Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTIKUM KI3141

DINAMIKA KIMIA

MODUL 1

ISOTERM ADSORPSI

Nama : Liza Eka Putri


NIM : 10518091
Tanggal Percobaan : Kamis, 5 November 2020

Tanggal Pengumpulan : Kamis, 12 November 2020

Asisten : Wira Ari Setiarini

LABORATORIUM KIMIA FISIK


PROGRAM STUDI KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
2020
Liza Eka Putri
10518091
K-01

ISOTERM ADSORPSI
I. Tujuan Percobaan
Menentukan nilai tetapan isoterm adsorpsi Freundlich untuk proses adsorpsi asam
asetat dan asam klorida pada arang.

II. Teori Dasar

Adsorbsi secara umum adalah proses penggumpalan subtansi terlarut (soluble)


yang ada dalam larutan, oleh permukaan zat atau benda penyerap, dimana terjadi
suatu ikatan kimia fisika antara subtansi dengan penyerapannya. Adsorbsi dapat
dikelompokkan menjadi dua, yaitu ;

1. Adsorbsi fisik, yaitu berhubungan dengan gaya Van der Waals dan merupakan suatu
proses bolak – balik apabila daya tarik menarik antara zat terlarut dan adsorben lebih
besar daya tarik menarik antara zat terlarut dengan pelarutnya maka zat yang terlarut
akan diadsorbsi pada permukaan adsorben.
2. Adsorbsi kimia, yaitu reaksi yang terjadi antara zat padat dan zat terlarut yang
teradsorbsi. (Atkins at al. ,1990)

Adsorpsi isoterm adalah hubungan yang menunjukkan distribusi adsorben


antara faseteradsorbsi pada permukaan adsorben dengan fase ruah kesetimbangan
pada temperatur tertentu. Ada tiga jenis hubungan matematik yang umumnya
digunakan untuk menjelaskanisoterm. Isoterm ini berdasarkan asumsi bahwa
adsorben mempunyai permukaan yangheterogen dan tiap molekul mempunyai potensi
penyerapan yang berbeda-beda. Persamaan ini merupakan persamaan yang
dikemukakan oleh Freundlich. Persamaannya adalah :

x
=𝒌C n (1)
m
Dengan:
x = jumlah adsorbat (dalam gram)
m = jumlah adsorben (dalam gram)
C = konsentrasi zat terlarut dalam larutan setelah tercapai kesetimbangan
adsorpsi
k, n = tetapan

Dari isoterm ini, akan diketahui kapasitas adsorben dalam menyerap air. Isoterm
iniakan digunakan dalam penelitian yang akan dilakukan, karena dengan isoterm ini
dapatditentukan efisisensi dari suatu adsorben (Castellan,1982).

III. Alat Dan Bahan


A. Alat
1. Erlenmeyer 250 mL 6 buah
2. Erlenmeyer tertutup 250 mL 9 buah
3. Pipet volume 10 mL 2 buah
4. Pipet volume 25 mL 2 buah
Liza Eka Putri
10518091
K-01

5. Pipet Ukur 25 mL
6. Buret dan klem buret 50 mL
7. Botol semprot 500 mL
8. Batang pengaduk
9. Spatula
10. Pipet Tetes
11. Termometer 100°C

B. Bahan
1. Larutan asam asetat 0,500 M, 0,250 M, 0,125 M, 0,0625 M, 0,0313 M,

dan 0,0156 M
2. Larutan asam klorida 0,500 M, 0,250 M, 0,125 M, 0,0625 M, 0,0313
M,
dan 0,0156 M
3. Larutan standar NaOH 0,1 M
4. Karbon aktif
5. Indikator fenolftalein

IV. Cara Kerja

Mula-mula ditimbang sebanyak 1 gram arang dan dimasukkan ke dalam 5


labu erlenmeyer bertutup. Kemudian, disediakan larutan HCl sebanyak 100 mL
dengan beberapa konsentrasi. Lalu, masing-masing larutan dimasukkan ke dalam labu
erlenmeyer yang sudah berisi arang. Labu erlenmeyer ditutup, kemudian dikocok
larutan selama 1 menit setiap 10 menit. Proses ini diulang-ulang dalam rentang waktu
30 menit. Selanjutnya, disiapkan labu erlenmeyer dan corong lalu ditaruh kertas
saring di atasnya. Kemudian, larutan disaring ke dalam labu erlenmeyer. Lalu, larutan
filtrat diambil dengan volume tertentu untuk dititrasi. Selanjutnya larutan filtrat
dititrasi dengan larutan standar NaOH dan indikator fenolftalein. Hal yang sama juga
dilakukan dengan mengganti larutan HCl dengan larutan asam asetat.

V. Data Pengamatan
[NaOH]1 = 0,1027 M
[NaOH]2 = 0,0676 M
T = 26°C
Mr HCl = 36,55 g/mol
Mr CH3COOH= 60,05 g/mol

A. Asam Asetat
Tabel Data Hasil Titrasi Larutan Asam Asetat Setelah Adsorpsi

marang [CH3COOH] Vfiltr [NaOH] VNaOH (mL)


(M) (M) V1 V2 Vrata-
(g) at
rata
Liza Eka Putri
10518091
K-01

(mL)
1 0,0169 25 0,0676 4,2 4,2 4,2
1 0,0349 25 0,0676 9,7 9,7 9,7
1 0,0647 25 0,0676 19,9 19,8 19,85
1 0,1315 25 0,1027 27,8 27,8 27,8
1 0,2698 10 0,1027 24,6 24,4 24,5
1 0,5248 5 0,1027 24,3 24,3 24,3

B. Asam Klorida
Tabel Data Hasil Titrasi Larutan Asam Klorida Setelah Adsorpsi

marang Vfiltr [NaOH] VNaOH (mL)


[HCl] (M) Vrata-
(g) at (M) V1 V2
(mL) rata
1 0,0159 25 0,0676 5 5,1 5,05
1 0,0329 25 0,0676 10,9 10,9 10,9
1 0,0647 25 0,0676 22,8 23 22,9
1 0,1267 25 0,1027 30,6 30,6 30,6
1 0,2547 10 0,1027 24,1 24,1 24,1
1 0,5063 5 0,1027 23,9 24 23,95

VI. Pengolahan Data

1. Asam Klorida
1. Penentuan nilai log(Cadsorpsi)

[ NaOH ] . V [NaOH ]
Casam klorida akhir =
Vasam klorida

Untuk [HCl] = 0,0159 M =


0,0676 M x 5,05 mL
Casam klorida akhir = =0,0136552
25 mL
Cadsorpsi = Cakhir −¿ Cawal
Cadsorpsi = 0,0159 M −¿ 0,0136552
= 0,0022448
log(Cadsorpsi) = log (0,0022448) = -2.6488
Liza Eka Putri
10518091
K-01

2. Penentuan nilai log ( mx )


x=¿ Cadsorpsi x Mrasam klorida x Vasam klorida awal
x = 0,0022448 M x 36,55 g/mol x 0.1 L = 0,008204 g
x x
=
m m arang
x 0,008204 g
= =0,008204
m 1,00 g
x
log ( )
m
=0,008204=−2,0859

3. Penentuan nilai tetapan isoterm adsorpsi Freundlich


Dengan cara yang sama seperti cara di atas, diperoleh tabulasi sebagai berikut:

Vfiltrat VNaOH
Marang Cakhir Cadsorpsi
[HCl]awal (M) titrasi rata-rata x (g) x/m log(x/m) Log(Cakhir)
(g) (M) (M)
(mL) (mL)
1 0.0159 25 5.05 0.0137 0.0022 0.0082 0.0082 -2.0859 -1.8633
1 0.0329 25 10.9 0.0295 0.0034 0.0125 0.0125 -1.9023 -1.5302
1 0.0647 25 22.9 0.0619 0.0028 0.0102 0.0102 -1.9933 -1.2083
1 0.1267 25 30.6 0.1257 0.0010 0.0036 0.0036 -2.4392 -0.9007
1 0.2547 10 24.1 0.2475 0.0072 0.0263 0.0263 -1.5802 -0.6064
1 0.5063 5 23.95 0.4919 0.0144 0.0525 0.0525 -1.2797 -0.3081
Dari tabel di atas, dialurkan nilai log (x/m) terhadap log C akhir, sehingga
didapatkan grafik sebagai berikut:

Kurva log (x/m) terhadap Cakhir untuk larutan asam klorida

Dari grafik di atas, diperoleh persamaan y = 0.4102x – 1.4414 yang setara


dengan log(x/m)=nlogC + logk, sehingga diperoleh:
n = 0.4102 dan log k = -1.4414,
maka diperoleh nilai k = 10-1.4414= 0.03619.

4. Isoterm adsorpsi Langmuir


Diketahui persamaan isoterm Langmuir adalah sebagai berikut.
Liza Eka Putri
10518091
K-01

K [ HCl ] eq
θ=
1+ K [ HCl ] eq

x
Dengan mensubstitusi nilai θ= dan melakukan transformasi matematika,
m
maka didapatkan persamaan sebagai berikut.

m 1
=1+
x K [ HCl ] eq

Hasil perhitungan untuk plot isoterm Langmuir

m/x
1/[HCl]eq

72.992700 121.9512
7
33.898305 80
1
16.155088 98.03922
9
7.9554494 277.7778
8
4.0404040 38.02281
4
2.0329335 19.04762
2

Dari tabel di atas, dialurkan nilai m/x terhadap 1/[HCl]eq, sehingga


didapatkan grafik sebagai berikut:
Liza Eka Putri
10518091
K-01

B. Asam Asetat

1. Penentuan nilai log C (adsorpsi)

[ NaOH ] . V NaOH
CCH3COOHakhir =
V asamasetat

Untuk [CH3COOH] = 0,0169 M:

0,0676 M x 4,2 mL
Casam asetat akhir = =0,0113568 M
25 mL
Cadsorpsi = Cawal - Cakhir
Cadsorpsi = 0,0169 M – 0,0113568 M
log(Cadsorpsi) = log(0,0055432) = -2,2562

2. Penentuan nilai log x/m


x = Cadsorpsi x Mr CH3COOH x V CH3COOHawal

x = 0,0055432 M x 60,05 g/mol x 0,1 = 0,03328 g


x x
=
m m arang
x 0,03328 g
= = 0,03328
m 1g
x
log( )
m
=log ( 0,03328 )=−1,4777

3. Penentuan nilai tetapan isoterm adsorpsi Freundlich

Vfiltrat VNaOH
Marang [CH3COOH]awa Cakhir Cadsorpsi
titrasi rata-rata x (g) x/m log(x/m) Log(Cakhir)
(g) l (M) (M) (M)
(mL) (mL)
1 1.0169 25 4.2 0.0114 0.0055 0.0333 0.0333 -1.4777 -1.9431
1 0.0349 25 9.7 0.0262 0.0087 0.0521 0.0521 -1.2834 -1.5817
1 0.0647 25 19.85 0.0537 0.0110 0.0662 0.0662 -1.1791 -1.2700
1 0.1315 25 27.8 0.1142 0.0173 0.1039 0.1039 -0.9835 -0.9423
1 0.2698 10 24.5 0.2516 0.0182 0.1092 0.1092 -0.9618 -0.5993
1 0.5248 5 24.3 0.4491 0.0257 0.1542 0.1542 -0.8119 -0.3018

Dari tabel di atas, dialurkan nilai log (x/m) terhadap log C akhir, sehingga
didapatkan grafik sebagai berikut:
Liza Eka Putri
10518091
K-01

Kurva log (x/m) terhadap Cakhir untuk larutan asam asetat

Dari grafik di atas, di peroleh persamaan y = 0.3912x - 0.6834 yang setara


dengan log(x/m) = n log C + log, sehingga diperoleh:
n = 0.3192 dan log k = -0.6834,
maka diperoleh nilai k = 10-0.6834 = 0.2073

4. Isoterm adsorpsi Langmuir


Diketahui persamaan isoterm Langmuir adalah sebagai berikut:
K [ Asam asetat ] eq
θ=
1+ K [ Asam asetat ] eq
x
Dengan mensubstitusi nilai θ= dan melakukan transformasi
m
matematika, maka didapatkan persamaan sebagai berikut.

m 1
=1+
x K [ Asam asetat ] eq

Berikut ini adalah tabel m/x terhadap 1/[Asam asetat]eq.

Hasil perhitungan untuk plot isoterm Langmuir

m/x 1/[Asam asetat]eq

30.0300 87.7193
19.1939 38.1679
15.1057 18.6220
9.6246 8.7566
9.1575 3.9746
6.4851 2.0036

Dari tabel di atas, dialurkan nilai m/x terhadap 1/[Asam asetat]eq, sehingga
didapatkan grafik sebagai berikut:
Liza Eka Putri
10518091
K-01

VII. Pembahasan
Pada percobaan ini, dilakukan percobaan secara kuantitatif sifat-sifat
adsorpsi zat terlarut dari suatu larutan pada permukaan karbon aktif. Zat
terlarut yang digunakan pada percobaan ini yakni larutan CH3COOH (Asam
Asetat) dan HCl (Asam Klorida). Asam asetat dan asam klorida berfungsi
sebagai absorbat sedangkan karbon aktif berfungsi sebagai absorbannya.
Larutan CH3COOH dan HCl dibuat berbagai variasi konsentrasi untuk
mengetahui pengaruh konsentrasi terhadap banyaknya zat yang terabsrobsi
oleh karbon aktif.
Pada percobaan ini pengaktifan arang dilakukan dengan memanaskan
arang dalam cawan porselen. Indonesia merupakan negara yang lembab.
Dimungkinkan masih ada kandungan air pada arang sehingga dilakukan
pemanasan untuk menguapkan air. Dengan begitu dapat diperoleh arang
murni yang permukannya pun bersih sehingga adsorbat dapat mudah untuk
terserap pada permukaan arang sehingga arang pun menjadi aktif. Keaktifan
arang membuat arang mengalami perubahan sifat fisik dan kimia.
Karbon aktif yang digunakan yakni dalam bentuk serbuk dimana
memiliki luas permukaan yang lebih besar dibandingkan dalam bentuk
bongkahan atau batangan. Karbon aktif ini memiliki struktur berpori,
sehingga efektif untuk melakukan adsorpsi. Luas permukaan adsorban akan
berpengaruh terhadap banyaknya adsorbat yang ter adsorp. Sehingga,
dengan luas permukaan karbon aktif yang luas menyebabkan semakin
banyaknya CH3COOH dan HCl yang melekat pada permukaan karbon aktif.
Liza Eka Putri
10518091
K-01

Kemudian larutan CH3COOH dan HCl yang telah dimasukkan ke


erlenmeyer ditambahkan masing-masing 1 gram karbon aktif. Kemudian
larutan dikocok selama satu menit setiap sepuluh menit proses ini di ulang
dalam rentang waktu 30 menit agar larutan menjadi homogen dan untuk
mengaktifkan karbon aktif, sehingg pori-pori karbon menjadi lebih besar
dan memperluas permukaan karbon yang mana dapat mempermudah proses
absorbsi. Setelah itu larutan disaring menggunakan kertas saring dan
diperoleh filtrat yang berwarna bening, penyaringan ditujukan untuk
memisahkan absorban dan adsorbatnya sehingga terdapat residu dan filtrat.
Filtratnya tersebut merupakan larutan CH3COOH atau HCl setelah
mengalami proses adsorpsi.
Titrasi dilakukan untuk mengetahui konsentrasi larutan asam yang
telah teradsorbsi. Penggunaan indikator fenolftalein bertujuan untuk
mengetahui titik akhir titrasi larutan yang ditujukan dengan adanya
perubahan warna larutan menjadi merah muda. Hasil percobaan
menunjukkan volume NaOH 0,1 M yang digunakan untuk menitrasi setelah
proses adsorbsi lebih sedikit. Hal ini menunjukkan terjadinya penurunan
konsentrasi CH3COOH/HCl dalam larutan yang disebabkan CH 3COOH dan
HCl mengalami adsorbsi.
Penurunan konsentrasi larutan ini CH3COOH dan HCl dikarenakan
sebagian CH3COOH dan telah teradsorb ke dalam karbon aktif. Saat larutan
didiamkan selama 30 menit, akan terjadi proses adsorbsi setiap molekul
CH3COOH dan HCl oleh karbon aktif. Karbon yang telah aktif akan
menyebabkan luas permukaannya membesar dan memperbanyak jumlah
pori dan rongga pada karbon aktif tersebut. Pori-pori pada karbon aktif
tersebut memiliki gaya tarik tertentu, sehingga menyebabkan molekul
CH3COOH dan HCl terjebak ke dalam pori tersebut.
Jika dihitung besarnya massa CH3COOH dan HCl yang teradsorb,
hasil percobaan menunjukkan semakin tinggi konsentrasi awal, massa
CH3COOH dan HCl yang teradsorb juga semakin banyak dalam kurun
waktu pendiaman yang sama, demikian pula sebaliknya. Hal ini disebabkan
karena semakin rendah konsentrasi CH3COOH dan HCl menunjukkan
semakin sedikit molekul CH3COOH dan HCl yang terkandung. Molekul
Liza Eka Putri
10518091
K-01

CH3COOH dan HCl yang terdapat dalam konsentrasi yang rendah


menyebabkan molekul CH3COOH memiliki gaya tarik-menarik (interaksi)
yang cukup kuat terhadap pelarutnya (air) sehingga lebih sulit teradsorb.
Sementara itu, pada larutan CH3COOH dan HCl yang konsentrasinya tinggi
tentu akan lebih mudah diadsorb karena molekul CH 3COOH dan HCl tidak
terlalu banyak berinteraksi dengan pelarutnya. Hal ini mengakibatkan
semakin banyak molekul CH3COOH dan HCl yang tertarik dan terjebak ke
dalam pori-pori pada permukaan karbon aktif.
Metode yang digunakan untuk menentukan sifat kuantitatif dari proses
adsorbsi isothermal karbon aktif yakni dengan metode analisis yang
dilakukan oleh Freundlich dan Langmuir. Kedua metode ini jelas berbeda
dalam menjelaskan proses adsorbsi suatu adsorben terhadap adsorbatnya.
Untuk mengetahui proses adsorbsi isotermal karbon aktif mengikuti asumsi
Freundlich atau asumsi Langmuir, maka dibuat grafik yang menyatakan
hubungan pada asumsi masing-masing .
Pada asumsi Freundlich dibuat grafik hubungan antara log(x/m) vs log
C yang membentuk garis lurus (linear), di mana x merupakan berat
adsorbat, m merupakan berat adsorben dan C merupakan konsentrasi
adsorbat saat kesetimbangan. Sementara itu, untuk asumsi Langmuir dibuat
grafik hubungan antara C/(x/m) vs log C yang membentuk garis linear, di
mana C merupakan konsentrasi adsorbat saat kesetimbangan, x merupakan
berat adsorbat, dan m merupakan berat adsorben.
Pada percobaan yang telah dilakukan, diperoleh nilai tetapan isotherm
Freundlich pada larutan CH3COOH sebesar 0.2073 dengan n sebesar
0.3912. Pada larutan HCl diperoleh nilai tetapan Freundlich sebesar
0.03619 dengan n sebesar 0.4102. Hasil tersebut menunjukkan bahwa HCl
lebih mudah teradsorpsi oleh adsorben dibandingkan CH 3COOH karena
nilai K yang berbanding lurus dengan konsentrasi equilibriumnya. Semakin
kecil nilai K menunjukkan jumlah konsentrasi asam yang tersisa pada filtrat
semakin sedikit sehingga konsentrasi asam yang teradsorpsinya akan lebih
besar. Hal ini didukung juga dengan sifat asam dari keduanya, dimana HCl
merupakan asam yang kuat, akibatnya penurunan pH akan meningkatkan
daya adsorpsi. HCl mudah melepaskan ion H+ dalam air dan Cl memiliki
Liza Eka Putri
10518091
K-01

nilai keelektronegatifan yang cukup besar sehingga kekuatan untuk menarik


elektronnya juga besar. Oleh karena itu, kekuatan ikatan dengan adsorben
akan lebih kuat jika dibandingkan dengan CH3COOH.
Pada percobaan ini, adsorpsi yang sesuai adalah dengan isotherm
Freundlich dan tidak sesuai dengan isotherm Langmuir. Hal tersebut
dikarenakan adanya perbedaan jumlah adsorbat yang diserap yang
dibuktikan dengan nilai x yang berbeda-beda pada setiap bagian percobaan
sehingga dapat dikatakan bahwa setiap permukaan adsorban tidak bersifat
homogen dan probabilitas molekul adsorbat menempati permukaan
adsorban adalah berbeda. Selain itu, yang dapat membuktikan bahwa pada
percobaan ini sesuai dengan isotherm Freundlich adalah kurva isoterm
adsorpsi, yang mana bila dianalisis plot kurvanya, isoterm adsorpsi
Freundlich lebih linear dibandingkan isoterm Langmuir yang dibuktikan
dengan nilai r2 pada isoterm Freundlich yang lebih mendekati 1. Namun,
data yang dihasilkan tidak sesuai dengan data literatur yang ada (terdapat
pada bagian lampiran). Hal tersebut dikarenakan suhu lingkungan yang
tidak konstan Hal ini dapat terjadi karena kesalahan dalam pengocokan
larutan yang belum homogen secara sempurna, selain itu dapat pula terjadi
karena adsorben belum menyerap asam secara maksimal akibat belum
tercapainya keadaan yang setimbang. Selain itu, kesalahan juga dapat
diakibatkan karena ketidaktelitian praktikan dalam melukan titrasi.

Berdasarkan pernyataan di atas, jika proses adsorpsi isothermal antara


CH3COOH dan HCl dengan karbon aktif terjadi mengikuti asumsi adsorpsi
freundlich berarti didasarkan atas terbentuknya lapisan monolayer dari
molekul-molekul adsorbat pada permukaan adsorben. Namun pada adsorpsi
freundlich situs-situs aktif pada permukaan adsorben bersifat heterogen.
Dengan kata lain, adsorbsi terjadi pada situs heterogen dengan tingkat
energi seragam, yang tidak terbatas pada monolayer.
Pori-pori pada karbon aktif tersebut yang menyebabkan memiliki gaya
tarik (Van der Waals) terhadap adsorbat, sehingga CH3COOH dan HCl
masuk ke setiap pori dan rongga pada karbon aktif. Molekul CH 3COOH
yang teradsorp ke dalam pori tidak memiliki ikatan yang kuat, sehingga
Liza Eka Putri
10518091
K-01

molekul dapat terjebak di bagian sisi manapun dari pori-pori karbon aktif.
Hal ini menyebabkan terbentuknya lapisan Heterogen pada karbon aktif.
Kondisi ini berbeda dengan asumsi milik Langmuir dimana karbon aktif
mengandung situs aktif yang pada setiap situs aktif hanya dapat menyerap
satu molekul saja, sehingga lapisannya monolayer.

VII. Kesimpulan

Dari hasil percobaan, diperoleh nilai tetapan isoterm adsorpsi Freundlich


untuk proses adsorpsi asam asetat pada arang, yaitu n = 0.3912 dan k = 0.2073. Selain
itu, diperoleh nilai tetapan isoterm adsorpsi Freundlich untuk proses adsorpsi asam
klorida pada arang, yaitu n = 0.4102 dan k = 0.03619.

VIII. Daftar Pustaka

Atkins, P., De Paula, J., Physical Chemistry, 9th edition, W. H. Freeman and
Company, New York, 2010.
Castellan.1982. Physical Chemestry. Edisi ketiga, Addison-Wesley Publishing
Company
Sukardjo.1990. Kimia Anorganik. Jakarta: Rineka Cipta.
Liza Eka Putri
10518091
K-01

IX. LAMPIRAN

A. Nilai Tetapan Freundlich Asam Klorida dan Asam Asetat Literatur


1. HCl

2. CH3COOH

B. Pertanyaan

1. Apakah proses adsorpsi ini merupakan adsorbsi fisik atau khemisorpsi?


2. Apakah perbedaan kedua jenis adsorpsi ini? Berikan beberapa contoh dari
kedua jenis adsorpsi ini.
3. Apakah perbedaannya yang terjadi pada pengaktifan arang dengan cara
pemanasan?
4. Bagaimana isoterm adsorpsi Freundlich untuk adsorpsi gas pada permukaan
zat padat? Apa pembatasnya?
5. Mengapa isoterm adsorpsi Freundlich untuk adsorpsi gas pada permukaan zat
padat kurang memuaskan dibandingkan dengan isoterm adsorpsi Langmuir?

Jawaban Pertanyaan

1. Proses adsorpsi ini merupakan adsorpsi fisik dikarenakan ikatan yang terlibat
dalam adsorpsi ini yaitu ikatan yang lemah yang merupakan ikatan van der
waals dan menggunakan panas reaksi yang rendah.
2. Adsorpsi fisika terjadi karena adanya gaya-gaya fisika. Pada jenis adsorpsi
fisika ini, terjadi beberapa lapisan gas. Besarnya energi adsorpsi fisika ±10
kj/mol. Molekul-molekul yang diadsorpsi secara fisika tidak terikat kuat pada
permukaan, dan biasanya terjadi proses balik yang cepat (reversibel), sehingga
mudah untuk diganti dengan molekul yang lain. Adsorpsi fisika didasarkan
pada gaya Van Der Waals, dan dapat terjadi pada permukaan yang polar dan
non polar. Adsorpsi kimia terjadi karena adanya gaya-gaya kimia dan diikuti
oleh reaksi kimia. Besarnya energi adsorpsi kimia ±100 kj/mol. Adsorpsi jenis
ini menyebabkan terbentuknya ikatan secara kimia sehingga diikuti dengan
reaksi kimia, maka adsorpsi jenis ini akan menghasilkan produksi reaksi
berupa senyawa yang baru. Ikatan kimia yang terjadi pada kemisorpsi sangat
kuat mengikat molekul gas atau cairan dengan permukaan padatan sehingga
sangat sulit untuk dilepaskan kembali (irreversibel).
Liza Eka Putri
10518091
K-01

3. Pengaktifan arang dengan metoda pemanasan merupakan metoda aktifasi


fisika yang merupakan terjadinya proses pemutusan rantai karbon dari
senyawa organik dengan bantuan panas, uap dan karbon dioksida.
4. Isotherm Freundlich untuk adsorpsi gas pada permukaan zat padat kurang baik
atau memuaskan. Hal ini terjadi karaena pada adsorpsi Freundlich situs-situs
aktif pada permukaan adsorben bersifat heterogen. Gas merupakan campuran
yang homogen sehingga kurang cocok jika digunakan dalam isoterm
Freundlich. Batasannya : adsorpsi Freundlich dapat digunakan untuk campuran
yang heterogen.
5. Karena pada adsorpsi Freundlich situs-situs aktif pada permukaan adsorben
bersifat heterogen, sedangkan adsorpsi pada Langmuir bersifat homogen.
Ketika mengadsorpsi gas yang wujudnya campuran yang homogen, maka
adsorpsi Freundlich kurang cocok.

Anda mungkin juga menyukai