OLEH :
KRISTIN HALIM
150600050
PEMBIMBING :
Prof. Trimurni Abidin, drg., M.Kes., Sp.KG (K)
LAPORAN ANAMNESIS
Keluhan Utama :
Pasien datang dengan keluhan gigi depan rahang atas bagian kiri patah. Pasien
pernah mengalami kecelakaan sepeda motor 14 tahun yang lalu, dan menginginkan giginya
yang patah ditambal. Pasien menginginkan tambalan sewarna gigi.
2
Pemeriksaan Ekstra Oral : o Asimetri Wajah : Normal
o TMJ : Normal
o Pembengkakan : Tidak ada
Fraktur Fraktur
KS KS KS KS
PEMERIKSAAN KLINIS
3
- Pemeriksaan Objektif :
- Visual : Terlihat fraktur mencapai dentin dan pulpa terekspos
sebesar 0,5 mm
- Klasifikasi G. V. Black : Klas IV, yaitu karies yang melibatkan permukaan
proksimal gigi anterior dan sudah mencapai incisal
edge
- Klasifikasi G. J. Mount : Site 1, yaitu karies yang melibatkan daerah insisal.
Size 4, yaitu karies yang meluas sampai daerah
incisal edge
- Klasifikasi ICDAS : D6, yaitu karies yang luas dan melibatkan pulpa
- Tes Vitalitas
Sondasi : Tidak Sakit
Tes Dingin (Klor Etil) : Tidak Sakit
Tes
T:: Elektrik (Electric Pulp : Tidak Sakit (setelah lewat nilai 64)
Tester)
Te
- Tes periapikal
Tes Perkusi : Terasa Sakit
Tes Palpasi : Tidak ada keluhan
- Pemeriksaan Radiologis
Kamar Pulpa : Normal
Saluran Akar : Lurus
Lamina Dura : Terputus-putus
Ligamen Periodontal : Normal
Periapikal : Terdapat radiolusensi dengan diameter 2 mm
Perawatan Sebelumnya : Belum pernah dilakukan perawatan
- Diagnosis : Periodontitis Apikalis Kronis et causa Nekrosis Pulpa
- Rencana Perawatan : Perawatan Saluran Akar Non Vital + Pasak Fiber +
Build-up core Resin Komposit + Full Crown Akrilik
- Alasan : Perawatan saluran akar non vital dipilih sebagai
rencana perawatan karena gigi sudah nekrosis saat
dilakukan tes thermal dengan klor etil dan tes elektrik
dengan Electric Pulp Tester. Pasak fiber dipilih
karena modulus elastisitasnya hampir menyerupai
4
gigi dan menambah retensi untuk restorasi akhir.
Build-up core dengan bahan resin komposit
dilakukan untuk menambah retensi untuk restorasi
akhir, yaitu full crown. Restorasi akhir yang dipilih
adalah full crown akrilik karena kehilangan struktur
gigi yang terjadi pada daerah fraktur sudah
melibatkan >50% dari struktur gigi. Bahan akrilik
digunakan karena hasil cukup estetis, cukup tahan
untuk fungsional, lebih ekonomis, dan relatif tahan
lama.
- Pemeriksaan Objektif :
- Visual : Terlihat adanya fraktur mencapai ½ dentin,
melibatkan mesiooklusodistal pada cusp palatal
- Tes Vitalitas
Sondasi : Tidak ada keluhan
Tes Dingin (Klor Etil) : Terasa ngilu
Tes elektrik (Electric Pulp: Terasa ngilu (pada nilai 29, pasien merasa
Tester) ngilu)
- Diagnosa : D3, Site 1, Size 1
- Rencana Perawatan : Tambalan Kelas I Resin Komposit
- Pemeriksaan Objektif :
5
- Visual : Terlihat adanya karies enamel pada daerah
oklusal gigi
- Tes Vitalitas
Sondasi : Tidak ada keluhan
Tes Dingin ( Klor Etil ) : Tidak ada keluhan
- Diagnosa : D3, Site 1, Size 1
- Rencana Perawatan : Tambalan Kelas I Resin Komposit
- Pemeriksaan Objektif :
- Visual : Terlihat adanya karies enamel pada daerah
oklusal gigi
- Tes Vitalitas
Sondasi : Tidak ada keluhan
Tes Dingin ( Klor Etil ) : Tidak ada keluhan
- Diagnosa : D3, Site 1, Size 1
- Rencana Perawatan : Tambalan Kelas I Resin Komposit
- Pemeriksaan Objektif :
- Visual : Terlihat adanya karies enamel pada daerah
oklusal gigi
- Tes Vitalitas
Sondasi : Tidak ada keluhan
Tes Dingin ( Klor Etil ) : Tidak ada keluhan
- Diagnosa : D3, Site 1, Size 1
- Rencana Perawatan : Tambalan Kelas I Resin Komposit
6
Elemen Gigi : Gigi 47
- Pemeriksaan Subjektif : Pasien tidak pernah mengeluhkan adanya
rasa sakit sebelumnya
- Pemeriksaan Objektif :
- Visual : Terlihat adanya karies enamel pada daerah
oklusal gigi
- Tes Vitalitas
Sondasi : Tidak ada keluhan
Tes Dingin ( Klor Etil ) : Tidak ada keluhan
- Diagnosa : D3, Site 1, Size 1
- Rencana Perawatan : Tambalan Kelas I Resin Komposit