Anda di halaman 1dari 4

Ujian Tengah Semester NIM : 1909482010009

SS20120 Nama : I Wayan Mahardika Saputra


Farmakognosi

Petunjuk Pengerjaan Soal:

 Jawablah pertanyaan dengan tepat dan benar!


 Setiap soal memiliki nilai 25 point.
 Bagi mahasiswa yang menyontek dan kerjasama akan mendapatkan nilai E dan tidak diperkanankan untuk Remidi.

Soal:

1. Jelaskan perbedaan antara organised crude drugs dan unorganised crude drugs!
Organized crude drugs Unorganized crude drugs
( obat mentah terorganisir ) ( obat mentah tak terorganisr)
Bagian dari tumbuhan atau hewan yang terdiri Derivat dari bagian tumbuhan yang melewati
dari sel dan bagian pasti proses ekstraksi dan diikuti permurniaan yang
diperlukan

Istilah botani dari zoologinya dapat digunakan Berasal dari bagian tumbuhan/hewan melalui
untuk mendeskrpsikan obat beberapa proses ekstraksi dan pemurnian.

Terdiri dari sel/struktur tertentu Berupa padatan,semi padat, atau cairan

Berupa padatan di alam Terminologi tidak cukup menggambarkan obat


tersebut, tapi harus menncari karakter fisiknya

Karakter mikroskopis kriteria yang sangat penting Uji kimia dan standar fisik adalah uji konfirmasi
untuk identifikasi obat.

Umumya didentifikasikan oleh karekter Umumnya diidentifikasi oleh karakter


morfologis organoleptisnya
Memiliki struktur sela yang tepat Tidak memiliki struktur sel
Bagian langsung dari tanaman atau hewan Bukan bagian dari tanaman atau hewan tetapi dari
proses fisik tanaman atau hewan

2. Seorang farmasis ingin membuat simplisia yaitu Caryophylli Flos. Jelaskan tahapan pembuatan simplisia tersebut.
1. Pengumpulan bahan baku simplisia
- Pengumpulan yang dilakukan jika ingin membuat simplisia dari Caryophylli Flos di panen
saat bunga masih kuncup pada saat Bungan bewarna merah.
2. Sortasi basah
- Dilakukan untuk memisahkan atau pemilahan hasil panen ketika masih segar, yaitu untuk
mengilangkan bagian tanaman yang merusak tanaman atau bagian yang tidak digunakan
3. Pencucian
- Pencucian simplisia dilakukan dengan tujuan untuk membersihkan kotoran yang melekat
seperti cemaran atau bahan –bahan pestisida
4. Pengeringan
- Pengeringan simplisia dilakukan dengan tujuan menurunnkan kadar air sehingga bahan
tersebut tidak mudah ditumbuhi kapang atau bakteri atau jamur sehingga bahan tersebut
tahan lama dalam penyimpanannya. Pengeringan simplisia Caryophylli Flos dilakukan
dengan cara dijemur dibawah sinar matahari tetapi tidak langsung mengenai sinar matahari
atau jika ada kendala digunakan oven pada suhu 25-35 oC
5. Sortasi kering
Dialkukan dengan pemilihan bahan –bahan yang telah mengalami proses pengeringan, untuk
memilih bahan yang mungkin pada saat proses pengeringan mengalami kegosongan, bahan yang
rusak karena beberapa faktor salah satunya bahannya terkena kotoran hewan
6. Pengepakan atau penyimpanan
Dilakukan agar simplisia tersebut tetap awet dan kualitasnya tetap stabil. Pengemasan, bahan
pengemas harus bersifat kedap air, kedap udara,dan dapat menghindari faktor eksternal
( suhu, kelembaban, cahaya matahari ). simplisia disimpan ditempat terlindung dari sinar
matahari dan pada suhu kamar.
7. Pemberian etiket untuk simplisia nabati dan hewani, yang tersedia dilaboratorium pada etiketnya
harus tertera ( nama latin dan familia tanaman atau hewan yang yang bersangkutan).

3. Jelaskan aturan-aturan atau garis-garis besar yang dipakai sebagai pedoman dalam panen untuk bahan baku
(simplisia) tanaman obat!
 Aturan-aturan yang dijadikan pedoman dalam panen bahan baku simplisia
1. Biji, buah dikeringkan, diambil bijinya lalu dikumpulkan dan dicuci kemudian dikeringkan
kembali.
2. Buah, dipanen saat masak ( dilihat dari parameter: perubahan warna, tingkat kekerasan,
perubahan kadar air dan bentuknya)
3. Pucuk daun, pada perubahan pertumbuhan dari vegetative ke generative terjadi penumpukan
metabolit sekunder yaitu saat berbunga, menjelang penyerbukan, bunga pada saat kuncup
4. Daun tua, pada saat daun sudah membuka sempurna
5. Umbi, dipanen jika besarnya maksimal dan tumbuh diatas tanah berhenti
6. Rimpang, diambil pada musim kering dan bagian tanaman diatas tanah mongering
7. Kulit batang, dipanen menjelang kemarau

4. Jelaskan standarisasi simplisia yang meliputi standarisasi spesifik dan non-spesesifik!


- Parameter spesifik adalah aspek kandungan kimia kualitatif dan aspek kuantitatif kadar senyawa
kimia yang betanggungjawab langsung terhadap aktivitas farmakologis tertentu.
- Parameter non spesifik adalah segala aspek yang tindak terkait dengan aktivitas farmakologis
secara langsung tetapi mempengaruhi stabilitas ekstrak berfokus pada senyawa yang
bertanggungjawab terhadap aktivitas farmakologis berupa analisis secara kuantitatif dan
kualitatif.

1. Parameter spesifik
- Parameter identitas simplisia: meliputi nama latin tumbuhan. Penentuan parameter ini
dilakukan untuk memberikan identitas objektif dari nama dan spesifik dari senyawa identitas
yaitu senyawa tertentu yang menjadi petunjuk spesifik dengan metode tertentu.
- Uji Organoleptis: parameter organoleptis simplisia meliputi pendeskripsian bentuk, warna,
aroma dan rasa menggunakan pancaindra untuk memberikan pengenalan awal yang sederhana
dan subjekltif.
- Uji Mikroskopik: meliputi pengenalan fragmen yang dimiliki oleh simplisia yang akan
distandarisasi.
- Senyawa terlarut dalam pelarut tertentu: parameter senyawa terlarut dalam pelarut
tertentu ditentukan dengan cara melarutkan ekstrak dengan pelarut (air atau alkohol) untuk
ditentukan jumlah solute yang identic dengan jumlah senyawa kandungan secara
gravimetri.untuk memberikan gambaran awal jumlah senyawa kandungan.
- Kadar senyawa kimia tertentu: dengan tersedianya kandungan kimia yang berupa senyawa
identitas atau senyawa kimia ataupun kandungan kimia lainnya, maka secara kromatografi
instrumental dapat dilakukan penetapan kadar kandungan kimia tersebut.

2. Parameter non spesifik

- Parameter Kadar Abu: bahan dipanaskan pada temperatur dimana senyawa organik dan
turunannya terdestruksi dan menguap, sehingga tinggal unsur mineral dan anorganik untuk
memberikan gambaran kandungan mineral internal dan eksternal dari simplisia tersebut.
- Parameter kadar sari larut dalam pelarut tertentu (etanol dan air): melarutkan simplisia
dengan pelarut (alkohol atau air) untuk ditentukan jumlah solute yang identik dengan jumlah
senyawa kandungan secara gravimetri.
- Parameter susut pengeringan: pengukuran sisa zat setelah pengeringan pada temperature 105o
C selama 30 menit atau sampai berat konstan, yang dinyatakan sebagai nilai prosen. Dalam hal
khusus (jika bahan tidak mengandung minyak menguap/atsiri dan sisa pelarut organik menguap)
identic dengan kadar air, yaitu kandungan air karena berada diatmosfir/ lingkungan terbuka, yang
bertujuan untuk memberi batasan maksimal (rentang) tentang besarnya senyawa yang hilang
pada proses pengeringan.
- Parameter kadar air: pengukuran kadar air yang berada dalam bahan, dilakukan dengan cara
tepat diantara titrasi, destilasi atau gravimetri untuk mmberikan Batasan minimal atau rentang
tentang besarnya kandungan air dalam bahan.
- Parameter Kadar Total Golongan Kandungan Kimia: dengan penerapan metode
spektrofotometri, titrimetri, volumetri, gavimetri atau lainnya, dapat ditetapkan kadar golongan
kandungan kimia. Ada beberapa kandungan kimia yang dapat dikembangkan dan ditetapkan
metodenya yaitu golongan minyak atsiri, steroid, tannin, flavonoid, saponin, alkaloid dan
antrakinon. Bertujuan untuk memberikan Informasi kadar golongan kandungan kimia sebagai
parameter mutu simplisia dalam kaitannya dengan efek farmakologis.
- Parameter cemaran logam berat: menentukan kandungan logam berat spektrokopi serapan
atom atau lainnya yang lebih valid. Bertujuan untuk memberi jaminan bahwa ekstrak tidak
mengandung logam berat tertentu.
- Parameter sisa pestisida: menentukan kandungan sisa pestisida yang mungkin pernah ditambah
atau mengkontaminasi pada bahan simplisia. Memberikan jaminan bahwa ekstrak tidak
mengandung pestisida melebihi nilai yang ditetapkan karena berbahaya (toxic) bagi Kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai