Anda di halaman 1dari 5

Sejarah Akuntansi Perbankan Syariah

- September 10, 2019

SEJARAH AKUNTANSI PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA

NURUN ASYIFA (20171113029)


Prodi Manajemen Keuangan dan Perbankan Syariah
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia Banking School

ABSTRAK
Sejak munculnya bank syariah di Indonesia , perkembangan ilmu yang terkait
dengan pemikiran syariah, termasuk akuntansi syariah sangat maju. Sejarah yang
membahas tentang seluk-beluk munculnya akuntansi perbankan syariah tidak lepas dari
tinjauan kondisi akuntansi yang ada di tanah Arab sebelum adanya Islam. Secara
konseptual, praktik akuntansi syariah hadir sebagai solusi untuk masalah transaksi
konvensional yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Islam. Oleh karena itu perlu penjelasan
lebih lanjut tentang berbagai asumsi yang mendasari praktik akuntansi syariah di
Indonesia. Untuk memahami dan menjelaskan praktik akuntansi syariah yang diterapkan
Indonesia, perlu pendekatan teori akuntansi terhadap nilai-nilai Islam.
Keywords: Akuntansi Syariah, Sejarah, Perkembangan, Praktik Akuntansi.

PENDAHULUAN
Akuntansi adalah proses perhitungan atau penyajian data keuangan yang
disajikan sebagai laporan keuangan. Pada lembaga keuangan syariah terdapat
akuntansi syariah yang menjadi pedoman untuk penyajian data keuangan pada
lembaga syariah seperti perbankan syariah, asuransi syariah, BMT dan lembaga syariah
lainya.
Sejarah lahirnya ilmu akuntansi syariah tidak terlepas dari perkembangan Islam
dan kewajiban mencatat transaksi non tunai. Sebagaimana dalam firman Allah yang
artinya: “Hai, orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu’amalah tidak secara
tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya. Dan hendaklah
seorang penulis diantara kamu menuliskannya dengan benar” (QS. Al-Baqarah [2] :
282).
Perkembangan akuntansi syariah di Indonesia sudah mulai meluas dan mendapat
respon yang positif dari masyarakat serta pemerintah. Hal ini bisa terjadi karena
adanya perkembangan dari sistem keuangan islam yang sangat pesat serta adanya
lembaga-lembaga syariah yang bertujuan untuk memajukan perkembangan ekonomi
syariah .
Tujuan akuntansi syariah utamanya adalah terciptanya peradaban bisnis dengan
wawasan humanis, emansipatoris, transendental, dan teologis. Dengan akuntansi
syariah,  maka realitas sosial yang dibangun mengandung nilai tauhid dan ketundukan
kepada ketentuan Allah SWT.

PEMBAHASAN
Akuntansi termasuk bagian dari ilmu pasti yang berarti merupakan bagian dari
ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan masalah hukum alam dan perhitungan
yang bersifat memiliki kebenaran absolut. Sebagai ilmu yang bersifat akumulatif,maka
setiap penemuan metode baru dalam akuntansi akan menambah dan memperkaya
ilmu tersebut.
Akuntansi yang kita kenal sekarang diklaim berkembang dari peradaban barat.
Dimana seorang berkebangsaan Italia bernama Luca Pacioli dikenal sebagai Bapak
Akuntansi Modern, ia dianggap sebagai orang yang menemukan persamaan akuntansi
untuk pertama kali pada tahun 1494.  Luca Pacioli menerbitkan buku dengan
judul Summa de Arithmetica Geometria, Proportioni et Proportionalita ( Segala
sesuatu tentang Aritmatika, Geometri dan Proporsi). Dalam bukunya ini menerangkan
mengenai double entry book keeping sebagai dasar perhitungan akuntansi modern dan
dianggap sebagai revolsi dalam seni pencatatan dalam bidang ekonomi dan bisnis.
Sebenarnya Paciolli bukanlah orang yang menemukan double entry book
keeping system, mengingat sistem tersebut telah dilakukan sejak adanya perdagangan
Venice dan Genoa pada awal abad ke-19 M setelah terbukanya jalur perdagangan
antara Timur Tengah dan kawasan Mediterania. Bahkan, pada tahun 1340 bendahara
kota Massri telah melakukan pencatatan dalam bentuk double entry.

Perkembangan Akuntansi Syariah


Pada Zaman Awal Pemerintahan Islam, tradisi yang telah lama bangsa arab lakukan
yaitu 2 kali perjalanan kafilah perdagangan, yaitu musim dingin ke Yaman, dan musim
panas ke As-Syam (syria, lebanon, jordania, palestina dan israel). Seiring berjalannya
waktu, perdagangan tersebut berkembang hingga ke bangsa Eropa terutama setelah
penaklukan Mekkah.
Dalam perkembangan selanjutnya, ketika ada kewajiban zakat dan ‘ush (pajak
pertanian dari muslim) dan perluasan wilayah hingga munculnya jizyah (pajak
perlindungan dari non muslim) dan kharaj (pajak hasil pertanian non muslim).
Kewajiban ini berdampak pada didirikannya Baitulmaal oleh Rasulullah SAW pada awal
abad ke-7.  Sebanyak 42 orang ditunjuk oleh Rasulullah SAW sebagai pejabat di masa
pemerintahannya yang terspesialisasi dalam peran dan tugasnya sendiri.
Akuntansi juga berkembang di zaman ke-khalifahan. Pada zaman khalifah pertama
Abu Bakar Assidiq masih sederhana, pemasukkan dan pengeluaran seimbang.
Sedangkan pemerintahan Umar bin Khatab adanya perubahan sistem yang signifikan
yang dianjurkan untuk melakukan diwan yaitu pencatatan disetiap pemasukkan dan
pengeluaran dan telah memilih orang-orang yang akan bertanggung jawab dalam
setiap tugasnya. Selanjutnya pada masa Utsaman bin Affan telah memperkenalkan
tentang istilah khittabat al-Rasull wa sirr yaitu memelihara pencatatan rahasia.
Sahabat yang terakhir Ali bin Abu Thalib mulai berkembang pesat. Dan
perkembangannya pesat terjadi disetiap lokasi ke lokasi lainnya, dan dapat mengatur
perekononian serta akuntansi Islam yang menyangkut segala sesuatu yang lebih luas
mengenai praktik kehidupan.

Perkembangan Akuntasi Syariah di Indonesia


Akuntansi pertama kali dikenal di Indonesia sekitar tahun 1960an, sementara
akuntansi konvensional yang kita pahami dari berbagai literature menyebutkan bahwa
akuntansi pertama kali berkembang di Italia dan dikembangkan oleh Lucas Pacioli
(1494). Pemahaman ini sudah mendarah daging pada masyarakat akuntan kita.
Olehnya itu, ketika banyak ahli yang mengemukakan pendapat bahwa akuntansi
sebenarnya telah berkembang jauh sebelumnya dan di mulai di Arab, akan sulit
diterima oleh masyrakat akuntan.
Perkembangan akuntansi syariah beberapa tahun terakhir sangat meningkat ini
di tandai dengan seringnya kita menemukan seminar, workshop, diskusi dan berbagai
pelatihan yang membahas berbagai kegiatan ekonomi dan akuntansi Islam, mulai dari
perbankan, asuransi, pegadaian, sampai pada bidang pendidikan semua berlabel
syariah. Namun dokumen tertulis yang menyiratkan dan mencermikan proses
perjuangan perkembangan akuntansi syariah masih sangat terbatas jumlahnya.
Sejarah perkembangan akuntansi syariah di Indonesia pun sangat minim tingkat
ketertarikannya.
Perkembangan akuntansi syariah di Indonesia tidak dapat dilepaskan dari proses
pendirian Bank Syariah. Pendirian Bank Muamalat Indonesia (BMI) merupakan landasan
awal diterapkannya ajaran Islam menjadi pedoman bermuamalah. Dimulai dengan
proses mengajak masyarakat untuk bermuamalah sesuai dengan ajaran agama.
Setelah didirikannya bank syariah, ada keganjilan ketika bank membuat laporan
keuangan. Dimana pada waktu itu proses akuntansi belum mengacu pada akuntansi
yang dilandasi syariah Islam. Maka selanjutnya munculah kebutuhan akan akuntansi
syariah Islam.
Berdirinya bank syariah tentunya membutuhkan peraturan, antara lain, yaitu
peraturan perbankan, kebutuhan pengawasan, auditing, kebutuhan pemahaman
terhadap produk-produk syariah dan Iain-Iain. Dengan demikian banyak peneliti yang
meyakini bahwa kemunculan kebutuhan, pengembangan teori dan praktik akuntansi
syariah adalah karena berdirinya bank syariah. Pendirian bank syariah adalah
merupakan salah satu bentuk implementasi ekonomi Islam.
Dengan demikian, berdasarkan data dokumen, dapat diinterpretasikan bahwa
keberadaan sejarah pemikiran tentang akuntansi syariah adalah setelah adanya
standar akuntansi perbankan syariah, setelah terbentuknya pemahaman yang lebih
konkrit tentang apa dan bagaimana akuntansi syariah, dan terbentuknya lembaga-
lembaga yang berkonsentrasi pada akuntansi syariah. jadi secara historis, sejak tahun
2002 barulah muncul ide pemikiran dan keberadaan akuntansi syariah, baik secara
pengetahuan umum maupun secara teknis. Sebagai catatan, IAI baru membentuk
Komite Akuntansi Syariah di Indonesia.

PENUTUP
Dari pembahasan di atas ,dapat kita simpulkan bahwa ternyata selama ini
kebanyakan masyarakat tidak mengetahui bahwa akuntansi itu telah terlebih dulu
diterapkan oleh Bangsa Arab. Perkembangan akuntansi itu sendiri tidak bisa
dilepaskan dari sumbangsih dari Bangsa Arab itu sendiri. Seiring berjalannya waktu,
akuntansi syariah tidak hanya diterapkan oleh Negara dengan mayoritas Islam saja
namun juga oleh Negara lain, karena akuntansi syariah dinilai memiliki suatu konsep
yang baik.
Akuntansi Syariah menyangkut semua aspek kehidupan yang lebih luas tidak
hanya menyangkut praktek ekonomi dan bisnis. Perkembangan akuntansi syariah juga
dilatarbelakangi oleh sisi kebutuhan pribadi dari seorang muslim sendiri yaitu faktor
zakat. Penghitungan zakat itu sendiri harus dilakukan dengan cermat dan tepat.
Sementara di Indonesia, perkembangan akuntansi syariah ini juga dinilai
meningkat pesat dengan di tandai seringnya kita menemukan seminar, workshop,
diskusi dan berbagai pelatihan yang membahas berbagai kegiatan ekonomi dan
akuntansi Islam, mulai dari perbankan, asuransi, pegadaian, sampai pada bidang
pendidikan semua berlabel syariah.

DAFTAR PUSTAKA
Rizal Yaya., Aji Erlangga Martawireja., dan Ahim Abdurahim.”Akuntansi Perbankan
Syariah Teori dan Praktik ,Edisi 2”.2014.Jakarta:Salemba Empat
https://www.researchgate.net/publication/323190054_AKUNTANSI_SYARIAH_SEBU
AH_TINJAUAN_ANTARA_TEORI_DAN_PRAKTIK
https://www.kompasiana.com/ahmadsaturi/5c87b8a6ab12ae755b4d29e8/sejarah-
akuntansi-syariah?page=all
https://www.academia.edu/35365899/PERKEMBANGAN_AKUNTANSI_SYARIAH_DI_I
NDONESIA
https://www.academia.edu/11584627/Sejarah_dan_Pemikiran_Akuntansi_Syariah
http://hestihandayani50.blogspot.com/2017/03/sejarah-perkembangan-akuntansi-
syariah.html
https://makalahubb.blogspot.com/2017/05/makalah-akuntansi-syariah-sejarah-
dan.html

Diakses pada 7 November 2020, melalui https://nrnsyifa.blogspot.com/2019/09/sejarah-akuntansi-


perbankan-syariah.html

Anda mungkin juga menyukai