2 - Tanggung Jawab Negara Atas HAM
2 - Tanggung Jawab Negara Atas HAM
(LATSAR)
GOLONGAN III
MODUL 2
Penulis
Naniek Pangestuti
Muh. Khamdan
ii
C. Negara Hukum Sebagai Pertanggungjawaban HAM..................................................... 24
D. Latihan............................................................................................................................ 26
E. Rangkuman..................................................................................................................... 26
BAB V PENUTUP.............................................................................................................
32
A. Simpulan ........................................................................................................................
32
B. Implikasi ........................................................................................................................
32
Daftar Pustaka
Biodata Penulis
iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN
Salam sukses selalu! Saat ini Saudara sudah sampai pada modul 2 Dalam Diklat
Latihan Dasar CPNS Penguatan Substansi Bidang HAM. Modul 2 ini membahas
“Kewajiban dan Tanggung Jawab Negara Atas HAM”. Pemenuhan dan penegakan serta
pemajuan HAM pada dasarnya adalah tanggung jawab pemerintah, sehingga pastiah
saudara yang akan menjadi pelaksana kebijakan serta pelayanan masyarakat penting
untuk mengetahui tagging jawab tersebut.
A. Latar Belakang
Tanggung jawab negara merupakan suatu prinsip fundamental dalam hukum, baik
hukum internasional yang bersumber dari doktrin kedaulatan dan persamaan hak antar
negara maupun hukum nasional yang bersumber pada konstitusi suatu negara.
Tanggung jawab negara timbul bila ada pelanggaran atas suatu kewajiban untuk berbuat
sesuatu atau tidak berbuat sesuatu, baik kewajiban tersebut berdasarkan suatu perjanjian
internasional maupun hukum nasional.
Menurut hukum internasional, pertanggungjawaban negara timbul dalam hal suatu
negara merugikan negara lain. Pertanggungjawaban negara dibatasi pada
pertanggungjawaban atas perbuatan yang melanggar hukum internasional. Perbuatan
suatu negara yang merugikan negara lain tetapi tidak melanggar hukum internasional,
tidak menimbulkan pertanggung jawaban negara. Sedangkan menurut hukum nasional,
pertanggungjawaban muncul karena negara adalah sebagai pihak yang mempunyai
power dalam menjalankan fungsi negara.
Tantangan untuk melindungi hak-hak warga negara dari suatu bangsa merupakan
suatu tanggung jawab yang besar dan juga merupakan suatu keistimewaan yang indah.
Memahami konsep dan prinsip-prinsip hak asasi manusia dengan lebih baik maka
diharapkan tiap individu dapat membantu mereka yang tidak dapat membantu diri
mereka sendiri, memberikan suara bagi yang tertindas yang tidak memiliki suara,
menjembatani pengertian antara pemerintah dan para pemegang kepentingan, berusaha
mencapai masyarakat yang lebih setara dan lebih peduli, menciptakan dunia yang lebih
baik pada tingkatan lokal dan menjalankan tugas dan fungsi jabatan yang menghormati,
menegakkan, memajukan, melindungi, dan memenuhi hak asasi manusia.
B. Deskripsi Singkat
Pemahaman tentang tanggung jawab negara atas dimaksudkan untuk memandu
peserta mengerti dan memahami subyek dan sumber hukum hak asasi manusia,
kewajiban dan tanggung jawab Negara terhadap hak asasi manusia, dan kebijakan
Pemerintah di bidang hukum dan HAM (RPJMN 2015-2019)
C. Manfaat
Manfaat yang dapat diperoleh dengan mempelajari modul ini adalah:
1. Peserta diklat dapat lebih memahami subyek dan sumber hukum HAM
2. Peserta diklat dapat mengetahui kewajiban dan tanggung jawab negara terhadap
HAM
3. Peserta diklat dapat lebih memahami kebijakan pemerintah di bidang hukum dan
HAM
D. Tujuan Pembelajaran
1. Hasil Belajar
Setelah mengikuti pelajaran ini, peserta diklat diharapkan mampu memahami
kewajiban dan tanggung jawabnya sebagai ASN yang melaksanakan kebijakan
pemerintah di bidang hukum dan HAM.
E. Materi Pokok
Materi pokok yang dibahas dalam modul ini adalah:
1. Subyek dan sumber hukum HAM
2. Kewajiban dan tanggung jawab negara terhadap HAM
3. Kebijakan pemerintah di bidang hukum dan HAM
F. Petunjuk Belajar
Anda sebagai pembelajar, dan agar dalam proses pembelajaran mata Diklat
“Tanggung Jawab Negara Terhadap HAM” dapat berjalan lebih lancar, dan indikator
hasil belajar tercapai secara baik, Anda kami sarankan mengikuti langkah-langkah
sebagai berikut:
1. Bacalah secara cermat, dan pahami indikator hasil belajar atau tujuan pembelajaran
yang tertulis pada setiap awal bab, karena indikator belajar memberikan tujuan dan
arah. Indikator belajar menetapkan apa yang harus Anda capai.
2. Pelajari setiap bab secara berurutan, mulai dari Bab I Pendahuluan sampai dengan
Bab terakhir.
3. Laksanakan secara sungguh-sungguh dan tuntas setiap tugas pada akhir bab.
4. Keberhasilan proses pembelajaran dalam mata Diklat ini tergantung pada
kesungguhan Anda. Belajarlah secara mandiri atau berkelompok secara seksama.
Untuk belajar mandiri, dapat seorang diri, berdua atau berkelompok dengan yang
lain untuk mempraktikkan implementasi HAM yang baik dan benar.
5. Anda disarankan mempelajari bahan-bahan dari sumber lain, seperti yang tertera
pada Daftar Pustaka pada akhir modul ini, dan jangan segan-segan bertanya kepada
siapa saja yang mempunyai kompetensi dalam melaksanakan tanggung jawab
negara terhadap HAM.
Baiklah, selamat belajar!, semoga Anda sukses melaksanakan tanggung jawab negara
terhadap HAM, mengingat ASN adalah pelaksana kebijakan sekaligus pelayan
masyarakat yang menjalankan peran pemerintah.
BAB II
SUBYEK DAN SUMBER HUKUM HAK ASASI MANUSIA
Setelah membaca bab ini, peserta diklat diharapkan dapat menjelaskan subyek hukum dan sumber
hukum HAM, beserta pertanggungjawaban negara terhadap HAM
Sebagai salah satu bagian dalam hukum internasional, hukum hak asasi manusia
memiliki prinsip yang hampir sama. Dalam hukum hak asasi manusia internasional,
terdapat subyek hukum, sumber hukum, dan pertanggungjawaban negara.
Kewajiban dan tanggung jawab negara dalam UUD NKRI Tahun 1945
N PASAL/AYAT BUTIR PASAL/AYAT
O
1 Ps. 28 ayat 4 Penghormatan, Penegakan, Pemajuan Perlindungan dan
Pemenuhan hak asasi manusia menjadi kewajiban negara
terutama pemerintah
2 Ps. 28 ayat 5 Untuk menegakan dan melidungi hak asasi manusia sesuai
dengan konsep negara hukum yang demokratis, maka
pelaksanaan hak asasi manusia dijamin, diatur dan
dituangkan dalam peraturan perundang undangan
3 Ps. 29 ayat 2 Negara menjamin kemendekaan tiap-tiap penduduk untuk
memeluk agamanya dan untuk beribadat sesuai agama dan
kepercayaannya
4 Ps 30 ayat 3 Tentara Nasional Indonesia terdiri atas angkatan keutuhan
dan kedaulatan negaraan darat, angkatan laut dan angkatan
udara sebagai alat negara bertugas mempertahankan,
melindungi, dan memelihara
5 Ps. 30 ayat 4 Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagai alat negara
yang menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat bertugas
melindungi, mengayomi, melayani masyarakat, serta
menegakan hukum
6 Ps. 31 ayat 3 Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu
sistem pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan
dan ketaqwaan serta akhlak mulia dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur denganundang-
undang
7 Ps. 31 ayat 4 Negara memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-
kurangnya 20 persen dari anggaran pendapatan dan belanja
daerah untuk memenuhi kebutuhan penyelenggaraan
pendidikan nasional
8 Ps 31 ayat 5 Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi
dengan menjujung tinggi nilai-nilai agama dan persatuan
bangsa untukkemajuan peradaban serta kesejahteraan umat
manusia
9 Ps. 32 ayat 1 Negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia ditengah
peradaban dunia dengan menjamin kebebasan masyarakat
dalam memelihara dan mengembangkan nilai-nilai
budayanya
10 Ps. 32 ayat 2 Negara menghormati dan memelihara bahasa daerah sebagai
kekayaan budaya nasional
11 Ps. 33 ayat 3 Bumi, air dan kekayaan yang terkandung di dalamnya
dikuasai oleh negara dan digunakan sebesar besarnya untk
kemakmuran rakyat
12 Ps. 34 ayat 1 Fakir miskin dan anak terlantar dipelihara oleh negara
13 Ps 34 ayat 2 Negara mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruh
rakyat dan memberdayakan masyarakat yang lemah dan tidak
mampu sesuai degan martabat kemanusiaan
14 Ps. 34 ayat 3 Negara bertanggungjawab atas penyediaan fasilitas
pelayanan kesehatan dan fasilitas pelayanan umum yang
layak
D. Pertanggungjawaban Negara
Menurut hukum internasional, setiap negara memiliki kedaulatan. Dengan adanya
kedaulatan, negara memiliki sejumlah kewenangan untuk melakukan berbagai tindakan.
Namun demikian, di dalam kedaulatan terkandung suatu kewajiban untuk tidak
menyalahgunakan kedaulatan tersebut. Pada dasarnya, tanggung jawab negara muncul
jika terjadi pelanggaran terhadap hak subjektif negara lain, pelanggaran terhadap norma
hukum internasional yang merupakan jus cogens dan tindakan-tindakan yang
berkualifikasi sebagai kejahatan internasional (misalnya tindakan agresi, perbudakan,
genosida, apartheid, kolonialisme, pencemaran lapisan atmosfer dan laut secara besar-
besaran).
Tanggung jawab negara bersifat melekat pada negara, artinya suatu negara
memiliki kewajiban untuk memberikan ganti rugi manakala negara tersebut
menimbulkan atau menyebabkan kerugian kepada negara lain atau korban pelanggaran
hak asasi manusia yang harus mendapatkan pemulihan efektif, meskipun pelanggaran
tersebut dilakukan oleh pejabat resmi negara. Ini mewajibkan negara untuk
mengizinkan aksi sipil dalam bentuk mengganti kerugian terhadap pelanggaran yang
dilakukannya tergolong kejahatan terhadap kemanusiaan. Sebab, diyakini tidak ada
vonis pengadilan yang dapat menghukum secara efektif kejahatan seperti itu.
Negara sebagai suatu entitas abstrak tidak mungkin dapat melakukan tindakan
sendiri dan dimintai tanggung jawab atas tindakannya. Berkaitan dengan masalah
tanggung jawab negara, dikenal doktrin imputabilitas (doctrine of imputability) yang
menyatakan bahwa suatu negara bertanggung jawab atas kesalahan yang ditimbulkan
organnya.
Untuk menentukan adanya pertanggungjawaban negara atas kejahatan
internasional itu dikenal ajaran pembebanan kesalahan kepada petugas negara.
Kejahatan yang dilakukan petugas negara atau orang yang bertindak atas nama negara
dapat dibebankan kepada negara. Tindakan salah dari organ negara (yang melaksanakan
fungsi legislatif, eksekutif, yudikatif atau fungsi-fungsi lainnya) dianggap merupakan
suatu tindakan negara. Organ negara yang terdiri dari individu ataupun kumpulan
individu bertindak berdasarkan atas kewenangan sah yang diberikan negara kepadanya.
Oleh karena itu tindakan mereka harus dipertanggungjawabkan kepada negara. Dengan
demikian tanggung jawab negara akan muncul sebagai akibat dari perbuatan-perbuatan
yang dilakukan oleh aparaturnya. Pada dasarnya hanya tindakan-tindakan yang
memiliki unsur pemerintahan yang akibatnya dapat dipertanggungjawabkan kepada
negara. Suatu tindakan yang tidak memiliki keterkaitan dengan negara (pemerintah)
maka negara tidak dapat dimintai pertanggungjawaban.
E. Latihan
Jawablah pertanyaan di bawah ini!
1. Apa saja subyek hukum hak asasi manusia internasional?
2. Apakah individu dapat menjadi subyek dalam hukum hak asasi manusia
internasional?
3. Mengapa negara menjadi subyek utama hukum hak asasi manusia internasional?
4. Apa saja sumber hukum hak asasi manusia internasional?
5. Apakah perjanjian internasional sebagai sumber hukum hak asasi manusia dapat
secara langsung berlaku di tiap negara?
6. Apa yang dimaksud dengan pertanggungjawaban negara? Dalam hal apa negara
dapat diminta pertanggungjawabannya?
7. Apakah tindakan pejabat pemerintah dapat dimintakan pertanggungjawabannya
kepada negara?
F. Rangkuman
Negara adalah pihak yang ditunjuk oleh hukum hak asasi manusia internasional
sebagai pihak yang berkewajiban atas penghormatan, pemenuhan dan perlindungan hak-
hak yang diakui dalam instrumen hak asasi manusia sebagai salah satu sumber hukum
hak asasi manusia. Negara memiliki kekuatan memaksa secara konstitusional untuk
menjalankan kewajiban-kewajiban tersebut. Jika negara tidak melaksanakan
kewajibannya maka terjadilah pelanggaran hak asasi manusia. Jika pelanggaran hak
asasi manusia terjadi maka pihak pertama yang akan dimintai pertanggungjawabannya
adalah negara yang diwakili oleh para pejabat dan aparaturnya.
BAB III
JAMINAN HAM DAN KEWAJIBAN NEGARA
Setelah membaca bab ini, peserta diharapkan dapat menjelaskan jaminan HAM
dan tanggung jawab negara dalam menghormati, melindungi, dan memenuhi
HAM
E. Rangkuman
Banyak orang memahami good governance dalam konteks yang berbeda. Dengan
banyaknya perspektif yang berbeda dalam menjelaskan konsep good governance maka
tidak mengherankan jika kemudian terdapat banyak pemahaman yang berbeda-beda
mengenai good governance. Namun secara umum ada beberapa karakteristik dan nilai
yang melekat dalam praktek good governance. Pertama, praktek good governance harus
memberi ruang kepada aktor lembaga non pemerintah untuk berperan serta secara
optimal dalam kegiatan pemerintahan, sehingga memungkinkan adanya sinergi di antara
lembaga pemerintahan dengan masyarakat sipil dan mekanisme pasar. Kedua, dalam
praktek good governance terkandung nilai-nilai yang membuat pemerintah dapat lebih
efektif bekerja untuk mewujudkan kesejahteraan bersama. Nilai-nilai seperti efisiensi,
keadilan, dan daya tanggap menjadi nilai yang penting. Ketiga, praktek good
governance adalah praktek pemerintahan yang bersih dan bebas dari praktek KKN serta
berorientasi pada kepentingan public. Karena itu, praktek pemerintahan dinilai baik jika
mampu mewujudkan transparansi, penegakan hukum, dan akuntabilitas publik.
BAB IV
KEWAJIBAN DAN TANGGUNG JAWAB NEGARA TERHADAP HAM
Tiga komponen negara yang terdiri dari eksekutif, legislatif, dan yudikatif wajib
malaksanakan penghormatan, pemernuhan dan perlindungan HAM sebagaimana
diamanahkan dalam UUD NKRI Tahun 1945 dan UU Nomor 39 Tahun 1999 tentang
hak asasi manusia. Tiga kewajiban negara adalah menghormati, memenuhi dan
melindungi. Sekarang kita melihat bagaimana pendekatan dari hukum nasional karena
hak asasi manusia merupakan mandat konstitusi.
C. Latihan
Jawablah pertanyaan di bawah ini sebagai latihan!
1. Jelaskan sesuai pemahaman saudara, bagaimana gambaran tanggung jawab negara
dalam upaya perlindungan, pemajuan, penegakan, dan pemenuhan HAM di
Indonesia saat ini!
2. Jelaskan perbedan tugas dan tanggung awab negara terhadap HAM berdasarkan
instrumen HAM internasional dengan instrumen HAM nasional!
D. Rangkuman
Negara dituntut beserta institusi untuk mengambil kebijakan yang melindungi
setiap orang dalam memperoleh haknya. Kewajiban untuk melindungi negara wajib
membuat kebijakan atau melakukan tindakan yang memadai untuk melindungi hak hak
individu atau kelompok. Hal demikian sebagaimana jangan sampai kelompok kelompok
tertentu bertindak anarkis. Negara dan institusinya wajib melakukan tindakan yang
memadai untuk mencegah pelanggaran HAM.
HAM merupakan hak fundamental yang tidak dapat dicabut karena sebagai
manusia. HAM yang dirujuk sekarang merupakan seperangkat hak yang dikembangkan
PBB sejak awal berakhirnya perang dunia II. Sebagai konsekuensinya, negara-negara
tidak dapat berkelit untuk tidak melindungi hak asasi manusia yang bukan warga
negaranya.
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
1. Jaminan tanggung jawab negara terhadap HAM dibuktikan dengan adanya 3
(tiga) komponen utama dalam suatu negara, yaitu sistem demokrasi yang
berjalan baik, penyelenggaraan pemerintahan yang baik, dan adanya supremasi
hukum dalam pemerintahan.
2. Sistem demokrasi memberikan penghargaan terhadap individu, menghargai
setiap perbedaan, sekaligus adanya pembagian tugas sehingga tidak terjadi
monopoli kekuasaan. Demokrasi dibangun dan dikembangkan secara lebih luas
sebagai suatu rangkaian institusi dan praktik berpolitik. Demokrasi harus
disesuaikan dengan kebudayaan masyarakat masing-masing, sehingga
pelaksanaan di Eropa, Asia, Amerika, dan Afrika kemungkinan besar mengalami
perbedaan implementasi demokrasi.
3. Prinsip Good Governance sebenarnya adalah prinsip yang lebih mengutamakan
mengenai adanya konsep keseimbangan hubungan antara masyarakat dengan
negara. Penerapan Good Governance di Indonesia diharapkan mampu
menggerakkan partisipasi masyarakat (public participation) di segala bidang
kehidupan.
4. Berdasarkan instrumen HAM internasional, ada tiga tanggung jawab negara
yaitu Kewajiban menghormati (To Respect), Kewajiban memenuhi (To Fullfil),
dan Kewajiban melindungi (To Protect). Adapun dalam dalam instrumen
nasional ada kewajiban atau tanggung jawab menegakan dan tanggung jawab
memajukan hak asasi manusia.
B. Implikasi
Setelah mempelajari modul ini, peserta diklat dapat memahami tanggung jawab dan
kewajiban negara untuk menghormati, memenuhi, dan melindungi HAM. Selain itu
juga mengetahui bahwa ada tanggung jawab menegakkan dan memajukan HAM
secara khusus di Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Azhary, Tahir. Negara Hukum: Suatu Studi Tentang Prinsip-Prinsipnya Dilihat dari
Segi Hukum Islam, Implementasinya Pada Periode Negara Madinah dan Masa
Kini, (Jakarta: Kencana, 2004)
B. Kieser, Paguyuban Manusia Dengan Dasafirman (Kanisius: Yogyakarta, 1991)
Donnely, Jack. Universal Human Rights in Theory and Practice (Ithaca and London:
Cornell University Press, 2003)
Kemitraan Partnership. Modul Pelatihan Bagi Petugas Pemasyarakatan Implementasi
Sistem Pemasyarakatan dan Standard Minimum Rules for Treatment of Prisoners
(Jakarta: Kemitraan, 2008)
Khamdan, Muh. Islam dan HAM Bagi Narapidana atau tahanan (Kudus: Parist, 2012)
Melander, Goran. Kompilasi Instrumen Hak Asasi Manusia Raoul Wallenberg Institute
(Jakarta: SIDA-Departemen Hukum dan HAM, 2004)
Muladi. Hak Asasi Manusia, Politik dan Sistem Peradilan Pidana (Semarang: Badan
Penerbit Universitas Diponegoro, 2002)
Smith, Rhona K. M. Hukum Hak Asasi Manusia (Yogyakarta: PUSHAM-UII, 2008)
BIODATA PENULIS