DAFTAR PUSTAKA
1. Mustofa, Zamzam, dkk. 2020. HUKUM PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI
DALAM PRESPEKTIF AGAMA ISLAM .MA’ALIM: Jurnal Pendidikan Islam
Volume 1, Nomor 2, Desember 2020
2. NurJannah, EFEKTIVITAS PROGRAM KELUARGA BERENCANA DALAM
MENEKAN LAJU PERTUMBUHAN PENDUDUK DI KOTA MAKASSAR
(STUDI KASUS KECAMATAN TAMALATE KOTA MAKASSAR), Skripsi.
Universitas Muhammadiyah Makassar. 2019
POIN PPT
DASAR HUKUM KB
Hukum Indonesia
1. Menurut UU No 10 tahun 1992. Keluarga Berencana adalah upaya peningkatan
kepedulian dan peran serta masyarakat melalui pendewasaan usia perkawinan
(PUP), pengaturan kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga, peningkatan
kesejahteraan keluarga kecil yang bahagia sejahtera
2. Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 52 Tahun 2009 BAB I
Pasal 1 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga
sebagai landasan hukum yang berisikan berbagai pengertian: Keluarga
Berencana (KB)
Hukum KB dalam islam dilihat dari 2 (dua) pengertian:
1. Tahdis An-Nasl (Pembatasan Kelahiran)
2. Tanzhim An-Nasl (Pengaturan Kelahiran)
TUJUAN KB
Tujuan KB secara umum, yakni membentuk keluarga kecil sesuai dengan kekuatan
sosial ekonomi suatu keluarga, dengan cara mengatur kelahiran anak diperoleh suatu
keluarga yang kecil bahagia. Tujuan lain meliputi pengaturan kelahiran, pendewasaan
usai perkawinan, menurunkan tingkat kematian ibu dan bayi.
PANDANGAN ULAMA
Beberpa contoh alat alat kontrasepsi dengan hukum nya dalam pandangan ulama :
Azl : Dalam menjelaskan kedua hadits dari Imam Nawawi dalam Syarah Shahih
Muslim menjelaskan bahwa larangan itu bersifat makruh tanzih (makruh yang
cenderung kepada hukum boleh), bukan haram. Jadi karena hukum makruh tanzih
inilah sebaiknya tidak perlu melakukan ‘azl ketika ingin memiliki anak
Kalender : tidak ada hukum yang mengharamkan. Sesuai kaidah fiqih, yang
artinya: Hukum asal segala sesuatu adalah boleh sampai ada dalil yang
mengharamkan.
Lendir Serviks : jika pemerintah mendukung upaya ini karena dengan
melakukan kontrasepsi ini akan menjaga stabilitas Negara dalam hal populasi
penduduk yang ideal sebagaimana kaidah fiqih yang artinya: Kebijakan
pemerintah itu tergantung demi kebaikan.
Pil : boleh, asal masih bisa hamil. Yang membuat hukum mengkonsumsi obat
menjadi haram adalah apabila menyebabkan kemandulan permanen.
Sebagaimana disebutkan dalam Kitab Qalyubi: Artinya: Dan diharamkan
memutuskan kelahiran meskipun dengan obat.
Vasektomi dan tubektomi : hukumnya haram karena membuat mandul secara
permanen. Berikut adalah pandangan ulama’ tentang keharaman membuat
mandul secara permanen: Artinya: Dan diharamkan memakai sesuatu yang dapat
memutuskan kehamilan dari asalnya (secara permanen) sebagaimana yang telah
banyak ulama paparkan. Hal ini sudah jelas.