Anda di halaman 1dari 2

Nama: Ikram Nur Qalbi

Kelas: BK C
NIM:1844041042

Evaluasi 1: Mengenali Penerapan Keterampilan Konseling

1. Tahapan umum yang perlu dilakukan dalam pelaksanaan konseling dengan teknik SIT tsb?
Jawab: Stress Inoculation Training (SIT), sebuah teknik dari pendekatan Cognitive Behaviour
Modification (CBM) dikembangkan oleh Donald Meichenbaum. SIT didasarkan pada ide bahwa
membantu konseli mengatasi stressor ringan akan memungkinkan mereka mampu
mengembangkan toleransi terhadap sutasi yang menekan (eustres) dan menghindari terjadinya
distres. dalam teknik ini memiliki 3 tahap umum yaitu konseptualisasi, latihan Coping skill, dan
aplikasi dan tinjauan lanjut.
Konseptualisasi: dalam tahap koseptualisasi ini terbagi atas lima tahap yaitu assessment dan
dikanosis dimana konselor mengetahui atau mecari tau tenang tingkat stress yang dialami oleh
siswa tersebut, dalam tahap ini untuk bisa mengetahui tingkat stres siswa, konselor dapat
menggunakan beberapa metode seperti menggunakan skala stress belajar ataupun teknik
pengumpulan data lainnya seperti observasi dan wawancara, identifkasi situasi yang dimana
konselor disini meminta konseli untuk mengungkapkan atau menceritakan situasi yang
dialaminya, etah itu masalah dengan gurunya, masalah dengan metode belajarnya atau masalah
tugas yang sangat banyak di identifikasi, cara mengidentifikasinya adalah dengan membuat
format pencatatan pikiran, dalam format ini siswa diminta mengidetifikasi semua situasi yang
menekan secara spesifik, rekaman pikiran, disini kita memita konseli mengngkapkan pikirannya
terhadap situasi yang memicu stress, mengenali pikiran negatif yang dimana setelah konseli
menuliskan situasi yang menekannya di format pencatatan pikiran kita membantu konseli untuk
mengenal pikiran-pikiran negative, dan terakhir rekonstruksi kognitif, disinilah tahap intinya
dimana konselor membantu untuk membongkar pikiran negative konseli dan juga membantu
konseli mengubah pikiran negative ke positif terhadap situasi pemicu stress.
Latihan Coping skill: dalam tahap ini terbagi atas tiga tahap yaitu Memantapkan skema kognisi
baru, dimana pada tahap ini kita mendiskusikan tahap perubahan dari negative ke positif, kita
disini mendiskusikanya sampai si konseli mantap dan siap. Latihan keterampilan pendukung,
dimana setelah disiskusikan konselor memberika latihan keterampilan pendukung, misalnya
relaksasi, manajemen waktu, dan latihan asentif. Berlati menerapkan cara berpikir baru, dimana
kita membantu konseli untuk merlatih mengembangkan pikiran positif terhadap berbagai situasi
menekan.
Aplikasi dan tindakan lanjut: dalam tahap ini ada tiga bagian, diantatranya transfer perubahan,
dimana konseli berlatihmerespon langsung berbagai situasi menekan dengan pikiran positif dan
tindakan yang tepat. Menerapkan hasil latihan, pada tahap ini konseli diminta menerapkan apa
yang harus dia lakukan atau bagaiaman menyikapi sumber stresnya ini, misalkan yang menekan
adalah banyak tugas bangaimana dia menyikapi permasalahan banyak tugas ini menjadi hal yang
biasa saja. Setelah semua hal telah dilakukan kita masuk pada tahap reviu hasil, dimana kita
mendiskusikan dan menilai keberhasilan konseli dalam menerapkan hasil latihan dan kebutuhan
tindak lanjutnya.

2. Keterampilan dasar konseling apa saja yang terlibat dalam setiap tahap tersebut, serta alasan
diperlukannya?
Jawab: menurut saya keterampilan dasar yang terlibat dalam hal ini adalah empati karena
konselor memahami bagaimana atau apa yag membuat konseli stress, keterampialn bertanya juga
berperan disini untuk mengetahui atau menumpulkan informasi penyebab si konseli stress,
attending juga penting agar si konseli merasa nyaman dan bisa lebih terbuka pada konselor

Anda mungkin juga menyukai