Anda di halaman 1dari 9

Laboratorium Pengukuran Sistem Tenaga

I. TUJUAN
Setelah selesai percobaan, siswa dapat menerangkan dan menerangkan persoalan
dengan mempergunakan hukum Kirchhoff.
II. PENDAHULUAN
Berdasarkan hukum Kirchhoff I (tentang arus) jumlah aljabar dari arus-arus yang
menuju satu sistem adalah sama dengan jumlah aljabar arus yang keluar dari
sistem tersebut. Dalam mempergunakan hukum Kirchhoff untuk menyelesaikan
rangkaian-rangkaian listrik kita menetapkan bahwa arus yang arahnya masuk
kesuatu sistem diberi tanda positif, sedangkan arus yang arahnya masuk kesuatu
sistem diberi tanda negatif.

I1 + I 2 + I 3 = I 4
+ I5
I1 + I 2 + I 3 – I4
– I5 = 0

Pada hukum Kirchhoff II bahwa jumlah aljabar tegangan pada suatu rangkaian
tertutup adalah nol.
Dalam mempergunakan hukum Kirchhoff II kita memberikan tanda polaritas
positif pada tahanan di arah datangnya arus.

-V1 + I.R1 + I.R2 + V2 +


I.R3 = 0
V1 - V2 = I.R1 + I.R2 +
I.R3
V1 - V2 = I (R1 + R2 +
R3)

Jurusan Teknik Elektro-Politeknik Negeri Bandung


1
Laboratorium Pengukuran Sistem Tenaga

III. ALAT-ALAT YANG DIPERGUNAKAN


III.1 Power supply: 0 – 60 volt DC
III.2 Tahanan
III.3 Protto board
III.4 Multi meter: Elavi 15 N
III.5 Kabel penghubung

IV. LANGKAH KERJA


IV.1 Buatlah rangkaian seperti gambar dibawah ini:

IV.2 On – kan power supply DC dan atur tegangan dari 2 volt sampai 12
volt. Ukur besarnya arus yang melalui masing-masing tahanan pada setiap
kenaikan tegangan dari power supply tersebut (tabel 1).
IV.3 Ganti nilai ketiga tahanan tersebut diatas dengan nilai yang sama yaitu
1kΩ dan ulangi langkah 2 (tabel 2).
IV.4 Bandingkan keadaan step 2 dan 3 berdasarkan teori hukum Kirchhoff
I.
IV.5 Buatlah rangkaian seperti gambar dibawah ini:

Jurusan Teknik Elektro-Politeknik Negeri Bandung


2
Laboratorium Pengukuran Sistem Tenaga

IV.6 On – kan power supply DC dan atur tegangan selangkah demi


selangkah dari 2 volt hingga 15 volt. Pada tiap langkah ukur besarnya
tegangan dan arus yang melalui masing-masing tahanan (tabel 3).
IV.7 Ganti nilai tahanan tersebut diatas dengan nilai yang sama yaitu 100Ω
dan ulangi langkah 6.
IV.8 Bandingkan langkah 6 dan langkah 7 dengan hukum Kirchhoff II.
IV.9 Buatlah rangkaian seperti gambar dibawah ini:

IV.10 On – kan power supply DC, atur tegangan VI dari 5 volt sampai 15 volt
dan V2 dari 7 volt; 8 volt dan 12 volt.
Ukur besarnya arus yang melalui masing-masing tahanan dan tegangan pada
masing-masing tahanan (tabel 5).
IV.11 Ganti polaritas dari V2 (berlawanan) untuk tegangan yang sama dan
diulangi langkah 10.
IV.12 Setelah selesai percobaan letakan seluruh peralatan pada tempatnya.
Tabel 1

TEGANGAN Arus yang melalui Tahanan (mA)


(VOLT)
R = 150 R = 220 R = 470

4 Volt 4,1 4 2,83 2,8 6,93 6,8

6 Volt 5,95 5,8 4,05 4 9,99 9,8

8 Volt 8,32 8,4 5,67 5,7 13,99 14,5

10 Volt 10,58 10,5 7,21 7,25 17,79 18

12 Volt 12,78 13 8,71 9 21,49 22

Tabel 2

Jurusan Teknik Elektro-Politeknik Negeri Bandung


3
Laboratorium Pengukuran Sistem Tenaga

Arus yang melalui Tahanan (mA)


Tegangan
R1 = 220Ω R2 = 220Ω R3 = 220Ω
(Volt)
Teori Praktek Teori Praktek Teori Praktek

2 volt 3 2.9 3 2,9 6 6

4 volt 6 6 6 6 12 12

6 volt 9 9 9 9 18 18

8 volt 12 12 12 12 24 24

10 volt 15 15 15 15 30 30

12 volt 18 18 18 18 36 36

Tabel 3

Jatuh tegangan pada masing-masing tahanan (Volt)


Keterangan
Terpasang R1 = 220Ω R2 = 150Ω R3 = 470Ω

Teori Praktek Teori Praktek Teori Praktek Teori Praktek

2 volt 0,52 0,52 0,35 0,36 1,11 1,11 2 2,005

4 volt 1 1,05 0,7 0,73 2,2 2,22 4 4,002

5 volt 1,2 1,3 0,8 0,9 2,7 2,77 5 4,993

6 volt 1,5 1,578 1 1,09 3,3 3,33 6 6,003

8 volt 2 2,1 1,4 1,4 4,4 4,44 8 8

10 volt 2,6 2,6 1,7 1,8 5,5 5,54 10 9,97

12 volt 3,1 3,14 2,1 2,1 6,6 6,65 12 11,98

13 volt 3,3 3,40 2,3 2,3 7,2 7,23 13 13,02

15 volt 3,9 3,94 2,6 2,7 8,3 8,34 15 15.02

Tabel 4

Terpasang Jatuh tegangan pada masing-masing tahanan (Volt)


Keterangan
R1 = 220Ω R2 = 220Ω R3 = 220Ω

Teori Praktek Teori Praktek Teori Praktek Teori Praktek


Jurusan Teknik Elektro-Politeknik Negeri Bandung
4
Laboratorium Pengukuran Sistem Tenaga

2 volt 0,6 0,61 0,6 0,60 0,6 0,61 2 1,83

4 volt 1,3 1,33 1,3 1,33 1,3 1,34 4 4,01

5 volt 1,6 1,66 1,6 1,66 1,6 1,66 5 4,99

6 volt 2 2 2 1,99 2 2 6 5,99

8 volt 2,6 2,64 2,6 2,66 2,6 2,67 8 8,01

9 volt 3 3,02 3 3,02 3 3,03 9 9,07

10 volt 3,3 3,34 3,3 3,33 3,3 3,34 10 10,02

12 volt 4 4,01 4 4 4 4,01 12 12,03

13 volt 4,3 4,34 4,3 4,32 4,3 4,34 13 13

15 volt 5 5,02 5 5 5 5,02 15 15,05

Tabel 5

Tegangan Jatuh tegangan pada masing-masing tahanan (Volt)


(Volt) Keterangan
R1 = 220Ω R2 = 150Ω R3 = 470Ω

V1 V2 Praktek Praktek Praktek Teori Praktek

5 - 12 - 1,78 - 1,23 - 3,9 -7 - 6,91

10 -7 0,787 0,542 1,675 3 3,004

15 -8 1,84 1,26 3,9 7 7

Tabel 6, jika polaritas V2 dibalik

Tegangan Jatuh tegangan pada masing-masing tahanan (Volt)


(Volt) Keterangan
R1 = 220Ω R2 = 150Ω R3 = 470Ω

V1 V2 Praktek Praktek Praktek Teori Praktek

5 12 4,45 3,068 9,5 17 17,018

10 7 4,45 3,069 9,48 17 16,99


Jurusan Teknik Elektro-Politeknik Negeri Bandung
5
Laboratorium Pengukuran Sistem Tenaga

15 8 6,025 4,15 12,82 23 22,9

V. PERTANYAAN
V.1 Menurut hukum Kirchhoff I, jumlah aljabar dari arus-arus yang menuju satu
sistem akan sama dengan jumlah aljabar dari arus-arus yang keluar dari sistem
tersebut. Buktikan pernyataan hukum Kirchhoff I diatas dengan membuat
rangkain R1 = 2,2 kΩ; R2 = 3,3 kΩ; R3 = 3,9 kΩ/0,5W; R4 = 4,7kΩ/0,5W serta
V1 = 12 volt.
Jawab:

I1 =

I2 =

I3 = = = 11.3 mA

I4 = = = 10mA

I1 + I 4 = I 2 + I 3
I1 + I 4 - I 2 - I 3 = 0
5 mA + 10 mA - 11.3 mA - 3.63mA = 0
Mendekati angka 0. Maka terbukti bahwa arus masuk sama dengan arus keluar

I2

I1

I4 I3

V.2 Menurut hukum Kirchhoff II jumlah aljabar dari semua ggl dan jatuh tegangan
pada suatu rangkaian tertutup adalah nol.
Buktikan pernyataan hukum Kirchhoff II diatas dengan membuat beberapa
rangakain.
Jawab:

Jumlah aljabar tegangan dalam suatu rangkaian tertutup selalu sama dengan
nol.
 Bila arus sesuai dengan arah lintasan tertutup yang diambil, maka I bertanda
positif.
Jurusan Teknik Elektro-Politeknik Negeri Bandung
6
Laboratorium Pengukuran Sistem Tenaga

 Bila arah arus berlawanan dengan arah lintasan tertutup yang diambil, maka
I bertanda negatif (—).
 Untuk gaya gerak listrik atau gglnya bila arah lintasan dari kutub positif ke
kutub negatif, maka ggl (E) bertanda positif (+). Sedangkan pada seat arah
lintasan dari kutub negatif ke kutub positif maka E bertanda negatif (—).

Diketahui :
R1 = 2 Ohm
R2 = 3 Ohm
E = 10 Ohm
I = 2A
Diambil lintasan seperti panah,
VAB + VBC + VCD + VDA = 0
I R 1 + I R2 + 0 - E =
2.2 + 2.3-10 = 0
0=0

Jurusan Teknik Elektro-Politeknik Negeri Bandung


7
Laboratorium Pengukuran Sistem Tenaga

I1 = 1 I2 = 3 I3 = 2
R1 = 3 R2 = 4 R3 = 5
V1 = 10 V2 = 18
I2=I1+I3

Lihat Lintasan I ( A-B-E-F-A)


VAB + VBE + VEF + VFA = 0
I R1 + I R2 + 0 - E1 = 0
I R1 + ( I1 + I3 ) R2 - E1 = 0
I R1 + I 1R2 + I3 R2 - E1 = 0
1.3 + 1.4 +2.4 – 15 = 0
0=0

Lihat Lintasan II ( B-C-D-E-B)


VBE + VDE + VDC + VCB = 0
I2R2 + 0 - E2 + I3 R3 = 0
(I1 + I3) R2 – E2 + I3 R3 = 0
I1R2 + I3 R2 + I3 R3 – E2=0
1.4+2.4+2.5-18=0

Dengan kata lain dapat dinyatakan bahwa, pada setiap rangkaian tertutup (mesh)
dari suatu jaringan, jumlah aljabar ggl (tegangan sumber) besarnya sama dengan
jumlah semua susut tegangan (hasil kali arus dan tahanannya).

VS1 + VS2 = I . R1 + I . R2 + I . R3

IV. Kesimpulan

Jurusan Teknik Elektro-Politeknik Negeri Bandung


8
Laboratorium Pengukuran Sistem Tenaga

DAFTAR PUSTAKA
1. http://muslim-sejati17.blogspot.com/2013_06_01_archive.html
2. http://gusti99.blogspot.com/2011_10_01_archive.html
3. http://tawarikhloyntha.blogspot.com/2013_07_01_archive.html
4. http://mustofaabihamid.blogspot.com/2010/04/hukum-kirchoff-dan-hukun-ohm.html
5. http://edigunawan01.blogspot.com/2013/04/hukum-kirchoff-ii-fisika-dasar-2.html

Jurusan Teknik Elektro-Politeknik Negeri Bandung


9

Anda mungkin juga menyukai