NPM : 6091901292
Organisasi Internasional E
Fungsi :
Menurut Clive Archer, setiap organisasi internasional memiliki fungsi yang
dapat dikategorikan menjadi sembilan fungsi, sebagai berikut :
Fungsi sosialisasi dapat diartikan sebagai upaya organisasi internasional
untuk mentransfer atau menanamkan nilai-nilai institusi kepada seluruh negara
anggotanya. Sosialisasi dalam level internasional secara langsung juga dapat
mempengaruhi individu ataupun kelompok di sejumlah negara. Oleh sebab itu,
organisasi internasional memiliki fungsi sebagai peningkatan nilai kerja sama antar
negara. Contohnya adalah pemerintah Thailand menghadapi MEA dengan
membentuk beberapa mekanisme nasional, seperti : komite nasional ASEAN yang
dipimpin oleh Menlu, dan beranggotakan seluruh kementerian dan lembaga
pemerintahan. Komite ini didirikan dengan tujuan untuk merumuskan dan
mengkoordinir kebijakan, saling berbagi pikiran dengan antar anggota Komite
Nasional ASEAN. Serta juga adanya komite komunitas ekonomi ASEAN dan juga
komite komunitas sosial budaya ASEAN. Tak hanya itu, pemerintah Thailand juga
melakukan berbagai strategi untuk meningkatkan ekspor impor barang dan jasa,
mengembangkan UKM menjadi pengusaha di level internasional, dan strategi-strategi
lainnya.
Fungsi norma dapat diartikan organisasi internasional berfungsi sebagai aktor
atau forum yang berkontribusi untuk melakukan aktivitas-aktivitas normatif dalam
sistem politik internasional. Jika dielaborasi dengan ASEAN, dapat diartikan ASEAN
berfungsi sebagai komunitas keamanan yang menganut norma non-intervensi, artinya
adalah tanpa paksaan. Untuk menghindari tindakan defensif yang kolektif, ASEAN
membuat sesuatu yang bernama ASEAN Way yang berfungsi untuk menghadapi
berbagai masalah dan konflik yang ada. Norma-norma yang terkandung pada mulanya
berasal dari berbagai dokumen, salah satunya adalah Treaty of Amity and Co-
Operation yang ditandatangani di ASEAN Summit yang pertama tahun 1976. TAC
juga dapat dipahami sebagai norma yang signifikan dalam perkembangan
regionalisme serta perkembangan identitas regional ASEAN.
Fungsi artikulasi dan agregasi dapat diartikan organisasi internasional
berfungsi bagi negara untuk mengagregasikan atau menyuarakan kepentingan
negaranya sendiri. Hal ini menjadikan organisasi internasional sebagai forum
institusionalisme antar pihak dalam sistem internasional. Contohnya, Indonesia
memanfaatkan ASEAN dengan mengajukan AMF ( ASEAN Maritime Forum). Forum
ini dilatarbelakangi oleh masalah atau konflik keamanan maritim yang ada di kawasan
Asia Tenggara. Indonesia mendukung adanya AMF karena hal ini dilatarbelakangi
juga oleh beberapa kepentingan nasional dari Indonesia sendiri yang beranggapan
bahwa : kepentingan Indonesia sebagai Negara Kepulauan yang memiliki sejarah
kemaritiman yang kuat, maritim adalah kedaulatan Indonesia dan merupakan
eksistensi AMF sebagai usaha untuk menjaga integritas teritorial maritim tersebut,
dan yang terakhir adalah AMF sebagai sarana peningkatan perekonomian maritim
Indonesia.
Fungsi pembuat peraturan (rule making) dapat diartikan organisasi
internasional memiliki fungsi untuk membuat aturan, hal ini dikarenakan sistem
internasional yang tidak memiliki pemerintahan dunia, dan diperlukan sebuah
peraturan atau hukum untuk mengatur tindakan setiap negara di dunia. Biasanya
dalam pembuatan aturan tersebut, didasari oleh praktek masa lalu, berupa perjanjian-
perjanjian.
Fungsi pelaksanaan peraturan (rule application) dapat diartikan pelaksanaan
keputusan organisasi internasional pasti diserahkan dan berkaitan dengan kedaulatan
suatu negara. Fungsi ini sering kali terbatas oleh pengawasan pelaksanaannya,
dikarenakan aplikasi yang sesungguhnya ada pada setiap tidakan anggota negaranya.
Fungsi penilaian keputusan (rule adjunstion) dapat diartikan organisasi
internasional memiliki fungsi untuk mengesahkan aturan-aturan dalam sistem
internasional. Fungsi ini dilakukan oleh lembaga kehakiman yang sifatnya tidak
memaksa.
Fungsi informasi dapat diartikan organisasi internasional memiliki fungsi
sebagai tempat untuk melakukan pengumpulan, pencarian, pengolahan dan
penyebaran informasi.
Fungsi operasional dapat diartikan organisasi internasional memiliki fungsi
untuk menjalankan sejumlah fungsi operasional dalam sistem internasional, sama
halnya dalam suatu pemerintahan. Contohnya, seperti ASEAN sebagai sarana untuk
mempercepat pertumbuhan ekonomi dan mendukung kemajuan sosial dalam bidang
pengembangan kebudayaan di kawasan Asia Tenggara dengan menjujung persamaan
yang ada untuk memperkuat landasan masyarakat di Asia Tenggara.
Fungsi rekrutmen dapat diartikan organisasi internasional memiliki fungsi
untuk menarik partisipan dalam dunia politik internasional.