu kemampuan manusia untuk dapat menangkap kebenaran tingkah laku manusia sebagai
makhluk yang harus bermoral.
Dalam menghadapi perkembangan budaya manusia dengan perkembangan IPTEK yang
sangat pesat, dirasakan perlunya mencari keterkaitan antara sistem nilai dan norma-norma
Islam dengan perkembangan tersebut. Menurut Mehdi Ghulsyani (1995), dalam menghadapi
Kesehatan Dalam Perpektif Islam
Page 21
perkembangan IPTEK ilmuwan muslim dapat dikelompokkan dalam tiga kelompok; (1)
Kelompok yang menganggap IPTEK moderen bersifat netral dan berusaha melegitimasi
hasil-hasil IPTEK moderen dengan mencari ayat-ayat Al-Quran yang sesuai; (2) Kelompok
yang bekerja dengan IPTEK moderen, tetapi berusaha juga mempelajari sejarah dan filsafat
ilmu agar dapat menyaring elemen-elemen yang tidak islami, (3) Kelompok yang percaya
adanya IPTEK Islam dan berusaha membangunnya. Untuk kelompok ketiga ini
memunculkan nama Al-Faruqi yang mengintrodusir istilah islamisasi ilmu pengetahuan.
Dalam konsep Islam pada dasarnya tidak ada pemisahan yang tegas antara ilmu agama dan
ilmu non-agama. Sebab pada dasarnya ilmu pengetahuan yang dikembangkan manusia
merupakan jalan untuk menemukan kebenaran Allah itu sendiri. Sehingga IPTEK menurut
Islam haruslah bermakna ibadah. Yang dikembangkan dalam budaya Islam adalah bentukbentuk IPTEK yang mampu mengantarkan manusia meningkatkan derajat spiritialitas,
martabat manusia secara alamiah. Bukan IPTEK yang merusak alam semesta, bahkan
membawa manusia ketingkat yang lebih rendah martabatnya.
Dari uraian di atas hakekat penyikapan IPTEK dalam kehidupan sehari-hari yang
islami adalah memanfaatkan perkembangan IPTEK untuk meningkatkan martabat manusia
dan meningkatkan kualitas ibadah kepada Allah swt. Kebenaran IPTEK menurut Islam adalah
sebanding dengan kemanfaatannya IPTEK itu sendiri. IPTEK akan bermanfaat apabila (1)
mendekatkan pada kebenaran Allah dan bukan menjauhkannya, (2) dapat membantu umat
merealisasikan tujuan-tujuannya (yang baik), (3) dapat memberikan pedoman bagi sesama,
(4) dapat menyelesaikan persoalan umat. Dalam konsep Islam sesuatu hal dapat dikatakan
mengandung kebenaran apabila ia mengandung manfaat dalam arti luas.
Page 22