Anda di halaman 1dari 16

Tugas II Teori

Instrumentasi
dan Media Reagen
Dosen pengampu: Wimpy, M.Pd.
Disusun oleh Reguler C-13:
ASTIKA RACHMATUL AISYAH (1193080)
DEA FATIKA NURHAYATI (1193081)
HARTATY EKA PRATIWI (1193083)

D3 TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NASIONAL SURAKARTA
ELECTROLYTE
ANALYZER
KD-100
❑Elektrolit berperan penting dalam tubuh
manusia, karena hampir semua proses
metabolisme dalam tubuh manusia dipengaruhi
oleh elektrolit.
APA
❑Elektrolit diperlukan untuk memelihara
ITU potensial elektrokimiawi membran sel yang
akhirnya dapat mempengaruhi fungsi saraf, otot
ELEKTROLIT? serta aktivitas sel seperti sekresi, kontraksi dan
berbagai proses metabolik lain.
▪ Pemeriksaan elektrolit yang sering diminta oleh para
klinisi untuk menilai keseimbangan kadar elektrolit
dalam tubuh ialah seperti Natrium (Na), Kalium (k),
Chlorida (Cl) dan Calsium (Ca)
1. Natrium (Na)
fungsinya sebagai penentu utama osmolaritas dalam
Pemeriksaan darah dan pengaturan volume ekstra sel.
Nilai normal :135-153 mEq/L atau 135-145 mmol/L
Laborataroium 2. Kalium (K)
Kalium berperan penting dalam mengatur fungsi
jantung, serta menjaga fungsi saraf dan
otot. fungsinya mempertahankan membran potensial
elektrik dalam tubuh
Nilai normal : 3,5-5,1 mEq/L atau 3,5-5,0 mmol/L
3. Calsium (Ca)
fungsi utama kalsium adalah sebagai penggerak
dari otot-otot, deposit utamanya berada di
tulang dan gigi, apabila diperlukan, kalsium ini
dapat berpindah ke dalam darah.
Nilai normal : 8,5 – 10,5 mEq/L atau 1,16-1,32
mmol/L
Pemeriksaan
4. Chlorida (Cl)
Laboratorium fungsinya mempertahankan tekanan osmotik,
distribusi air pada berbagai cairan tubuh dan
keseimbangan anion dan kation dalam cairan
ekstrasel..
Nilai normal : 98 – 109 mEq/L atau 94-111
mmol/L
a. Electrolyte analyzer merupakan alat yang
digunakan untuk pemeriksaan Natrium, Kalium,
Calsium dan Chlorida,
b. Cara pengukuran alat ini adalah dengan
Fungsi menggunakan elektrode selektif ion atau ISE
Electrolyte (Ion Selective Electrode) yang dapat
mendeteksi 4 buah elektrode yaitu
Analyzer KD-100 Na+ elektrode K+ elektrode, Cl-elektrode dan
Referens elektrode.
c. Elektrolit analyzer dapat mendeteksi ion garam
anorganik, ion kalsium sampel bahan kecil.
FRONT VIEW
1. Touch Screen : untuk menampilkan
main menu dan monitoring kerja alat
2. Electrode Observation Window :
macam macam jeniselektrode yg
akan diperiksa/ dianalisa
3. Suck Sample Needle : untuk
pemipetan sampel
4. Front Baffle : untuk penutup bagian
depan . digunakan untuk tempat
pencampuran sampel beserta
reagen. tempat dimana sampel
dimasukkan untuk dianalisis.
5. Sample Pool : sebagai tempat/
wadah meletakkan sampel
RIGHT VIEW

1. Electrode : Menyediakan potensial


elektrik yang konstan dan stabil
(240VAC) yang digunakan sebagai
petunjuk untuk mengukur potensial
elektrik yang diproduksi oleh setiap
pengukuran elektroda
2. Point Liquid Va.lve : digunakan untuk
tempat pencampuran sampel beserta
reagen

3. Peristaltic Pump : pengatur gerakan


pompa peristaltik pada alat
4. Reagent Storehouse : tempat
penyimpanan reagent
5. Printer : digunakan untuk printing
hasil analisa
RIGHT VIEW

1. Soft tube : saluran kecil/tipis yang


menghubungkan antara sampel dan
reagen
2. Waste liquid tube : tempat
pembuangan limbah

3. Reagent : tempat penyimpanan reagent


BACK VIEW

1. Cooling Fan; sebagaiMesin pendingin alat


2. COM RS-232 1; sebagai penghubung processor
(UPS) dengan alat

3. COM RS-232 2; sebagai penghubung processor


(UPS) dengan alat
4. Equipotential wiring terminal;
5. Power input,1 00—240VAC;50—60Hz; potensial
elektrik
6. Fuse;
7. Power switch : sebagai tombol untuk menyalakan
& mematikan alat (Tombol ON/OFF)
Prinsip Pemeriksaan Elektrolit

▪ Metode → ISE (Ion Selective Electrode)


▪ Prinsip → Ion-ion elektrolite masuk pada
elektrode timbul potensial listrik sebanding
dengan konsentrasi ion elektrolite .
Kemudian potensial listrik tersebut
dikuatkan dan dikonversikan melalui
prosesor menjadi nilai konsentrasi elektrolit
▪ Sampel yang digunakan untuk analisa
elektrolit ialah berasal dari plasma atau
serum darah dan urine pasien
▪ Prosedur penggunaan alat
1. Hidupkan power on yang ada dibelakang alat
Prosedur 2. Proses inisialisasi alat’ alat dalam stand by
3. Lakukan proses CAL 2’ alat dalam kondisi
penggunaan ready
4. Inser sampel serum (automatic sampeling)
Electrolyte tarik tangkai jarum

Analyzer 5. Ada suara BIB masukan kembali tangkai jarum


6. Proses menginstrumen
7. Finish
Ada 2 cara kalibrasi otomatis
▪ 1. menggunakan 2 standar yang berbeda
✓ Selama kalibrasi standar B akan melewati elektroda ion selektif Na, K,
Cl dan elektroda reference
Kalibrasi ✓ Dengan cara yang sama untuk standar A juga melewati elektroda ion
selektif Na, K, Cl dan elektroda reference

Alat ✓ Perbedaan tegangan antara standar A dan standar B digunakan untuk


menghitung slope range

Electrolyte ▪ 2. membangdingkan sampel dengan standar

Analyzer proyek akurasi (CV


%)
resolusi
(mmol/L)
Range
(mmol/L)
K+ ≤1% 0.01 0.5 ~ 15
Na + ≤1% 0.1 30 ~ 200
Cl- ≤1% 0.1 30 ~ 200
Ca + + ≤1% 0.01 0.1 ~ 5
pH ≤1% 0.01 4~9
Prosedur perawatan
a. Hisapkan protein removing lainnya sampel
Prosedur b. Lakukan berulang-ulang trouble shooting
1. Na, Ca, K, Cl, over flow, solusi : bersihkan
Perawatan aspirasi system ( terjadi sumbatan), lakukan
penggantian iner solution ion elektroda
Electrolyte 2. Pipet tidak menghisap (no sampel), solusi :
bongkar dan bersihkan system aspirasi (terjadi
Analyzer sumbatan)
3. Nilai tidak sesuai (nilai tinggi atau nilai
rendah), solusi : lakukan kalibrasi ulang dan
baca sampel calibration solution
Reagen yang Item Volume (ml)
Standar Reagen A 400

digunakan Standar Reagen B 100


Q.C solusi 50
Cairan pembersih 50
Elektroda Filler 10
Ref. elektroda Filler 10
Solusi Deprotein 10
SEKIAN
&
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai