Makalah Teori Neo Klasik
Makalah Teori Neo Klasik
Oleh :
Kelompok
i
Kata Pengantar
Puji Syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat,
taufiq serta hidayah-Nya kepada kami, sehingga makalah yang berjudul “ Teori
Neo Klasik” ini dapat diselesaikan sesuai dengan rencana dan tepat pada
waktunya tanpa ada halangan apapun.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi seluruh pihak yang membaca
dan masyarakat pada umumnya.
Tim Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
KATA PENGANTAR ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 1
C. Tujuan 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan 15
B. Saran 15
DAFTAR PUSTAKA 17
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan dunia diikuti juga oleh perkembangan pemikiran
disemua bidang kehidupan, tidak terkecuali dibidang ekonomi.
Perkembangan awal mengenai teori ekonomi klasik dilanjutkan oleh
munculnya teori neoklasik.
Mazhab neoklasik telah mengubah pandangan tentang ekonomi
baik dalam teori maupun dalam metodologinya. Teori nilai tidak lagi
didasarkan pada nilai tenaga kerja atau biaya produksi tetapi telah
beralih pada kepuasan marjinal (marginal utility).
Teori organisasi Neoklasik dikembangkan atas dasar teori klasik.
Teori organisasi Neoklasik merubah, menambah, dan dalam banyak hal
memperluas teori klasik. Teori Neoklasik didefinisikan sebagai suatu
organisasi sebagai kelompok dengan tujuan bersama. Bila pada teori
klasik banyak menitik beratkan pembahasannya pada struktur, tata tertib,
organisasi formal, faktor-faktor ekonomi dan rasionalitas tujuan sedangkan
teori neoklasik banyak menekankan pentingnya aspek sosial dalam
pekerjaan atau organisasi informal dan aspek psikologis (emosi).
Jadi berdasarkan kesimpulan diatas, penulis tertarik untuk
mengangkat Teori Neo Klasik sebagai judul dari sebuah makalah.
B. Rumusan Masalah
1. Apa latar belakang dari Teori Neo Klasik?
2. Siapa saja tokoh-tokoh yang mengemukakan Teori Neo Klasik?
3. Apa Konsep dan Isi dari Teori Neo Klasik?
4. Apa Kelemahan dan Kelebihan dari Teori Neo Klasik?
1
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui, menjelaskan dan menganalisa secara mendalam
mengenai Latar Belakang Teori Neo Klasik
2. Untuk mengetahui, menjelaskan dan menganalisa secara mendalam
mengenai Tokoh yang mengemukakan Teori Neo Klasik
3. Untuk mengetahui, menjelaskan dan menganalisa secara mendalam
mengenai Konsep dan Isi Teori Neo Klasik
4. Untuk mengetahui, menjelaskan dan menganalisa secara mendalam
mengenai Kelemahan dan Kelebihan Teori Neo Klasik.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
mengajukan teori bahwa nilai suatu produk adalah untuk dijelaskan
dengan perbedaan utilitas (kegunaan) kepada konsumen. (Di Inggris,
ekonom cenderung untuk konsep utilitas sesuai dengan Utilitarianisme
dari Jeremy Bentham dan kemudian dari John Stuart Mill .)
Langkah ketiga dari ekonomi politik untuk ekonomi adalah
pengenalan marginalisme dan dalil bahwa para pelaku ekonomi
membuat keputusan berdasarkan margin . Sebagai contoh, seseorang
memutuskan untuk membeli sandwich kedua berdasarkan seberapa
penuh mereka setelah yang pertama, perusahaan mempekerjakan
karyawan baru berdasarkan kenaikan diharapkan dalam keuntungan
karyawan akan membawa. Hal ini berbeda dengan pengambilan
keputusan agregat ekonomi politik klasik dalam hal ini menjelaskan
bagaimana barang vital seperti air bisa murah, sedangkan kemewahan
bisa mahal. Mazhab neoklasik telah mengubah pandangan tentang
ekonomi baik dalam teori maupun dalam metodologinya. Teori nilai
tidak lagi didasarkan pada nilai tenaga kerja atau biaya produksi tetapi
telah beralih pada kepuasan marjinal (marginal utility). Pendekatan ini
merupakan pendekatan yang baru dalam teori ekonomi. Salah satu
pendiri mazhab neoklasik yaitu Gossen, dia telah memberikan
sumbangan dalam pemikiran ekonomi yang kemudian disebut sebagai
Hukum Gossen I dan II. Hukum Gossen I menjelaskan hubungan
kuantitas barang yang dikonsumsi dan tingkat kepuasan yang
diperoleh, sedangkan Hukum Gossen II, bagaimana konsumen
mengalokasikan pendapatannya untuk berbagai jenis barang yang
diperlukannya.
4
penting antara manajemen ilmiah dan perkembangan lebih lanjut teori
neoklasik yang berkembang sekitar tahun 1930-an. Pada dasarnya
Munsterberg menekankan adanya perbedaan-perbedaan karakteristik
individual dalam organisasi-organisasi.
2. Marx
Menurut Marx nilai komoditas sepadan dengan input - input
tenaga kerja. Hanya tenaga kerja yang dapat menghasilkan laba.
Namun bagi kaum Neo - Klasik, teori nilai kerja Marx tidak mampu
menggambarkan secara jelas mengenai nilai suatu komoditas. Dengan
pendekatan marginal, kaum Neo - Klasik mengatakan bahwa faedah
suatu komoditas akan semakin menurun dengan semakin banyak
terpenuhinya kebutuhan akan komoditas itu. Teori nilai kerja Marx
menerangkan bahwa nilai komoditas selalu sama dengan input labor.
Namun teori marginal utility mengatakan bahwa nilai suatu komoditas
- selalu dikaitkan dengan faedah ( utility ) - selalu berubah sejalan
dengan bertambahnya kuantitas yang kita konsumsi. Bila individu
meminta suatu komoditas tertentu maka utility yang diterima
bertambah. Tambahan kuantitas komoditi akan menambah besar utility
total yang diterima. Namun meski utility total terus meningkat, pada
titik tertentu utility total akan mencapai titik jenuh dan utility marginal
menjadi nol.
3. Heindrich Gossen
Pencetus teori ini adalah Heindrich Gossen yang akhirnya
menjadi Hukum Gossen I. Hukum Gossen I menjelaskan hubungan
kuantitas barang yang dikonsumsi dan tingkat kepuasan yang
diperoleh, sedangkan dalam hukum Gossen II dikatakan bahwa sumber
daya dan dana yang tersedia selalu terbatas secara relatif terhadap
kebutuhan - kebutuhan manusia yang beraneka ragam dan hampir tak
terbatas dan bagaimana konsumen mengalokasikan pendapatannya
untuk berbagai jenis barang yang diperlukannya.
5
4. Schumpeter (Aliran Neo Klasik)
Teori Schumpeter menekankan tentang pentingnya peranan
pengusaha dalam menciptakan pertumbuhan ekonomi dan para
pengusaha merupakan golongan yang akan terus-menerus membuat
pembaruan atau inovasi dalam ekonomi. Hal ini bertujuan untuk
peningkatan pertumbuhan perekonomian jika para pengusaha terus-
menerus mengadakan inovasi dan mampu pengadakan kombinasi baru
atas investasinya atau proses produksinya.
Adapun jenis-jenis inovasi, di antaranya dalam hal berikut.
6
d) Hasrat menabung batas (Marginal Propencity to Save)
besarnya tetap. Sehingga menurut Harrod – Domar
pertumbuhan ekonomi yang teguh akan mencapai kapasitas
penuh (full capacity) dalam jangka panjang. Pertumbuhan
ekonomi dipengaruhi oleh tingkat investasi. Pengeluaran
investasi mempunyai pengaruh terhadap permintaan dan
penawaran.
6. Sollow–Swan (Aliran Neo Klasik)
Menurut teori Sollow–Swan, terdapat empat anggapan dasar dalam
menjelaskan pertumbuhan ekonomi. Pada tahun 1817, David
Ricardo menerbitkan buku yang berjudul The Principles of
Political Economy and Taxation. Bukunya mempunyai pengaruh
besar dalam pemikiran ekonomi, karena kecakapannya
menganalisis masyarakat dengan istilah-istilah yang abstrak. Sollow
Swan berkesimpulan bahwa pertumbuhan ekonomi ditentukan oleh
pertumbuhan penduduk, akumulasi modal, kemajuan teknologi.
7. W.W Rostow
Membagi tahap pertumbuhan ekonomi terdiri dari :
- Masyarakat tradisional, masih mementingkan diri sendiri
- Prasyarat lepas landas (transisi)
- Lepas landas (take off)
- Tingkat kematangan
- Masa konsumsi tinggi
7
menggunakan, menguasai kekuasaan . Terdapat dua teori dalam hak
kepemilikan, yaitu :
8
neoklasik merubah, menambah, dan dalam banyak hal memperluas teori
klasik. Teori neoklasik adalah menekankan pentingnya aspek psikologi
dan sosial karyawan sebagai individu maupun sebagai bagian kelompok
kerjanya.
Aliran neoklasik bukan merupakan atau mencetuskan suatu teori
murni seperti yang dilakukan aliran klasik. Pengikut aliran neoklasik
adalah mereka yang membahas kelemahan model klasik pada perilaku
organisasi, tetapi tidak menentang seluruh teori klasik.
1. Pokok Pikiran Teori Neoklasik
Ekonomi neoklasik adalah istilah yang digunakan untuk
berbagai pendekatan untuk ekonomi berfokus pada penentuan harga,
output, dan pendapatan distribusi di pasar melalui penawaran dan
permintaan , sering dimediasi melalui maksimalisasi hipotesis utilitas
dengan pendapatan terbatas individu dan dari keuntungan dengan
biaya terbatas perusahaan yang menggunakan informasi yang tersedia
dan faktor-faktor produksi, sesuai dengan teori pilihan rasional.
Ekonomi neoklasik bertumpu pada tiga asumsi, meskipun
cabang-cabang tertentu dari teori neoklasik mungkin memiliki
pendekatan yang berbeda:
- Orang-orang memiliki preferensi rasional antara hasil yang dapat
diidentifikasi dan terkait dengan nilai
- Individu memaksimalkan utilitas dan perusahaan memaksimalkan
keuntungan
- Orang bertindak independen atas dasar informasi yang lengkap dan
relevan.
2. Perkembangan Teori Organisasi Neo Klasik
Teori organisasi Neoklasik dikembangkan atas dasar teori klasik.
Teori organisasi Neoklasik merubah, menambah, dan dalam banyak
hal memperluas teori klasik. Teori organisasi Neoklasik didefinisikan
sebagai suatu organisasi sebagai kelompok dengan tujuan bersama.
Bila pada teori klasik banyak menitik beratkan pembahasannya pada
9
struktur, tata tertib, organisasi formal, factor-faktor ekonomi dan
rasionalitas tujuan sedangkan teori neoklasik banyak menekankan
pentingnya aspek sosial dalam pekerjaan atau organisasi informal dan
aspek psikologis (emosi).
Perkembangan teori neoklasik dimulai dengan inspirasi percobaan-
percobaan yang dilakukan di Hawthorne, serta tulisan Hugo
Munsterberg. Pendekatan neoklasik ditemukan juga di dalam buku-
buku tentang hubungan manusiawi seperti Gardener dan Moore,
Human Ralation in Industry dan sebagainya.
Sebagai pencetus psikologi industry yang diakui luas, Hugo
Munsterberg menulis bukunya yang paling menonjol, Psychology and
Industrial EfficiencyI,pada tahun 1913. Buku ini merupakan jembatan
penting antara manajemen ilmiah dan perkembangan lebih lanjut teori
neoklasik yang berkembang sekitar tahun 1930-an. Pada dasarnya
Munsterberg menekankan adanya perbedaan-perbedaan karakteristik
individual dalam organisasi-organisasi.
Percobaan Hawthone dimulai tahun 1924 di pabrik Hawthorne
milik perusahaan Western Electric di Cicero, Illinois, dekat Chocago,
dan disponsori oleh National Research Council (Lembaga riset
Nasinal). Studi Hawthorne memperkenalkan gagasan bahwa organisasi
adalah suatu sistem terbuka dimana segmen-segmen teknis dan
manusiawi saling berkaitan erat . Studi tersebut juga menekankan
pentingnya sikap karyawan dalam era dimana insentif upah dan
kondisi kerja phisik sering dipandang sebagai satu-satunya faktor yang
menetukan produktivitas. Akhirnya percobaan Hawthorne menunjukan
bagaimana kegiatan kelompok-kelopmpok kerja kohesif sangat
berpengaruh pada operasi organisasi.
Penemuan-penemuan Hawthorn, bagaimanapun juga telah
menambah dimensi-dimensi baru esensial bagi teori organisasi.
Akhirnya percobaan-percobaan Hawthorne menunjukkan bagaimana
10
kegiatan kelompok-kelompok kerja kohesif sangar berpengaruh pada
organisasi.
Oleh karena itu teori neoklasik mengemukan perlunya:
- Partisipasi atau melibatkan setiap orang dalam proses pengambilan
keputusan
- Perluasan kerja (job enlargement) sebagai kebalikan dari pola
spesialisasi
- Management bottom-up yang member kesempatan kepada para
junior untuk berpasitipasi dalam pengambilan keputusan
manajemen puncak
- Titik tekanan teori neoklasik adalah dua elemen pokok dalam
organisasi yaitu perilaku individu dan kelompok pekerja.
Organisasi informal muncul sebagai tanggapan akan kebutuhan
sosial manusia, kebutuhan untuk berhungan dengan orang lain.
11
tanggung jawab. Neoklasik menyatakan bahwa kapasitas dan
kekuasaan tak dapat dikompensasikan, karena bukan merupakan satu-
satunya hubungan; ada faktor-faktor lain yang perlu diperhatikan
terutama hasil kegiatan “kaki-tangan manusia”.
4. Struktur Organisasi
Tentang struktur organisasi, teori neoklasik menyatakan bahwa
struktur merupakan penyebab terjadinya pergeseran-pergeseran
(frictions) internal di antara orang-orang yang melaksanakan fungsi
yang berbeda-beda. Pergeseran-pergeseran ini terjadi terutama antara
orang-orang operasional (lini) dan oarang-orang staf. Menurut Melville
Dalton penyebabnya adalah : 1) Perbedaan tugas antara orang lini dan
staf, 2) Perbedaan umur dan pendidikan, dan 3) Perbedaan sikap.
5. Rentang Kendali
Penentuan rentang sangat tergantung pada pebedaan individu
dalam kemempuan manajemennya, tipe orangnya, efektivitas
komunikasi, fungsi pengawasan formal, serta derajat sentralisasi,
dimana neoklasik mengusulkan pengawasan bebas demokratis, sedang
klasik memilih pengawasan ketat. Rentang yang pendek
mengakibatkan pengawasan yang ketat, rentang yang luas memerlukan
pendelegasian yang baik dengan mengurangi pengawasan. Karena
perbedaan individu dan organisasi, kadang-kadang yang satu lebih
baik daripada yang lain, maka rentang kendali tidak dapat ditetapkan
secara kaku.
6. Teori Neoklasik Administrasi
Dalam bukunya Administrative Behavior, Herbert Simon
mengemukakan tiga tema utama dalam proses pengambilan keputusan
dalam organisasi yaitu sebagai berikut.
- Keputusan adalah kegiatan sentral dari organisasi
- Instrumental reason atau alasan-alasan instrumental adalah bersifat
sentral di dalam perbuatan keputusan administratif dan pemahaman
organisasi
12
- Konsep satisfying atau memuaskan yang merupakan pembatalan
yang signifikan terhadap rasionalitas dan dampaknya terhadap
perilaku organisasi merupakan kondisi utama di dalam pembuatan
keputusan.
13
d. Hubungan interaksi antara manajer dan bawahan yang perlu dibina ,jika
tidak dilakukan akan berpengaruh pada moral dan efisiensi kerja yang
akan memburuk dan hubungan manusiawi dalam organisasi jiga
memburuk.
14
memperkenalkan individu sebagai utilitas memaksimalkan agen
dalam perekonomian, teori ini dapat menjelaskan mengapa harga
naik kekurangan atau bagaimana monopoli membatasi suplai untuk
memaksimalkan keuntungan.
b. Menekankan hubungan informal dan motivasi-motivasi non
ekonomis yang beroperasi di dalam organisasi
c. Manajemen dapat merancang hubungan dan peraturan yang formal
dan sebagainya, namun diciptakan juga pola hubungan status,
norma, dan hubungan informal yang diciptakan untuk memenuhi
kebutuhan sosial para anggota organisasi
d. Memiliki perspektif sistem kerjasama dalam karyanya, menjadi
pijakan bagi organisasi yang dibangun dan memotivasi para
manajer dalam organisasi dalam berusaha agar tidak gagal dalam
sistem kerjasama
e. Titik tekanan teori neoklasik ini yaitu pada dua elemen pokok
dalam organisasi, yaitu perilaku individu dan kelompok pekerja.
15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Teori ekonomi neoklasik adalah pengembangan dari teori ekonomi
klasik yang dirumuskan dan diolah menjadi rumusan matematis yang
rumit. Teori neoklasik digunakan untuk berbagai pendekatan untuk
ekonomi berfokus pada penentuan harga, output, dan pendapatan distribusi
di pasar melalui penawaran dan permintaan , sering dimediasi melalui
maksimalisasi hipotesis utilitas dengan pendapatan terbatas individu dan
dari keuntungan dengan biaya terbatas perusahaan yang menggunakan
informasi yang tersedia dan faktor-faktor produksi, sesuai dengan teori
pilihan rasional. Maka muncullah pemikiran bahwa konsumen cenderung
mencari kepuasan dalam kegiatan ekonomi. Rumusan ini didukung dengan
penelitian ahli dan teorinya serta gambar grafik untuk memudahkan
pemahaman kita.
Di perjalanan teori neoklasik mncul juga teori organisasi neoklasik.
Teori organisasi neoklasik menitik beratkan pada pentingnya aspek sosial
dalam pekerjaan atau organisasi informal dan aspek psikologis (emosi).
Dalam organisasi terdapat perilaku-perilaku anggota yang harus bisa
diarahkan dan diantisipasi apabila ada masalah yang terjadi. Sehingga
perlu pemahaman aspek sosial yang baik bagi atasan untuk mengerti
bawahannya.
B. Saran
Demikian yang dapat penulis paparkan mengenai materi yang
menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak
kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan
16
kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul
makalah ini.
Penulis banyak berharap para pembaca memberikan kritik dan
saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini
dan dan penulisan makalah di kesempatan-kesempatan berikutnya.
Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para
pembaca yang budiman pada umumnya.
17
DAFTAR PUSTAKA
http://www.materisma.com/2014/09/teori-teori-pertumbuhan-ekonomi-aliran.html
https://www.academia.edu/4169952/Teori_ekonomi_klasik_dan_neoklasik
www.ekonomikontekstual.com
18