Anda di halaman 1dari 9

QUIZ PBF 1 (Pak Rio) e.

Berdasarkan kekuatan sediaan,


bentuk sediaan, jenis sediaan, nama
1. Apoteker di PBF akan melakukan sediaan, dan suhu
perencanaan pemesanan produk 3. Pada saat proses penerimaan, Checker
Cefadroxil untuk satu bulan ke depan dan apoteker penanggung jawab
yaitu 25 hari operasional, berdasarkan menerima barang khloramfenikol kapsul
data yang didapat pada saat ini adalah dengan No. Reg : no. Reg : GKL
rata2 penjualan harian Cefadroxil 0508512529A1, Batch number
sebanyak 300 box/hari SOH (stock on 343DE52J dan kemasan dalam keadaan
hand) sebanyak 1650 box waktu yang baik bagaimana tindakan kita sebagai
dibutuhkan dalam pemesanan adalah 3 apoteker apabila menerima produk
hari Safety Stock yang tersisa adalah 750 tersebut agar dapat memastikan tidak
box. Berapakah jumlah yang harus ada barang palsu dan kesesuaian
dipesan oleh Apoteker penanggung penerimaan barang yang masuk ke
jawab di PBF untuk kebutuhan dalam PBF
Cefadroxil 1 bulan ke depan? a. Menerima barang tersebut karena
a. 7500 box telah sesuai ketentuan no izin edar
b. 8000 box b. Menolak barang tersebut karena
c. 7250 box tidak sesuai no izin edar
d. 7750 box c. Menerima barang tersebut karena
e. 8150 box telat sesuai batch number
2. Penyimpanan di PBF dilakukan untuk d. Menolak barang tersebut karena
mempermudah proses penyimpanan dan tidak sesuai batch number
mempercepat proses penyiapan, apoteker e. Menerima barang tersebut karena
penanggung jawab harus dapat fisik kemasan dalam keadaan baik
memastikan hal tersebut dengan 4. Pada saat proses penerimaan, Checker
melakukan klasifikasi yang menjadi dan apoteker penanggung jawab
dasar penyimpanan obat, yaitu menerima barang amoxicillin sirup
a. Berdasarkan kekuatan sediaan, kering dengan No Reg GKL
bentuk sediaan, jenis sediaan, 2508227534A1, Batch number
golongan sediaan, dan suhu 2009EOOJ dan kemasan dalam keadaan
b. Berdasarkan kekuatan sediaan, baik-baik. Bagaimanakah tindakan
bentuk sediaan, jenis sediaan, no apoteker penanggung jawab apabila
batch, dan suhu menerima produk tersebut untuk
c. Berdasarkan kekuatan sediaan, kesesuaian penerimaan barang yang
bentuk sediaan, jenis sediaan, dan masuk ke dalam PBF?
suhu a. Menerima barang tersebut karena
d. Berdasarkan bentuk sediaan, jenis telah sesuai ketentuan no izin edar
sediaan, golongan sediaan, dan b. Menolak barang tersebut karena
suhu tidak sesuai no izin edar
c. Menerima barang tersebut karena c. Pengumpulan data studi cohort dan
telat sesuai batch number studi case control dilakukan dari arah
d. Menolak barang tersebut karena yang berbeda
tidak sesuai batch number d. Pasien pada studi case control
e. Menerima barang tersebut karena diambil berdasarkan ada
fisik kemasan dalam keadaan baik tidaknya paparan, kemudian
5. Pada salah satu PBF akan melakukan diteliti muncul tidaknya penyakit
pengadaan produk allopurinol untuk sedangkan pasien pada studi
periode 2 bulan dengan masa kerja yaitu cohort diambil berdasarkan ada
50 hari efektif penjualan, rata-rata tidaknya penyakit dan kemudian
penjualan perhari adalah 3000 box. Sisa dipelajari paparan obat
stok di gudang pada saat dilakukan sebelumnya
pemesanan adalah 1400 box, waktu yang 2. Manakah yang TIDAK termasuk
diperlukan untuk pemesanan adalah 3 manfaat studi farmakoepidemiologi
hari, berapakah JDP (jumlah yang harus dalam Pemasaran?
dipesan) untuk pengadaan PBF tersebut a. Untuk mencegah atau
bila safety stocknya ditentukan adalah meminimalkan peresepan yang
20 persen Level stock? tidak sesuai
b. Untuk menjaga bertahannya obat di
a. 18000 box
pasar jika ada efek samping obat
b. 19250 box terjadi
c. 11750 box c. Untuk membantu perluasan
d. 18250 box pemasaran dengan dokumentasi
e. 12750 box keamanan obat
d. Untuk membantu penetapan kriteria
QUIZ FARMAKOEPIDEMIOLOGI (BU
baru terhadap obat
ED YUNISA)
3. Manakah jawaban yang PALING
1. Manakah yang BUKAN perbedaan TEPAT yang termasuk sumber data
desain studi case control dan cohort? farmakoepidemiologi?
a. Pasien pada studi caase control a. Semua benar
diambil berdasarkan ada tidaknya b. Rekam medis
penyakit dan kemudian dipelajari c. Survey nasional
paparan obat sebelumnya sedangkan d. Pelaporan langsung
pasien pada studi cohort diambil 4. Manakah yang TIDAK termasuk
berdasarkan ada tidaknya paparan, kontribusi studi farmakoepidemiologi
kemudian diteliti muncul tidaknya dalam Regulasi Perijinan obat baru?
penyakit a. Dapat menunjukkan informasi data
b. Studi cohort membutuhkan ukuran pada pasien yang tidak menjadi
besar sampel dan waktu yang lama objek studi pra-marketing (anak,
geriatric, ibuu hamil, dll)
b. Dapat membantu perluasan d. Untuk pelaporan efek samping obat
pemasaran dengan dokumentasi 7. Manakah yang TIDAK termasuk
keamanan obat manfaat studo farmakoepidemiologi
c. Dapat memberikan informasi yang dalam Rumah Sakit?
belum didapat dari studi pra- a. Untuk pelaporan efek smaping
marketing sehingga meningkatkan keamanan
d. Dapat memberikan informasi yang pengobatan
mendukung data yang telah didapat b. Untuk memberikan informasi yang
pada studi pra-marketing dapat membantu para pembuat
5. Apa itu desain studi Case report? kebijakan dalam menentukan pilihan
a. Case report merupakan studi yang atas alternative-alternatif pengobatan
membandingkan kasus dengan suatu yang tersedia agar pelayanan
penyakit untuk mengontrol kasus kesehatan menjadi lebih efisien dan
tanpa penyakit, mencari perbedaan ekonomis
dalam paparan sebelumnya c. Untuk mencegah atau meminimalkan
b. Case report merupakan data klinis peresepan yang tidak sesuai
sekumpulan pasien dengan terapi d. Untuk membantu perluasan
tunggal pemasaran dengan dokumentasi
c. Case report merupakan studi yang keamanan obat
mengidentifikasi kelompok populasi 8. Manakah yang bukan termasuk desain
yang telah ditentukan dan mengikuti studi analitik?
hingga waktu tertentu untuk a. Case report
mengetahui perbedaan efeknya b. Cohort
d. Case repot merupakans studi yang c. RCT
mendeskripsikan seorang pasien d. Case report
yang mengkonsumsi obat, 9. Manakah yang TIDAK termasuk
kemudian mengalami efek manfaat studi farmakoepidemiologi
samping dalam klinis?
6. Manakah yang TIDAK termasuk a. Untuk menjaga bertahannya obat
manfaat studi farmakoepidemiologi di pasar jika ada efek samping
dalam industry? obat terjadi
a. Untuk penilaian resiko selama b. Untuk mengetahui efek samping
pengembangan produk jangka panjang obat untuk terapi
b. Untuk informasi data sehingga penyakit kronis
meningkatkan keselamatan post c. Untuk melihat adanya alternative
marketing karena tidak mungkin terapi sehingga dibandingkan
mengidentifikasi semua masalah keuntungan dan resiko obat baru
keamanan selama uji klinis dengan obat yang sudah biasa
c. Untuk mencegah atau digunakan
meminimalkan peresepan yang d. Untuk mengetahui profil keamanan
tidak sesuai suatu kelas obat dengan studi post-
marketing obat baru dari kelas yang yang memiliki efektivitas yang lebih
sama baik. Intervensi A dapat mencegah 7
10. Apa itu farmakoepidemiologi? kematian dengan Rp 14.000.000,
a. Ilmu mengenai penggunaan obat dan sedangkan intervensi B dapat mencegah
efek obat dalam populasi yang kecil 5 kematian dengan Rp 15.000.000.
b. Ilmu mengenai penggunaan obat Berapa nilai ACER dari intervensi B?
dan efek obat dalam populasi yang a. Rp 50.000.000/kematian yang dapat
besar dicegah
c. Studi tentang distribusi dan factor b. Rp 2.000.000/kematian yang dapat
penentu penyakit dalam populasi dicegah
d. Ilmu yang mempelajari efek obat c. Rp 500.000/kematian yang dapat
pada tubuh manusia dicegah
d. Rp 3.000.000/kematian yang dapat
QUIZ FARMAKOEKONOMI 1 (BU dicegah
MIA) e. Rp 5.000.000/kematian yang dapat
1. Seorang peneliti ingin melakukan studi dicegah
CEA. Pada studi CEA, luaran yang 4. Obat A dan B diketahui memiliki
digunakan adalah luaran. Luaran klinis efektivitas yang sama, tetapi obat A
terdiri dari luaran antara dan luaran akhir memiliki harga yang lebih tinggi. Oleh
klinis. Berikut ini adalah luaran akhir karena itu, seorang apoteker di rumah
klinis kecuali.. sakit akan mengusulkan obat B kedalam
a. Jumlah pemakai kontrasepsi formularium rumah sakit. Jenis kajian
b. Jumlah kasus kanker serviks farmakoekonomi apakah yang
c. Jumlah kematian digunakan?
d. Jumlah orang yang tertular a. Cost-benefit analysis
e. Jumlah kejadian stroke b. Cost-minimization analysis
2. Seorang peneliti melakukan penelitian c. Cost-effectiveness analysis
CUA pada pasien pneumonia. Saat d. Cost-utility analysis
mengukur kualitas hidup, didapatkan e. Cost analysis
rata-rata utilitas adalah 0,78 dan jumlah 5. Intervensi A merupakan intervensi
tahun harapan hidup adalah 4 tahun. standar yang digunakan di salah satu
Berapakah nilai QALY yang rumah sakit. Intervensi B merupakan
didapatkan? intervensi baru yang memiliki efektivitas
a. 3.18 yang lebih baik. Intervensi A dapat
b. 3.12 mencegah 3 kematian dengan Rp
c. 0.78 11.000.000, sedangkan intervensi B
d. 5.13 dapat mencegah 5 kematian dengan Rp
e. 3.22 15.000.000. Berapa biaya/kematian yang
3. Intervensi A merupakan standar yang dapat dicegah yang harus ditambahkan
digunakan di salah satu rumah sakit. jika ingin mengganti obat A menjadi
Intervensi B merupakan intervensi baru obat B?
a. Rp 3.666.667/kematian yang dapat 8. Seorang apoteker ingin melakukan
dicegah kajian farmakoekonomi terhadap
b. Rp 500.000/kematian yang dapat masuknya vaksin baru ke Indonesia.
dicegah Luaran yang digunakan adalah QALY.
c. Rp 3.000.000/kematian yang dapat Luaran tersebut dikelompokkan ke
dicegah dalam luaran..
d. Rp 2.000.000/kematian yang dapat a. Humanistic
dicegah b. Benefit
e. Rp 3.250.000/kematian yang dapat c. Klinis
dicegah d. Moneter
6. Seorang apoteker di puskesmas sedang e. biaya
melihat referensi studi farmakoekonomi 9. Seorang peneliti sedang melakukan studi
antara obat A dan B. obat A memiliki farmakoekonomi. Perspektif biaya yang
biaya yang lebih mahal dan efektivitas digunakan adalah perspektif provider
yang lebih baik dibandingkan obat B. yaitu rumah sakit. Pada persepktif
pada cost-effectiveness grid, obat B tersebut, biaya yang diambil hanya biaya
terhadap obat A berapa di kolom… pelayanan kesehatan yaitu biaya
langsung medis. Dibawah ini merupakan
contoh biaya langsung medis..
a. Biaya penginapan keluarga
b. Biaya pemeriksaan lab
c. Nyeri
d. Transportasi keluarga pasien
e. Produktivitas yang hilang
10. Seorang peneliti diminta untuk
a. G
melakukan kajian farmakoekonomi
b. I
terhadap obat yang masuk ke Indonesia.
c. A
Seorang peneliti tersebut akan
d. C
menunjukan hasil penelitian dalam Cost-
e. D
effectiveness plane kepada stakeholder.
7. Seorang apoteker melakukan kajian
Berikut hasil penelitiannya
farmakoekonomi dengan luaran yang
Biaya obat lama dan baru berturut-turut :
digunakan adalah luaran moneter. Jenis
Rp 5.000.000 ; Rp 9.000.000
kajian farmakoekonomi apakah yang
QALY obat lama dan baru berturut-turut
digunakan?
: 8,9 ; 7,1.
a. Cost-benefit analysis
Ada di kuadran berapa obat baru
b. Cost-utility analysis
terhadap obat lama?
c. Cost analysis
d. Cost-minimization analysis
e. Cost-effectiveness analysis
a. diterima, ditolak, ditolak
b. diterima, diterima, diterima
c. ditolak, diterima, diterima
d. ditolak, ditolak, diterima
e. diterima, diterima, ditolak
3. Sebuah intervensi baru memiliki dapat
meningkatkan 6,34 QALYs dengan Rp.
50.000.000. Pengambil keputusan akan
menerima intervensi baru, jika nilai
WTP nya..
a. Rp5.000.000/QALYs
a. II b. Rp2.000.000/QALYs
b. Tidak dapat ditentukan c. Rp3.000.000/QALYs
c. IV d. Rp8.000.000/QALYs
d. III e. Rp.6.000.000/QALYs
e. I 4. GDP per kapita di suatu Negara adalah
Rp.57.942.150. Intervensi yang baru
diketahui memiliki nilai ICER
QUIZ FARMAKOEKONOMI 2 (BU Rp10.600.000/QALYs. Dalam kajian
MIA) farmakoekonomi, intervensi baru
tersebut termasuk dalam kategori?
1. Intervensi X,Y,Z memiliki ICER a. Highly cost effective
berturut-turut Rp.3.000.000,- ; b. Cost effective
Rp.12.000.000,- ; Rp.8.000.000. Jika c. Cost ineffective
ambang batas WTP di Negara A, B, C d. Highly cost ineffective
berturut-turut adalah Rp.4.000.000,- ; e. Costly
Rp.3.000.000,- ; Rp.10.000.000. Maka 5. Hasil dari Cost-minimization
keputusan akan diterima oleh Negara … analysis didapatkan total biaya intervensi
dengan intervensi … A adalah 12.000.000, sedangkan
a. Negara C menerima intervensi X intervensi B adalah 9.000.000. Biaya
b. Negara B menerima intervensi Z intervensi A lebih murah berapa persen
c. Negara A menerima intervensi Y dibandingkan intervensi B?
d. Negara C menerima intervensi Y a. 50%
e. Negara B menerima intervensi Z b. 75%
2. Obat A,B,C memiliki ICER berturut- c. 25%
turut Rp.3.000.000,- ; Rp.5.000.000,- ; d. 15%
Rp.8.000.000. Jika ambang batas WTP e. 10%
nya adalah Rp.4.000.000,-, maka
bagaimana keputusan pengambil QUIZ PBF 2 (PAK RIO)
keputusan kepada obat A,B,C berturut- 1. Pada hari ini tanggal 22 maret 2020
turut? terdapat obat kembalian dari Apotek
Pendidikan STFB kepada PBF d. Masuk terlebih dahulu ke ruang retur
Pendidikan STFB yang mengacu pada kemudian masuk ke ruang karantina
faktur penjualan tanggal 21 Maret 2020 dan masuk ke ruang reject
e. Masuk terlebih dahulu ke ruang retur
sebanyak 1 box Amoxicillin @ 50’s
kemudian masuk ke ruang karantina
kaplet dengan Batch Number 215104, dan kemudian masuk ke ruang
Nomor izin edar No. Reg : GKL penyimpanan good stock
0308507904A1, dan ED 08 Januari 2023 3. Pada hari ini tanggal 22 Maret 2020
serta faktur telah ditandatangani oleh terdapat obat kembalian dari Apotek
apoteker di apotek. Argumen apoteker di Pendidikan STFB kepada PBF
apotek untuk obat yang dikembalikan Pendidikan STFB yang mengacu pada
dikarenakan pada saat dibuka hanya faktur penjualan tanggal penjualan
terdapat 40 kaplet. Obat telah dibawa ke tanggal 29 September 2018 nomor
bagian gudang untuk selanjutnya 1180712 sebanyak 2 botol Ibuprofen
dianalisa oleh Apoteker Penanggung Suspensi kemasan baik dengan Batch
Jawab PBF. Berdasarkan kasus diatas Number 729116 dan Nomor izin edar
bagaimanakah analisa apoteker No. Reg : GKL 0711637833A1 dan ED
penanggung jawab di PBF setelah 08 Mei 2020 . Obat yang dikembalikan
menerima obat kembalian tersebut? telah dibawa ke bagian gudang untuk
a. Diterima oleh PBF berdasarkan pada selanjutnya dianalisa oleh Apoteker
isi tidak sesuai dengan kemasan Penanggung Jawab PBF. Kriteria Bad
b. Diterima oleh PBF berdasarkan pada stock yang ditentukan PBF adalah
argumen apoteker di apotek Expired date di outlet (3 bulan sebelum
c. Ditolak oleh PBF karena faktur telah dan 3 bulan sesudah) Berdasarkan kasus
diterima dan ditandatangani apoteker di atas bagaimanakah analisa apoteker
d. Ditolak oleh PBF karena bukan terhadap obat kembalian tersebut?
kesalahan PBF a. Diterima oleh PBF berdasarkan pada
e. Diterima oleh PBF dengan catatan telah memasuki waktu sesuai kriteria
melampirkan bukti sebelum dan retur
setelah dibuka kemasan b. Ditolak oleh PBF berdasarkan pada
2. Berdasarkan kasus diatas no 1 obat diduga palsu
bagaimana alur penyimpanan untuk obat c. Ditolak oleh PBF berdasarkan pada
tersebut? belum memasuki waktu sesuai
a. Masuk terlebih dahulu ke ruang retur kriteria retur
kemudian masuk ke ruang karantina d. Ditolak oleh PBF berdasarkan pada
untuk di analisa ketidaksesuaian Batch number
b. Masuk terlebih dahulu ke ruang retur
e. Diterima oleh PBF berdasarkan pada
kemudian masuk ke ruang
penyimpanan good stock kemasan yang masih baik
c. Masuk terlebih dahulu ke ruang retur 4. Berdasarkan kasus diatas no 3
kemudian dikembalikan ke outlet bagaimana alur penyimpanan untuk obat
tersebut?
a. Masuk terlebih dahulu ke ruang retur d. Ditolak oleh PBF dikarenakan bukan
kemudian masuk ke ruang kesalahan PBF
penyimpanan good stock e. Ditolak oleh PBF dikarenakan obat
b. Masuk terlebih dahulu ke ruang retur diduga palsu
kemudian masuk ke ruang karantina 6. Berdasarkan kasus diatas no 5
untuk di analisa bagaimana alur penyimpanan untuk
c. Masuk terlebih dahulu ke ruang retur obat tersebut?
kemudian dikembalikan ke outlet a. Masuk terlebih dahulu ke ruang retur
d. Masuk terlebih dahulu ke ruang retur kemudian masuk ke ruang
kemudian masuk ke ruang karantina penyimpanan good stock
b. Masuk terlebih dahulu ke ruang retur
dan masuk ke ruang reject
kemudian masuk ke ruang karantina
e. Masuk terlebih dahulu ke ruang retur
untuk di analisa
kemudian masuk ke ruang karantina
c. Masuk terlebih dahulu ke ruang retur
dan kemudian masuk ke ruang
kemudian dikembalikan ke outlet
penyimpanan good stock
d. Masuk terlebih dahulu ke ruang retur
5. Pada hari ini tanggal 22 Maret 2020
kemudian masuk ke ruang karantina
terdapat obat kembalian dari Apotek
dan masuk ke ruang reject
Pendidikan STFB kepada PBF
e. Masuk terlebih dahulu ke ruang retur
Pendidikan STFB yang mengacu pada
kemudian masuk ke ruang karantina
faktur penjualan tanggal 21 Maret 2020
dan kemudian masuk ke ruang
sebanyak 5 box Amoxicillin @ 50’s
penyimpanan good stock
kaplet dengan Batch Number 215104,
7. Kegiatan Apoteker pada Recall yang
Nomor izin edar No. Reg : GKL
dapat membuat proses recall dapat
0308507904A1, dan ED 08 Januari 2022
berjalan cepat, efektif dan efisien adalah
serta faktur telah ditandatangani oleh
a. Pembuatan dateline penarikan oleh
apoteker di apotek. Obat dikembalikan
Apoteker dan pembuatan historical
dengan alasan kemasan rusak. Obat telah
sales product
dibawa ke bagian gudang untuk
b. Penyesuaian rayon pengiriman
selanjutnya dianalisa oleh Apoteker
dengan rayon penarikan
Penanggung Jawab PBF. Berdasarkan
c. Pembuatan historical sales dan
kasus diatas bagaimanakah analisa
analisa penarikan
apoteker penanggung jawab di PBF
d. Pembuatan laporan penarikan
setelah menerima obat kembalian
e. Pembuatan surat penarikan dan form
tersebut?
penarikan
a. Diterima oleh PBF berdasarkan pada
8. Bagaimanakah langkah yang dilakukan
kemasannya yang rusak
apoteker bila mendapatkan produk yang
b. Diterima oleh PBF berdasarkan pada
diduga palsu pada saat proses penarikan
kesalahan penyimpanan di PBF
produk yang masuk ke PBF?
c. Ditolak oleh PBF dikarenakan faktur
a. Menolak dan mengembalikan
telah ditandatangani apoteker pada
langsung ke outlet
saat penerimaan
b. Menolak pengembalian dan c. Masuk terlebih dahulu ke ruang retur
menyimpannya di ruang karantina kemudian dikembalikan ke outlet
c. Menerima pengembalian dan d. Masuk terlebih dahulu ke ruang retur
menyimpannya di ruang karantina kemudian masuk ke ruang karantina
d. Menerima pengembalian dan dan masuk ke ruang reject
melaporkan ke BPOM dan principle e. Masuk terlebih dahulu ke ruang retur
e. Menerima pengembalian, kemudian masuk ke ruang karantina
menyimpannya di ruang karantina dan kemudian masuk ke ruang
dan melaporkan ke BPOM dan penyimpanan good stock
principle
9. Pada suatu waktu terdapat keluhan ke
PBF dari pelanggan yang menyatakan
bahwa terdapat obat palsu yang terdapat
di lapangan sehingga meminta untuk
dilakukan penarikan produk tersebut.
Bagaimanakah tindakan profesional
apoteker di PBF yang harus segera
dilakukan dalam menanggapi kejadian
tersebut?
a. Segera melakukan penarikan obat di
lapangan
b. Segera melaporkan keluhan tersebut
ke principle yang membuat produk
c. Segera menyimpan produk yang
dimaksud yang tersisa di gudang ke
area karantina
d. Segera memusnahkan produk yang
dimaksud yang tersisa di gudang
e. Segera melakukan pembuatan
historical sales untuk produk yang
dimaksud
10. Berdasarkan kasus diatas bagaimanakah
alur penyimpanan apabila memang
produk tersebut diduga palsu dan telah
dilakukan penarikan untuk obat tersebut?
a. Masuk terlebih dahulu ke ruang retur
kemudian masuk ke ruang
penyimpanan good stock
b. Masuk terlebih dahulu ke ruang retur
kemudian masuk ke ruang karantina
untuk di analisa

Anda mungkin juga menyukai