Anda di halaman 1dari 3

Bab II

Tinjauan Pustaka

2.1 Surfaktan

Surfaktan adalah bahan aktif permukaan, yang bekerja menurunkan tegangan permukaan
cairan,sifat aktif ini diperoleh dari sifat ganda molekulnya. Surfaktan merupakan suatu senyawa aktif
penurun tegangan permukaan yang dapat diproduksi melalui sintesis kimiawi maupun biokimiawi.
Karakteristik utama surfaktan adalah memiliki gugus polar dan non polar pada molekul yang sama.
Bagian molekul polarnya dapat bermuatan positif, negatif ataupun netral, bagian Netral, bagian polar
mempunyai gugus hidroksil sementara bagian nonpolar biasanya merupakan rantai alkil yang
panjang. Surfaktan pada umumnya disintesis dari turunan minyak bumi dan limbahnya dapat
mencemarkan lingkungan,karena sifatnya yang sukar terdegradasi.

2.1.1 LABS (Linear Alkylbenzene Sulfonate)

LABS adalah senyawa biodegradble yang biasanya terkandung pada air buangan sekitar 1–
20mg/L (Kertesz,1987). LABS dapat terurai pada kondisi aerob (cukup oksigen dan mikroorganisme),
namun degradasi ini secara alami membutuhkan waktu yang lama sekitar 9 hari dan hanya mencapai
50% (Retno,2009). LABS tidak dapat terurai dalam kondisi anaerob (tidak ada udara), sehingga
LABS tidak dapat terurai dengan kondisi sungai– sungai di Indonesia yang sebagian besar keruh.

LABS merupakan bahan deterjen yang paling banyak dikonsumsi, mencapai2,8x106ton/thn pada
tahun 1995 (Ainsworth, 1996). Pada LABS biasanya terdapat senyawa sulfonat aromatik yang
produksinya mencapai 1,8x106ton/thn. Asosiasi Pengusaha Detergen Indonesia (APEDI, 2006)
menyebutkan bahwa bahan aktif/surfaktan anionik yang banyak dipakai di Indonesia yaitu ABS
sebesar 40% dan LAS sebesar 60%. LABS memiliki karakteristik yang lebih baik dibandingkan
surfaktan jenis lain, meskipun belum bisa dikatakan 100% ramah lingkungan.

2.1.2 SLS (Sodium Lauril Sulfat)

SLS adalah kristal berwarna putih susu,sedikit berbau lemak, mempunyai rumus molekul
CH2(CH2)10CH2OSO3Na dan berat molekul 208,38 (Fitriyah,1997).SLS sangat baik sebagai agen aktif
permukaan untuk pengemulsi,polimerisasi,pada proses pembuatan deterjen,metal,dan shampoo,agen
pembusa,agen pembersih pada kosmetik,preparasi media seperti perhitungan sampel sel darah
merah,separasi elektroforesis,food aditive (pengemulsi,pengembangan roti),industri elektroplating
(Anonim,2001).

Bahan SLS banyak digunakan sebagai zat pencuci karena harganya murah dan SLS relatif tidak
bereaksi dengan bahan organik.Senyawa ini tidak dapat bekerja diatas suhu 30 0C karena pada suhu itu
dapat merusak struktur molekulnya.Bahan SLS mudah sekali larut dalam air (Durst dkk,1987 dan
Fitriyah 1997).

2.2 NaOH

NaOH (Natrium Hidrosida) disebut juga kaustik soda atau soda api, merupakan bahan kimia
yang harus ada dalam pembuatan sabun.NaOH merupakan senyawa alkali yang bersifat basa dan
mampu menetralisir asam.NaOH bereaksi dengan minyak membentuk sabun yang disebut juga reaksi
saponifikasi (Anonim, 2013)

Tabel 2.1 Sifat Fisika NaOH

Titik Leleh 318,4OC

Titik Didih 1390oC

Berat Jenis 2,13 gr/cm3

Kelarutan dalam 42g/100ml (00C)


Air 347g/100ml (1000C)

Larut Dalam Alkohol,gliserin

(Sumber : Soemanto,2000)

2.3 Pewarna

Pewarna ditambahkan pada proses pembuatan sabun untuk menghasilkan produk sabun untuk
menghasilkan produk sabun yang beraneka waarna, bahan pewarna yang digunakan adalah bahan
pewarna untuk kosmetik grade.

Bahan ini berfungsi untuk memberikan warna sabun. Hal ini ditujukan agar memberikan efek
yang menarik bagi konsumen untuk mencoba sabun ataupun membeli sabun dengan warna yang
menarik. Biasanya warna-warna sabun itu terdiri dari warna merah, putih, hijau maupun orange.

2.4 Pewangi

Pewangi ditambahkan pada proses pembuatan sabun untuk memberikan efek wangi pada produk
sabun. Pewangi yang sering digunakan dalam pembuatan sabun adalah dalam bentuk parfum dengan
berbagai aroma.

Parfum termasuk bahan pendukung. Keberadaaan parfum memegang peranan besar dalam hal
keterkaitan konsumen akan produk sabun. Artinya, walaupun secara kualitas sabun yang ditawarkan
bagus, tetapi bila salah memberi parfum akan berakibat fatal. Beberapa nama parfum yang digunakan
dalam pembuatan sabun diantaranya bouquct deep water, alpine, dan spring flower.
2.5 Xylene

Xylene merupakan bahan kimia yang memiliki rumus atom C6H4(CH3)2. Xylol memiliki berat
molekul 106,17 gram/mol dengan komposisi karbon (C) sebesar 90,5% dan hidrogen (H) 9,5%
(Matthews, 1981 dalam Kunhua et. al 2012).Xylol memiliki kelebihan antara lain : dapat diperoleh
dengan mudah karena banyak dijual ditoko bahan kimia, kekurangan xylol antara lain : harga lebih
mahal dari pada toluol, sifatnya mudah terbakar.

Xylene atau dimetilbenzene adalah turunan benzene dan termasuk senyawa aromatik yang tinggi
tingkat racunnya. Xylene banyak digunakan sebagai pelarut cat sehingga sering terhirup oleh pekerja
bengkel yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan akut dan kronis. Methyl hippuric acid (MHA)
adalah hasil pengolahan xylene oleh tubuh yang dikeluarkan bersama urin.

2.6 Sampo Motor

Sampo motor adalah detergen yang terdapat konstituen bahan aktif dan bahan tambahan.Bahan
aktif berupa surfaktan, yaitu bahan yang menurunkan tegangan permukaan suatu cairan dan di
antarmuka fasa untuk mempermudah penyebaran dan pemerataan.Surfaktan yang digunakan pada
percobaan ini adalah LABS dan SLS.Sedangkan konstituen bahan tambahan yang berupa bahan
pencampur untuk mendukung ketika proses pembuatan sampo motor (Bailey.1996).

Anda mungkin juga menyukai