Laporan Kloramfenikol Sediaan Suspensi
Laporan Kloramfenikol Sediaan Suspensi
PENDAHULUAN
1
dilaksanakan. Dalam praktikum teknologi dan formulasi sediaan semisolida likuida ini,
bentuk sediaan yang dibuat adalah sediaan likuida yang berupa suspensi, sediaan
dimana bahan aktif obat tidak larut air dan stabil dalam air. Dalam hal ini sediaan yang
dipilih adalah larutan per oral, yang diharapkan mampu memberikan efek sistemik
untuk pengobatan terhadap parathypoid fever yang disebabkan oleh Salmonella
paratypi. Adapun pemilihan ini dimaksudkan untuk proses absorbsi yang lebih cepat
dari saluran cerna ke sistemik. Diharapkan juga sediaan per oral yang diformulasikan
dengan spesifikasi warna sediaan merah muda, bau framboze, dan rasa manis dapat
diterima masyarakat. Dengan banyaknya kemajuan IPTEK, dihasilkan produk obat
yang bermacam – macam dan berkualitas, sehingga pengobatan terhadap suatu
penyakit dapat ditanggulangi dengan cepat.
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimana rancangan formula, manufaktur sediaan, evaluasi, dan rancangan
kemasan sediaan suspensi chloramphenicol untuk Parathypoid fever yang stabil dalam
air.
1.3 Tujuan
Menyusun rancangan formula, manufaktur sediaan, evaluasi dan rancangan
kemasan sediaan suspensi chloramphenicol untuk Parathypoid fever yang stabil dalam
air.
1.4 Manfaat
Manfaat yang diberikan dengan menjalani praktikum ini, antara lain dapat
memahami kerangka konseptual pembuatan suatu sediaan, memahami perhitungan
dosis yang sesuai dengan kebutuhan pasien, mngetahui dan mampu melaksnakan
pembuatan sediaan tertentu yang memenuhi persyaratan mutu aman, efektif, stabil dan
dapat diterima.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Bahan aktif Efek utama Efek samping Indikasi Kontra indikasi Spesifikasi lain
Chloramfenikol Antibiotik Dapat terjadi Thypoid Untuk pasien Kloramfenikol
Palmitat berspektrum reaksi fever, yang sangat mudah
luas hematologik meningitis, hipersensitif diserap ketika
menghambat reaksi alergi, putulenta, terhadap diberikan
sintesis protein reaksi saluran infeksi kloramfenikol, secara oral.
bakteri pada cerna, sindrom bakteri untuk ibu Kloramfenikol
ribosomnya gray anaerob, hamil dan bayi palmitat akan
(Farmakologi (Farmakologi dan reketsiosis prematur dihidrolisis
dan Terapi ed Terapi ed. IV, p. infeksi lain (Martindale dalam
IV, p.657) 658) (Farmakologi ed.37, p.261) lambung dan
Dapat terjadi dan Terapi berubah
anemia aplastik ed. IV, p. menjadi
untuk 659) kloramfenikol
penggunaan base. Lebih
secara berkala dari 60%
(Martindale ed. dalam
37, p. 261) sirkulasi diikat
oleh protein
plasma.
Kloramfenikol
diekskresi
melalui urin
tetapi hanya 5-
10% dari dosis
oral yang tidak
berubah, 3%
diekskresikan
melalui
3
empedu, 1%
berada dalam
bentuk aktif
diekskresikan
dalam bentuk
fese
(Martindale
ed.37, p.262)
Ampicillin Merupakan Dapat terjadi Infeksi Untuk pasien Ampisilin
antibakterial reaksi urtikaria saluran urin, hipersensitifitas relatif stabil
laktam, pada atitis media, penisilin dalam sekresi
bakterisida hipersensitifitas sinusitis, gangguan renal, lambung
dan punya aksi terhadap infeksi oral, ibu hamil dan dalam suasana
sama dengan golongan bronkhitis, menyusui (BNF asam dan
benzilpenicilin penisilin pneumonia ed.66, p.357) cukup baik
(Martindale (Martindale ringan dan diserap dari
ed.37, p.221) ed.37, p. 357) sedang, saluran
Dapat terjadi invasive pencernaan
erythematous salmonellasis setelah
rashes (BNF terapi pemberian oral
ed.66, p. 357) endocarditis, (Martindale
histerial ed.32, p.153)
meningitis
(BNF ed.66,
p. 350)
Co-trimoxzole Digunakan Terjadi reaksi Dapat Hipersensitivitas Co-trimoxazol
sebagai obat alergi seperti diberikan terhadap mudah
infeksi steven-johnson pada komponen diabsorpsi
saluran syndrom, penderita sediaan, wanita dengan cepat
kemih yang hemolytic dengan hamil, ibu pada
disebabkan anemia, saluran menyusui, bayi gastrointestina
oleh E. colli, granulocytopenia, kemih dan <2 bulan, l dan
pneumonia nefrotoksisitas, infeksi penderita konsentrasi
dan infekasi kesnicterus pada sistemik dengan plasma darah
4
ocular bayi baru lahir (Farmakologi kerusakan puncak setelah
chlamydial (Pharmacology dan Terapi parenkim hati, mencapai 2
(Pharmacolo 2nd p.18) ed.IV p.586) diskrasia darah, jam. Sekitar
gy 2nd p.18) insufiensi ginjal 65% yang
Digunakan yang besar, terikat pada
sebagai anemia protein plasma
terapi infeksi megaloblastis dan half-life
brucellosis, (Info Obat plasma = 6-12
gonorhoea Indonesia p.177) jam
(Martindale (Martindale
ed.32, p.197) ed.32 p.256)
1. Kloramfenikol
Alasan :
Walaupun akhir-akhir ini makin sering dilaporkan adanya resistensi
salmonella terhadap kloramfenikol, obat ini masih dianggap sebagai pilihan
utama untuk infeksi salmonella / penyakit demam tifoid. (Farmakologi &
Terapi ed.IV, p.658)
Kloramfenikol lebih aktif bila dibandingkan dengan tiamfenikol.
(Martindale 28, p.1223)
Setelah pemberian oral, kloramfenikol diserap dengan cepat. (Farmakologi
& Terapi ed.IV, p.657)
Dibandingkan dengan ampisillin, perbaikan klinis lebih cepat terjadi bila
diobati dengan kloramfenikol. (Farmakologi & terapi ed.IV, p.659)
Bioavabilitas peroralnya baik (80%). (USP DI 15th, p.719)
2. Macam-macam Chloramphenicol:
a. Chloramphenicol Base
b. Chloramphenicol Palmitat
c. Chloramphenicol Sodium Suksinat
d. Chloramphenicol Sinamat
5
Jadi kloramfenikol yang dipilih adalah kloramfenikol palmitat, yaitu bentuk
ester dan kloramfenikol.
Alasan :
Kloramfenikol mempunyai rasa yang pahit, oleh karena itu digunakan
bentuk esternya yang tidak berasa pahit (mild taste). (Remington 19 th,
p.1314)
Kloramfenikol palmitat didalam usus halus akan dihidroksi oleh enzim &
melepaskan kloramfenikol base yang aktif secara farmakologis. (USP DI
15th, p.720)
Tidak larut dalam air sehingga bila dibuat bentuk suspensi rasa pahitnya
tidak begitu nyata.
3. Tiga bentuk polimorf kloramfenikol palmitat (Martindale 28, p.1241)
a. Polimorf A (bentuk β)
Merupakan polimorf yang sangat stabil sehingga laju peruraiannya sangat
kecil karena energi termodinamikanya besar.
b. Polimorf B (bentuk α)
Polimorf yang stabil, paling banyak diabsorpsi didalam darah
konsentrasinya 8 kali lebih besar daripada polimorf A.
Stabil pada suhu kamar & suhu yang lebih tinggi.
Stabil dalam suspensi cair dengan atau tanpa wetting agent.
c. Polimorf C
Polimorf yang metastabil, pada perubahan temperatur berubah menjadi
polimorf A.
Berdasarkan data diatas maka, dipilih kloramfenikol palmitat polimorf B (bentuk
α).
6
II.2 Tinjauan Karakter Fisika-Kimia Bahan Aktif
7
Bentuk sediaan yang dipilih adalah suspensi oral dengan alasan :
Kloramfenikol palmitat sukar larut dalam air / praktis tidak larut dalam air. (FI
III, hal.45) sehingga dibuat dalam bentuk suspensi.
Suspensi merupakan salah satu bentuk sediaan cair, sehingga mudah diberikan
pada anak-anak atau orang tua yang sulit atau enggan menelan obat dalam
bentuk padat.
Kloramfenikol palmitat polimorf B stabil dalam bentuk suspensi, baik pada
suhu kamar ataupun suhu yang lebih tinggi.
Untuk meningkatkan penerimaan, suspensi oral kloramfenikol dapat dengan
mudah ditambahkan pewarna dan perasa untuk menutupi rasa yang kurang
nyaman.
II.4 Tinjauan Karakteristik Bahan Tambahan
Bahan pembantu Formula:
a. Twen 80 (HPE 5th, p.580 & HPE 7th, p.620)
Berfungsi : sebagai wetting agent untuk membasahi kloramfenikol
palmitat sehingga dapat tercampur & sebagai surfaktan non-ionik untuk
menurunkan tegangan permukaan.
Organoleptis : Bau = khas
Rasa = pahit
Warna = putih
Wetting agent : 0,1 – 3%
pH (5% w/v)
Berupa cairan minyak berwarna kuning pada suhu 25o C
Kelarutan : mudah larut dalam air, etanol (95%)P, etil asetat &
methanol P, sukar larut dlm parafin cair P & minyak biji kapas P
b. CMC Na (HPE 5th, p.120 & HPE 7th, p.126)
Fungsi : sebagai suspending agent & menaikkan viskositas
Larutan oral 0,1 – 1,0 %, ρ = 0,52 g/cm3 & titik lebur = 227o C
pH (1% w/v) = 6,0 – 8,0
berupa serbuk putih & tidak berbau, sifat higroskopis setelah
pengeringan
8
kelarutan : mudah terdispersi dlm air membentuk larutan koloidal, tidak
larut dalam etanol, eter dan pelarut organik lain
c. Propylenglikol (HPE 5th, p.624 & HPE 7th, p.672 )
Berupa cairan jernih tidak berwarna, tidak berbau, kental, rasa manis &
sedikit asam seperti gliserin
Fungsi : sebagai pelarut nipagin & mencegah interaksi paraben dengan
tween 80
ρ = 1,030 g/cm3 & titik didih = 188o C
= 58,1 mPas
Kelarutan : campuran dengan aseton, kloramfenikol, etanol (95%),
gliserin & air, larutan 1 : 6 eter
d. Methyl paraben / nipagin (HPE 5th, p.466 & HPE 7th, p.503)
BM = 152,15 dg rumus molekul = C8H8O3
Fungsi : sebagai pengawet
pH = 4,0 – 8,0
berupa serbuk kristal putih, tidak berbau & rasa sedikit membakar, sifat
higroskopis
kelarutan : dalam etanol 1:2, dlm etanol 1:60, dlm propylenglikol 1:5,
dlm air1:400, dlm air 50o C 1:50
ρ = 1,352 g/cm3 & titik lebur = 125 – 128o C
e. Na fosfat (HPE 5th, p.693)
Fungsi : buffering agent
Rumus molekul Na2HPO4 . 2H2O g Mr = 177,98
Hablur tidak berwarna dengan rasa asin & tidak berbau, merapuh dlm
udara kering
Kelarutan : larut dlm 5 bag air, sukar larut dlm tanol (95%) P
pH (larutan 2% b/v) adalah 9,0 – 9,2 dg ρ : 1,915g/cm3
f. Citrate Acid (HPE 7th, p.193)
Fungsi : buffering agent
Rumus molekul C6H8O7 g Mr = 210,14
Hablur tidak berwarna dengan rasa asin & tidak berbau,
9
Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air, mudah larut dalam etanol,
agak sukar larut dalam eter
pH (larutan 1% b/v) adalah 2,2 dg ρ : 1,293 g/cm3
g. Sorbitol (HPE 7th, p.776)
Fungsi : wetting agent, pemanis
Hablur hampir tidak berwarna dengan rasa manis sekitar 50-60%
sukrosa & tidak berbau, higroskopik
Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air, sangat sukar larut dalam
etanol, praktis tidak larut dalam kloroform, dalam metanol dan asam
asetat sukar larut
pH (larutan 10% b/v) adalah 4,5-7,0 dg ρ : 1.507 g/cm3
h. Sukrosa (HPE 5th, p.744 & HPE 7th, p.807)
Fungsi : pemanis
Berupa massa putih, tidak berbau, rasa manis
Rumus molekul : C12H22O11 dg Mr = 342,30
Kelarutan : tidak larut dalam koroform, 1:0,5 dlm air, 1:400 dlm etanol,
1:170 dlm etanol (95%) P
i. Raspberry Flavour
Berfungsi sebagai pewarna dan essense untuk memperbaiki penampilan
dari sediaan
10
dikendalikan sehingga tidak lebih toksik dari toksisitas dari B.A sebelum
diformulasi
Kadar aman B.A berdasarkan USP ed.37 p.2284 = 90% - 120%
c. Efektif
Terjadinya reaksi molekuler struktur aktif dengan respto dalam jumlah & waktu
yang telah diperhitungkan
Dengan dosis yang diberikan (dalam jumlah kecil sekalipun) dapat memberikan
hasil tetapi sesuai dengan yang diinginkan yaitu mencapai efek farmakologi yang
optimum & efek samping yang sekecil mungkin
pH stabil = 6
pH sediaan = 4,5 – 7,5
d. Stabilitas fisika
Sediaan tidak boleh mengalami perubahan sifat fisika, penampilan &
homogenitas dari pembuatan sampai ketangan pasien
Tidak terjadi perubahan viskositas, berat jenis & sifat alir selama proses
pembuatan penyimpanan & pemakaiannya
Kloramfenikol palmitat tidak stabil dalam cahaya, terhadap udara
Berat jenis sorbitol = 1,5 g/cm3
Viskositas = mendekati sorbitol (110 cps)
Ukuran partikel = 10 m
Laju pengendapan = 1 g/ml
e. Stabilitas Kimia
Secara kimia tidak mengalami interaksi antar komponennya yang dapat mengurangi
pH, mempercepat degradasi dan merubah bentuk sediaan dan warna sediaan. pH
yang digunakan pada sediaan 6,0 (± 0,05 satuan pH).
f. Stabilitas Toksilogi
Sediaan tidak boleh mengandung bahan-bahan yang dapat meracuni jaringan lokal
dan tidak menunjukkan peningkatan toksisitas selama batas waktu tertentu, baik
dalam proses pembuatan, penyimpanan, distribusi hingga pada pemakaian.
g. Stabilitas Mikrobiologi
Sterilitas dan ketahanan terhadap pertumbuhan bakteri tidak berubah selama waktu
yang telah ditetapkan. Tidak boleh mengandung 1 tau lebih mikroba E. Colli,
11
Salmonella sp, Staphylococcus aureus, Pseudomonas aeruginosa, Candida
albicans,Clostridium sp, Enterobacter sp (Lachman ed.3 p.468)
h. Stabilitas Farmakologi
Efek terapi harus tetap & tidak mengalami perubahan baik dalam proses
pembuatan, penyimpanan, distribusi hingga sampai ke konsumen.
i. Akseptabilitas
Kloramfenikol palmitat merupakan serbuk hablur halus seperti lemak; putih; bau
lemah; hampir tidak berasa sehingga akan menurukan akseptabilitas terhadap
pasien, maka dari itu untuk meningkatkan akseptabilitas pasien ditambahkan
pemanis (sweetening agent) yaitu sukrosa dan sorbitol. Sediaan disimpan dalam
jangka waktu lama sebagai multiple dose, dan sediaan terkandung sukrosa dan air
sebagai nutrisi dan medium pertumbuhan mikroba, dengan demikian akan rentan
terkontaminasi mikroba, maka sediaan ditambahkan pengawet, yaitu pengawet
Methyl paraben. Agar warna dan bau sediaan lebih menarik, ditambahkan
colouring agent dan flavouring agent raspberry flavour.
12
g. Dewasa = Antibakteri, oral 12,5 mg/kg BB setiap 6 jam max 4 g sehari.
h. Anak-anak
Bayi premature dan bayi berusia kurang dari 2 minggu 6,25 mg/kg bb setiap
6 jam
Bayi usia 2 minggu atau lebih = 25 mg/kg bb setiap 12 jam
MD 28 p 1139
i. Anak-anak = 25 mg – 50 mg/kg bb sehari untuk 6 jam
j. Dewasa 500 mg tiap 6 jam atau 50mg/kg bb sehari.
MD 32 p 184
Dosis untuk dewasa dan anak = 50 mg/kg bb sehari dalam dosis terbagi setiap 6
jam, max 100 mg/kg bb untuk meningitis atau infeksi berat yang disebabkan
oleh organisme yang resisten sedang, walaupun pada dosis yang tinggi, dapat
diturunkan secepat mungkin.
13
BAB III
KERANGKA KONSEPTUAL
Demam Tifoid
Minggu 1 : demam, nyeri kepala, pusing, nyeri
otot, mual, muntah, anoreksia, konstipasi, diare,
batuk, dan rasa tidak nyaman pada perut.
Penyebab Gejala
Minggu 2 : demam, brandikardi relatif,
hepatomegali, lidah terasakotor ditengah dan tepi
Infeksi bakteri Salmonella thypi lidah berwarna merah dan terjadi tremor, stupor,
koma, delirium, atau psikosis.
Chloramphenicol palmitat
Sangat kecil, energi Stabil, paling banyak diabsorpsi, stabil Pada perubahan
termodinamikanya besar pada suhu kamar dan suhu yang lebih temperatur berubah
tinggi, stabil dalam suspensi air dengan menjadi polimorf A (tidak
atau tanpa wetting agent stabil), paling larut air
15
Chloramphenicol Palmitate
Kadar :
Corrigensia :
Raspberry flavour Tidak kurang dari 90% dan tidak lebih
dari 120% per mg kloramfenikol
(FI IV p.195)
16
Dari bagan diatas, dapat R/ Chloramphenicol Palmitat 217,23 mg
disimpulkan Sorbitol 10%
Polysorbat 80 2%
Nipagin 0,2 %
Propylenglikol 2%
Na2H sitrat 0,4093%
Na3 sitrat 0,1566%
CMC Na 1%
Sukrosa 30%
Raspberry flavour 0,001%
Carmin
0,001%
Aqua purificata ad 5 ml
Spesifikasi sediaan :
Organoleptis :cairan, suspensi, berwarna ungu, rasa manis, berbau
rasberry
Berat jenis : 1,3-1,5g/ml
Viskositas : mendekati viskositas sorbitol (110 cPs)
Sifat alir : Non – Newtonian
pH : 6.0 ± 0,05 satuan pH
kadar bahan aktif : 100 – 110 %
17
Evaluasi sediaan :
Uji organoleptis sediaan
BAB IV
METODE PENELITIAN
4.1. Bahan
Chloramphenicol Palmitat Sukrosa Flavour strawberry
CMC Na Na2H sitrat Nipagin
Polysorbat 80 Na3 sitrat Aqua purificata
Propilenglikol Sorbitol
4.2. Alat
Gelas ukur
Beaker glass
Batang pengaduk
Botol coklat 60 ml
Neraca analitik
Sendok tanduk
Perkamen
Corong gelas
Pipet tetes
Water bath
Mikroskop
pH meter
Piknometer
Viskometer stormer
18
19
4.3.125mgDosis
250 mg(1(2
per Takaran Terkecil
4.3.1.
187,5
sendokPerhitungan
mg
62,5 mg
sendok ( (1½½
takar
takar Dosis Bahan Aktif
=sendok
10 ml)takar
sendok
5ml) takar
Martindale
== 7,5ml)
2,5ml)
edisi 28th : 25- 50 mg/kg BB terbagi dalam beberapa dosis tiap 6 jam
:4
:6,25- 15 mg/kg BB
20
4.3.2. Posologi Sediaan
Aturan pakai:
1-5 th = sehari 4 x ½ takaran (2.5 ml)
6-10 th = sehari 4 x 1 takaran (5 ml)
11-13 th = sehari 4 x 1 ½ takaran (7.5 ml)
≥14 = sehari 4 x 2 takaran (10 ml)
Rancangan Volume Kemasan
1 takaran = 5 ml
1 hari = 4x pakai
Lama Pemakaian = 3 hari
Volume kemasan =5x4x3
= 60 ml
Volume takaran terkecil 5 ml, alasan:
a. Dengan volume takaran 5 ml maka pengaturan dosis lebih mudah dan masih berada dalam rentang terapi.
b. Dengan volume takaran 5 ml, maka volumenya tidak terlalu besar dan efektif sehingga mudah diberikan pada anak-anak.
Alasan lama pemakaian : Pemakaian antibiotika min 3 hari supaya tidak terjadi resistensi
Keterangan: 1 takaran 125 mg Chloramphenicol base setara dengan 217.23 mg Chloramphenicol Palmitat. Cara:
21
ADI Nipagin => 10 mg/kg bb
22
Umur (th) Bobot (kg) Dosis (mg) Keterangan
1 7,85 196.25
2 9,45 236.25
3 11,2 280 250 mg ( ½ sendok
4 12,3 x 25 320 takar = 2,5ml)
5 14,3 357.5
6 16 400
7 18,2 455
8 20,45 511.25 500mg ( 1 sendok
takar =5ml)
9 21,95 548.75
10 24,3 607.5
11 27,65 x 25 691.25 750mg ( 1 ½ sendok
12 30,85 771.25 takar =7,5ml)
13 35 875
14 40,4 1010
1000mg ( 2 sendok
15 42,9 1072.5
takar = 10ml)
>16 tahun (dewasa)
Aturan Pakai:
23
4.3.4. Perhitungan dapar sitrat-sitrat
pH larutan suspensi kloramfenikol palmitat 4.5-7.0 (MD 28th p. 1141), didapar dengan dapar sitrat-sitrat pH 6.0
Perhitungan dapar sitrat-sitrat dengan menggunakan pKa3 = 6,4
(Handbook of Pharmeceutical Excipient 6th p. 503) untuk pH 6,0
G
Ø pH = pKa + Log ( [[ ]] )
A
G
6 = 6,4 + Log ( [[ ]] )
A
G
[ ]
-0,4 = Log ([ ])
A
G
[ ]
Antilog -0,4 = ([ ])
A
24
[G]
0,3981 = ( )
[A]
0,3981 [A] = [G]
Ø β = 2,303 x C x ¿
[ 10−6,4 X 10−6 ]
0,01 = 2,303 x C x
( [ 10−6,4 + 10−6 ]
2
)
0,01 = 0,4690C
C = 0,0212 M
Ø [A] + [G] = C
[A] + [G] = 0,0212 M
[A]+ 0,3981 [A] = 0,0212 M
[A] = 0,01525 M
Ø [G] = 0,3981 [A]
[G] = 0,3981 x 0,01525 M
[G] = 607 x 10-3 M
150
Na2H sitrat = 0,00607+0,01525) x 192,12 x = 0,614g = 0,4093%
1000
150
Na3 sitrat = 0,00607 x 258,07 x = 0,235g = 0,1566%
1000
25
4.4. Penyusunan Formula Awal
R/ Chloramphenicol Palmitat 217.23 mg
Sorbitol 10%
Polysorbat 80 2%
Nipagin 0,2 %
Propylenglikol 2%
Na2H sitrat 0,4093%
Na3 sitrat 0,1566%
CMC Na 1%
Sukrosa 30%
Raspberry flavour 0,001%
Carmin 0,001%
Aqua purificata ad 5 ml
M.f.l.a oral suspension 150 ml
4.5. Tabel Penimbangan
26
Jumlah Takaran
No Nama Bahan Kadar Jmlh Takaran Jumlah Takaran Jumlah skala lab
Skala Pabrik (60
. Aktif dalam % Terkecil (5 ml) (60 ml) (150 ml)
liter)
Kloramfenikol 2606 mg = 6517mg =
1. 217.23 mg 2606,76g
Palmitat 2,606 g 6,517g
2. Nipagin 0.2% 0,01 g 0,12 0,3g 120g
3. Sukrosa 30% 1,5g 18g 45g 18000g
4. CMC-Na 1% 0,05g 0,6g 1,5g 600g
5. Propylenglicol 2% 0,1ml 1,2ml 3ml 1200ml
6. Polysorbat 80 0,5% 0,02595g 0,02595g 0.7785g 311,4g
7. Na2H sitrat 0,4093% 44 mg 528 mg 1320 mg 528 g
8. Na3 sitrat 0,1566% 3.5 mg 42 mg 105 mg 42 g
Raspberry
9. 0.001% 0.05 mg 0.6 mg 1.5 mg 0.6 g
flavor
10 Carmin 0.001% 0.05 mg 0.6 mg 1.5 mg 0.6 g
11 Sorbitol 10% 0,5ml 6ml 15ml 6000 ml
12 Aqua ad 5 ml 60 ml 150 ml 60000 ml
27
4.6. Cara Pembuatan
1. Kalibrasi botol 60ml
2. Buat sirup farmakokinetik
a. Timbang sukrosa 45g
b. Kalibrasi air panas 22,5ml
c. b+a aduk ad larut, tunggu dingin
3. Buat dapar sitrat-sitrat
a. Timbang Na2H sitrat 1,320g + 1ml air, aduk ad larut
b. Timbang Na3 sitrat 0,105g + 1ml air, aduk ad larut
c. b+a aduk ad larut, tunggu dingin
4. Buat mucilago
a. Timbang CMC Na 1,5g
b. Kalibrasi air panas 40 ml
c. Tabur CMC Na di air panas, diamkan 15 menit, campur ad homogen
5. Timbang chloramphenicol palmitate 6,517g, gerus ad halus
6. Kalibrasi sorbitol 15ml
7. Tara kaca arloji, timbang polysorbat 80 779mg
8. 6+7 dipanaskan di waterbath ad hangat
9. 5 dibasahi no8, campur ad homogeny di lumpang
10. 9+2c campur ad homogen
11. 10+4c campur ad homogen
28
12. 11+3c campur ad homogen
13. Kalibrasi propilenglycol 3ml
14. Timbang methyl paraben 0,3g
15. 13+14 aduk ad larut
16. 12+15 campur ad homogen
17. Timbang raspberry flavor 1,5mg di analitik + 1ml air, aduk ad homogen
18. 16+17, campur ad homogen
19. 18 + pewarna carmin 0,0015g, campur ad homogen
20. 17+ air purificata ad 130 di beakerglass
21. Ambil no 20 sebanyak 20ml, cek pH
a. Jika pH <6, maka + Na3 sitrat
b. Jika pH>6, maka + Na2H sitrat
22. Ambil 60ml, masukkan botol
23. Sisa suspensi digunakan untuk evaluasi
29
30
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN ANALISA HASIL PENELITIAN
Organoleptis
Uji pH sediaan
Spesifikasi alat : pH meter schott Lab 850
Cara Kerja :
1. Kalibrasi pH meter :
a. Menyiapkan larutan buffer pH 4,0 dan 7,0
b. Memasang elektroda kombinasi & menekan tombol untuk menyalakan alat
c. Memasukan elektroda pada buffer 4,0 kemudian diatur sebelah kanan alat sampai digital menunjukkan angka 4,0
31
d. Mengeluarkan elektroda dari buffer pH 4,0 dicuci dengan aquadem dan dikeringkan
e. Memasukan elektroda pada buffer 7,0 kemudian diatur sebelah kiri alat sampai digital menunjukkan angka 7,0
f. Mengeluarkan elektroda dari buffer pH 7,0 dicuci dengan aquadem dan dikeringkan, pH meter siap digunakan
2. Mengukur pH sediaan :
a. Memasukkan sedian ke beaker glass
b. Memasukkan elektroda ke dalam sediaan (sampai membrane tercelup)
c. Mencatat angka yang muncul di digital
d. Mengulang sebanyak 3x sebelumnya membilas elektroda terlebih dahulu
Hasil pengukuran :
pH awal : 7,021
pH setelah pengadjustan dengan asam sitrat 0,25ml : pH 6.08
jadi volumenya 20ml +0,25ml = 20,25ml
0,25 ml x 0,614 mg
asam sitrat yang dibutuhkan = = 15,35mg
10 ml
volume sediaan 150ml-20,25ml=129,75ml
129,75ml
penyempurnaan pH sediaan x 15,35 mg = 95,93mg
20,25 ml
(dilarutkan dalam 10ml air)
pH akhir sediaan 6,06
Uji berat jenis sediaan
Spesifikasi alat: piknometer 10,426 ml suhu 20oC
32
Timbangan scoot pro digital
Cara Kerja :
a. Menimbang piknometer kosong yang telah dicuci dengan alcohol pencuci pada timbangan analitik
b. Sediaan didinginkan sampai suhu dibawh 20oC dengan ice bath, setelahnya diamkan sampai suhu mencapai 20oC
c. Mengisi piknometer dengan sediaan sampai penuh kemudian timbang juga dengan timbangan analitik
d. Menghitung bobot jenis sediaan dengan rumus
ρ = m1 – m2
Vpikno
m1: massa piknometer dengan sediaan
m2 : massa piknometer kosong
ρ : berat jenis sediaan
Vpikno : volume piknometer
Hasil Uji berat jenis sediaan :
volume pikno : 10 ml
massa pikno : 29,14 g
massa sediaan + pikno : 42,12 g
massa sediaan : 12,98 g
massa sediaan 12,98 g
Berat jenis sediaan : = = 1,30g/ml
volume pikno 10
Uji viskositas sediaan :
Spesifikasi alat : viscometer stormer 86023
33
Cara Kerja :
1. Menentukan tetapan kv viscometer
a. meletakkan viscometer pada posisi yang benar.
b. mengisi mantel dengan aqua purificata secukupnya.
c. Memasukkan gliserin pa kedalam cup ad batas tanda.
d. Menaikkan posisi cup dan penyanggganya sampai bob tercelup seluruh permukaannya.
e. Menyiapkan stopwatch, memasang beban.
f. Rem dilepaskan dan dicatat waktu yang dibutuhkan untuk menempuh 100 rpm.
g. Setelah didiamkan 15 menit, beban ditambah dan dilakukan pengamatan dengan cara yang sama ( 5x kenaikan beban).
h. Beban diturunkan dan dilakukan pengamatan dengan cara yang sama (5x penurunan beban).
i. Dengan data yang diperoleh harga kv dihitung.
2. Setelah cup dicuci dengan bersih lakukan pengamatan yang sama dengan sediaan.
3. Viskositas sediaan dihitung dari data yang ada.
Hasil pengukuran viskositas :
Kv gliserin pa = 352,93
60
Rpm = x 100
t
berat beban
η =kv x
rpm
34
Berat beban (g) t100 putaran (sekon) Rpm (putaran/mnt) Viskositas (cPs)
50 g 87,4 68,64 (put/mnt) 109,05 (cPs)
75 g 58,3 102.92 (put/mnt) 109,09 (cPs)
100 g 44,6 134.53(put/mnt) 111,28 (cPs)
125 g 35,6 168.54 (put/mnt) 111,03 (cPs)
150 g 30,7 195.44 (put/mnt) 111,90 (cPs)
125 g 34,9 171.92 (put/mnt) 108,85 (cPs)
100 g 44,1 136.05 (put/mnt) 110,04 (cPs)
75 g 57,6 104.17 (put/mnt) 107,79 (cPs)
50 g 86,8 69.12 (put/mnt) 108,30 (cPs)
Viskositas sediaan = 108,67 cps
Sifat alir sediaan : non Newtonian-plastis
35
Kurva w terhadap rpm pada sediaan suspensi kurva rpm terhadap viskositas suspensi
112.5
250 112
111.5
111
rpm (putaran/menit)
200
110.5
150 110
109.5
109
100
108.5
108
50 107.5
60 80 100 120 140 160 180 200 220
0
40 60 80 100 120 140 160
Berat beban (gram)
Uji sedimentasi
viskositas (cPs)
36
45 menit 25 ml 25ml/25ml=1
60 menit 25 ml 25ml/25ml=1
3 hari 23 ml 23ml/25ml=0,92
4 hari 21 ml 21ml/25ml=0,84
5 hari 18 ml 18ml/25ml=0,72
6 hari 17,8ml 17,8ml/25ml=0,712
Uji ukuran partikel
Alat : Mikroskop optik ; mikrometer okuler dan obyektif ; obyek glass
Cara kerja
a. Kaliberasi micrometer okuler terhadap obyektif
1. Mikrometer okuler yang akan dikaliberasi dipasang di dalam lensa okuler;
2. Micrometer obyektif di pasang di bawah lensa obyektif;
3. Skala 0.00 pada micrometer obyektif dihimpitkan hingga segaris dengan salah satu skala pada skala okuler;
4. Sejumlah skala pada skala obyektif yang segaris dengan sejumlah skala pada skala okuler di catat, lakukan tiga kali
replikasi;
5. Micrometer obyektif dilepas.
b. Pembuatan preparat
1. Sediaan suspensi diteteskan pada gelas obyek;
2. Ratakan menggunakan gelas penutup kemudian tutup dengan gelas penutup.
c. Amati ukuran partikel sebanyak 50 kali kemudian dicatat.
d. Catat ukuran partikel terbesar dan terkecil untuk membuat interval kelas;
Data mikromiretik
37
30 60 30 40 60
40 70 20 60 31
20 50 30 50 30
30 40 10 70 30
10 40 10 60 50
30 30 40 40 30
30 60 60 40 20
40 40 50 80 40
30 50 60 30 40
70 70 30 40 50
38
50 2057.694 97820.24 5186470.07 297194828
12
dln= Σnd/Σn = 41,1539 µm
10
8 7 2
dsn= Σ nd = 44,2313 µm
6
4
2
3 3
6
4
1
√
Σn
3
dvn= 3 Σ nd = 322,0705 µm
0
10-
0
17.79- 25.58- 33.37- 41.16- 48.95- 56.74- 64.53- 72.32-
17.78 25.57 33.36 41.15 48.94 56.73 64.52 72.31 80.10
√
Σn
Ukuran Partikel (m) dsl= Σnd2/Σnd = 47,5388 µm
dvs= Σnd3/Σnd2 = 53,0204 µm
dwn= Σnd4/Σnd3 = 57,3019µm
Organoleptis
39
Warna Merah Merah +
Bj 1,3-1,5 1,30 +
Dalam percobaan ini, dibuat sebuah sediaan oral suspension yang mengandung chloramphenicol. Dipilih chloramphenicol palmitat
karena di dalam usus halus chloramphenicol palmitat akan dihidrolisis oleh enzim dan melepaskan chloramphenicol base yang aktif secara
farmakologis (USP DI 15th p. 720) serta chloramphenicol palmitat memiliki rasa yang tidak terlalu pahit bila dibandingkan dengan
chloramphenicol base (lebih pahit). Untuk bahan aktif digunakan chloramphenicol palmitat dengan polimorf B, karena bentuk β (polimorf B)
40
merupakan bentuk yang memiliki tingkat kelarutan yang lebih tinggi dibandingkan dengan bentuk α maupun γ dan juga lebih stabil dalam
bentuk suspensi air atau tanpa menggunakan wetting agent, serta paling banyak diabsorpsi di dalam tubuh.
Selanjutnya, sediaan dibuat dengan cara membasahi bahan aktif chloramphenicol palmitat dengan propilenglikol kemudian
dimasukkan pada CMC Na yang sebelumnya sudah dikembangkan dan diaduk menjadi mucilago.
Berdasarkan hasil evaluasi sediaan, sediaan kami belum layak produksi. Pada uji, mikromeritik, organoleptis dan viskositas, sediaan
kami kurang memenuhi spesifikasi sediaan yang kami inginkan. organoleptis sediaan kami adalah berwarna ungu dengan rasa yang tidak
manis dan bau raspberry, serta bentuk berupa oral suspension. Pada uji pH, telah didapatkan hasil sesuai spesifikasi awal sediaan (6,00 +
0,05), yaitu 6,06. Uji berat jenis menunjukkan hasil sebesar 1,30 g/ml.
Pada uji viskositas, pembacaan viskositas sediaan adalah sebesar 108,67 cPs. Hasil ini sedikit berbeda dengan spesifikasi sediaan awal
yang kami inginkan, yaitu sebesar 110 cps. Sehingga dapat disimpulkan memiliki sifat alir yang plastic dan time dependent (rheopeksi)
Pada uji mikromeritik, hasil didapat bahwa partikel terdispersi kurang merata, ada yang besar dan ada yang kecil diameternya. Hal ini
ditunjukkan pada histogram antara ukuran partikel dengan distribusi frekuensi. Dari hasil uji ini dapat disimpulkan bahwa data ukuran partikel
tidak memenuhi spesifikasi sediaan yang diinginkan.
Pada uji sedimentasi, volume sediaan suspensi awal (hari ke 1) adalah sebesar 25 ml. Pada hari ke 3 pengujian, sediaan mengalami
penurunan volume dari 25 ml menjadi 23 ml dan terdapat endapan di dasar gelas ukur 50 ml setinggi 1 cm. Pada hari ke4, volume sediaan
berubah menjadi 21 ml dengan endapan setinggi 1,5 cm, dan pada hari 5, terjadi penurunan volume pada sediaan, yaitu tetap 18 ml dengan
endapan 2,05 cm. Harga F (volume sedimentasi) yang didapat adalah sebesar 0,90.
Kami menyimpulkan bahwa sediaan suspensi kami bersifat deflokulasi. Deflokulasi adalah keadaan dimana suatu suspensi tidak
mudah mengalami pengendapan selama penyimpanan dalam waktu tertentu. Hal ini disebabkan karena adanya penggunaan CMC Na yang
berfungsi sebagai suspending agent, dimana CMC Na berperan untuk menghambat sedimentasi dengan cara mengentalkan bahan pembawa
dan menurunkan tegangan permukaan antar partikel dengan pembawa, agar partikel tidak mengendap dan mendispersikan zat-zat terlarut.
41
Selain itu, adanya propilenglikol yang berperan sebagai wetting agent menyebabkan perbesaran luas permukaan, sehingga saat suspensi
dikocok dapat terdispersi kembali. Sehingga, sediaan kami memiliki laju sedimentasi yang lambat namun memiliki laju dispersi yang baik
karena adanya CMC Na dan propilenglikol.
BAB VI
PENUTUP
6.1. Kesimpulan
Berdasarkan evaluasi akhir yang telah di lakukan, organoleptis sediaan memenuhi spesifikasi yang telah ditentukan, yaitu meliputi
bentuk, warna, bau. Untuk rasa dari sediaan kami kurang memenuhi spesifikasi
Berat jenis sediaan suspensi memenuhi spesifikasi yang ditetapkan yaitu 1,3g/ml
Viskositas sediaan suspensi memenuhi spesifikasi karena viskositas yang diperoleh yaitu 108,67 cPs dengan ditambahkan CMC
Na, sorbitol dan sucrose.
pH sediaan setelah di adjust diperoleh pH 6,06 yang kurang sesuai dengan spesifikasi sediaan ((pH 6,00 ± 0,05).
Sifat alir sediaan suspensi adalah non-newtonian (plastis) dan time dependent (rheopeksi)
Ukuran partikel sediaan suspensi terdapat perbedaan yang tidak merata.
Sistem sedimentasi dari sediaan suspensi adalah sistem deflokulasi.
Sediaan suspensi belum layak produksi karena terdapat beberapa uji yang tidak memenuhi spesifikasi dan sediaan suspensi juga
membutuhkan uji-uji lainnya yang dapat meningkatkan persyaratan mutu sediaan.
6.2. Saran
Sebelum pembuatan, dilakukan penggerusan sedikit demi sedikit terlebih dahulu pada kloramfenikol palmitat untuk memperbaiki
distribusi ukuran partikel.
42
Larutan dapar yang digunakan untuk meng-adjust pH sediaan sebaiknya dibuat dengan konsenterasi yang lebih tinggi untuk
menghindari penambahan volume yang terlalu besar.
Penambahan bahan-bahan tambahan lebih diperhatikan ketika dicampurkan dengan bahan aktif sehingga larutan yang dihasilkan
lebih homogen.
43
DAFTAR PUSTAKA
Alfred, Martin. Physical Pharmacy-Physical Chemical Principles in The Pharmeceutical Sciences 4th ed.
Departemen Farmakologi dan Terapeutik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 1999. Farmakologi dan Terapi edisi 4.Jakarta: Gaya
Baru.
Farmakope Indonesia edisi IV. 1995. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia
Handbook of Pharmaceutical Excipients, 6th edition. 2009. Italia. : Pharmaceutical Press Martindale: The Complete Drug Reference, 36th
44
4.7. Kerangka Operasional
Dimasukkan Diaduk ad
larut, Na2H sitrat 1,320 g Na3 sitrat 0,105 g
mortir, CMC Na
oramphenicol ditabur merata, diamkan ad + 1ml air, diaduk ad + 1ml air, diaduk
lmitat 6,517g Nipagin 0,3 g + dingin larut ad larut
propilenglikol 2 ml diamkan 15 menit,
aduk mucilago ad
homogen
Diaduk ad larut
Dicampur ad homogen
Dicampur ad homogen
palmitat + Sacharum album +
tween 80 CMC Na + dapar sitrat-sitrat
Nipagin
Dicampur ad homogen
45
CMC Na + Nipagin + Sacharum album + dapar sitrat-sitrat