Anda di halaman 1dari 5

I.

PENDAHULUAN

A. Judul Percobaan
Karbohidrat I
B. Tujuan Percobaan
Mengenal beberapa sifat monosakarida dan disakarida.
II. TINJAUAN PUSTAKA

Karbohidrat merupakan senyawa hasil bentukan dari molekul karbon (C),


hidrogen (H), dan oksigen (O). Energi sebesar 4 kkal dapat dihasilkan dengan
mengonsumsi setiap 1 gram karbohidrat (Irawan, 2007). Karbohidrat mempunyai
rumus umum (CH2O)n. Karbohidrat terbentuk pada proses fotosintesis dengan
bantuan energi cahaya matahari. Pengubahan energi matahari menjadi energi
kimia dalam biomolekul menjadikan karbohidrat sebagai sumber utama metabolit
untuk organisme hidup (Sunarya dan Setiabudi, 2009).
Karbohidrat dapat dibagi menjadi beberapa golongan sesuai dengan sifat-sifat
terhadap zat-zat penghidrolisis. Monosakarida atau yang biasa disebut dengan
gula sederhana, umumnya memiliki rumus molekul yang merupakan beberapa
kelipatan CH2O. Gula sederhana ini dapat berupa aldosa (gula aldehida) atau
ketosa (gula keton), tergantung pada lokasi gugus karbonil. Monosakarida
memiliki sifat yang larut dalam air, tidak berwarna, dan berbentuk kristal padat
(Campbell, dkk. 2002).
Oligosakarida adalah polimer sederhana yang tersusun atas dua sampai enam
monosakarida yang berikatan (Stansfield, dkk. 2006). Oligosakarida berbentuk
kristal yang dapat larut dalam air. Oligosakarida yang umumnya terdapat bebas di
alam adalah disakarida, trisakarida, dan tetrasakarida (Sumardjo, 2009).
Polisakarida adalah polimer yang tersusun atas sejumlah besar monosakarida
yang bertautan melalui ikatan glikosidik. Polisakarida berfungsi untuk
menyimpan energi (Kuchel dan Ralston, 2006). Pada umumnya polisakarida tidak
larut dalam air dan tidak memiliki rasa manis. Selain itu, polisakarida umumnya
berupa senyawa berwarna putih dan tidak berbentuk kristal, serta sifatnya tidak
mereduksi. Beberapa polisakarida yang penting adalah amilum, glikogen, dan
selulosa (Marzuki, dkk. 2010).
Glikosida merupakan senyawa antara karbohidrat dan zat nonkarbohidrat.
Dalam senyawa ini, karbohidratnya disebut glikon, sedangkan nonkarbohidratnya
disebut aglikon. Beberapa glikosida yang umum dijumpai seperti arbutin, salisin,
amigdalin, indikan, dan floridzin (Sumardjo, 2009).
Fungsi utama karbohidrat bagi tubuh adalah sebagai sumber energi. Selain itu
karbohidrat juga memberi rasa manis pada makanan. Karbohidrat berfungsi
sebagai penghemat protein yang digunakan sebagai sumber energi. Karbohidrat
sebagai pengatur metabolisme lemak, dimana mencegah terjadinya oksidasi lemak
yang tidak sempurna. Karbohidrat juga membantu pengeluaran feses dengan cara
mengatur peristaltik usus dan memberi bentuk pada feses (Siregar, 2014).
Glukosa merupakan monosakarida berkarbon enam (heksosa) yang umumnya
digunakan sebagai sumber energi oleh kebanyakan sel heterotrofik. Glukosa
memiliki sifat sebagai pereduksi (Kuchel dan Ralston, 2006). Semua proses
metabolisme umumnya terpusat pada glukosa. Glukosa merupakan bahan bakar
universal (Marks, dkk., 2000).

Gambar 1. Struktur Kimia Glukosa (Sumber : Fried dan Hademenos, 2006)


Menurut Marzuki, dkk. (2010), sukrosa adalah gula pasir yang umumnya
dikenal dalam kehidupan sehari-hari. Sukrosa akan terpecah dan menghasilkan
satu molekul glukosa dan satu molekul fruktosa apabila terhidrolisis dengan
enzim sukrase. Sukrosa berfungsi sebagai pemanis secara langsung serta dapat
digunakan untuk mengawetkan buah dalam kaleng. Sukrosa memiliki sifat bukan
pereduksi.
Gambar 2. Struktur Kimia Sukrosa (Sumber : Marzuki, dkk. 2010)
Fruktosa adalah heksulosa, atau biasa juga disebut dengan levulosa karena
memutar bidang polarisasi ke kiri. Fruktosa adalah gula paling manis, terdapat
pada madu dan buah-buahan dan umumnya bersama glukosa. Fruktosa merupakan
salah satu gula yang memiliki sifat pereduksi. Fruktosa merupakan gula darah,
berwarna putih dan berbentuk kristal padat (Sandra dan Iwan, 2011).

Gambar 3. Struktur Kimia Fruktosa (Sumber : Sandra dan Iwan, 2011)


Menurut Sumardjo (2009), Uji Fehling bertujuan untuk mengetahui adanya
gugus aldehid. Pereaksi Fehling jika ditambah karbohidrat pereduksi, dipanaskan,
warnanya akan terjadi perubahan dari biru - hijau – kuning – kemerah-merahan
dan akhirnya terbentuk endapan merah bata kupro oksida bila jumlah karbohidrat
pereduksi banyak.
Uji Moore (pendamaran) merupakan uji yang bertujuan untuk mengetahui
adanya gugus alkali. Uji moore menggunakan NaOH (alkali/basa), dimana
NaOH ini berfungsi sebagai sumber ion OH - (alkali) yang kemudian akan
berikatan dengan rantai aldehid dan terbentuklah aldol aldehid (aldehida dengan
cabang gugus alkanol) yang berwarna kekuningan (Siswoyo, 2009).
Uji Hidrolisa merupakan uji yang bertujuan untuk mereduksi atau
memecahkan suatu senyawa menjadi senyawa yang lebih sederhana lagi. Dasar
reaksi Uji Hidrolisa ini adalah apabila disakarida jika diberi asam lalu dipanaskan
maka akan terhidrolisis menjadi 2 molekul-molekul monosakarida (Poedjadi,
2005).
Uji Iod bertujuan untuk memisahkan antara polisakarida, monosakarida dan
disakarida. Iodium memberikan warna kompleks dengan polisakarida. Amilum
memberikan warna biru pada iodium, sedangkan glikogen dan tepung yang sudah
dihidrolisis sebagian (eritrodekstrin) memberikan warna merah sampai coklat
dengan iodium. (Zubaidah, 2013).

DAFTAR PUSTAKA

Campbell, N. A., dkk. 2002. Biologi. Erlangga, Jakarta.

Fried, G.H., dan Hademenos, G.J. 2006. Schaum’s Outlines: Biologi Edisi Kedua.
Erlangga, Jakarta.

Irawan, M. A. 2007. Karbohidrat. Jurnal Sports Science Brief. Vol. 1 (3) : 1-4.

Kuchel, P., dan Ralston, B. 2006. Schaum’s Easy Outlines: Biokimia. Erlangga,
Jakarta.

Marks, D. B., Marks, A. D., dan Smith, C. M. 2000. Biokimia Kedokteran Dasar.
Buku Kedokteran EGC, Jakarta.

Marzuki, I., Amirullah, dan Fitriana. 2010. Kimia dalam Keperawatan. Pustaka
As Salam, Sulawesi Selatan.

Poedjadi, A. 2005. Dasar-Dasar Biokimia. UI-press, Bandung.

Sandra, M. C. F., dan Iwan B. 2011. Efek fruktosa dan glukosa terhadap kadar
trigliserida plasma. Jurnal KM. Vol 11 (1) : 39-47.

Siregar, N. S. 2014. Karbohidrat. Jurnal Ilmu Keolahragaan. Vol. 13 (2) : 38-44.

Siswoyo, R. 2009. Kimia Organik. Erlangga, Jakarta.

Stansfield, W. D., Colome, J. S., dan Cano, J. R. 2006. Schaum’s Easy Outlines:
Biologi Molekuler dan Sel. Erlangga, Jakarta.

Sumardjo, D. 2009. Pengantar Kimia: Buku Panduan Kuliah Mahasiswa


Kedokteran dan Program Strata I Fakultas Bioeksakta. Buku Kedokteran
EGC, Jakarta.

Sunarya, Y., dan Setiabudi, A. 2009. Mudah dan Aktif Belajar Kimia 3. Penerbit
Pusat Pembukuan Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta.

Zubaidah, N.S. 2013. Karbohidrat. http://siti-nurul-


fst12.web.unair.ac.id/artikel_detail-79177-Umum-karbohidrat.html.
Diakses tanggal 21 Februari 2019.

Anda mungkin juga menyukai