Anda di halaman 1dari 10

Reni Supriani & Ida Rahmadani Srg: Penelitian Analisis Kesalahan Berbahasa (67-76)

PENELITIAN ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA

Reni Supriani
Ida Rahmadani Siregar

Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia


PPs Universitas Negeri Medan
e-mail : Gwe.rheniy@gmail.com
Ida13.rafa@yahoo.com

Abstrak. Salah satu hambatan dalam proses komunikasi adalah kurangnya


keterampilan berbahasa. Wujud dari kurangnya keterampilan berbahasa itu antara
lain disebabkan oleh kesalahan-kesalahan berbahasa. Kesalahan-kesalahan
berbahasa ini menyebabkan gangguan terhadap peristiwa komunikasi, kecuali
dalam hal pemakaian bahasa secara khusus seperti dalam lawak, jenis iklan
tertentu, serta dalam puisi. Dalam pemakaian bahasa secara khusus itu, kadang-
kadang kesalahan berbahasa sengaja dibuat atau disadari oleh penutur untuk
mencapai efek tertentu sepeti lucu, menarik perhatian dan mendorong berpikir lebih
intens. Walaupun perhatian terhadap kesalaahan berbahasa belum begitu banyak,
tetapi pikiran-pikiran tentang kaitan antara kesalahan berbahasa dengan proses
belajar bahasa dalam waktu yang relatif singkat telah banyak mengalami
perkembangan. Sejalan dengan itu berbagai permasalahannya diantaranya Apa
yang dimaksud dengan kesalahan berbahasa dan Bagaimanakah taksonomi ketegori
linguistik dan siasat permukaan? Dalam dunia pengajaran bahasa perhatian
terhadap kesalahan berbahasa baru berkembang selama waktu yang relatif belum
lama. Walaupun perhatian terhadap kesalaahan berbahasa belum begitu banyak,
tetapi pikiran-pikiran tentang kaitan antara kesalahan berbahasa dengan proses
belajar bahasa dalam waktu yang relatif singkat telah banyak mengalami
perkembangan. Perkembangan pemikiran yang berkenaan dengan hubungan antara
kesalahan berbahasa dengan proses belajar bahasa tersebut sejalan dengan hasil
analisis yang diharapkan dapat membantu guru dalam hal menentukan urutan
bahan pengajaran, memutuskan pemberian penekanan, penjelasan dan praktik yang
diperlukan, memberikan remidi dan latihan-latihan, dan memilih butir-butir bahasa
kedua untuk keperluan tes profisiensi pembelajar.

Kata Kunci : Analisis Kesalahan Berbahasa

Jurnal Edukasi Kultura 67


Reni Supriani & Ida Rahmadani Srg: Penelitian Analisis Kesalahan Berbahasa (67-76)

PENDAHULUAN kesalahan berbahasa. Kesalahan-


Kesalahan berbahasa adalah kesalahan berbahasa ini menyebabkan
suatu peristiwa yang bersifat inheren gangguan terhadap peristiwa
dalam setiap pemakaian bahasa baik komunikasi, kecuali dalam hal
secara lisan maupun tulis. Baik orang pemakaian bahasa secara khusus seperti
dewasa yang telah menguasai bahasanya, dalam lawak, jenis iklan tertentu, serta
anak-anak, maupun orang asing yang dalam puisi. Dalam pemakaian bahasa
sedang mempelajari suatu bahasa dapat secara khusus itu, kadang-kadang
melakukan kesalahan-kesalahan kesalahan berbahasa sengaja dibuat atau
berbahasa pada waktu mereka disadari oleh penutur untuk mencapai
menggunakan bahasanya. Namun, jenis efek tertentu sepeti lucu, menarik
serta frekuensi kesalahan berbahasa pada perhatian dan mendorong berpikir lebih
anak-anak serta orang asing yang sedang intens.
mempelajari suatu bahasa berbeda Dalam masyarakat bahasa
dengan orang dewasa yang telah tertentu, misalnya dalam masyarakat
menguasai bahasanya. Perbedaan ini Jawa, kesalahan-kesalahan berbahasa
bersumber dari perbedaan penguasaan baik kesalahan gramatika maupun
kaidah-kaidah gramatikal (grammatical kesalahan yang berkenaan dengan
competence) yang pada gilirannya juga konteks pemakaian mempengaruhi
menimbulkan perbedaan realisasi pandangan orang lain terhadap status
pemakaian bahasa yag dilakukannya sosial orang yang berbuat kesalahan
(performance). Di samping itu, berbahasa tersebut. Termasuk kesalahan
perbedaan itu juga bersumber dari berbahasa yang berkaitan dengan
penguasaan untuk menghasilkan atau konteks adalah kesalahan memilih ragam
menyusun tuturan yang sesuai dengan bahasa yang berkaitan dengan tingkat
konteks komunikasi (comunicative tutur yang terdapat dalam bahasa Jawa
competence) . yang dikenal dengan istilah unggah
Salah satu hambatan dalam ungguh. Kesalahan berbahasa dalam
proses komunikasi adalah kurangnya masyarakat Jawa dianggap sebagai noda.
keterampilan berbahasa. Wujud dari Oleh karena itu, dengan sadar setiap
kurangnya keterampilan berbahasa itu pemakai bahasa berusaha untuk
antara lain disebabkan oleh kesalahan- memakai bahasa sesuai dengan kaidah

Jurnal Edukasi Kultura 68


Reni Supriani & Ida Rahmadani Srg: Penelitian Analisis Kesalahan Berbahasa (67-76)

gramatika serta ketepatan pemilihan ketegori linguistik dan siasat


ragam tingkat tutur sesuai dengan permukaan?
konteksnya. Dalam masyarakat Jawa,
identifikasi seseorang antara lain dapat PEMBAHASAN
dilihat dari pemakaian bahasanya. Hal 1. Kesalahan Berbahasa
ini sesuai dengan tinjauan fungsi bahasa Dalam bukunya yang berjudul
dari pandangan Sosiolinguistik. “Common Error in Language Learning”
Dalam dunia pengajaran bahasa H.V. George mengemukakan bahwa
perhatian terhadap kesalahan berbahasa kesalahan berbahasa adalah pemakaian
baru berkembang selama waktu yang bentuk-bentuk tuturan yang tidak
relatif belum lama. Buku-buku diinginkan (unwanted form) khususnya
pengajaran bahasa, terutama pengajaran suatu bentuk tuturan yang tidak
bahasa Inggris, telah banyak disusun, diinginkan oleh penyusun program dan
tetapi hanya sedikit perhatian penulis guru pengajaran bahasa. Bentuk-bentuk
terhadap kesalahan berbahasa. Walaupun tuturan yang tidak diinginkan adalah
perhatian terhadap kesalaahan berbahasa bentuk-bentuk tuturan yang menyimpang
belum begitu banyak, tetapi pikiran- dari kaidah bahasa baku. Hal ini sesuai
pikiran tentang kaitan antara kesalahan dengan pendapat Albert Valdman yang
berbahasa dengan proses belajar bahasa mengatakan bahwa yang pertama-tama
dalam waktu yang relatif singkat telah harus dipikirkan sebelum mengadakan
banyak mengalami perkembangan. pembahasan tentang berbagai
Perkembangan pemikiran yang pendekatan dan analisis kesalahan
berkenaan dengan hubungan antara berbahasa adalah menetapkan standar
kesalahan berbahasa dengan proses penyimpangan atau kesalahan. Sebagian
belajar bahasa tersebut sejalan dengan besar guru bahasa Indonesia
tumbuhnya pandangan baru dalam menggunakan kriteria ragam bahasa
pengajaran bahasa pada umumnya. baku sebagai standar penyimpangan.
Sejalan dengan latar belakang Pengertian kesalahan berbahasa
diatas maka penulis merumuskan dibahas juga oleh S. Piet Corder dalam
berbagai permasalahannya diantaranya bukunya yang berjudul Introducing
Apa yang dimaksud dengan kesalahan Applied Linguistics. Dikemukakan oleh
berbahasa dan Bagaimanakah taksonomi Corder bahwa yang dimaksud dengan

Jurnal Edukasi Kultura 69


Reni Supriani & Ida Rahmadani Srg: Penelitian Analisis Kesalahan Berbahasa (67-76)

kesalahan berbahasa adalah pelanggaran bahasa baku dapat kita lihat dalam buku
terhadap kode berbahasa. Pelanggaran Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia.
ini bukan hanya bersifat fisik, melainkan Kesalahan berbahasa tidak sama
juga merupakan tanda kurang dengan kekeliruan berbahasa. Keduanya
sempurnanya pengetahuan dan memang merupakan pemakaian bentuk-
penguasaan terhadap kode. Si bentuk tuturan yang menyimpang.
pembelajar bahasa belum Kesalahan berbahasa terjadi secara
menginternalisasikan kaidah bahasa sistematis kerena belum dikuasainya
(kedua) yang dipelajarinya. Dikatakan sistem kaidah bahasa yang bersangkutan.
oleh Corder bahwa baik penutur asli Kekeliruan berbahasa tidak terjadi secara
maupun bukan penutur asli sama-sama sistematis, bukan terjadi karena belum
mempunyai kemugkinan berbuat dikuasainya sistem kaidah bahasa yang
kesalahan berbahasa. Berdasarkan bersangkutan, melainkan karena
berbagai pendapat tentang pengertian kegagalan merealisasikan sistem kaidah
kesalahan berbahasa yang telah bahasa yang sebenarnya sudah dikuasai.
disebutkan di atas, dapatlah Kekeliruan pada umumnya
dikemukakan bahwa kesalahan disebabkan oleh faktor performansi.
berbahasa Indonesia adalah pemakaian Keterbatasan dalam mengingat sesuatu
bentuk-bentuk tuturan berbagai unit atau kelupaan menyebabkan kekeliruan
kebahasaan yang meliputi kata, kalimat, dalam melafalkan bunyi bahasa, kata,
paragraf, yang menyimpang dari sistem urutan kata, tekanan kata, atau kalimat,
kaidah bahasa Indonesia baku, serta dsb. Kekeliruan ini bersifat acak, artinya
pemakaian ejaan dan tanda baca yang dapat terjadi pada berbagai tataran
menyimpang dari sistem ejaan dan tanda linguistik. Kekeliruan biasanya dapat
baca yang telah ditetapkan sebagaimana diperbaiki sendiri oleh siswa bila yang
dinyatakan dalam buku Ejaan Bahasa bersangkutan, lebih mawas diri, lebih
Indonesia yang Disempurnakan. Adapun sadar atau memusatkan perhatian. Siswa
sistem kaidah bahasa Indonesia yang sebenarnya telah mengetahui sistem
digunakan sebagai standar acuan atau linguistik bahasa yang digunakan, tetapi
kriteria untuk menentukan suatu bentuk karena suatu hal dia lupa akan sistem
tuturan salah atau tidak adalah sistem tersebut. Kelupaan itu biasanya tidak
kaidah bahasa baku. Kodifikasi kaidah lama.

Jurnal Edukasi Kultura 70


Reni Supriani & Ida Rahmadani Srg: Penelitian Analisis Kesalahan Berbahasa (67-76)

Sebaliknya, kesalahan Taksonomi kategori linguistik


disebabkan oleh faktor kompetensi, dijadikan sebagai dasar penelitian
artinya siswa memang belum memahami kesalahan berbahasa. Unsur-unsur
sistem linguistik bahasa yang kesalahan berbahasa yang termasuk
digunakannya. Kesalahan biasanya dalam kategori linguistik adalah
terjadi secara konsisten dan sistematis. 1. Kesalahan fonologis, yang mencakup
Kesalahan itu dapat berlangsung lama ucapan bagi bahasa lisan, dan ejaan
apabila tidak diperbaiki. Perbaikan bagi bahasa tulis.
biasanya dilakukan oleh guru, misalnya 2. Kesalahan morfologis, yang
melalui remedial, latihan, praktik, dsb. mencakup prefiks, infiks, sufiks,
Sering dikatakan bahwa kesalahan konfiks, simulfiks, dan perulangan
merupakan gambaran terhadap kata.
pemahaman siswa akan sistem bahasa 3. Kesalahan sisntaksis, yang
yang sedang dipelajari olehnya. Bila mencakup frasa, klausa, kalimat.
tahap pemahaman siswa tentang sistem 4. Kesalahan leksikal atau pilihan kata
bahasa yang sedang dipelajari olehnya (Tarigan, 1988:196).
ternyata kurang, kesalahan berbahasa
tentu sering terjadi. Namun, kesalahan Kesalahan Penggunaan Ejaan
berbahasa akan berkurang apabila tahap Kesalahan penggunaan ejaan
pemahaman semakin meningkat. ialah kesalahan menuliskan kata atau
2. Taksonomi Kategori Linguistik kesalahan menggunakan tanda baca
Taksonomi kategori linguistik (Tarigan, 1988:198). Kesalahan
mengklasifikasikan kesalahan-kesalahan penulisan kata meliputi kesalahan
berbahasa berdasarkan komponen penulisan kata dasar, kata turunan,
linguistik atau unsur linguistik tertentu bentuk ulang, gabungan kata, kata ganti
yang dipengaruhi oleh kesalahan. singkatan dan akronim, dan penulisan
Komponen-komponen linguistik angka dan lambang bilangan.Dalam
mencakup fonologi (ucapan), sintaksis pedoman umum ejaan yang
dan morfologi (tata bahasa, gramatikal), disempurnakan, selain penulisan kata
semantik dan leksikon (makna dan dan pemakaian tanda baca, pemakain
kosakata), dan wacana (gaya) (Tarigan, huruf kapital dan huruf miring juga
1988:145). termasuk ke dalam ejaan.Penggunaan

Jurnal Edukasi Kultura 71


Reni Supriani & Ida Rahmadani Srg: Penelitian Analisis Kesalahan Berbahasa (67-76)

ejaan yang salah dapat menimbulkan b. Penulisan gabungan kata yang sudah
makna yang berbeda karena bahasa tulis dianggap sebagai satu kata dan sudah
tidak seperti bahasa lisan yang senyawa harus ditulis serangkai.
menggunakan unsur suprasegmental. Salah Benar
Kesalahan ini tergolong kesalahan darma siswa darmasiswa
fonologis. dari pada daripada
Contoh: pada hal padahal
Tuhan yang Maha Kuasa telah
memberiku anak. c. Penulisan gabungan kata yang salah
Dia berjalan duapuluh kilo meter. satu unsurnya tidak dapat berdiri
Orangtuanya meninggal dua hari lalu. sendiri sebagai kata yang
Yang seharusnya: mengandung arti penuh ditulis
Tuhan Yang Mahakuasa telah serangkai.
memberiku anak. Salah Benar
Dia berjalan dua puluh kilo meter. tuna rungu tunarungu
Orang tuanya meninggal dua hari lalu. tuna grahita tunagrahita
(Tarigan, 1988:198) catur wulan caturwulan

Kesalahan Penulisan Kata d. Gabungan kata yang terjadi akibat


Bentuk penulisan kata sesuai adanya imbuhan (awalan atau
dengan Pedoman Ejaan Bahasa akhiran) ditulis serangkai dengan
Indonesia yang Disempurnakan adalah unsur gabungan yang paling dekat
sebagai berikut. dengan imbuhan tersebut.
1. Penulisan Gabungan Kata Salah Benar
a. Penulisan gabungan kata yang Bertanggungjawab
termasuk kata majemuk dan bagian- bertanggungjawab
bagiannya ditulis terpisah. Tandatangani tanda tangani
Salah Benar menyebarluas menyebar luas
dutabesar duta besar
tanggungjawab tanggung jawab e. Gabungan kata yang terjadi akibat
tandatangan tanda tangan adanya imbuhan (awalan dan akhiran)
ditulis serangkai seluruhnya.

Jurnal Edukasi Kultura 72


Reni Supriani & Ida Rahmadani Srg: Penelitian Analisis Kesalahan Berbahasa (67-76)

Salah Benar Demikianlah agar Anda maklum, dan


menggaris bawahi menggarisbawahi atas perhatian Anda saya ucapkan
penganak tirian penganaktirian terima kasih.
pencampur adukan pencampuradukan Kemerdekaan Indonesia
ditanda tangani ditandatangani diproklamasikan pada tanggal 17
Agustus 1945.
Kesalahan Pemilihan Kata Saudara-saudara, sebelum kita makan
Pilihan kata adalah mutu dan marilah kita berdoa bersama
kelengkapan kata yang dikuasai sama.(Tarigan, 1988:200)
seseorang sehingga ia mampu Pemilihan kata sangat penting
menggunakan secara tepat dan cermat diperhatikan dalam proses menulis
berbagai perbedan dan persamaan makna maupun membuat karangan. Karangan
kata sesuai dengan tujuan dan gagasan dianggap kurang berarti jika pilihan
yang akan disampaikan, serta katanya kurang cermat walaupum
kemampuan untuk memperoleh bentuk organisasi penyajiannya baik,
yang sesuai dengan situasi dan nilai rasa paragrafnya cermat, susunan kata dalam
yang dimiliki pembaca dan pendengar kalimat teratur, dan gaya bahasanya baik
(Yulianto, 2008:84). Kesalahan (Depdikbud dalam Yulianto, 2008:83).
pemilihan kata disebut juga kesalahan Menurut Yulianto (2008:83),
leksikon. Dalam Tarigan (1988:200), pemilihan kata menyangkut ketepatan
kesalahan leksikon adalah kesalahan dalam penggunaan kata. Namun,
memakai kata yang tidak atau kurang ketepatan hanyalah satu syarat pilihan
tepat. kata sebab pilihan kata juga menuntut
Contoh : dua syarat, yakni kebenaran dan
Demikianlah agar Anda maklum, dan kelaziman.
atas perhatiannya saya ucapkan terima a. Taksonomi Siasat Permukaan
kasih. Taksonomi siasat permukaan
Kemerdekaan Indonesia diproklamirkan (atau surface strategy taxonomy)
pada tanggal 17 Agustus 1945. menyoroti bagaimana cara-caranya
Saudara-saudara, sebelum kita makan struktur-struktur permukaan berubah
marilah kami berdoa bersama-sama. (Tarigan, 1988:148). Secara garis
Yang seharusnya: besarnya, kesalahan-kesalahan yang

Jurnal Edukasi Kultura 73


Reni Supriani & Ida Rahmadani Srg: Penelitian Analisis Kesalahan Berbahasa (67-76)

terkandung dalam siasat permukaan ini kedua (PB2) penghilangan kata penuh,
adalah: walaupun agak khas pad atahap-tahap
1. penghilangan (omission) adalah pemerolehan bahasa pertama (PB1),
kesalahan-kesalahan yang bersifat tidaklah sesering itu terjadi pada PB2
“penghilangan” ini ditandai oleh urutan ( sequential L2 acqusition atau
ketidakhadiran suatu butir yang SLA) karena sang pelajar sudah tua dan
seharusnya ada dalam ucapan yang sudah lebih dewasa secara kognitif.
baik dan benar.
Contoh kalimat : 2. Penambahan (addition), penambahan
Kami membeli makanan enak ini adalah kebalikan dari
warung. penghilangan, yaitu kesalahan
Kalimat tersebut mengalami penambahan ini ditandai oleh
kerancuan makna karena hadirnya suatu butir atau unsur yang
penghilangan butir kata (preposisi) seharusnya tidak muncul dalam
yang tidak seharusnya terjadi. ucapan yang baik dan benar.
Seharusnya kalimat yang benar a. Penambahan Ganda
adalah: Contoh kalimat:
Kami membeli makanan di warung. Para mahasiswa-mahasiswa.
Ada beberapa morfem gramatikal Banyak rumah-rumah.
yang biasanya dihilangkan. Morfem Yang seharusnya:
gramatikal atau kata tugas dalam Para mahasiswa atau
bahasa indonesia antara lain adalah : mahasiswa-mahasiswa
1. Preposisi : di, ke, daripada, pada, dan Banyak rumah atau rumah-
lain-lain. rumah
2. konjungsi : dan, atau, tetapi, karena, b. Regulasi
sebab, jikalau, kalau, walaupun dan Yaitu kesalahan yang
lain-lain. disebabkan tidak keteraturan
3. artikel : si, sang, kaidah bahasa, atau
Kesalahan berbahasa yang meneraturkan yang tidak teratur
berupa penghilangan ini terdapat lebih jika terjadi kesalahan maka
banyak dan lebih bervariasi selama kesalahan itu bisa disebut
tahap-tahap awal pemerolehan bahasa kesalahan regulasi.

Jurnal Edukasi Kultura 74


Reni Supriani & Ida Rahmadani Srg: Penelitian Analisis Kesalahan Berbahasa (67-76)

Contoh : struktur yang salah. Kalau dalam


”tiada yang tanpa kecuali” kesalahan penghilangan, unsur itu
c. Penambahan Sederhana tidak ada atau tidak tersedia sama
Yaitu kesalahan yang sekali, maka dalam kesalahan
berupa penambahan sederhana formasi ini sang pelajar menyediakan
atau singgle editions meruakan serta memberikan sesuatu, walaupun
subkategori kesalahan hal itu tidak benar sama sekali.
penambahan. Segala kesalahan Contoh kalimat :
penambahan yang tidaka dapat The dog eated the chicken.
digolongkan sebagai penandaan Ciri kala lalu diutamakan oleh
ganda atau regularisasi dapat pelajar pada verba “eated” padahal
disebut sebagai kesalahan itu tidak benar sama sekali;
penambahan sederhana. seharurnya ate, atau:
Contoh : The dog ate the chicken.
1. kita-kita ini mau
menjenguk si Ani yang 4. Salah susun (misodering) ditandai
sedang dirawat dirumah oleh penempatan yang tidak benar
sakit. (kita) bagi suatu morfem atau kelompok
2. kita orang tidak mengenal morfem dalam suatu ucapan atau
menyerah mencapai cita- ujaran.
cita dalam hidup (kita) Contoh:
3. anaknya pak Ali yang I met there some Germans (kalimat)
sekelas dengan saya di Another my friend (frasa)
SMA bernama Arif (anak Para pelajar banyak melakukan
pak Ali ) kesalahan-kesalahan tertulis yang
4. ini bukunya si ahmat merupakan terjemahan “kalamiah”
yang hilang beberapa hari atau terjemahan kata demi kata
lalu, bukan? ( buku ) struktur-struktur permukaan bahasa
asli atau bahasa ibu.
3. Salah formasi (misformation), (Tarigan, 1988:148-158)
kesalahan misformation ini ditandai
oleh pemakaian bentuk morfem atau

Jurnal Edukasi Kultura 75


Reni Supriani & Ida Rahmadani Srg: Penelitian Analisis Kesalahan Berbahasa (67-76)

SIMPULAN c. Kesalahan sisntaksis, yang


Berdasarkan uraian-uraian di atas mencakup frasa, klausa,
dapat disimpulkan bahwa : kalimat.
1. Kesalahan berbahasa Indonesia d. Kesalahan leksikal atau
adalah pemakaian bentuk-bentuk pilihan kata (Tarigan,
tuturan berbagai unit 1988:196).
kebahasaan yang meliputi kata, 4. Kesalahan-kesalahan yang
kalimat, paragraf, yang terkandung dalam siasat
menyimpang dari sistem kaidah permukaan ini adalah:
bahasa Indonesia baku, serta (1) penghilangan (omission)
pemakaian ejaan dan tanda baca (2) Penambahan (addition),
yang menyimpang dari sistem (3) Salah formasi (misformation),
ejaan dan tanda baca yang telah
ditetapkan sebagaimana DAFTAR PUSTAKA
dinyatakan dalam buku Ejaan Alwi, Hasan, dkk. 1996. Tata Bahasa
Baku Bahasa Indonesia. Jakarta :
Bahasa Indonesia yang
Balai Pustaka
Disempurnakan. Tarigan. 1988. Pengajaran Analisis
Kesalahan Berbahasa. Rineka
2. Taksonomi kategori linguistik
Cipta : Jakarta
dijadikan sebagai dasar penelitian Sudaryanto. 1993. Metode Linguistik.
Yogyakarta : Gajah Mada
kesalahan berbahasa.
University Press.
3. Unsur-unsur kesalahan berbahasa Suyatno. 2004. Teknik Pembelajaran
Bahasa dan Sastra. SIC :
yang termasuk dalam kategori
Surabaya.
linguistik adalah
a. Kesalahan fonologis, yang
mencakup ucapan bagi
bahasa lisan, dan ejaan bagi
bahasa tulis.
b. Kesalahan morfologis, yang
mencakup prefiks, infiks,
sufiks, konfiks, simulfiks,
dan perulangan kata.

Jurnal Edukasi Kultura 76

Anda mungkin juga menyukai