Nama Nn. S umur 17 tahun, jenis kelamin Perempuan dengan diagnosa medis Apendiksitis,
dengan alasan kunjungan nyeri perut bagian bagian kanan sejak tanggal 27- 06-2015.
Sebelum ke IGD RSUD Gambiran Kota Kediri, pasien memeriksakan ke puskesmas,
kemudian disarankan untuk langsung ke IGD RSUD Gambiran Kota Kediri. Pasien datang
dengan keluhan nyeri perut kanan bawah sejak 1 minggu yang lalu, hilang timbul dan
menjalar keseluruh bagian perut yang lain. Selain itu pasien merasa demam bersamaan
dengan munculnya nyeri perut. Belum BAB sejak 5 hari yang lalu. Nyeri ulu hati (+), mual
(+), muntah (+). Pasien mengaku berat badan turun sekitar 2kg selama sakit. Pasien juga
memiliki kebiasaan makan makanan yang pedas dan asam sebelumnya. Setelah dilakukan
USG Abdomen pasien di diagnosa Apendiksitis. Pasien merasa takut dengan kondisinya. Saat
dilakukan pengkajian didapatkan pasien mengatakan nyeri perut bagian kanan, nyeri perih
terasa tajam,nyeri semakin terasa jika di buat bergerak, skala nyeri 6. Pemeriksaan fisik
didapatkan hasil : Kesadaran compos mentis, TD : 120/70 mmHg, Nadi : 80x/menit, RR :
20x/menit, Suhu : 36,8oC. Hasil pemeriksaan laboratorium awal didapatkan peningkatan
leukosit sebesar 128.000/mm3 dan pada pameriksaan urine didapatkan leukosit (+),
sedangkan hasil laboratorium lainnya dalam batas normal. Pasien saat ini diberikan Inj
Gentamisin 2x80 mg, Inj Ranitidin 2x1 amp, Infus Metronidazol 3x500 mg, Terazolam 2x1.
I. IDENTITAS PASIEN
Nama Pasien : Nn. S
Umur : 17 Tahun
Suku/Bangsa : Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Pelajar
Alamat : Kediri
Sumber Biaya : BPJS
VI. EVALUASI
Dx 1 : Nyeri Akut b.d Agen Cedera Fisiologis (Inflamasi Apendiks) d.d
Apendisitis
S : Klien mengatakan nyeri belum berkurang pada perut bagian bawah kanan
O:
- Klien tampak meringis
- TD = 120/60 mmHg, Nadi : 90x/menit, Suhu : 36,7oC, RR : 20x/menit
- P : Nyeri semakin terasa apabila digerakkan
- Q : Perih dan terasa tajam
- R : Perut kanan bagian bawah
- S : Skala nyeri 6
- T : terus-menerus
A : Masalah nyeri klien belum teratasi
P : Intervensi manajemen nyeri dilanjutkan