Anda di halaman 1dari 27

CRITICAL BOOK REPORT

MK. BANK DAN LEMBAGA


KEUANGAN

Skor Nilai:

CRITICAL BOOK REPORT

NAMA MAHASISWA : REPPELITA BOANGMANALU


NIM : 7193143006
DOSEN PENGAMPU : Randeska Manullang,SE,M.Si
MATA KULIAH : BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN

PRODI PENDIDIKAN BISNIS


FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2020

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan rahmat-Nya saya
dapat menyelesaikan tugas Critical Book Report ini tepat pada waktunya. Tulisan ini berisikan
perbandingan atau review buku bahan ajar mata kuliah Bank Dan Lembaga Keuangan Lain.
Adapun tulisan ini dimuat untuk memenuhi tugas Critickal Book Report mata kuliah Bank dan
Lembaga Keuangan Lain.

Saya mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan dari pihak yang telah membantu
dalam menyelesaikan tugas ini, dengan memberikan sumbangan baik materi maupun
pikirannya. Saya berharap makalah ini menjadi salah satu referensi bagi pembaca ketika hendak
membandingkan isi tentang buku Bank Dan Lembaga Keuangan Lain.

Saya menyadari bahwa banyak kelemahan dan kekuangan dari tugas Critical Book
Report ini, baik dari materi maupun teknik penyajiannya seperti kesalahan pengetikan dll . Saya
mohon maaf dan mengharapkan kritik dan saran yang membangun, agar tulisan Critical Book
Report ini lebih baik dari segi susunan dan bentuk penyajiannya.

Akhir kata penulis berharap Critical Book Report ini dapat menberikan manfaat bagi
para pembaca. Terima kasih.

Medan, November 2020

Reppelita Boangmanalu

2
DAFTAR ISI

KataPengantar .................................................................................................................2

Daftar Isi ..........................................................................................................................3

Bab I Pendahuluan ...........................................................................................................4

A. Latar Belakang..............................................................................................................4
B. Tujuan...........................................................................................................................4
C. Manfaat........................................................................................................................5
D. Identitas Buku...............................................................................................................5

Bab II Isi Ringkas Buku......................................................................................................7

Bab III Pembahasan.........................................................................................................22

A. Kelebihan......................................................................................................................22
B. Kelemahan....................................................................................................................23

Bab IV Penutup.................................................................................................................24

A. Kesimpulan...................................................................................................................24
B. Saran.............................................................................................................................24

Daftar Pustaka..................................................................................................................25

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang CBR

Pada dewasa ini lembaga keuangan banyak tersebar dimasyarakat. Lembaga keuangan
merupakan isntitusi atau badan usaha yang bergerak dibidang jasa keuangan yang
menghimpun asset dalam bentuk dana dari masyarakat lalu menyalurkan dana tersebut untuk
kegiatan ekonomi dengan mendapatkan hasil dalam bentuk bunga sebesar persentase tertentu
dari besarnya dana yang disalurkan. Lembaga keuangan yang dimaksud beragam mulai dari
lembaga keuangan bank dan bukan bank, hingga lembaga keuangan khusus. Pegadaian sebagai
salah satu lembaga keuangan serta hadir dalam tatanan hidup masyarakat terkhususnya dalam
bidang ekonomi.

Adapun keterampilan membuat CBR pada penulis dapat menguji kemampuan dalam
meringkas dan menganalisi sebuah buku serta membandingkan buku yang dianalisis dengan
buku yang lain, mengenal dan memberi nilai serta mengkritik sebuah karya tulis yang dianalisis.
Sering kali kita bingung memilih buku referensi untuk kita baca dan pahami, terkadang kita
hanya memilih satu buku untuk dibaca tetapi hasilnya masih belum memuaskan misalnya dari
segi analisis bahasa dan pembahasan, oleh karena itu penulis membuat CBR ini untuk
mempermudah pembaca dalam memilih bukreferensi.

B. Tujuan penulisan CBR

Alasan dibuatnya Critical Book Review ini adalah untuk :

1. Penyelesaian tugas mata kuliah Bank Dan Lembaga Keuangan Lain.

2. Untuk memperluas wawasan tentang Bank Dan Lembaga Keuangan Lain.

3. Mengetahui isi bacaan Buku yang dikritik.

4. Membandingkan Buku yang dikritik dengan teori-teori yang ada maupun Buku yang
sejenis.

4
C. Manfaat CBR

Manfaat dari Critical Book Review ini adalah :

1. Menambah pengetahuan tentang Bank Dan Lembaga Keuangan Lain.

2. Meningkatkan kemampuan menemukan inti sari suatu buku dan kemampuan


membandingkan buku dengan buku lainnya dengan baik.

3. Melatih diri untuk berpikir kritis dalam mencari informasi yang diberikan oleh setiap bab
dari buku-buku yang dibandingkan.

D. Identitas Buku Yang Di Review

 Identitas Buku Utama

1. Judul : Bank Dan Lembaga Keuangan Lainnya


2. Pengarang : Hj. Sri Langgeng Ratnasari, S.E,.M.M.
3. Edisi : Cetakan Kedua
4. Tahun Terbit : 2012
5. Kota Terbit : Surabaya
6. Penerbit : UPN Press
7. ISBN : 978-979-3100-19-7

5
 Identitas Buku Pembanding

1. Judul Buku : Bank Dan Lembaga Keuangan Lain


2. Pengarang : Nurul Qomariah
3. Penerbit : Cahaya Ilmu
4. Tahun Terbit : 2015
5. Kota terbit : Jember
6. ISBN : 978-602-71292-5-2

6
BAB II

RINGKASAN BUKU

ISI RINGKAS BUKU I

A. BAB I : UANG, KRITERIAN, JENIS DAN FUNGSINYA

7
Buku ini membahas tentang kriteria, jenis dan fungsi uang yang akan dilakukan oleh
lembaga keuangan. Secara umum uang tidak hanya berfungsi sebagai alat tukar saja, tetapi juga
sebagai alat satuan hitung penimbun kekayaan. Dan untuk memenuhi kebutuhan akan uang,
pemerintah Negara yang bersangkutan melalui Bank Sentral berhak menciptakan uang,
terutama uang kartal dan memastikan nilai uang tetap stabil.

Kriteria sesuatu agar dapat dikatakan sebagai uang harus memenuhi persyaratan, yaitu
harus ada jaminan, disukai umum, nilai yang stabil, mudah disimpan, mudah dibawa, tidak
mudah rusak, mudah dibagi dan suplai harus elastic. Pada buku ini juga dibahas beberapa
fungsi dari uang. Diantaranya adalah sebagai alat tukar menukar, satuan hitung, sebagai
penimbun kekayaan, dan sebagai standar pencicilan hutang.

Jeniss-jenis uang terbagi menjadi beberapa bagian. Apabila dilihat berdasarkan bahan,
uang terdiri dari uang logam dan uang kertas. Jika dilihat berdasarkan nilainya, uang dibedakan
menjadi uang yang bernilai penuh dan uang yang tidak bernilai penuh. Disini dinilaai dari bahan
nilai intriksinya. Yang selanjutnya yaitu dilihat berdasarkan lembaga terdiri dari uang kartal dan
uang giral. Yang terakhir yanitu berdasarkan kawasannya terbagi menjadi uang local, uang
regional, dan uang internasional.

B. BAB II : LEMBAGA KEUANGAN BANK

Pada bab 2 yang berjudul lembaga keuangan bank, ditulis bahwa bank dikenal sebagai
lembaga keuangan yang kegiatan utamanya menerima simpanan giro tabungan dan deposito.
Aktivitas perbankan yang pertama yaitu menghimpun dana dari masyarakat luas.sejarah
perbankan di Indonesia tidak lepas dari zaman penjajahan Hindia Belanda yang terdapat
beberapa bank pada saat itu memegang peranan penting di Hindia Belanda. Yang termasuk
bank milik pemerintah, yaitu dari bank sentral di Indonesia, bbank rakyat Indonesia (BRI), Bank
Negara Indonesia (BNI) dan lainnya.

Pada buku ini juga membahas tentang jenis-jenis bank yaitu yang terbagi dalam
beberapa bagian. Apabila dilihat dari segi fungsinya, bank terdiri dari bank umum, bank
pembangunan, bank tabungan dan bank pasar. Apabila dilihat dari segi kpemilikannya, terdiri
dari bank pemerintah, bank milik pemerintah daerah, bank milik swasta nasional, bank milik
koperasi dan bank milik asing. Dilihat dari segi status yaitu terdiri dari bank devisa dan bank non
devisa. Dan apabila dilihat dari segi cara menentukan harganya, bank terdiri dari bank yang
terdiri dari berdasarkan konvensional menetap dan bank yang berdasarkan prinsip syariah.

8
C. BAB III : SUMBER-SUMBER DANA BANK

Pada bab 3 berjudul sumber-sumber dana bank. Adapun sumber-sumber dana tersebut
adalah bersumber dari bank itu sendiri,berasal dari masyarakat luas, dan bersumber dari dana
lainnya. Yang selanjutnya yaitu simpanan giro dimana penarikannya dilakukan setiap saat
dengan menggunakan giro, depositu berjangka dan lain sebagainya. Cek merupakan surat
perintah tanpa syarat dari nasabah kepada bank yang memelihara rekening giro nasabah
tersebut untuk membayar sejumlah uang kepada pihak yang disebut atau kepada pemegang
cek. Adapun jeni-jenis cek yang dimaksud yaitu Cek atas nama, Cek Atas Unjuk, Cek Mundur
dan cek kosong.

Yang selanjutnya yaitu Bilyet Giro, merupakan surat perintah dari nasabah kepada bank
yang memelihara rekening giro nasabah tersebut untuk memindah bukukan sejumlah uang dari
rekening yang bersangkutan kepada pihak penerima yang disebutkan namanya pada bank yang
sama atau bank lainya. Dan Alat Pembayaran lainnya Adalah surat perintah kepada bank yang
dibuat secara tertulis pada kertas yang ditandatangani oleh pemegang rekening atau kuasanya
untuk membayar sejumlah tertentu kepada pihak lain yang sama atau bank lain. Dalam buku ini
juga membahas tentang simpanan tabungan (saving deposit) yang dapat ditarik dengan
beberapa alat penarik. Yaitu terdiri dari buku tabungan, slip penarikan, kwitansi dan kartu
lainnya yang terbuat dari plastik. Simpanan deposito erupakan simpanan jenis ketiga yang
dikeluarkan oleh bank. Jenis-jenis deposito yamg ada di Indonesia dewasa ini yaitu Deposito
Berjangka, sertifikat deposito, dan deposito on call.

D. BAB IV : KEGIATAN MENGALOKASIKAN DANA

Kegiatan bank yang kedua setelah menghimpun dana dari masyarakat luas dalam dalam
bentuk simpanan giro, tabungan dan deposito adalah menyalurkan kembali dana tersebut
kepada masyarakat yang membutuhkan. Kegiatan penyaluran dana ini dikenal juga dengan
istilah alokasi dana.Pengalokasian dana dapat diwujudkan dalam bentuk pinjaman atau lebih
dikenal dengan istilah kredit. Pengalokasian dana dapat pula dilakukan dengan membelikan
berbagai aset yang dianggap menguntungkan bank.Arti lain dari alokasi dana adalah menjual
kembali dana yang diperoleh dari penghimpunan dana dalam bentuk simpanan. Penjualan dana
ini tidak lain agar perbankan dapat memperoleh keuntungan seoptimal mungkin.

Kredit atau pembiayaan dapat berupa uang atau tagihan yang nilainya diukur dengan
uang, misalnya bank membiayai kredit untuk pembelian rumah atau mobil. Kemudian adanya
kesepakatan antara bank (kreditur) dengan nasabah penerima kredit (debitur), bahwa mereka
sepakat sesuai dengan perjanjian yang telah dibuatnya. Dalam perjanjian kredit tercakup hak

9
dan kewajiban masing-masing pihak, ternasuk jangka waktu serta bunga yang ditetapkan
bersama. Kemudian disamping tujuan diatas suatu fasilitas kredit memiliki fungsi yaitu untuk
meningkatkan daya guna uang, untuk meningkatkan peredaran dan lalu lintas uang,
meningkatkan peredaran barang, sebagai alat stabilitas ekonomi serta meningkatkan
kegairahan berusaha.

E. BAB V : SUKU BUNGA

Bunga bank dapat diartikan sebagai balas jasa yang diberikan oleh bank yang
berdasarkan prinsip konvesional kepada nasabah yang membeli atau menjual produknya.
Dalam kegiatan perbankan sehari-hari ada 2 macam bunga yang diberikan kepada nasabah
yaitu Bunga simpanan dan bunga pinjaman. Faktor-faktor utama yang mempengaruhi besar
kecilnya penetapan suku bunga adalah Kebutuhan dana, persaingan, Kebijaksanaan
Pemerintah, Target laba yang diinginkan, jangka waktu, dan lainnya.

Adapun komponen dalam menentukan suku bunga kredit antara lain Total Biaya dana,
biaya operasi, Cadangan resiko kredit macet, Laba Yang diinginkan dan pajak. Pembebanan
besarnya suku bunga kredit dibedakan kepada jenis kreditnya. Pembebanan disini maksudnya
metode perhitungan yang akan digunakan, sehingga mempengaruhi jumlah bunga yang akan
dibayar. Metode pembebanan bunga yang dimaksud adalah Sliding Rate, Pembebanan bunga
setiap bulan tetap dari jumlah pinjamannya dan floating rate.

F. BAB VI : JASA- JASA BANK LAINNYA

Keuntungan dari jasa bank dewasa ini semakin dibutuhkan. Bahkan dari tahun ke tahun
semakin meningkat Hal ini disebabkan keuntungan dari spread based semakin kecil mengngigat
persaingan yang semakin ketat dalam bidang ini. Oleh sebab itu disamping mencari keuntungan
utama tetap pada spread based, dewasa ini semakin banyak bank yang mencari keuntungan
lewat jasa-jasa bank. Adapun keuntungan yang diperoleh dari jasa-jasa bank, yaitu Biaya
administrasi, Biaya kirim, Biaya tagih, biaya provisi dan komisi, biaya sewa, biaya iuran dan
biaya lainya. Berikut ini akan jenis-jenis bank yang dapat dikatakan lengkap untuk ukuran
perbankan di Indonesia dewasa ini antara kain, pengiriman Uang (Transfer), kliring, inkaso, safe
deposite nox dan lain-lain. Tujuan pemberian bank garansi oleh pihak bank kepada sipenerima
jaminan atau yang dijaminkan adalah emberikan bantuan fasilitas dan kemudahan ,untuk
memberikan keyakinan bahwa pemegang, jaminan tidak akan menderita kerugian bila
kewajibannya karena pemegang akan mendapat ganti rugi dari pihak perbankan, dan
Menumbuhkan rasa saling percaya antara pemberian jaminan. Surat garansi yang diterbitkan

10
oleh bank hendaknya memuat hal-hal minimalyaitu judul garansi bank atas bank garansi, nama
dan alamat bank pemberi bank garansi, nama dan alamat terjamin, nama dan alamat penerima
jaminan, macam transaksi antara terjamin dan penerima jaminan, dan lainnya.

G. BAB VII : TUGAS-TUGAS BANK INDONESIA

Tujuan Bank Indonesia seperti tertuang dalam Undang-Undang RI Nomor 23 tahun 1999
Bab III Pasal 7 adalah untuk mencapai dan memlihara kesetabilan rupiah. Adapun kestabilan
rupiah yang diinginkan oleh Bank Indonesia adalah kestabilan nilai rupiah terhadap barang dan
jasa yang dapat diukur dengan atau tercermin dari perkembangan laju inflasi, dan mestabilan
nilai rupiah terhadap mata uang negara lain. Hal ini dapat diukur dengan atau tercermin dari
perkembangan nilai tukar rupiah terhadap mata uang negara. Tugas Bank Indonesia seperti
yang tertuang dalam Undang-Undang Nomor 23 tahun 1999, yaitu menetapkan dan
melaksanakan kebijakan moneter, mngatur dan menjaga Kelancaran Sistem Pembayaran, serta
mengatur dan mengawasi bank.

Hubungan Bank Indonesia dengan pemerintah seperti yang dituangkan dalam Undang-
Undang Nomor 23 tahun 1999 adalah berrtindak sebagai pemegang kas pemerintah, untuk dan
atas nama pemerintah Bank Indonesia dapat menerima pinjaman luar negeri,memberikan
pendapat dan pertimbangan kepada pemerintah mengenai Rancangan Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara, . Dalam hal Pemerintah menerbitkan surat-sura thutang Negara,

H. BAB VIII : BANK SYARI'AH

Sama seperti halnya bank konvensional, bank syariah juga menawarkan nasabah dengari
beragam produk perbankan. Hanya saja bedanya dengan bank konvensional adalah dalam hal
penentuan harga, baik terhadap harga jual maupun harga belinya. Produk-produk yang
ditawarkan sudah tentu sangat islami, termasuk dalam memberikan pelayanan kepada
nasabahnya. Sama seperti halnya bank konvensional, bank syariah juga menawarkan nasabah
dengari beragam produk perbankan. Hanya saja bedanya dengan bank konvensional adalah
dalam hal penentuan harga, baik terhadap harga jual maupun harga belinya. Produk-produk
yang ditawarkan sudah tentu sangat islami, termasuk dalam memberikan pelayanan kepada
nasabahnya diantaranya. Al-wadi'ah (Simpanan), Pembiayaan dengan bagi hasil, . Bai'al-
murabahah dan lainnya.

11
I. BAB IX : PASAR MODAL

Adapaun INSTRUMEN PASAR MODAL yaitu saham (stock), obligasi dan derivatif, right
dan waran. Di dalam melakukan transaksi jual beli suratsurat berharga di dalam pasar modal
pastilah banyak terlibat disana, saat ini kita akan membahas beberapa pemain dipasar modal,
dimana antara lain adalah Emiten, investor, lembaga penunjang. Yang selanjutnya adalah pSAR
PERDANA, yaitu Adalah penawaran efek setelah pemberian izin emisi sampai dengan
pencatatan dibursa.

J. BAB X : PASAR UANG DAN PASAR VALUTA ASING

Pada bab ini dibahas Pasar uang (Money Market) yaitu surat berharga jangka pendek
dimana jangka waktunya tidak lebih dari satu tahun seperti Comercial paper. Untuk memenuhi
kebutuhan likuiditas, karena disebabkan kekurangan uang kas, Untuk memenuhi kebutuhan
modal kerja, pemblian bahan dan kebutuhan modal kerja lainnya, Bila sedang mengalami kalah
kliring dan harus segara di bayar. Sedangkan tujuan pihak yang bermaksud menanamkan
dananya di pasar uang yaitu Untuk memperoleh penghasilan dengan tingkat suku bunga
tertentu, berrmaksud membantu pihak yang benar-benar mengalami kesulitan keuangan, dan
spekulasi, dimana investor mengharapkan keuntungan besar dalam waktu relatif singkat.
Instrumen yang ditawarkan di dalam pasar uang, beberapa diantaranya adalah Interbank call
money, . Sertifikat Bank Indonesia, sertifikat deposito, dll.

Pasar valuta asing (Foreign Exchange Market) di Indonesia berkembang seiring dengan
perubahan rezim nilai tukar, yang secara brrtahap beranjak pada peningkatan penekanan pada
mekanisme pasar. Pada dasarnya, sistem valuta asing di Indonesia berkembang. Tujuan dalam
melakukan transaksi valas baik yang dilakukan oleh perusahaan/badan maupun individu yaitu
untuk transaksi pembayaran, mempertahankan daya beli, pengiriman uang keluar negeri,
mencari keuntungan, pemagaran resiko dan kemudahan belanja.

K. BAB XI : PEGADAIAN

Usaha gadai dapat disimpulkan bahwa usaha gadai memiliki ciri-ciri sebagai berikut yaitu
Terdapat barang-barang berharga yang digadaikan, nilai jumlah pinjaman tergantung nilai
barang yang digadaikan, Barang yang digadaikan dapat ditebus kembali. Perbandingan
perusahaan pegadaian dengan lembaga keuangan bank atau lembaga keuangan lainnya adalah
waktu yang relative singkat untuk memperoleh, persyaratan yang sangat sederhana sehingga

12
ihak Pegadaian tidak mempermasalahkan uang tersebut digunakan untuk apa, jadi sesuai
dengan kehendak nasabahnya,

L. BAB XII : SEWA GUNA USAHA (LEASING)

Pengertian sewa guna usaha secara umum adalah perjanjian antara lessor (perusahaan .
leasing) dengan lessee (nasabah) di mana pihak lessor menyediakan barang dengan hak
penggunaan oleh lessee dengan imbalan. Adapun pihak yang terlibat dalam proses pemberian
fasilitas leasing adalah sebagai Lessor yaitu merupakan perusahaan leasing yang membiayai
keinginan para nasabahnya untuk memperoleh barang-barang modal, Lessee yaitu nnasabah
yang mengajukan pemohonan leasing kepada lessor untuk memperoleh barang modal yang
diinginkan, supplier yaitu pedagang yang menyediakan barang yang akan di leasing. Dan
Asuransi yaitu merupakan perusahaan yang akan menanggung resiko terhadap perjanjian
antara lessor dengan lessee.

Sanksi-sanksi yang diberikan pihak lessor kepada pihak lessee apabila lessee ingkar janji
kepada pihak lessor sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati adalah Berupa teguran lisan
supaya segera melunasi, Jika teguran lisan tidak digubris, maka akan diberikan teguran tertulis,
Dikenakan denda sesuai perjanjian, penyitaan barang yang dipegang oleh lessee.

M. BAB XIII : KOPERASI SIMPAN PINJAM

Koperasi merupakan suatu kumpulan dari orang-orang yang mempunyai tujuan


bersama. Kelompok inilah yang menjadi anggota koperasi. Jenis-jenis koperasi yang ada dan
berkembang dewasa ini adalah Koperasi Produksi, Koperasi Konsumsi, koperasi Simpan Pinjam,
Koperasi Serbaguna. Yang membedakan jenis koperasi tersebut adalah usaha yang mereka
jalankan. Keuntungan Koperasi adalah Biaya Bunga yang di bebankan ke peminjam, Biaya
Administrasi setiap kali transaksi dan Hasil Investasi di luar kegiatan koperasi.

N. BAB XIV : PERUSAHAAN ASURANSI

Asuransi atau pertanggungan adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih, dengan
mana pihak penganggung mengikatkan diri kepada tertanggung, dengan menerima premi
asuransi, untuk memberikan penggantian kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan atau
kehilangan keuntungan yang diharapkan, atau tanggung jawab hukum kepada kkpihak ketiga
yang mungkin akan diderita tertanggung. Adapun Jenis-jenis asuransi yang berkembang di

13
Indonesia dewasa ini jika di lihat dari berbagai segi adalah jika Dilihat dari segi fungsinya terdiri
dari Asuransi kerugian (non life insurance), Asuransi jiwa (life insurance), beasuransi
(reinsurance). Jika dilihat dari segi kepemilikannya terbagi menjadi Asuransi milik pemerintah,
asuransi milik swasta nasioanal dan Asuransi milik perusahaan. prinsip-prinsip asuransi yaitu
insurable interes, utmost good faith, indemnity atau ganti rugi, proximate cause, subrogation
dan. contribution.

O. BAB XV : ANJAK PIUTANG

Perusahaan anjak piutang melakukan kegiatan pembiayaan baik secara pembelian,


pengelolaan atau pengambilalihan piutang suatu perusahaan. Kemudian dalam menjalankan,
kegiataanya, perusahaan anjak piutang terdiri beberapa jenis. Jenis - jenis ini dilihat dari
kemampuan dan keragaman dari produk yang ditawarkannya kepada masyarakat. Menteri
Keuangan tersebut dapat disimpulkan bahwa kegiatan anjak piutang meliputi kegiatan antara
lain pengambilalihan tagihan suatu perusahaan dengan fee tertentu, Pembelian piutang
perusahaan dalam suatu transaksi perdagangan dengan harga yang sesuai dengan kesepakatan,
mengelola usaha penjualan kredit suatu perusahaan artinya perusahaan anjak piutang dapat
mengelola kegiatan administarsi kredit suatu perusahaan sesuai kesepakatan. 2 macam jasa
yang dapat ditawarkan kepada masyarakat. Adapun jasa-jasa yang dilakukan oleh perusahaan
anjak piutang sebagi berikut, yaitu Jasa pembiayaan (financing service) dan jasa non
pembiayaan.

P. BAB XVI : MODAL VENTURA

Perbedaan antara bank denga modal ventura terletak pada jenis kegiatannya. Bank
membiayai suatu kegiatan tetapi tidak masuk ke perusahaan yang dibiayainya, sedangkan
modal ventura memberikan pembiayaan dengan cara melakukan penyertaan langsung kedalam
perusahaan yang dibiayainya. Peraturan yang menjadi landasan hukum yang dimaksud adalah
keputusan Menteri Keuangan Menteri Nomor 469/ KMK.017/1995 Tanggal 3 Oktober 1995
Tentang Pendirian dan Pembinaan Perusahaan Modal Ventura. selqmnjutnya PAP No 4 Tahun
1995 Tentang Pajak Penghasilan bagi Perusahaan Modal Ventura. Dan Keputusan MenKeu No
227/ KMK.01/1994 Tanggal 9 Juni 1994 Tentang Sektor- sektor Usaha Perusahaan Pasangan
Usaha dari Perusahaan Modal Ventura. Jenis-jenis pembiayaan yang dilakukan oleh perusahaan
modal ventura adalah sebagai beriku Equity Financing, semi Equity Financial, mendirikan
perusahaan baru dan bagi hasil.

14
Q. BAB XVII : DANA PENSIUN

Pensiun adalah hak bagi seseorang untuk memperoleh penghasilan setelah bekerja
sekian tahun dan sudah mamasuki usia pensiun atau ada sebab sebab lain sesuai dengan
perjanjian yang telah ditetapkan. tujuan untuk menyelenggarakan dana pensiun bagi karyawan
adalah Memberikan penghargaan kepada para karyawannya yang telah mengabdi di
perusahaan tersebut, aggar dimana usia pensiun karyawan tersebut tetap dapat menikmati
hasil yang diperoleh setelah bekerja di perusahaannya. Dan memberikan rasa aman dari segi
batiniah, sehingga dapat menurunkan turn over karyawan. pensiun dapat digolongkan kedalam
beberapa jenis yaitu Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK) dan Dana Pensiun Lembaga Keuangan
(DPKL).

Berdasarkan UU No. 11 tahun 1992, Penyelenggaraan program pensiun didasarkan pada


asas-asas , yaitu Asas keterpisahan kekayaan dana pensiun dari kekayaan badan hokum
pendirinya., Asas penyelenggaraan dalam system pendanaan., Asas pembinaan dan
pengawasan, Asas penundaan Manfaat dan asas kebebasan untuk membentuk atau tidak
membentuk dana pensiun.

R. BAB XVIII : KARTU PLASTIK

Kartu kredit disebut kartu plastik atau yang lebih dikenal dengan nama kartu kredit atau
uang plastik yang mampu menggantikan fungsi uang sebagai alat pembayaran. Dalam sistem
kerja kartu kredit ada 3 pihak yang terlibat yaitu Bank atau perusahaan pembiayaan baik
sebagai penerbit dan pembayar, Pedagang (merchant), sebagai tempat belanja, dan Pemegang
kartu (card holder), adalah nasabah yang namanya. Jenis jenis kartu kredit yang ada saat ini
dilihat dari berbagai sisi adalah charge card, credit card, Debit card, cash card, Check guarantee,
dan smart card.

Persyaratan yang dipersyaratkan untuk memperoleh kartu kredit yaitu nasabah


mengajukan permohonan dengan mengisi formulir permohonan yang disiapkan oleh lembaga
penerbit, nasabah melengkapi persyaratan yang dipersyaratkan seperti foto copy bukti diri atau
kartu identitas dan slip gaji atau surat keterangan penghasilan, Pihak bank akan melakukan
penelitian atau survey langsung kealamat calon pemegang kartu dan lewat telephone. Dam
Pihak bank atau lembaga pembiayaan akan menyetujui penerbitan kartu jika dari hasil
penelitian dianggap layak dan mengirimkan kartu tersebut kepada nasabah.

S. BAB XIX : LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA

15
Lembaga keuangan internasional didirikan untuk menangani masalah-masalah
keuangan yang besifat internasional. Bantuan pinjaman yang dilakukan pun bersifat lunak. Bank
Dunia bertujuan untuk membantu proses rekonstruksi bagi Negara-negara yang menderita
karena Perang Dunia II. Sesuai dengan perkembangan jaman bantuan Bank Dunia selanjutnya
dialihkan kepada negara-negara berkembang yang menjadi anggotanya untuk membiayai
proyek-proyek yang produktif. Sumber dana yang diperoleh dari bank dunia itu sendiri, bank
pembangunan asia (asian development bank) yang berdiri pada tahun 1966 dengan tujuan
untuk memberi bantuan keuangan kepada negara di Asia karena sulitnya memperoleh bantuan
dari negara-negara maju. Adapun kegiatan Bank Pembangunan Asia antara lain yaitu
memberikan bantuan pinjaman untuk berbagai proyek, baik mata uang lokal maupun mata
uang asing.

ISI RINGKAS BUKU II

BAB I : SEJARAH UANG

Ada beberapa syarat agar uang dapat digunakan sebagai alat tukar dalam
perekonomian. Baik secara teknis maupun secara psikologis. Yaitu Acceptability yang artinya
diterima oleh semua kalangan, Durability yang artinya tahan lama yaitu tidak mudah rusak,
Stability of value artinya memiliki nilai tetap, Kontinuitas adanya kelangsungan pemakaian, dan
lainnyya. Dalam ekonomi modern ada pula 3 fungsi utama uang yaitu sebagai alat tukar
(medium of exchange), sebagai satuan hitung (unit of account), dan sebagai penyimpan nilai
(valuta). Nilai tukar mata uang suatu negara dibandingkan dengan nilai mata uang negara lain
disebut kurs. Sejak adanya gerakan reformasi nilai mata uang Indonesia mengalami fluktuasi
yang sangat tajam.

BAB II : LEMBAGA KEUANGAN DAN LEMBAGA KEUANGAN NON BANK

Lembaga keuangan adalah setiap perusahaan yang bergerak di bidang keuangan di


mana kegiatannya baik hanya menghimpun dana, atau hanya menyalurkan dana atau kedua-
duanya menghimpun dan menyalurkan dana. Strategi bank dalam menghimpun dana adalah
dengan memberikan rangsangan berupa balas jasa yang menarik dan menguntungkan. Balas
jasa tersebut dapat berupa bunga bagi bank yang berdasarkan prinsip konvensional dan bagi
hasil, bagi bank yang berdasarkan prinsip syariah. Selanjutnya pengertian menyalurkan dana
adalah melemparkan kembali dana yang diperoleh lewat simpanan giro, tabungan dan deposito

16
ke masyarakat dalam bentuk pinjaman (kredit) bagi bank yang bersarkan prinsip konvensional
atau pembiayaan bagi bank yang berdasarkan prinsip syariah.

Tujuan Bank Indonesia adalah untuk mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah.
Agar kestabilan nilai Rupiah dapat tercapai dan terpelihara maka Bank Indonesia memiliki tugas
untuk menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter, mengatur dan menjaga kelancaran
system pembayaran, dan mengaturserta mengawasi bank.

BAB III : SUMBER DANA BANK

Sumber dana bank adalah usaha bank dalam menghimpun dana dari masyarakat.
Perolehan dana ini tergantung dari bank itu sendiri, apakah dari simpanan masyarakat atau dari
lembaga lainnya. Perolehan dana dari sumber bank itu sendiri (modal sendiri) maksudnya
adalah dana yang diperoleh dari dalam bank yang terdiri dari Setoran modal dari pemegang
saham yaitu, Cadangan laba, dan Laba bank yang belum dibagi. Sedangkan sumber dana yang
berasal dari masyarakat luas yaitu berupa Simpanan Giro, Simpanan Tabungan dan Simpanan
Deposito. Dan Perolehan dana dai sumber lembaga lain yaitu Bantuan likuiditas bank Indonesia
(BLBI), pinjaman antar bank (Call Money), pinjaman dari bank-bank luar negeri, dan surat
berharga pasar Uang (SBPU). Simpanan tabungan adalah simpanan yang penarikannya hanya
dapat dilakukan menurut syarat-sayarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik
dengan cek, bilyet giro dan atau lainnya yang dipersamakan dengan itu. Simpanan tabungan
lebih banyak digunakan oleh umum seperti perorangan baik pegawai, mahasiswa atau ibu
rumah tangga.

BAB IV : ALOKASI DANA BANK

Pengalokasian dana tidak lain agar perbankan dapat memperoleh keuntungan seoptimal
mungkin. Dalam mengalokasikan dananya pihak perbankan harus dapat memilih dari berbagai
alternatif yang ada. Adapun unsur-unsur yang terkandung dalam pemberian suatu fasilitas
kredit yaitu kepercayaan, kesepakatan, jangka waktu, resiko, dan balas jasa. Kemungkinan
kredit macet disebabkan oleh 2 unsur yaitu dari pihak perbankan dan dari pihak nasabah.
Fungsi dari pada kredit ini yaitu untuk meningkatkan daya guna uang, untuk meningkatkan
peredaran dan lalu lintas uang, untuk meningkatkan daya guna barang dan meningkatkan
peredaran barang.

BAB V : PERHITUNGAN BUNGA BANK

17
Bunga bank dapat diartikan sebagai balas jasa yang diberikan oleh bank yang
berdasarkan prinsip konvensional kepada nasabah yang membeli atau menjual produknya.
Yaitu bunga simpanan dan bunga pinjaman. Pada bab ini juga dijelaskan tentang suku bunga
yang dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu kebutuhan dana, persaingan, kebijaksanaan
pemerintah, target laba yang diinginkan, jangka waktu, kualitas jaminan dan banyak lagi.

BAB VI : JASA – JASA BANK LAINNYA

Semakin lengkap jasa bank yang diberikan, maka semakin baik, hal ini dikarenakan jika
nasabah hendak melakukan transaksi perbankan, cukup berhenti di satu bank saja.
Kelengkapan jasa bank yang diberikan tergantung dari kemampuan bank tersebut, baik dari segi
modal, Perlengkapan fasilitas sampai kepada karyawan yang mengoperasikannya. Keuntungan
dari transaksi dalam jasa bank desebut dengan Fee Based. Keuntungan dari jasa bank saat ini
dibutuhkan karena keuntungan dari Spread Based semakin kecil dengan meningkatnya
persaingan yang ketat.

BAB VII : BANK SYARI’AH

Sama seperti halnya dengan bank konvensional, Bank Syariah juga menawarkan
nasabah dengan beragam produk perbankan. Hanya saja bedanya dengan bank konvensional
adalah dalam hal penentuan harga, baik terhadap harga jual maupun harga belinya. Produk-
produk yang ditawarkan sudah tentu sangat islami, termasuk dalam memberikan pelayanan
kepada nasabahnya, yaitu Al-wadi’ah (Simpanan), Pembiayaan dengan bagi hasil, Bai’al-
Murababab, Bai’as-salam, Bai’Al-istibna, dan lainnya.

BAB VIII : PASAR MODAL

Pengertian pasar modal secara umum merupakan suatu tempat bertemunya para
penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi dalam rangka memperoleh modal. Penjual
dalam pasar modal merupakan perusahaan yang membutuhkan modal (emiten), sehingga
mereka berusaha untuk menjual efek-efek dipasar modal. Sedangkan pembeli (investor) adalah
pihak yang ingin membeli modal di perusahaan yang menurut mereka menguntungkan.
Masing-masing jenis instrumen pasar modal yaitu berupa Saham (stocks) dan Obligasi (bonds).

18
Penjual dan dan pembeli di pasar modal kita sebut sebagai para pemain dalam transaksi di
pasar modal. Para pemain terdiri dari para pemain utama dan lembaga penunjang yang
bertugas melayani kebutuhan dan kelancaran pemain utama. Bagi perusahaan yang akan
melakukan emisi baik saham maupun obligasi dipasar modal haruslah memenuhi persyaratan
dan prosedur yang berlaku yang telah ditetapkan di pasar modal. Prosedur dan persyaratan
dimaksud adalah mulai dari persyaratan emisi sampai ke tangan investor. Kemudian dilanjutkan
dengan penjualan dan pembelian saham dan obligasi di pasar perdana (primer) sampai di pasar
sekunder.

BAB IX : PASAR UANG DAN PASAR VALUTA ASING

Pasar uang (money market) di Indonesia masih relatif baru jika dibandingkan dengan
negara-negara maju. Namun dalam perkembangan dunia sekarang ini maka pasar uang di
Indonesia ikut berkembang tidak semarak perkembanagan pasar modal (kapital market).
Tujuan dalam menghimpun dana dari pasar uang yaitu untuk memenuhi kebutuhan dana
jangka pendek, untuk memenuhi kebutuhan likuiditas, untuk memenuhi modal kerja, dan yang
sedang mengalami kalah kliring. Pemilihan dana oleh investor di dalam pasar uang tentu
dengan berbagai pertimbangan. Investor dapat memilih salah satu dari sekian banyak surat-
surat berharga yang ditawarkan sesuai dengan tujuan masimg-masing. Surat-surat berharga
yang ditawarkan dipasar kita sebut dengan instrumen pasar uang.

Pasar valuta asing terdapat di tiap negara dan dalam praktiknya dijangkau oleh setiap
negara dengan sarana telekomunikasi yang ada. Karena menyangkut banyak negara di seluruh
dunia, maka transaksi yang dilakukan hampir tidak pernah tidur. Dalam jual beli antara bank
dengan nasabah seperti bank notes, traveller cheque, rekening giro valas atau deposito valas
yang penyerahannya dapat dilakukan pada saat transaksi dilakukan, namun untuk transaksi
valas yang dilakukan dalam perdagangan internasional tidak selamanya penyerahan dapat
dilakukan pada saat transaksi, mengingat jarak yang relatif jauh, perbedaan waktu serta volume
transaksi yang besar, walaupun transaksi ditutup secara tunai. Interaksi antara pasar uang dan
valas ini menjadi lebih penting apabila jumlah dana yang ada dalam jumlah besar atau kondisi
ekonomi pada saat yang kurang baik.

BAB X : PEGADAIAN

Semakin besar nilainya maka semakin besar pula pinjaman yang dapat diperoleh oleh
nasabah demikian pula sebaliknya. Bagi nasabah yang ingin memperoleh fasilitas pinjaman dari
perum pegadaian, maka hal yang paling penting diketahui adalah masalah barang yang dapat

19
dijadikan jaminan. Yaitu mulai dari barang-barang atau benda-benda perhiasan, barang-barang
berupa kendaraan, barang-barang elektronik, mesin- mesin, dan bahkan barang-barang
keperluan rumah tangga lainnya. Seperti diketahui bahwa menariknya peminjaman uang di
pegadaian disebabkan prosedurnya yang mudah, cepat dan biaya yang dikenakan relatif ringan.
Disamping itu biasanya perum pegadaian tidak begitu mementingkan untuk apa uang tersebut
digunakan.

BAB XI : SEWA GUNA USAHA (LEASING)

Perusahaan leasing dapat diselenggarakan oleh atau badan usaha yang berdiri sendiri.
Keterbatasan usaha leasing adalah tidak boleh melakukan kegiatan yang dilakukan oleh bank
seperti memberikan simpanan dan kredit dalam bentuk uang. Oleh karena itu perusahaan
leasing harus pandai-pandai dalam memberikan atau memilih sasarannya jangan sampai
bertentangan dengan jasa yang diberikan oieh lembaga keuangan bank. Kegiatan leasing dapat
dilakukan dengan 2 cara yaitu dengan Melakukan sewa guna usaha dengan hak opsi bagi lessee
(finance lease) dan melakukan sewa guna usaha dengan tanpa hak opsi bagi lessee (operating
lease). Setiap fasilitas leasing yang diberikan oleh perusahaan leasing kepada pemohon (lessee)
akan dikenakan berbagai macam biaya biaya-biaya ini besarnya ditentukan oleh masing-masing
perusahaan leasing. Antara perusahaan leasing biaya yang dibebankan terhadap lessee tidak
sama. Besar kecilnya biaya yang dikenakan terhadap nasabahnya akan mempengaruhi
keuntungan yang diterima oleh perusahaan leasing.

BAB XII : PERUSAHAAN ASURANSI

Asuransi atau pertanggungan adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih, dengan
mana pihak penanggun mengikatkan diri kepada tertanggung, dengan menerima premi
asuransi, untuk memberikan pergantian kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan atau
keuntungan yang diharapkan, atau tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin
akan di derita tertanggung, yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau untuk
memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya seseorang yang
dipertanggungkan. Apabila dilihat dari segi fungsinya asuransi terdiri dari asuransi kerugian
(non life insurance), asuransi jiwa (life insurance), dan reasuransi (reinsurance). Apabila dilihat

20
dari segi kepemilikannya asuransi terdiri dari asuransi milik pemerintah, asuransi milik swasta
nasional, asuransi milik perusahaan asing dan asuransi milik campuran.

BAB XIII : MODAL VENTURA

Kegiatan investasi yang dibiayai oleh modal ventura biasanya dalam jangka waktu
panjang dan memiliki resiko tinggi, seperti membentuk atau pengembangan usaha baru di
bidang tertentu. Modal ventura pun memberikan modal pembiayaan dengan cara melakukan
penyertaan langsung ke dalam perusahaan yang dibiayai. Landasan hukum tentang kegiatan
yang berkata dengan modal ventura di Indonesia ditetapkan dengan berbagai peraturan.
Peraturan-peraturan inilah yang menjadi landasna hukum berdiri dan beroperasinya kegiatan
modal ventura di Indonesia. Tujuan didirikannya perusahaan modal ventura yaitu membiayai
usaha yang mengandung suatu resiko tinggi. Tujuan ini tidak selamanya berdasarkan hanya
kepada kentungan semata, akan tetapi dapat pula hanya membantu pengembangan atau
pendirian suatu perusahaan. Dana yang dibutuhkan dapat diperoleh dari berbagai sumber-
sumber dana yang ada berbagai tempat. Semakin banyak dana yang dibutuhkan, maka
pencarian dana yang ada. Setiap sumber dana memiliki berbagai keuntungan dan keterbatasan
sendiri.

BAB XIV : DANA PENSIUNAN

Pemberian dana pensiun kepada karyawannya bukan hanya memberikan kepastian


penghasilan di masa depan, akan tetapi juga ikut memberikan motivasi bagi para karyawannya
lebih giat bekerja. Dengan memberikan program jasa pensiun para karyawan merasa aman
terutama bagi mereka yang menganggap pada usia pensiun tidak produktif lagi. Dana pensiun
dikelola oleh suatu lembaga dan memungut dana dari pendapatan para karyawan pada suatu
perusahaan, kemudian membayarkan kembali dana tersesbut dalam bentuk pensiun setelah
jangka waktu tertentu sesuai dengan perjanjian antara kedua belah pihak. Para penerima
pensiun dapat memilih salah satu dari berbagai alternatif jenis pensiun yang ada sesuai dengan
tujuan masing -masing. Jenis- jenis pensiun yang ditawarkan dapat dilihat dari berbagai kondisi
atau dapat pula disesuaikan dengan kondisi yang ada.

BAB XV : ANJAK PIUTANG (Factoring)

Apabila masalah piutang macet ini tidak dapat segera ditanggulangi secara serius, bukan
tidak mungkin kerugian yang lebih besar tidak dapat dihindari lagi. Untuk melakukan penagihan

21
piutang yang macet diperlukan biaya maupun tenaga yang harus dikorbankan. Perusahaan
anjak piutang atau yang lebih dikenal dangan nama factoring adalah perusahaan yang
kegiatannya adalah yang melakukan penagihan atau pembelian, atau pengambil alihan atau
pengelolaan hutang piutang suatu perusahaan dengan imbalan atau pembayaran tertentu milik
perusahaan. Kegiatan utama perusahaan anjak piutang adalah mengambil alih pengurusan
piutang suatu perusahaan dengan suatu tanggung jawab tertentu, tergantung kesepakatan
dengan pihak kreditur (pihak yang punya piutang). Usaha-usaha yang dijalankan oleh
perusahaan anjak piutang berkaitan dengan pengambill alihan dan pengelolaan piutang suatu
perusahaan, tergantung permintaan pihak kreditur.

BAB XVI : REKSA DANA

Investor yang akan membiakkan dananya melalui reksa dana akan berhubungan dengan
pihak-pihak berikut ini baik secara langsung maupun secara tidak langsung. Dana yang
terkumpul dari investor akan dikelola oleh Manajer Investasi dan Bank Kustodian. Kedua pihak
ini akan selalu berhubungan langsung dengan investor reksa dana. Pada reksa dana berbentuk
perseroan, perusahaan penerbit reksa dana menghimpun dana dengan menjual saham dan
selanjutnya dana hasil penjualan saham tersebut diinvestasikan pada berbagai jenis efek yang
diperdagangkan baik di pasar modal maupun di pasar uang melalui manajer investasi.
Keuntungan yang diharapkan oleh pemegang saham reksa dana terbuka terdiri dari dividen
incone, capital gain distribution, dan net change NAV. Dividen incone adalah dividen per saham
yang diberikan kepada pemegang saham (jika ada).

BAB XVII : BANK DUNIA

Meskipun Bank Dunia dihormati di seluruh dunia dan program-programnya telah banyak
menguntungkan dan sukses, pencela percaya bahwa itu terlalu dipengaruhi oleh kekuatan-
kekuatan barat, khususnya Amerika Serikat. Bank Dunia terdiri dari dua lembaga utama
pembangunan yaitu bank Internasional untuk Rekonstruksi dan Pembangunan (IBRD) dan
International Development Association (IDA). Dimana IBRD berfokus pada memberikan bantuan
kepada negara-negara berpenghasilan menengah yang layak kredit, sedangkan IDA membantu
negara-negara miskin.

BAB XVIII : BANK PEMBANGUNAN ASIA - ASIAN DEVELOPMENT BANK

22
ADB merupakan lembaga pengembangan keuangan internasional yang melaksanakan
penyaluran dana, menyokong investasi, dan memberikan kerja sama teknis (technical
assistance) kepada negara-negara berkembang yang menjadi anggotanya. Kebanyakan negara
anggotanya berada di Asia. Sebagian besar struktur permodalannya pun bersumber dari
negara-negara Asia, begitu pula pemilihan pimpinan (president) serta delapan dari dua belas
dewan direksinya. Tujuan Asian Development Bank atau Bank Pembangunan Asia yaitu
menyokong investasi modal pemerintah maupun swasta di wilayah Asia untuk tujuan-tujuan
pembangunan, memanfaatkan sumber-sumber daya yang tersedia untuk membiayai
pembangunan, memenuhi permintaan negara-negara anggota untuk membantu mereka dalam
mengkoordinasikan kebijakan-kebijakan, memberikan bantuan teknis (technical assistance)
untuk menyiapkan, membiayai, dan melaksanakan berbagai program dan proyek- proyek
pembangunan, dan melaksanakan berbagai kegiatan dan memberikan berbagai jasa lainnya
sesuai dengan tujuan Asian Development Bank.

BAB III

PEMBAHASAN

23
A. KELEBIHAN

 Kelebihan Buku I

1. Tampilan luar buku sudah cukup menarik dengan warna yang simple dan tidak
mengganggu penglihatan
2. Tata letak (lay out) buku sudah cukup bagus serta tidak banyak terjadi kesalahan dalam
penulisan
3. Buku ini sudah disertai ISBN sehingga berlaku secara nasional dan diakui oleh badan
hukum
4. Pembahasan didalamnya sudah sesuai dengan silabus memenuhi persyaratan sistem
pembelajaran diperkuliahan pada masa ini, yaitu KKNI (Keragka Kualifikasi Nasional
Indonesia)

 Kelebihan Buku II

1. Bila dilihat dari aspek tampilan buku (face value), buku ini bagus dan menarik.
Membuat kesan pertama orang yang melihat, ingin membacanya.

2. Pada cara penyampaiannya yang sangat menjelas dan tidak terlalu mempergunakan
kata-kata yang sulit untuk dimengerti.
3. Buku ini mejelaskan secara rinci setiab bab nya sesuai dengan topik yang tertera dalam
buku.

B. KEKURANGAN

24
 Kekurangan Buku I

1. Pembahasan di dalam buku ini terlalu panjang dan dalam pemilihan diksinya
menggunakan kata-kata yang sulit dimengerti pembaca.
2. Ada beberapa kata atau istilah asing di dalam buku yang tidak diberikan penjelasan,
sehingga pembaca sering kebingungan dalam memahaminya.

 Kekurangan Buku II

1. Kurangnya pemberian ilustrasi-ilustrasi pada materi sehingga membuat pembaca


terkadang bosan karena dipenuhi dengan kata-kata
2. Pada buku tersebut terdapat kata kata asing sulit dipahami

25
BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Secara keseluruhan materi kedua buku bank dan lembaga keuangan lain sudah disajikan
dengan baik, dan mudah dipahami. Akan tetapi buku I lebih memaparkan materi dengan
lengkap dan berurutan sehingga pembaca lebih mudah memahami topic yang dibahas.

B. SARAN

Menurut saya, buku I sebaiknya menambah materi agar lebih mudah dipahami,
misalnya dengan memberikan contoh kedalam topik yang memang diperlukan contoh. Dan
untuk buku II agar memiliki glosarium untuk istilah khusus sehingga ketika pembaca
menemukan kata-kata baru, pembaca tidak kesulitan memahami materi.

Bagi pembaca, dalam membaca dan memahami buku ada baiknya pembaca memiliki
referensi buku- buku yang relevan atau jangan berpatokan pada satu buku saja, sehingga
apabila pembaca kesulitan terhadap satu buku, pembaca dapat mencari penjelasan dibuku
lainnya.

26
DAFTAR PUSTAKA

Langgeng, Sri.(2012). Bank Dan Lembaga Keuangan Lainnya. Surabaya : UPN Press.

Qomariah, Nurul.(2015). Bank Dan Lembaga Keuangan Lain. Jember : Cahaya Ilmu.

27

Anda mungkin juga menyukai