New Word
New Word
Menu
GKJW
Tuntunan Ibadah Anak Balita • 20 February 2018 • Dewan Pembinaan Anak dan Remaja GKJW
Tema: Kejujuran
Jujur adalah ciri anak Tuhan yang hebat, sedangkan pelanggaran atas kejujuran adalah
melakukan kebohongan. Itu artinya, mereka yang berbohong tidak mencirikan diri sebagai anak
Tuhan yang baik dan hebat. Kain yang jelas-jelas telah membunuh Habel adiknya menjawab tidak
tahu ketika Tuhan bertanya “dimanakah adikmu?”. Akibat dari kebohongannya itu, Kain
menerima hukuman dari Tuhan.
Kisah ini menjadi pelajaran bagi pamong dan anak-anak supaya berusaha menjadi anak yang
hebat dengan berlaku jujur, karena respon Tuhan atas ketidakjujuran Kain sangat keras dan
tegas. Tuhan menunjukkan sikap yang tidak kompromi terhadap kebohongan, namun di saat
yang sama Tuhan juga memberikan kasih-Nya yang tetap memelihara Kain sebagai kesempatan
untuk berbalik dari sikap bohong yang pernah diperbuatnya dengan kebaikan dan kejujuran.
Catatan : dalam sharing bersama pamong mungkin baik jika dipergumulkan tentang sikap-sikap
yang secara tidak sadar, kita juga melakukan kebohongan kepada anak-anak. Misalnya : meminta
anak-anak untuk duduk tenang supaya tidak dikejar kucing. Meminta anak-anak diam tidak
ramai supaya tidak digigit semut, dsb. Berkatalah jujur kepada anak-anak untuk duduk tenang
sebentar karena ada cerita asyik. Menjaga suara kita agar kalau ada yang bicara bisa
didengarkan.
PERSIAPAN CERITA :
Persiapkanlah salah satu jenis alat peraga, seperti : wayang kardus atau boneka biasa atau
boneka tangan / jari untuk menunjukkan percakapan 2 orang.
Ada dua orang bersaudara, kakak dan adik. Kakak bernama Kain dan adik bernama Habel.
Kakaknya penggembala kambing domba, adiknya petani. (ajak anak-anak membuat gerakan
seorang gembala, misalnya : huus.. heer.. embek.. dan seorang petani, misalnya : suara cangkul :
prook..prook.. atau gerakan mencangkul).
Pada suatu hari, Kain ini marah, jengkel dan mukanya muram karena persembahannya tidak
diperhatikan oleh Tuhan. (tanyakan kepada anak-anak, siapa yang pernah marah? Lalu ajak anak
menunjukkan ekspresi wajah marah / jengkel). Nah.. Dengan masih jengkel, marah, Kain ini
mengajak adiknya, Habel pergi ke padang, ke sawah, ke tempat yang sepi.
Ada yang bisa menebak.. kira-kira di tempat yang sepi itu mereka berdua ngapain ya? (tanya dan
pancinglah respon anak-anak tentang perbuatan orang yang marah atau jengkel, serta hargai
jawaban itu..)
Ternyata, ketika sampai di padang kakak Kain ini memukul adik Habel. (buat gerakan memukul
dengan boneka peraga, lalu tanyakan kepada anak-anak : siapa yang pernah dipukul? Bagaimana
rasanya? siapa yang pernah memukul?) Nah… kain ini tidak hanya memukul, tapi ia membunuh
adiknya. (simpan boneka Habel sehingga hanya tinggal boneka Kain).
Kakak Kain menjawab “hhmm… nggak tahu.. aku nggak tahu.. aku bukan pengasuh adikku, aku
gak tahu.
Nah.. menurut adik-adik, kemanakah Habel?
Jujur itu berkata apa adanya, berkata yang benar. Kalau bohong itu berkata salah. Tahu tapi
menjawab tidak tahu. Jadi, Kain bohong atau jujur?
Iya, Kain sudah bohong. Ia tidak jujur. Karena Tuhan tidak suka dengan anak yang bohong. Apa
akibat kebohongan Kain? Sebagai petani, Kain sangat kesulitan dengan pekerjaannya. Dia diusir
dari tempat tinggalnya.
Nah….adik,adik sebagai Anak Tuhan harus jujur, tidak boleh bohong. Karena itu, yuk.. jadi anak-
anak hebat.. Tuhan sangat sayang pada anak yang jujur. Mari kita katakan sama-sama “Aku anak
jujur…!!”
Gambar: https://sweetpublishing.com/
Shares
Renungan Harian
Berketetapan Hati
8 April 2019
Entri Terbaru:
GKJW Expo II
Baca Juga:
Akses Daftar Bacaan Alkitab GKJW di Gawai AndroidAkses Daftar Bacaan Alkitab GKJW di Gawai
Android
Daftar Bacaan Alkitab GKJW kini lebih mudah diakses lewat aplikasi …
Tata Ibadah Hari Doa Sedunia Anak-Anak 2018Tata Ibadah Hari Doa Sedunia Anak-Anak 2018
Tata Ibadah HDS 2018 ini disiapkan oleh saudara-saudari kita dari …
Persekutuan Gereja-Gereja Indonesia (PGI) pekan ini menerbitkan buku “Gereja Melawan …
Pesan Sidang ke-115 Tahun 2018 Majelis Agung Greja Kristen Jawi WetanPesan Sidang ke-115
Tahun 2018 Majelis Agung Greja Kristen Jawi Wetan
“Karena masa depan sungguh ada dan harapanmu tidak akan hilang” …
“Kami anak Indonesia. Kami tumbuh ditengah keberagaman bangsa ini.” “Kami …
Home
Berita
Essay
Feature
Audio