Anda di halaman 1dari 5

TEKNOLOGI YANG TERINSPIRASI DARI TUMBUHAN :

1. Velcro

Ada yang ga kenal Velcro? Itu lho, semacam perekat kain atau perekat antara satu lembaran
dengan lembaran lainnya. Sebut saja pada sepatu, baju, tas, perabot, asesories, dsb.

Velcro merupakan sebuah teknologi yang terinspirasi dari cara duri tanaman menempel pada
bulu anjing. Velcro berfungsi untuk mengikat dua sisi kain, pertama kali diciptakan pada
tahun 1948 oleh Insinyur Listrik asal Swiss, George de Mestral. Pada tahun 1941, de Mestral
mengamati duri dari sebuah tanaman di bawah mikroskop dan melihat adanya ratusan kait
kecil yang bisa menempel pada rambut atau pakaian. Lalu ia pun mulai  mengembangkan
bahan Velcro.Velcro berasal dari kata “velours,” dalam bahasa Prancis  yang artinya beludru,
dan “crochet,” yang artinya kait. 

Velcro dipatenkan oleh George de Mestral pada tahun 1955 dan dibuat secara praktikal
sampai diperkenalkan secara komersial pada akhir tahun 1950-an. 
2. Latex dari Tanaman Guayale

Pernah dengar kata karet Latex? Ternyata, bahan Latex yang banyak digunakan untuk
produksi sarung tangan medis, dan berbagai bahan elastis lainnya ini berasal dari tanaman
bernama Guayale. Tanaman Guayale ini merupakan tanaman asli Amerika Utara. 

Tumbuhan ini ternyata mampu menghasilkan karet Latex yang lebih baik dan bebas alergi.
Itu sebabnya banyak digunakan pada peralatan medis untuk lab, RS, pabrik, dsb.
Biophotovoltaic Moss Table. Sumber foto: Inhabitat.com.

3. Biophotovoltaic Moss Table

Biophotovoltaic Moss Table merupakan meja yang dapat membangkitkan listrik melalui
proses fotosintesis. Biophotovoltaics Moss Table adalah karya inovatif yang menunjukkan
potensi masa depan teknologi Bio Photo-Voltaic (BPV). 

Listrik dihasilkan dari elektron, lalu ditangkap oleh serat konduktif dalam meja. Teknologi ini
mampu mengubah energi yang terbuang dalam proses fotosintesis menjadi daya yang dapat
dimanfaatkan dengan praktis. Keren sekali kan, memanfaatkan daya dari tumbuhan untuk
menghasilkan listrik. Inspiratif.
4. Biofuel dari Algae

Pernah dengar energi alternatif terbarukan pengganti bahan bakar? Nah, Algae, alias
ganggang Algae ini ternyata selain dapat dimakan, dibakar untuk mendapatkan panas, juga
mulai banyak digunakan sebagai energi alternatif pengganti bahan bakar. Algae juga banyak
digunakan dalam produksi Hidrogen, Metan, biodiesel, dan fertilizer.
5. Charger tenaga surya Electree+

Kelebihan Charger Electree+ dibanding charger lainnya adalah, charger ini dapat
menangkap cahaya melalui 27 buah panel surya berukuran mini. Panel Surya ini
menghiasi cabang-cabangnya sebagai sumber energi.

Charger tenaga surya ini terinspirasi dari bentuk tanaman hias yang terkenal dan banyak
disukai, bonsai. Charger ini dirancang oleh Vivien Muller. Charger berbentuk bonsai pohon ini
dapat mengirimkan daya listrik ke perangkat ponsel dari desktop. 

Anda mungkin juga menyukai