Anda di halaman 1dari 13

KELUARGA

BERENCANA DAN
KEPENDUDUKAN
Kelompok 4
Asmaul Husnah
Irmansyah
Indah Tri Wulandari
Mahwada Halil
1
Definisi Keluarga Berencana dan
Kependudukan
Keluarga berencana dapat diartikan perencanaan
kehamilan, sehingga kehamilan itu terjadi pada waktu
seperti yang diinginkan, jarak antara kelahiran
diperpanjang, untuk membina kesehatan yang sebaik –
baiknya bagi seluruh anggota keluarga, apabila jumlah
anggota keluarga telah mencapai jumlah yang
dikehendaki. Sedangkan kependudukan merupakan
berbagai hal yang berkaitan dengan jumlah, struktur,
umur, jenis kelamin, agama, kelahiran, perkawinan,
kehamilan, kematian, persebaran, mobilitas, dan
kualitas serta ketahanannya yang menyangkut politik,
ekonomi, sosial dan budaya
2
Hubungan Keluarga Berencana
dan Kependudukan
Hubungan antara keluarga berencana dan
kependudukan bisa dilihat dari salah satu contoh
fenomena berikut ini yaitu bahwa Badan Kependudukan
dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN)
memperkirakan jumlah penduduk Indonesia pada tahun
2011 telah bertambah menjadi 241 juta jiwa lebih. Jika
laju pertumbuhan tidak ditekan maka jumlah penduduk
di Indonesia pada 2045 bisa menjadi sekitar 450 juta
jiwa, ini berarti satu dari 20 penduduk dunia adalah
orang Indonesia. Jumlah penduduk merupakan masalah
yang serius tidak hanya bagi negara-negara yang sedang
berkembang seperti Indonesia tetapi juga bagi negara-
negara maju.
3
Hukum Keluarga Berencana dan
Kependudukan
Kalau seorang muslim melakasanakan KB dengan motivasi yang
hanya bersifat pribadi, misalnya ber-KB untuk menjarangkan
kehamilan/kelahiran, atau untuk menjaga kesehatan, kesegaran,
kelangsingan badan si ibu, hukumnya boleh saja. Tetapi kalau
seseorang ber-KB disamping punya motivasi yang bersipat pribadi
seperti untuk kesejahteraan keluarga, juga ia punya motivasi yang
bersipat kolektif dan nasional,seperti untuk kesejahteraan masyarakat
maka hukumnya bias sunah atau wajib, tergantung kepada keadaan
masyarakat dan negara, misalnya mengenai kependudukannya,
apakah sudah benar-benar overpofulated (terlalu padat
penduduknya), atau mengenai wilayahnya untuk tanah pemukiman
tanah pertanian/industry/pendidikan dan sebagainya sudah benar-
benar overloaded(terlalu sarat/penuh dan berat), sehingga wilayah
yang bersangkutan itu tidak mampu mendukung kebutuhan hidup
penduduknya secara normal.
Beberapa ulama-ulama yang melarang ber-KB adalah sebagai
berikut: Madkour Guru Besar Hukum Islam pada fakultas
Hukum, dalam tulisannya: “Islam and Family Planning”
dikemukakan antara lain: “bahwa beliau tidak menyetujui
KB jika tidak ada alasan yang membenarkan perbuatan itu.
Beliau berpegang pada prinsip: hal-hal yang mendesak
membenarkan perbuatan terlarang”. Abu Ala al-Maududi ia
adalah salah seorang ulama yang menentang pendapat orang
yang membolehkan pembatasan kelahiran. Menurut beliau
Islam satu agama yang berjalan sesuai dengan fitrah manusia.
Pencegah kehamilan dan alat kontrasepsi dapat digunakan
jika ada sebab yang dibenarkan dalam syariat, maka dalam
menggunakannya harus diperhatikan beberapa hal berikut:
1. Sebelum menggunakan alat kontrasepsi atau obat anti
hamil hendaknya berkonsultasi dengan seorang dokter
muslim yang dipercaya agamanya, sehingga dia tidak
gampang membolehkan hal ini, karena hukum asalnya
adalah haram, sebagaimana penjelasan yang lalu. Ini
perlu ditekankan karena tidak semua dokter bisa diper-
caya, dan banyak di antara mereka yang dengan mudah
membolehkan pencegahan kehamilan (KB) karena
ketidakpahaman terhadap hukum-hukum syariat Islam,
sebagaimana ucapan Syaikh Shaleh alFauzan di atas.
2. Pilihlah alat kontrasepsi yang tidak membahayakan
kesehatan, atau minimal yang lebih ringan efek samping-
nya terhadap kesehatan.
3. Usahakanlah memilih alat kontrasepsi yang ketika
memakai atau memasangnya tidak mengharuskan
terbukanya aurat besar (kemaluan dan dubur/anus) di
hadapan orang yang tidak berhak melihatnya, karena
aurat besar wanita hukum asalnya hanya boleh dilihat
oleh suaminya. Akan tetapi, untuk alasan darurat dan
demi kemaslahatan yang lebih besar maka dapat dilihat
oleh petugas kesehatan yang ditunjuk secara resmi, dan
petugasnya sedapat mungkin dari kalangan perempuan.
THANK YOU

Assalamualaikum warahmatullahi
wabarakatuh

Anda mungkin juga menyukai