Anda di halaman 1dari 1

BAHASA INDO : NAMA : Ni Putu Sarita Yanti

MATERI : NIM : 16.331.22.059


TAX PLANNING PPN
A. PENDAHULUAN
PPN adalah pajak tidak langsung yang dikenakan atas konsumsi barang/jasa kena pajak d dalam
daerah pabean. Sesuai legal karakter dari PPN ini yang bersifat non kumulatif, maka dalam
perlakuan pajak-PPN tidak membolehkan terjadinya pajak berganda karena konsumen terakhirlah
yang harus menangung PPN ini.
B. MEMAKSIMALKAN MEKANISME PENGKREDITAN PPN
Perusahaan sebaiknya memperoleh Barang Kena Pajak atau Jasa Kena Pajak dari Pengusaha Kena
Pajak, supaya pajak masukannya dapat dikreditkan.
C. FAKTUR PAJAK
Faktur pajak hanya boleh di buat oleh Pengusaha Kena Pajak, Faktur pajak merupakan bukti
pungutan pajak yang dibuat oleh PKP atau karena impor BKP yang digunakan oleh DJBC, PPN yang
dipungut berfungsi sebagai pajak keluaran bagi penjual dan pajak masukan bagi pembeli.
D. SAAT TERUTANG PPN
Sesuai Peraturan Menkue No. 240/PMK.30/2009, saat terutangnya PPN ditetapkan Pemungutan
Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas barang Mewah menganut prinsip akrual. Dalam
hal pembayaran diterima sebelum penyerahan BKP atau JKP.
E. BATAS WAKTU PENYETORAN PPN DAN PELAPORAN SPT MASA PPN
PPN dan PPn BM yang terutang dalam satu Masa Pajak, harus disetor paling lama akhir bulan
berikutnya setelah berakhirnya Masa Pajak dan sebelum SPT Masa PPN disampaikan. Dalam hal
tanggal jatuh tempo penyetoran bertepatan dengan hari libur termasuk hari Sabtu atau hari libur
nasional, penyetoran dapat dilakukan pada hari kerja berikutnya.
F. MEMAKSIMALKAN FASILITAS DI BIDANG PPN
Sejak diberlakukannya UU Nomor 36 Tahun 2008, fasilitas dibidang PPN yang dikenal dalam
ketentuan PPN adalah PPN yang Tidak Dipungut, PPN Dibebaskan, dan PPN ditanggung pemerintah
G. SENTRALISASI PENGENAAN PPN
Pengecualian dari ketentuan tersebut dengan tujuan untuk mempermudah administrasi perpajakan ,
wajib pajak dengan kriteria tertentu yang memiliki lebih dari satu tempat untuk melakukan
penyerahan BKP/JKP dapat mengajukan permohonan Pemusatan/Sentralisasi Tempat PPN Terutang
kepada Kanwil DJP setempat
H. MEMAKSIMALKAN RESTITUSI PPN
Sebagai subjek PPN, salah satu hak bagi PKP adalah mengkreditkan Pajak Masukan sesuai dengan
ketentuan. Pemilihan restitusi atau kompensasi sangat bergantung pada kondisi masing masing WP
atau Pengusaha Kena Pajak. Pertimbangan utama dalam menentukan pilihan tersebut berkaitan
dengan pemeriksaan.
I. MEMBANGUN SENDIRI TIDAK DALAM KEGIATAN USAHA
Membangun sendiri untuk tempat tggal atau tempat usaha oleh rang pribadi atau badan dikena PPN,
dengan kodisI luas bagunan 220 M persegi atau lebih, banguan permanen, tarif10% x 40% biaya
bangunan, disetor tiap bulan, pada tanggal 15 bulan berikutnya sejak pebangunan dimulai.
J. PPN ATAS BARANG GRATIS UNTUK KEPENTINGAN PROMOSI
Kejadian ini sering terjadi dalam praktik, sebagai bagian dari implementasi marketing strategy
perusahaan mereka melakukan kegiatan promosinya untuk meningkatkan omset penjualan.
K. PENJAGAAN TERHADAP CASH FLOW PERUSAHAAN
Salah satu tujan diaukannya perencanaan ajak oleh manajemen perusahaan adalah untuk menjaga
kesehatan cash flow.
L. PENGENDALIAN TAX REVIEW
Tax Review merupakan pelayanan yang bertujuan untuk menelaah dan meneliti tingkat kepatuhan
wajib pajak secara umum dan memberikan rekomendasi untuk meminimalkan pajak yang belum
diketahui perusahaan.
M. TANGGUNG JAWAB RENTENG
Pada awalnya ketentuan tanggung jawab renteng ini diatur dalam Pasal 33 UU KUP No. 16 tahun
2000, kemudian ketentuan ini dihapus dalam UU KUP No. 28 tahun 2007, kemudian dihidupkan lagi
melalui penambahan Pasal 16F kedalam UU PPN No. 42 tahun 2009

Anda mungkin juga menyukai